Monday, 20 January 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Kecamatan Denbar Gelar Lomba Ngelawar Bulan Bung Karno VI

Dibuka Wawali Arya Wibawa, Ikut Berbaur “Ngeramas” Olahan Lawar

BALIILU Tayang

:

Lomba Ngelawar
LOMBA NGELAWAR: Wawali Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa berbaur bersama peserta Lomba Ngelawar dan ikut dalam kegiatan ngeramas atau memotong kecil-kecil daging olahan untuk lawar di Lomba Ngelawar Kecamatan Denbar rangkaian Bulan Bung Karno VI Tahun 2024, Jumat (7/6). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa membuka Lomba Ngelawar Kecamatan Denpasar Barat rangkaian Bulan Bung Karno VI Tahun 2024, pada Jumat (7/6).

Kegiatan yang berlangsung di Kantor Camat Denbar (Denpasar Barat) ini melibatkan 11 kelompok peserta Lomba Ngelawar se-Kecamatan Denbar. Hadir dalam kesempatan ini, Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara, Camat Denbar, Ida Bagus Made Purwanasara, dan Perbekel/Lurah se-Kecamatan Denbar.

Sejak tiba, Wawali Arya Wibawa langsung meninjau satu persatu proses pembuatan lawar oleh peserta yang terdiri dari karang taruna dan perbekel/lurah se-Kecamatan Denpasar Barat. Tampak Wawali Arya Wibawa berbaur bersama peserta Lomba Ngelawar. Arya Wibawa juga ikut dalam kegiatan ngeramas atau memotong kecil-kecil daging olahan untuk lawar.

Di sela-sela perlombaan, Wawali Arya Wibawa mengapresiasi kegiatan Lomba Ngelawar yang dilaksanakan Camat Denbar. Hal ini sebagai implementasi Visi- Misi, Mewujudkan Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju. “Lomba Ngelawar se-Kecamatan Denbar adalah salah satu cermin dari pelaksanaan Visi Misi Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya yang menguatkan tradisi dalam kegiatan bermasyarakat, terlebih dalam era kecepatan teknologi saat ini,” ujar Arya Wibawa.

Lebih lanjut disampaikan, visi-misi yang dibangun serta program prioritas yang direncanakan, digerakkan oleh Weda Wakya Vasudaiva Khutumbakam yang mengandung makna dalam kehidupan ini kita semua bersaudara. Semua sektor kehidupan harus diselesaikan dengan paras-paros sarpanaya, salunglung sabayantaka.

“Semua persoalan yang kita hadapi, mari kita selesaikan bersama-sama dan menyama braya, seraya menambahkan bahwa Lomba Ngelawar yang digelar oleh Kecamatan Denbar juga sebagai bentuk implementasi dalam pelestarian tradisi dan budaya Bali,” ujar Wawali Arya Wibawa.

Sementara Camat Denpasar Barat, Ida Bagus Made Purwanasara menjelaskan Lomba Ngelawar ini diadakan serangkaian Bulan Bung Karno VI tahun 2024. “Memaknai ajaran Tri Sakti Bung Karno yaitu sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat, perlu dan mutlak memiliki tiga hal, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan.

Baca Juga  Pemkot Denpasar Gencarkan Roadshow Menyapa Gen Dental Simple Aja

“Kegiatan lomba ngelawar ini mengimplementasikan poin ketiga yang mengatakan ‘berkepribadian di bidang kebudayaan‘ sehingga kita harus melestarikan budaya dan tradisi yang kita miliki,” jelasnya.

Dijelaskan pula bahwa lomba ini diikuti oleh seluruh desa yang ada di wilayah Denpasar Barat, dengan jumlah 11 tim, dan masing-masing tim berisi 3 orang. Pemenang dari lomba ngelawar ini akan mendapat hadiah berupa piala serta uang pembinaan. (eka/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BUDAYA

Pemkot Denpasar Gelar Persembahyangan Peringati Tumpek Wayang

Published

on

By

RAHINA TUMPEK WAYANG: Pemkot Denpasar upacara Persembahyangan bersama dalam rangka memperingati Rahina Tumpek Wayang di Pura Agung Jagatnatha Denpasar, Sabtu (18/1). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pemkot Denpasar menggelar upacara Persembahyangan bersama dalam rangka memperingati Rahina Tumpek Wayang di Pura Agung Jagatnatha Denpasar, Sabtu (18/1). Persembahyangan ini dilaksanakan sebagai wujud syukur serta memuja Tuhan dalam manifestasinya memberikan pencerahan kehidupan di dunia serta mampu membangkitkan daya seni dan keindahan.

Dimana persembahyangan ini dihadiri Plt. Asisten III Setda Kota Denpasar, I Wayan Sudiana bersama para pimpinan di lingkungan OPD Setda Kota Denpasar beserta unsur Forkopimda Kota Denpasar.

Rangkaian upacara diawali dengan sesolahan Wayang Lemah, diiringi suara kekidungan, upacara berlangsung khidmat yang dipuput Ida Pedanda Made Taman Dwija Putra.

Plt. Asisten III Setda Kota Denpasar, I Wayan Sudiana mengatakan, peringatan Hari Tumpek Wayang merupakan hari suci pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewa Iswara yang berfungsi untuk menerangi kegelapan, memberikan pencerahan kehidupan di dunia serta mampu membangkitkan daya seni dan keindahan.

Tumpek Wayang juga merupakan cerminan dimana dunia yang diliputi dengan kegelapan, manusia oleh kebodohan, keangkuhan, keangkaramurkaan.

Tumpek Wayang juga bermakna sebagai “Hari Kesenian”.  Karenanya, secara ritual diupacarai (kelahiran) berbagai jenis kesenian seperti wayang, barong, rangda, topeng, dan segala jenis gamelan.

“Aktivitas ritual tersebut sebagai bentuk rasa syukur terhadap Sang Hyang Taksu sering disimboliskan dengan upacara kesenian wayang kulit, karena mengandung berbagai unsur seni atau teater total. Dalam kesenian ini, semua eksistensi dan esensi kesenian sudah tercakup,” ujarnya.

Pihaknya menambahkan, melalui peringatan Hari Tumpek Wayang diharapkan mampu menyeimbangkan alam semesta beserta isinya. Serta mampu memberikan kekuatan agar manusia senantiasa mulat sarira dan introspeksi diri. (eka/bi)

Baca Juga  Wawali Arya Wibawa Serahkan 101 Piagam Penghargaan “Vasudhaiva Kutumbakam”
Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Bupati Giri Prasta ‘’Mendem Pedagingan’’ di Pura Dalem Kekeran, Selanbawak, Tabanan

Published

on

By

Giri Prasta
HADIRI KARYA: Bupati Nyoman Giri Prasta disambut warga saat menghadiri Karya Melaspas dan Mecaru Rsi Gana di Pura Dalem Kekeran Manik Gunung, Desa Adat Kekeran, Selanbawak, Marga, Tabanan, Selasa (14/1). (Foto: Hms Badung)

Tabanan, baliilu.com – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, turut serta prosesi Mendem Pedagingan serangkaian Karya Melaspas dan Mecaru Rsi Gana di Pura Dalem Kekeran Manik Gunung, Desa Adat Kekeran, Selanbawak, Marga, Tabanan, Selasa (14/1).

Hadir pada karya tersebut Anggota DPRD Kabupaten Badung I Wayan Regep, Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Perbekel Selambawak I Made Merta, Bendesa Adat Kekeran I Gede Nyoman Sabar Tangkas, tokoh masyarakat serta krama Desa Adat Kekeran Selanbawak.

Upacara ini dilaksanakan untuk penyucian Pelinggih Ida Bhatara, Pura Prajapati, Balai Kulkul, Apit Surang dan Jineng yang rampung dibangun dan direnovasi dengan dukungan hibah fisik dari Pemerintah Kabupaten Badung bernilai Rp 2,2 miliar dengan pengalokasian melalui Anggaran Induk Tahun 2024.

Usai melaksanakan mendem pedagingan dan melaksanakan persembahyangan, Bupati Giri Prasta, menyampaikan bahwa dirinya hadir di tengah-tengah masyarakat Desa Adat Kekeran Manik Gunung untuk ikut ngastiti bhakti dalam pelaksanaan karya di Pura Dalem lan Prajapati Kekeran Manik Gunung.

“Pemerintah Kabupaten Badung hadir membantu pembangunan Pura ingin memberikan yang terbaik kepada umat sedharma sehingga ke depan masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan iuran, cukup masyarakat gotong-royong untuk ngayah saja. Ini adalah salah satu contoh yang kita berikan untuk menjaga adat, agama, tradisi, seni dan budaya. Astungkara ini akan kami lakukan terus dengan membuat legacy bagi generasi penerus serta untuk meringankan beban masyarakat,” jelasnya.

Ia juga berpesan, menjadikan karya ini untuk memperkuat persatuan dan semangat kebersamaan dalam menjaga keluhuran adat dan budaya Bali. “Saya harapkan masyarakat harus bergotong-royong bersatu agar semua berjalan dengan baik dan lancar, astungkara masyarakat Desa Adat Kekeran, Selanbawak ini segilik, seguluk, selulung sebayantaka, gemah ripah loh jinawi, tata tentram kertha rahaja,” ujar Bupati Giri Prasta seraya berharap melalui upacara ini, masyarakat semua mendapatkan kerahayuan sekala dan niskala. (gs/bi)

Baca Juga  Wawali Arya Wibawa Serahkan 101 Piagam Penghargaan “Vasudhaiva Kutumbakam”

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Bupati Badung Hadiri ‘‘Karya Melaspas Ageng‘‘ di Pura Luhur Puseh Dasar Desa Adat Senganan Kanginan

Published

on

By

Bupati Badung
HADIRI KARYA: Bupati Nyoman Giri Prasta serahkan punia saat menghadiri puncak Karya Melaspas Ageng di Pura Luhur Puseh Dasar, Desa Adat Senganan Kanginan, Penebel, Kabupaten Tabanan, Selasa (14/1). (Foto: Hms Badung)

Tabanan, baliilu.com – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, dalam upaya mendukung pelestarian adat, agama, tradisi, seni, dan budaya di Bali menghadiri puncak Karya Melaspas Ageng di Pura Luhur Puseh Dasar, Desa Adat Senganan Kanginan, Penebel, Kabupaten Tabanan, Selasa (14/1).

Upacara ini merupakan bagian dari rangkaian karya yang meliputi melaspas Bale Paruman Ida Bhatara, Bale Gong, Candi Bentar, Apit Surang, dan Balai Wantilan yang rampung dibangun dengan dukungan hibah fisik dari Pemerintah Kabupaten Badung senilai Rp 3,2 miliar dengan pengalokasian melalui Anggaran Induk Tahun 2024.

Sebagai wujud dukungan pribadinya, Bupati Giri Prasta juga menyerahkan punia sebesar Rp 15 juta untuk menunjang pelaksanaan karya, Rp 5 juta untuk penari pendet, dan Rp 5 juta untuk Sekaa Baleganjur.

Hadir mendampingi Bupati Badung, Ketua DPRD Tabanan I Nyoman Arnawa, anggota DPRD Badung I Wayan Regep, Perbekel Senganan I Wayan Sukarata, Bendesa Adat Senganan Kanginan I Nyoman Nasta beserta krama pengempon Pura.

Dalam sambrama wacananya, Bupati Giri Prasta menegaskan komitmennya untuk selalu mendukung keberlanjutan tradisi keagamaan dan sosial yang menjadi identitas utama masyarakat Bali. “Pelaksanaan Karya Melaspas Ageng ini bukan sekadar ritual, tetapi juga memiliki nilai filosofis yang mendalam. Saya berharap fasilitas yang telah dibangun ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung kegiatan adat, sosial, dan budaya bagi masyarakat,” ungkapnya.

Bupati juga menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada seluruh masyarakat adat Desa Senganan Kanginan yang menunjukkan semangat gotong-royong dalam pelaksanaan karya besar ini. Ia menyebutkan bahwa semangat kebersamaan ini adalah warisan luhur nenek moyang yang harus senantiasa dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. “Saya apresiasi atas dedikasi dan kerja keras seluruh krama adat di sini. Kita bersama telah menciptakan legacy yang bermanfaat bagi generasi penerus. Dengan adanya fasilitas ini, generasi mendatang dapat fokus pada pengembangan sisi ekonominya,” ujar Bupati Giri Prasta.

Baca Juga  Wawali Arya Wibawa Hadiri ‘’Karya Padudusan Alit’’ Pura Sari Banjar Pagan Tengah

Bupati Giri Prasta juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas wilayah dalam menjaga keberlanjutan budaya Bali. Menurutnya, kerja sama antara Kabupaten Badung dan Kabupaten Tabanan dalam pembangunan ini merupakan wujud sinergi yang memberikan dampak positif nyata bagi masyarakat.

“Kami percaya bahwa pembangunan fisik harus diimbangi dengan pembangunan spiritual. Oleh karena itu, hibah ini kami berikan sebagai bentuk dukungan konkret agar masyarakat memiliki fasilitas yang layak dan mendukung pelaksanaan berbagai kegiatan adat dan budaya. Namun, saya juga mengingatkan pentingnya tanggung jawab bersama untuk merawat fasilitas yang telah dibangun ini,” tegasnya.

Selanjutnya, Giri Prasta juga berharap Karya Melaspas Ageng ini dapat menciptakan keseimbangan dan keharmonisan antara manusia, alam, dan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. “Semoga karya ini memberikan kerahayuan, labda karya sida sidaning don, sagilik saguluk, tata tentrem kerta raharja. Mari kita jadikan untuk memperkuat persatuan dan semangat kebersamaan dalam menjaga keluhuran adat dan budaya Bali, kalau kita bersatu setengah perjuangan berhasil dan tidak bersatu maka setengah perjuangan akan gagal,” pungkasnya. (gs/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca