Thursday, 5 December 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

NEWS

Kapolsek Kutsel Kunjungi Lahan Hidroponik di Ungasan, Dukung Program Ketahanan Pangan

BALIILU Tayang

:

Kapolsek Kutsel
PERTANIAN HIDROPONIK: Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Gusti Ngurah Yudistira, S.H., M.H., bersama jajaran Polsek Kuta Selatan, Jumat (8/11), mengunjungi lahan pertanian hidroponik di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. (Foto: Hms Polresta Dps)

Badung, baliilu.com – Kapolsek Kuta Selatan (Kutsel) Kompol I Gusti Ngurah Yudistira, S.H., M.H., bersama jajaran Polsek Kuta Selatan, Jumat (8/11), mengunjungi lahan pertanian hidroponik di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Kunjungan ini dalam rangka mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Bertempat di Aufarm Hidroponik, Jl. Tukad Celut, Br. Shanti Karya, kegiatan yang berlangsung sejak pukul 10.30 Wita ini menunjukkan sinergi antara aparat kepolisian dan petani lokal. Lahan seluas 75 are milik Saivudin Juhri ini didedikasikan untuk penanaman buah melon, di mana 3 are telah diolah dan ditanami, sementara sisanya dalam tahap persiapan.

“Terima kasih atas kesediaan Bapak Saivudin bekerja sama dengan Polsek Kuta Selatan. Kami berharap kolaborasi ini menjadi langkah konkret mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Kompol Yudistira di sela kunjungan. “Kami di sini untuk memberikan semangat agar kegiatan seperti ini terus berlanjut,” tambahnya.

Saivudin, pemilik lahan, mengapresiasi dukungan yang diberikan aparat kepolisian. “Kehadiran dan motivasi dari Bapak Kapolsek sangat berarti bagi kami. Program ketahanan pangan ini, selain mendukung pemerintah, juga membantu kami memperoleh manfaat ekonomi dari hasil pertanian,” ujarnya.

Selain mengunjungi lahan hidroponik di Ungasan, Kapolsek Kuta Selatan juga mengunjungi lahan penanaman cabai di Perum Permata Nusa Dua. Kunjungan ini tidak hanya mempererat kemitraan antara aparat dan masyarakat, tetapi juga menegaskan komitmen dalam upaya menjaga ketahanan pangan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, sebagai prioritas utama dalam 100 hari pertama kerja pemerintahan. (gs/bi)

dprd bali
Advertisements
hut mangupura
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Baca Juga  Polsek Kuta Selatan Gelar Minggu Kasih di Pantai Dreamland
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

NEWS

Program ‘’Electrifying Agriculture’’ PLN, Berdayakan Petani Kopi di Tabanan

Published

on

By

TJSL PLN bali
PROSES PEMILAHAN BIJI: Salah seorang petani dari kelompok tani kopi di Tabanan memperlihatkan proses pemilahan biji dengan menggunakan mesin pemilah kulit kopi. (Foto: Hms PLN)

Tabanan, baliilu.com – Kelompok Tani Kopi Giri Manik Pertiwi yang berada di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan mengolah hasil panen kopinya dengan cara tradisional. Kebanyakan kopi yang dihasilkan yakni kopi berjenis Robusta ini juga dikonsumsi pribadi untuk memenuhi kebutuhan saat ada kegiatan besar di desa ini.

Sampai saat ini pun, jika dijual ke pengepul, kopi dijual berupa green bean alias biji kopi mentah belum disangrai. Padahal permintaan kopi bubuk di pasar lokal maupun nasional kian meningkat seiring dengan meningkatnya popularitas kopi sebagai minuman kekinian.

Melihat potensi besar kelompok tani ini, PT PLN (Persero) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli bersinergi dengan Kelompok Tani Giri Manik Pertiwi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dengan bantuan alat pengolahan kopi pascapanen.

Sejumlah mesin berbasis listrik didatangkan tak hanya demi mendukung peningkatan kesejahteraan petani namun juga untuk mengajak petani kopi di desa ini mengenal program Electrifying Agriculture PLN.

Mesin-mesin ini antara lain mesin pengupas biji kopi (huller), mesin pemilah biji kopi, mesin sangrai kopi (roasting), mesing penggiling kopi (grinder), dan mesin pendukung pasca panen lainnya.

Tak hanya kebutuhan alat dan mesin saja yang didukung oleh PLN, pelatihan manajemen, pemasaran pembuatan kemasan, hingga pelatihan barista juga disiapkan untuk menunjang peningkatan sumber daya manusia para petani ini.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho menyampaikan bahwa program TJSL yaitu PLN Peduli merupakan program yang terus diupayakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan.

“PLN berkomitmen untuk hadir di tengah masyarakat tak hanya di sisi bisnis korporat semata yakni menghadirkan listrik yang andal namun juga berupaya memberikan kembali kepada masyarakat atau giving back to the society melalui TJSL PLN,” terangnya.

Baca Juga  Jaga Ketahanan Pangan, Pemkab Buleleng Rehabilitasi Jaringan Irigasi

Eric menjelaskan TJSL PLN didasarkan pada tujuan pembangunan yang berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s) pemberdayaan masyarakat dengan menerapkan konsep creating shared value.

Saat menyerahkan bantuan TJSL PLN berupa mesin dan alat pendukung pengolahan kopi ini secara langsung kepada perwakilan penerima manfaat di lokasi Sekretariat Kelompok Tani Giri Manik Pertiwi, Selasa (3/12), Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Seririt, Fendy Soewignyo menyampaikan harapannya terhadap kemajuan kelompok tani.

“Harapan PLN bahwa bantuan ini dapat meningkatkan produktivitas hasil produksi disini dan mendukung program hilirisasi dengan menambah value pada produk pangan lokal masyarakat khususnya Desa Pujungan agar berdaya saing yang lebih tinggi di pasar lokal, nasional maupun internasional,” ungkapnya.

Ketua Kelompok Tani Giri Manik Pertiwi, I Ketut Suadi Andre Putra menyampaikan apresiasinya atas kepedulian dari PLN. Ia mengatakan setelah 3 tahun pasca-Covid-19, akhirnya kelompok tani ini mendapat perhatian dari PLN ini.

“Akhirnya kami bisa memenuhi alat-alat untuk membantu memproduksi kopi. Semoga melalui bantuan ini dapat meningkatkan nilai jual kopi Robusta asal Pupuan, sehingga dapat menjawab permintaan pasar sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan para petani kopi di daerahnya,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Gusti Ayu Sinta Oktaviani menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan PLN merupakan bentuk sinergi antara dunia usaha dan masyarakat, khususnya para petani yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan Kabupaten Tabanan.

“Kami berharap dengan bantuan ini dapat meningkatkan produktivitas, teknologi pertanian dapat lebih dimanfaatkan dan juga peningkatan kesejahteraan pertanian,” katanya.

Gusti Ayu juga menambahkan bahwa pihak Dinas Pertanian siap mendukung langkah-langkah ini, dengan memberikan pendampingan sehingga manfaat bantuan ini dapat maksimal.

Baca Juga  Bhabinkamtibmas Jimbaran Tertibkan Penduduk Nonpermanen di Proyek Perumahan Jimbaran

“Kami mengajak semua pihak dari masyarakat kelompok tani maupun bukan untuk terus menjaga dan memperkuat kolaborasi. Karena kerja sama yang harmonis adalah kunci untuk membangun pertanian yang baru, modern, dan berdaya saing,” tutupnya. (eka/bi)

dprd bali
Advertisements
hut mangupura
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Gandeng Pertamina dan Hiswana Migas, Pemprov Bali Sidak LPG 3 Kg di Tabanan

Published

on

By

sidak lpg di tabanan
SIDAK: Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap distribusi LPG 3 kg pada Kamis (5/12) di Kabupaten Tabanan. (Foto: Hms Tbn)

Tabanan, baliilu.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap distribusi LPG 3 kg pada Kamis (5/12). Kali ini objek sasaran berada di Kabupaten Tabanan.

Analis Perdagangan Ahli Muda, Gusti Ngurah Ketut Wirawan, dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabanan, menyampaikan apresiasi atas langkah Disperindag Provinsi Bali bersama PT Pertamina, Hiswana Migas, dan pemangku kepentingan lainnya dalam memantau penggunaan LPG 3 kg agar tepat guna dan tepat sasaran.

Langkah ini bertujuan memastikan pelaksanaan Surat Edaran Dirjen Migas Nomor B-2461/MG/05/DJM/2022 berjalan sesuai aturan. Dalam edaran tersebut, delapan kategori usaha dilarang menggunakan LPG 3 kg bersubsidi, antara lain restoran, hotel, laundry, usaha batik, peternakan, pertanian, usaha tani tembakau, dan usaha las.

Tim pengawasan melakukan pemeriksaan di pangkalan LPG 3 kg di wilayah Kabupaten Tabanan, serta mengecek pengisian LPG di SPPBE PT Kiani Pacific Nusantara dan sejumlah hotel serta restoran di kawasan DTW Tanah Lot, Kabupaten Tabanan.

Ketua Tim Pengawasan Terpadu Disperindag Provinsi Bali, I Wayan Pasek Putra, yang turun langsung ke lapangan, mengatakan bahwa pihaknya melakukan sosialisasi untuk memastikan pemanfaatan LPG subsidi sesuai aturan, yaitu untuk usaha mikro dan rumah tangga kategori miskin. Selain itu, tim juga memastikan harga jual LPG 3 kg di tingkat pangkalan sesuai ketentuan, yakni Rp 18.000, serta memeriksa kesesuaian berat tabung dan keamanan tabung gas.

Dari hasil pemantauan lapangan di SPPBE PT Kiani Pacific Nusantara, tidak ditemukan adanya kecurangan dalam pengisian berat tabung gas. Namun, perlu perbaikan dalam pemasangan plastik pembungkus di beberapa tabung yang mudah terlepas. Demikian pula saat dilakukan sidak ke pangkalan, tidak ditemukan gas dengan berat yang kurang atau harga di atas ketentuan. Namun, banyak tabung gas kosong yang memiliki berat lebih karena gas masih tersisa tetapi sudah diganti oleh konsumen.

Baca Juga  Polsek Kutsel Gabung Rainmas Polda Bali Amankan Wilayah dan Pantau Ogoh-ogoh

“Di sini kami mengimbau para konsumen agar benar-benar menghabiskan isi gas dalam tabung terlebih dahulu. Ada tabung yang gasnya masih tersisa 1 kg, tetapi sudah ditukarkan. Permasalahan ini sering diakibatkan oleh regulator yang tidak sesuai. Untuk itu, pastikan selalu memakai regulator berstandar SNI,” imbuhnya.

Sementara itu, perwakilan dari Pertamina Bali, Hilmi, yang ikut turun ke lapangan, mengingatkan masyarakat bahwa peristiwa kebakaran kecil kemungkinan terjadi karena kebocoran tabung gas. Kejadian munculnya api biasanya disebabkan oleh percikan api yang menyambar gas yang menumpuk akibat kurangnya ventilasi. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar tabung gas diletakkan di ruang terbuka atau tempat berventilasi bawah sehingga gas tidak menumpuk di udara.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk selalu membeli gas LPG di agen-agen resmi atau pangkalan resmi, dan menghindari membeli gas oplosan yang isinya mungkin tidak sesuai sehingga merugikan konsumen.

Hasil monitoring kali ini menunjukkan bahwa seluruh tabung LPG 3 kg di SPPBE telah sesuai standar berat dan dicek sebelum didistribusikan. Hal ini menunjukkan bahwa sidak sebelumnya memberikan dampak positif dalam meminimalkan pelanggaran. (gs/bi)

dprd bali
Advertisements
hut mangupura
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Sekda Bali Tutup Diklat PKN II Angkatan XXIX 2024

Harapkan Lahir Pemimpin Cerdas dan Kuat yang Mampu Bertahan di Segala Medan

Published

on

By

diklat PKN 2024
SERAHKAN SERTIFIKAT: Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menyerahkan sertifikat pada penutupan dan pelepasan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXIX Tahun 2024 di Wiswa Sabha Utama, Kamis (5/12). (Foto: Hms Pemprov Bali)

Denpasar, baliilu.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra, mengucapkan selamat kepada peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXIX Tahun 2024 yang telah menyelesaikan proses pembelajaran selama kurang lebih empat bulan. Peserta dinilai tetap kompak dan memperoleh banyak pengalaman berharga yang dapat digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat. Hal ini disampaikan saat acara penutupan dan pelepasan peserta di Wiswa Sabha Utama, Kamis (5/12).

Dalam sambutannya, Dewa Made Indra menyampaikan rasa bangganya kepada 60 peserta dari berbagai wilayah. “Pemimpin yang cerdas dan kuat adalah mereka yang mampu menghadapi tantangan serta menyelesaikan permasalahan dengan baik, teratur, dan tepat waktu. Mereka juga harus bisa bertahan dalam berbagai situasi, namun tetap rendah hati,” ujarnya.

Ia menambahkan, pendidikan dan penanaman moral merupakan aspek penting dalam kepemimpinan, tetapi yang lebih utama adalah kemampuan menguasai situasi dan menyelesaikan permasalahan layanan publik. “Praktik di lapangan sangat penting untuk mengasah kemampuan tersebut. Berbagai permasalahan dan karakter individu yang dihadapi akan menjadi pembelajaran. Jika mampu melewatinya, saya yakin kalian pantas menjadi pemimpin yang dapat diandalkan,” imbuhnya.

Dewa Made Indra juga menekankan bahwa birokrasi kelas dunia kini menjadi tuntutan zaman. Organisasi tidak lagi bersifat mekanistis, tetapi harus adaptif dan mampu bersaing di lingkungan yang dinamis. Untuk itu, diperlukan tenaga yang andal dan lincah (agile).

“Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II ini menjadi momentum penting untuk menjawab tantangan tersebut. Tema ‘Tematik Kepariwisataan’ yang diusung menunjukkan bahwa para peserta telah mampu berinovasi di sektor pariwisata untuk mendukung pembangunan di daerah masing-masing,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN, Erna Irawati, menyampaikan bahwa era saat ini menghadirkan tiga tantangan besar: revolusi industri dengan kemajuan teknologi informasi, bonus demografi, dan dampak pandemi COVID-19. “Teknologi menjadi tantangan sekaligus peluang. Oleh karena itu, pemimpin harus memiliki mindset yang terbuka, mampu berkomunikasi dengan baik, bekerja sama dalam tim, serta berorientasi pada hasil,” ujarnya.

Baca Juga  Jaga Ketahanan Pangan, Pemkab Buleleng Rehabilitasi Jaringan Irigasi

Plh. Kepala BKPSDM Provinsi Bali, I Dewa Putu Sunartha, menjelaskan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 60 peserta, dengan 21 peserta meraih nilai sangat memuaskan, termasuk lima peserta dengan predikat terbaik: Nusakti Yasa Wedha, Putu Arya Nugraha, Made Padma Puspita, I Gede Cipta Sadewa Atmaja, dan I Nyoman Rudiarta.

Tema pelatihan, “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Industri Kreatif,” dinilai memberikan manfaat signifikan, terutama bagi daerah di luar Bali. Dewa Sunartha menambahkan bahwa pengelolaan pelatihan harus terus dikembangkan agar BKPSDM Provinsi Bali memiliki branding khusus dalam pelatihan kepemimpinan nasional. Akselerasi dan sinergi inovasi kepariwisataan juga perlu diperkuat untuk mendukung pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, pelestarian budaya, dan pemerataan pembangunan.

Melalui pelatihan ini, inovasi yang dihasilkan diharapkan dapat diterapkan dengan relevan dan efektif. Pasca-pelatihan, para peserta diharapkan mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh, menciptakan lingkungan kerja inovatif, dan menghasilkan kebijakan percepatan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat. (gs/bi)

dprd bali
Advertisements
hut mangupura
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca