Saturday, 17 May 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Karya Agung Panca Wali Krama di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Lumajang

Pemkab Badung Mepunia Rp 1 Miliar

BALIILU Tayang

:

pura mandhara giri semeru
SERAHKAN PUNIA: Sekda Wayan Adi Arnawa bersama Ketua TP. PKK. Nyonya Seniasih Giri Prasta dan Ketua DWP. Nyonya Rasniathi Adi Arnawa menyerahkan punia saat Bhakti Penganyar di Pura Mandhara Giri Semeru Agung, Senduro Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (26/7). (Foto: Hms Badung)

Badung, baliilu.com – Serangkaian Karya Agung Panca Wali Krama di Pura Mandhara Giri Semeru Agung, Senduro Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (26/7) Sekda Wayan Adi Arnawa bersama Ketua TP. PKK. Nyonya Seniasih Giri Prasta dan Ketua DWP Nyonya Rasniathi Adi Arnawa memimpin pelaksanaan Bhakti Penganyar Pemkab Badung.

Upacara Bakti Penganyar yang menggunakan sarana banten bebangkit tersebut dipuput oleh 3 sulinggih yakni Ida Pedanda Gede Dwaja Tembuku Manuaba dari Griya Punia Manuaba Kuwum Mengwi, Ida pedanda Gede Karang Ngenjung dari Griya Gede Selat Duda Keniten dan Ida Pedanda Gede Mas Dwijaputra dari Griya Mas Baturiti.

Untuk melengkapi pelaksanaan upacara Bakti Penganyar, pada kesempatan itu Sekda Adi Arnawa menghaturkan punia Pemkab Badung sebesar Rp 1 miliar yang diterima oleh Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati selaku Manggala Karya. Selain itu, Pemkab Badung juga mementaskan beberapa tari wali, antara lain Tari Rejang Giri Putri yang dibawakan oleh Gabungan Organisasi Kewanitaan Kabupaten Badung, Tari Pendet dan Legong dibawakan oleh anak-anak pegawai Pemkab Badung, Tari Topeng dan Tari Baris Giri Bandana dibawakan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung.

Turut hadir para Penglingsir Puri Agung Ubud selaku pengrajeg Karya Agung Panca Wali Krama, tokoh muda Badung Bima Nata, tokoh pengusaha Bali Ajik Krisna, Ketua PHDI Badung I Gede Rudia Adiputra, Ketua PHDI Lumajang Teguh Widodo, jajaran Kepala OPD beserta staf Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung.

Sekda Adi Arnawa menyatakan, upacara Bakti Penganyar merupakan wujud sradha bakti Pemerintah Kabupaten Badung kepada Ida Bhatara / Bhatari yang berstana di Pura Mandhara Giri Semeru Agung sekaligus sebagai momentum untuk memohon anugrah agar Bhuana Agung dan Bhuana Alit senantiasa mendapatkan perlindungan-Nya.

Baca Juga  Badung Luncurkan Layanan Elektronik Pendaftaran Tanah di Badung

Dirinya juga menyebutkan bahwa dalam setiap pelaksanaan upacara di Pura Mandhara Giri Semeru, seluruh jajaran OPD di lingkungan Pemkab Badung rutin melaksanakan upacara bakti penganyar.

“Mewakili Bapak Bupati, kami bersama jajaran Pemkab Badung melaksanakan upacara Bakti Penganyar, kami memohon agar alam semesta dan masyarakat, khususnya yang ada di wilayah Kabupaten Badung agar selalu diberikan kesehatan dan keselamatan. Di samping itu kami juga berdoa agar segala program dan target kerja yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Badung untuk mensejahterakan masyarakat, berlandaskan Tri Hita Karana dapat terlaksana dengan baik,” ucap Adi Arnawa. (gs/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BUDAYA

Hadiri ‘’Pamelaspasan’’ Pura Dalem Desa Adat Rejasa, Wagub Bali Sampaikan Rencana ‘’Pujawali’’ Tingkat Utama Dibiayai Pemerintah

Published

on

By

giri prasta
TANDA TANGAN: Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta menandatangani prasasti saat menghadiri Upacara Melaspas Pura Dalem Desa Adat Rejasa, Penebel, Tabanan, Rabu (14/5). (Foto: Hms Pemprov Bali)

Tabanan, baliilu.com – Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, konsisten mendukung dan memberikan apresiasi kepada warga desa adat yang berkomitmen menjaga Bali, baik melalui budaya maupun pelaksanaan upacara yadnya.

“Saya bangga dan merasa sangat bersyukur atas keeratan warga yang guyub melaksanakan yadnya. Dengan konsep gotong-royong, sebuah yadnya atau upacara dilakukan sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan dan kedamaian di wilayahnya secara niskala,” ungkap Wagub Giri Prasta dalam sambrama wacana-nya saat menghadiri Upacara Melaspas Pura Dalem Desa Adat Rejasa, Penebel, Tabanan, Rabu (14/5).

Untuk mendukung pelaksanaan karya, persembahyangan, dan kegiatan yadnya lainnya, perbaikan pura tentu menjadi prioritas yang harus diperhatikan. “Saya mengapresiasi dilakukannya restorasi (proses perbaikan bangunan/pelinggih yang rusak menjadi kondisi alaminya yang seimbang seperti sediakala) di wilayah ini. Perbaikan ini bukan sekadar perbaikan fisik, tetapi juga pemulihan fungsi ekologis secara utuh, termasuk penyengker puranya,” tegas Wagub Giri Prasta.

“Saya bangga para penglingsir di sini telah menciptakan sejarah pembangunan yang diwariskan kepada generasi berikutnya, sehingga mereka tidak perlu lagi memikirkan pembangunan di masa depan dan dapat lebih fokus meneruskan pengabdian serta melakukan hal-hal baik untuk membangun desa,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Wagub Giri Prasta juga menyampaikan bahwa ke depan pihaknya akan mematangkan rencana pemberian anggaran untuk pelaksanaan pujawali tingkat utama di Kahyangan Tiga di desa, sehingga warga dapat lebih fokus menjalankan ayah-ayahan dalam mempersiapkan upakara upacara yang seharusnya dilengkapi.

“Ke depan, jika pelaksanaan pujawali tingkat kecil dan tingkat madya akan dibiayai oleh desa dan adat, maka upacara tingkat utama akan dipastikan dianggarkan dari pemerintah melalui Dinas Kebudayaan,” jelasnya.

Baca Juga  Ketua DPRD Badung Putu Parwata Dampingi Bupati Terima Penghargaan dari BPJS Ketenagakerjaan

Bendesa Adat Rejasa, Penebel, Tabanan, I Wayan Juana, mengucapkan terima kasih kepada Wakil Gubernur, Wakil Bupati, dan jajaran pemerintah yang tidak hanya hadir langsung saat upacara pamelaspasan, tetapi juga memberikan anggaran untuk perbaikan pura.

Sebelum melanjutkan kegiatannya yang lain dan meninggalkan Pura Dalem Desa Rejasa, Wagub Giri Prasta melakukan penandatanganan di atas prasasti pura, kemudian menyerahkan bantuan pribadi sebesar Rp 30 juta. (gs/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Wawali Arya Wibawa Hadiri ‘’Karya Pujawali Mapadudus Alit’’ dan ‘’Mecaru’’ di Pura Dalem Batan Kendal

Published

on

By

wawali arya wibawa
SEMBAHYANG: Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa ikuti persembahyangan bersama saat menghadiri Karya Pujawali Mapadudus Alit dan Mecaru di Pura Dalem Batan Kendal, Banjar Suwung Batan Kendal, Sesetan, Denpasar Selatan pada Rabu (14/5) sore. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri Karya Pujawali Mapadudus Alit dan Mecaru di Pura Dalem Batan Kendal, Banjar Suwung Batan Kendal, Sesetan, Denpasar Selatan pada Rabu (14/5) sore.

Turut mendampingi Wawali Arya Wibawa dalam kesempatan tersebut Bendesa Adat Sesetan, I Made Widra, Lurah Sesetan, Putu Wisnu Wardana serta undangan dan tokoh masyarakat lainnya.

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan bahwa Karya Pujawali, Mapadudus Alit dan Mecaru di Pura Dalem Batan Kendal ini didasari spirit kebersamaan dan rasa tulus ikhlas dari masyarakat pengempon setempat. Dengan demikian niscaya Ida Shang Hyang Widhi Wasa akan memberikan limpahan berkah kerahayuan bagi masyarakat yang melaksanakannya. Hal ini sejalan juga dengan spirit Kota Denpasar yaitu Vasudhaiva Kutumbakam yakni bergotong-royong bersinergi bersama.

Ditambahkan Arya Wibawa, sinergi Pemerintah Kota Denpasar dengan masyarakat adat dalam mewujudkan secara riil spirit Vasudhaiva Kutumbakam inilah yang menjadi kekuatan yang membingkai Kota Denpasar yang maju berlandaskan budaya.

“Hal inilah yang harus selalu kita jaga dalam kehidupan sehari-hari, dan melalui karya ini semoga semua umat dianugerahi kerahayuan jagat,” tegas Arya Wibawa.

Sementara Ketua Panitia Karya, Nyoman Sarna mengatakan bahwa Karya Pujawali Mapadudus Alit dan Mecaru di Pura Dalem Batan Kendal ini dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Bajing Griya Tegal Jingga, Ida Pedanda Budha Gede Dharma Kerti Griya Budha Saraswati Batuan dan Ida Pedanda Rai Griya Tegal Jingga.

“Karya kali ini melanjutkan Karya Pedudusan Agung yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 lalu. Setelah sepuluh tahun, dilaksanakanlah lagi upacara Padudusan Alit. Dimana dalam upacara Padudusan Alit ini ada bagian Pura yang diayum atau diperbaiki kembali terutama di bagian atap Pelinggih Pura yang dimulai sekitar tanggal 1 November 2024 lalu dibarengi dengan Ngodakin Pratima. Setelah itu pada tanggal 21 Maret 2025 dilaksanakan upacara Melaspas dan Masupati Pratima dilanjutkan pada 12 Mei 2025 dilaksanakan upacara Melasti.

Puncak Karya pada 14 Mei 2025 bertepatan dengan Rahina Buda Umanis Medangsia. Selanjutnya pada tanggal 15 Mei 2025 kami akan menyambut Sesuhunan Ida Bhatara Ratu Gede Dalem Gunung Sari Banjar Lantangbejuh, dilanjutkan pada tanggal 16 Mei 2025 kami menyambut Ida Bhatara Sesuhunan Dalem Kusuma Sari Banjar Pegok. Terakhir, pada tanggal 17 Mei 2025 saat Rahina Penyineban akan Napak Pertiwi Bhatara Sesuhunan Pura Dalem Batan Kendal yakni Ida Bhatara Sesuhunan Ratu Ayu Tanting Mas dan Ida Bhatara Sesuhunan Ratu Ayu Candigana.

Baca Juga  Ny. Seniasih Giri Prasta Lantik Ketua TP PKK Kecamatan Kuta

Ditambahkan Nyoman, sedikit dari segi sejarah Pura Dalem Batan Kendal ini dibangun sekitar tahun 1820 di masa Pemerintahan Raja Denpasar III (1817-1829).

“Semoga melalui pelaksanaan karya yang kami laksanakan dengan kebersamaan dan rasa tulus ikhlas ini, Ida Sang Hyang Widhi Wasa Bhatara Sesuhunan memberikan limpahan kebaikan bagi umat kami,” ungkapnya. (eka/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Pemkot Denpasar “Ngaturang Bhakti Pujawali” di Pura Luhur Uluwatu

Published

on

By

Pujawali pura uluwatu
BHAKTI PUJAWALI: Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat melaksanakan bhakti Pujawali di Pura Luhur Uluwatu, Badung pada Anggarakasih Medangsia, Selasa (13/5). (Foto: Hms Dps)

Badung, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar ngaturang bhakti serangkaian Pujawali Pura Luhur Uluwatu pada Anggarakasih Medangsia, Selasa (13/5). Berbaur bersama pemedek dan masyarakat yang tangkil, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Penglingsir Puri Agung Jro Kuta, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya. Usai melaksanakan bhakti pujawali, tampak Wawali Arya Wibawa mengikuti prosesi mulang pakelem di Kawasan Pantai Pura Uluwatu.

Diiringi suara gambelan dan kidung, pelaksanaan pujawali berlangsung khidmat. Tampak silih berganti masyarakat datang untuk ngaturang bhakti. Diawali dengan pangilen Topeng Wali, rangkaian pujawali diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa, Griya Tegal Sari Denpasar dan Ida Pedanda Gede Isana Manuaba, Griya Lebah Abiansemal, Badung.

Panglingsir Puri Agung Jro Kuta selaku Pengempon Pura Luhur Uluwatu, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya yang akrab dipanggil Turah Joko didampingi Bandesa Adat Pecatu, I Wayan Sumerta mengatakan bahwa, rangkaian acara pujawali diawali dengan prosesi nedunang Ida Bhatara Dewa Agung Sakti dari Pura Pererepan Desa Adat Pecatu yang selanjutnya menuju pura Luhur Uluwatu. Kemudian dilanjutkan prosesi ngaturang pujawali di Luhur Pura Uluwatu.

Lebih lanjut Jaka Pratidnya menambahkan, setelah pujawali, pada hari Rabu (14/5) sampai dengan hari Jumat (16/5) akan dilanjutkan dengan bakti penganyar berturut-turut dari Kecamatan Kuta Utara dan Kecanatan Kuta. Sedangkan penyineban dilaksanakan oleh Kecamatan Kuta Selatan bersama Desa Adat Pecatu dan Puri Agung Jro Kuta.

“Dengan melakukan srada bhakti kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa, astungkara mudah-mudahan seluruh umat di Bali pada khususnya dan Indonesia pada umumnya dijauhkan dari marabahaya serta diberikan kekuatan dan keselamatan sehingga semua umat bisa rahayu, serta keseimbangan alam semesta tetap terjaga,” ujar Turah Joko sembari menekankan pelaksanaan pujawali di Pura Luhur Uluwatu juga meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai. Sehingga diimbau untuk tidak menggunakan plastik untuk membawa sarana upacara atau banten.

Baca Juga  Sekda Adi Arnawa Buka LPPD Tahun 2022

Sementara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan bahwa pujawali ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Pujawali ini juga diharapkan menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai implementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai implementasi Tri Hita Karana,” ujar Arya Wibawa.

Tampak hadir pula dalam kesempatan tersebut Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, Wakil Bupati Badung, Bagus Alit Sucipta, dan Sekda Kabupaten Badung, Ida Bagus Surya Suamba. (eka/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca