Friday, 16 May 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

NEWS

Kerja Sama Pengelolaan Pantai Kuta, Ketua DPRD Badung Inginkan Ada Kesatupaduan antara Pemerintah dan Desa Adat

BALIILU Tayang

:

pengelolaan Pantai Kuta
AUDIENSI: Kegiatan audiensi konsultasi antara Desa Adat Kuta dengan BPKAD Badung tentang perjanjian kerja sama Pantai Kuta, Senin (30/12) di ruang Gosana Madya lantai II Kantor DPRD Badung. (Foto: gs)

Badung, baliilu.com – Terkait perjanjian kerja sama pengelolaan Pantai Kuta antara pihak Desa Adat Kuta dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Badung, Ketua DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti menginginkan ada kesatupaduan antara pemerintah dengan desa adat yang nanti akan diberikan pengelolaan.

’’Saya sudah minta kepada BPKAD untuk satu, melihat dari sisi aturan yang memungkinkan kerja sama itu. Memang kita sudah menyampaikan kerja sama tapi bentuknya apa? Nah makanya 13 unit toko atau kios yang ada itu menurut ketentuan dari penjelasan ibu kepala BPKAD adalah harus adanya sewa-menyewa antara desa adat dengan Pemerintah Kabupaten Badung melalui badan aset. Nah inilah yang kita bicarakan,’’ ujar Anom Gumanti saat memfasilitasi audiensi konsultasi antara Desa Adat Kuta dengan BPKAD Badung tentang perjanjian kerja sama Pantai Kuta, Senin (30/12) di ruang Gosana Madya lantai II Kantor DPRD Badung.

Anom Gumanti lanjut menjelaskan, bentuk kerja samanya tentu dasarnya sewa-menyewa ini enggak bisa artinya masing-masing membawa nominal ABC dan lain sebagainya. Ini harus berdasarkan kajian yang disebut dengan appraisal. ’’Besok katanya hasil appraisal akan turun. Nah, setelah appraisal ini tentu akan disampaikan ke desa adat. Kemudian kalau nanti desa adat sudah menerima appraisal-nya tentu kalau desa adat memang sudah setuju dengan nilainya tentu akan dibuatkan perjanjian semua nama. Itu untuk unit toko atau 13 unit kios yang ada di paket itu,’’ ucap Politisi PDI Perjuangan Dapil Kuta ini.

Ketua DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti. (Foto: gs)

Kedua, sebut Anom Gumanti, mengenai bangunan-bangunan lain yang mungkin nanti akan menjadi komersil atau dikerjasamakan. Misalnya parkir, skatepark, ruang wilayah tempat pemasangan iklan. ’’Nah ini kan perlu dibicarakan. Apa bentuk kerja samanya, apakah seperti perda destinasi, 70 berbanding 30. Nantilah sama-sama desa adat juga mengkaji kerjasamanya seperti apa. Pemerintah daerah juga mengkaji dasar hukumnya seperti apa, mana yang paling ideal diantara itu. Jadi bukan sewa-menyewa, murni kerja sama. Apakah perbandingannya 60:40 atau 30:70 silahkanlah, itu nanti hasil akhir kesepakatan kedua belah pihak,’’ tegasnya.

Baca Juga  Ketua DPRD Badung Anom Gumanti Apresiasi Peran Anak Muda FAD dan Forum GenRe Direkrut Dinas DP2KBP3A Badung Atasi Stunting

Terkait siapa yang akan mengelola, desa adat atau masyarakat? Anom Gumanti menegaskan tergantung daripada desa adat sendiri. Nanti desa adat memutuskan apakah dikelola oleh desa adat atau mungkin akan diberikan kepada warganya. ’’Saya harap sih keputusannya berupa perarem. Kenapa perarem? Karena tidak semua misalnya dikasi kepada krama, tidak semua krama mendapatkan kesempatan yang sama. Desa adat juga agar melakukan misalnya memberikan kontrak atau apa dengan krama, kalau memang itu diberikan krama. Harus juga ada perjanjiannya. Karena jabatan bendesa hanya 5 tahun. Pertanyaan berikutnya apakah yang mendapat ini boleh seumur hidup? Kan gak mungkin itu, itu perlu juga dibicarakan,’’ tegasnya.

Dalam pertemuan itu, Anom Gumanti menyebutkan selama ini desa adat belum melakukan penataan pedagang dan lain sebagainya. Terkait tiket masuk, pihaknya memikirkan dulu dalam arti tidak bisa hanya menetapkan nilai saja. Kita harus pikirkan mengenai mobilisasi daripada transport ini. ’’Kita enggak punya parkir. Ketika nanti kunjungan membludak dimana kita parkirkan mereka. Itu kan menambah macet, ruwet Pantai Kuta itu. Enggak bisa kita berpikir hanya wah dadi tiketin biar dapat duit, nggak bisa hanya seperti itu, harus kita pikirkan dulu artinya ketersediaan pengunjung ini misalnya parkir. Kita perlu pikirkan dampak-dampak ini baru bisa mengambil keputusan mau ditiketin apa ndak,’’ ujarnya.

Kemudian hal lain yang paling penting adalah bukan hanya semata-mata tiket yang menjadi orientasinya, tetapi keberlanjutan pariwisata Pantai Kuta ke depan. Jangan hanya melihat dari satu sisi, artinya hanya mendapatkan dari hasil tiket. Tapi untuk menjaga keberlangsungan pariwisata Pantai Kuta kan agak sulit. ’’Menurut saya sulit itu kan ketika nyak kenken nyak sing gitu misal parkirnya, kan tambah macet jadinya. Itu yang perlu dipikirkan kedepannya,’’ pungkasnya.

Baca Juga  Soal Bantuan Sekolah Swasta, Ketua DPRD Badung Putu Parwata: Pada Prinsipnya Pemerintah Berkeadilan

Pada kegiatan konsultasi itu hadir Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Badung Ida Ayu Istri Yanti Agustini, SH, MM, Bendesa Adat Kuta I Komang Alit Ardana, Sabha Desa Desa Adat Kuta, Kertha Desa Desa Adat Kuta, Yowana dll. (gs/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan

NEWS

Indonesia-Australia Tegaskan Komitmen Kemitraan Strategis untuk Wujudkan Perdamaian dan Kemakmuran Regional

Published

on

By

pm australia
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bersama Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyampaikan keterangan pers bersama usai menggelar serangkaian pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 15 Mei 2025. (Foto: BPMI Setpres/Cahyo)

Jakarta, baliilu.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, sepakat untuk memperdalam kerja sama strategis antara kedua negara demi kemakmuran, keamanan, dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik. Hal tersebut disampaikan PM Albanese dalam keterangan pers bersama usai pertemuan bilateral yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 15 Mei 2025.

“Saya datang ke kawasan ini terlebih dahulu karena kawasan ini adalah yang utama. Saya di Indonesia karena tidak ada hubungan yang lebih penting bagi Australia daripada hubungan ini, dan tidak ada negara yang lebih penting bagi kemakmuran, keamanan, dan stabilitas Indo-Pasifik daripada Indonesia,” ucap PM Albanese.

PM Albanese memuji perkembangan pesat Indonesia, yang kini menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia berdasarkan jumlah penduduk, dan diproyeksikan akan menjadi ekonomi terbesar kelima pada dekade berikutnya.

“Indonesia sudah menjadi negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan diproyeksikan menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia pada akhir dekade berikutnya. Pertumbuhan dan transformasi ini merupakan hasil kerja keras dan aspirasi rakyat Indonesia,” tutur PM Albanese.

PM Albanese pun mengapresiasi program-program pembangunan yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, salah satunya seperti program makan bergizi gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo.

“Program pembangunan bangsa yang meningkatkan kehidupan seperti inisiatif makanan bergizi gratis dari Presiden. Pertumbuhan bangsa dan wilayah Anda juga berbicara tentang kemakmuran dan kesempatan yang diciptakan oleh perdagangan bebas dan adil serta oleh perdamaian dan stabilitas yang memungkinkannya,” lanjutnya.

Di bidang hubungan luar negeri, PM Albanese menyampaikan bahwa Australia mendukung Indonesia untuk bergabung dengan Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD) dan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership/CPTPP).

Baca Juga  Ketua DPRD Badung Buka Fun Bike PBKW GKPB

“Saya jamin Pak Presiden, Australia mendukung Indonesia untuk bergabung dengan OECD dan juga kenaikan Indonesia ke CPTPP,” tutur PM Albanese.

Dalam konteks kerja sama ekonomi, PM Albanese menekankan pentingnya peningkatan hubungan perdagangan dan investasi antara kedua negara. PM Albanese mengajak semua pihak—pemerintah, sektor bisnis, hingga masyarakat sipil—untuk lebih aktif dalam memanfaatkan potensi ini.

“Untuk mengubah potensi luar biasa menjadi kemajuan konkret, maka kita semua, pemerintah, bisnis, dan masyarakat sipil perlu menunjukkan keterlibatan dan ambisi yang lebih besar,” lanjutnya.

Lebih lanjut, PM Albanese menyoroti pentingnya hubungan kedua negara dalam memperkuat keamanan regional, dengan menegaskan pentingnya implementasi perjanjian kerja sama pertahanan yang telah diumumkan bersama pada Agustus 2024 lalu. PM Albanese berharap kedepannya kedua negara bisa bekerja sama lebih erat dalam bidang pertahanan.

“Ini merupakan langkah paling signifikan dalam kemitraan keamanan Australia dan Indonesia selama tiga dekade. Saya tegaskan bahwa saya tidak melihat perjanjian ini sebagai langkah terakhir, melainkan langkah berikutnya. Saya ingin kita memiliki tujuan yang lebih tinggi, melangkah lebih jauh, dan bekerja sama lebih erat,” ucap PM Albanese.

Lebih lanjut, PM Albanese mengapresiasi Presiden Prabowo atas sambutan hangat yang diberikan terhadap kunjungannya di Indonesia. PM Albanese menegaskan bahwa hubungan antara Indonesia dan Australia tidak hanya penting bagi kedua negara, tetapi juga bagi stabilitas dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas.

“Saya berterima kasih atas sambutan luar biasa dan kemurahan hati yang telah kami terima di sini. Merupakan suatu kehormatan luar biasa bagi saya untuk mewakili negara yang saya cintai di sini, di wilayah yang kita cintai bersama,” tutup PM Albanese. (gs/bi)

Baca Juga  Soal Penanganan Judi Online, DPRD Badung Serahkan Sepenuhnya kepada APH

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Percepat Penanganan Sampah, Ny. Putri Koster Gencarkan Koordinasi dengan Organisasi dan Komunitas Lingkungan

Published

on

By

Putri Koster
KOORDINASI INTENSIF: Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Palemahan Kedas (PSBS Padas), Ny. Putri Koster, saat melakukan koordinasi intensif bersama organisasi dan komunitas lingkungan yang berlangsung di Kantor Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali pada Jumat (16/5). (Foto: Hms Pemprov Bali)

Denpasar, baliilu.com – Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Palemahan Kedas (PSBS Padas), Ny. Putri Koster, terus menggencarkan upaya percepatan penanganan sampah dengan melakukan koordinasi intensif bersama organisasi dan komunitas lingkungan. Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali pada Jumat (16/5), ia menyampaikan pentingnya penanganan sampah secara serius dan terstruktur.

Ny. Putri Koster menyoroti belum optimalnya implementasi Pergub Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber. Ia menegaskan bahwa sistem pengelolaan yang selama ini hanya memindahkan sampah dari satu tempat ke tempat lain bukanlah solusi.

“Kekeliruan sistem dan pola penanganan sampah selama ini tentu jika tidak ditangani dengan baik dan serius (hanya dipindah satu tempat ke tempat lain), layaknya gunung es yang nantinya akan menjadi permasalahan yang tidak pernah terselesaikan,” tegasnya.

Sebagai langkah konkret, ia mendorong rumah tangga untuk membangun teba modern—lubang sedalam dua meter yang difungsikan untuk membuang sampah organik, terutama dari dapur, dan diletakkan di tengah halaman rumah.

“Setiap orang terutama rumah tangga yang berpotensi menghasilkan sampah, wajib memikirkan penanganan sampah secara bijak. Jika jaman dahulu (terutama di desa) terdapat teba atau tempat khusus yang diperuntukkan mengumpulkan sampah, namun berbeda dengan kondisi saat ini (khususnya rumah tangga yang tinggal di perkotaan dengan luas rumah cukup sempit) lebih memilih menggunakan jasa angkut sampah. Untuk itu, saya sarankan bahkan saya ajak semua pihak bersinergi untuk membuat teba modern di tengah halaman rumah, yang hanya memiliki ukuran kedalaman galian teba modern sedalam 2 meter, yang bertujuan untuk menuntaskan permasalahan sampah, maka diperlukan sistem dan pola yang baik. Mulai dari pemilahan sampah sesuai jenisnya, pengelolaan sampah dengan cara pemisahan sesuai jenisnya juga dan membuat lingkungan kita bersih tanpa harus mengotori wilayah atau lingkungan lain,” imbuhnya.

Baca Juga  Ketua DPRD Badung Putu Parwata: Desa Pariwisata Harus Punya Keunggulan

Langkah ini juga menjadi bagian dari antisipasi rencana penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung pada Desember 2025.

“Suwung harus ditutup, agar motivasi kita untuk mengelola sampah secara mandiri dapat dipercepat, untuk mewujudkan Bali yang bersih melahirkan pikiran yang bersih.”

Ny. Putri Koster juga menekankan pentingnya perubahan pola pikir masyarakat terhadap sampah, dari membuang menjadi mengelola.

“Mengubah mindset kita dari membuang sampah menjadi mengelola sampah merupakan salah satu cara atau pola baru yang ditanamkan pada diri kita sendiri, sebelum menggetoktularkan kepada orang lain. Sehingga ketika kita berhasil menerapkan tata kelola pengelolaan yang baik dan tepat, secara otomatis akan memberikan contoh bagi lingkungan sekitar untuk ditiru. Pengelolaan sampah organik wajib kita lakukan sendiri, dengan cara diawali membangun atau memiliki teba modern, sedangkan untuk sampah an-organik tetap menjadi tanggung jawab kepala desa yang bisa saja dikumpulkan di TPS3R,” terangnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya memahami perbedaan antara fungsi TPS3R dan TPST, agar dapat disosialisasikan dengan benar kepada masyarakat oleh para kepala desa dan perangkatnya.

Pada kesempatan itu, ia juga menitipkan pesan spiritual untuk menguatkan kesadaran ekologis masyarakat melalui nilai-nilai lokal.

“Setiap piodalan, para pemedek untuk eling atau ingat akan arti dari Tri Hita Karana yang menitikberatkan pada hubungan yang baik antara manusia dengan Sang Pencipta, hubungan yang baik antara manusia dengan manusia dan hubungan yang baik antara manusia dengan lingkungan, karena penerapan Tri Hita Karana ini tidak hanya bisa digencarkan melalui ucapan (kata-kata) saja, namun wajib diimplementasikan dalam tindakan nyata,” ujarnya

Senada dengan itu, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, I Made Rentin, menegaskan perlunya kolaborasi lintas sektor dalam penanganan sampah di Bali.

Baca Juga  Ketua DPRD Badung Putu Parwata Hadiri ‘‘Karya Wraspati Kalpa‘‘ Pura Dauh Pasar Binong Werdi Bhuwana Mengwi

Ia menyebutkan bahwa sinkronisasi antara masyarakat, komunitas, dan pemerintah sangat diperlukan agar pengelolaan sampah tidak tumpang tindih.

“Organisasi atau komunitas lingkungan yang mendampingi satu wilayah diharapkan dapat berfungsi sebagai kontrol sosial yang cermat dan tegas,” ungkapnya. (gs/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Momentum Nyepi, Menkeu Ajak Refleksi untuk Perkuat Tugas Pengelolaan Keuangan Negara

Published

on

By

dharma santi nyepi
SAMBUTAN: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat memberikan sambutan pada Puncak Acara Dharma Santi Nyepi Kementerian Keungan Tahun Saka 1947, secara daring, pada Kamis (15/5). (Foto: Hms Kemenkeu)

Jakarta, baliilu.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengajak seluruh jajaran pegawai Hindu Kementerian Keuangan untuk menjadikan Hari Raya Nyepi sebagai ruang jeda guna memperkuat kesadaran spiritual dan moral dalam menjalankan tugas pengelolaan keuangan negara. Hal ini ia sampaikan saat memberikan sambutan pada Puncak Acara Dharma Santi Nyepi Kementerian Keungan Tahun Saka 1947, secara daring, pada Kamis (15/5).

“Di dalam Nyepi, ada makna keheningan yang membuat kita mampu melakukan jeda, mendengar sesuatu yang tidak disuarakan, tapi justru sangat bermakna: suara hati kita sendiri,” terang Menkeu.

Menkeu menegaskan bahwa makna Nyepi sangat relevan dalam konteks pengelolaan keuangan negara yang kini menghadapi tekanan geopolitik, perubahan iklim, dan tantangan ekonomi.

“Saya berharap (melalui refleksi perayaan Hari Raya Nyepi) bisa mendapatkan semangat baru, kekuatan pikiran, kekuatan fisik dan batin, untuk kita menjalankan tanggung jawab mengelola keuangan negara,” tambah Menkeu dilansir dari kemenkeu.go.id.

Menkeu juga mengingatkan pentingnya nilai-nilai Kementerian Keuangan untuk senantiasa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Menkeu, nilai-nilai Kementerian Keuangan harap terus diinternalisasi, dimasukkan ke dalam hati dan pikiran, dan dicerminkan dalam tindakan, ucapan, serta perbuatan oleh seluruh pegawai Kementerian Keuangan dimanapun berada.

“Ini adalah wujud ibadah kita dalam menjalankan pelayanan kepada Sang Maha Kuasa,” tutup Menkeu. (gs/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Baca Juga  Berikan Energi Baru bagi Badung, Putu Parwata Dukung Penuh KTT WWF Ke-10
Lanjutkan Membaca