Sunday, 20 April 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

EKONOMI & BISNIS

Live IG @toyadevasya di Tengah Pandemi Covid-19, Berbagi Ilmu antara Toya Devasya dan DNI Skin Centre

BALIILU Tayang

:

de
LIVE IG @TOYADEVASYA

WABAH pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang sedang berkembang di seluruh dunia dan juga di Bali memang telah berdampak luas terhadap perekonomian khususnya sektor pariwisata. Tak terkecuali objek wisata terfavorit yang dikenal seantero dunia dengan jumlah kunjungan ribuan per hari, Toya Devasya Natural Hot Spring harus ditutup sementara. Sedangkan DNI Skin Centre harus melakukan transformasi bisnis agar tetap survive.

Namun dalam sebuah diskusi live di istagram (IG) @toyadevasya Kamis (16/4-2020), CO Toya Devasya Ayu Astiti Saraswati dan founder DNI Skin Centre  Dr. dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, Sp.KK, mereka sama-sama optimis. Seoptimis warna ungu yang menjadi warna branding Toya Devasya dan DNI Skin Centre yang selalu mengedepankan sebuah pelayanan yang utama dan prima.

Dalam diskusi jarak jauh yang disimak 25 ribuan pengikut ini, mereka sharing, berbagi pengalaman menghadapi wabah pandemi corona agar bisnis tetap survive. Ayu Astiti di awal diskusi sedikit mengurai warna ungu yang dipilih sebagai branding Toya Devasya. ‘’Ungu warna elegan yang memberi arti pelayanan prima dengan berpenampilan menarik. Toya Devasya berarti air Tuhan, air panas alami milik Tuhan sehingga memilih brand ungu karena warna yang paling tinggi yang letaknya dalam cakra di ubun-ubun,’’ ujar Putu Astiti Saraswati, saat Live Instagram dengan topik Life Must Go On, How to Find Infinite Harmony In Our Limitation bersama founder DNI Skin Centre Dr. dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, Sp.KK Kamis (16/4-2020) pukul 16.00 Wita.

Bukan saja permandian air alami, Toya Devasya juga menyuguhkan pemandangan yang luar biasa terletak di kaki Gunung Batur, udaranya yang sejuk, kental akan budaya Bali Mula sebagai origin of Bali. Selain itu ada juga waterbom, adventure, canoeing, camping , wellness, spa. Toya Devasya percaya dengan we believe in infinite harmony, berharap tamu tidak sekedar berendam tetapi mendapatkan keselarasan di saat berada di lingkungan budaya dan alam yang alami.

Ketika sebelum corona waktu begitu sedikit, berbeda jauh dengan sekarang di tengah corona waktu banyak namun ruangan terbatas. ‘’Toya Devasya ditutup sementara seperti nonjok kita. Namun kita tetap harus punya hope, punya harapan, suatu hari keadaan akan kembali membaik. Karena itu waktu yang kita punya ini sayang disia-siakan. Tadinya kita cari solusi aktualisasi diri keluar tapi sekarang ke dalam,’’ ujar Sri Astuti memberi alasan kenapa digelar sharing medsos ini.

Baca Juga  Update Covid-19 Minggu (24/5), Positif dan Sembuh Imbang, Dewa Indra: Transmisi Lokal Meningkat, Seluruh Warga Diminta Bersatu Padu Terapkan Protokol Pencegahan

Salah satunya, Toya Devasya menghubungkan dengan beberapa orang juga mungkin teman di rumah siapa tahu sama-sama saling menginspirasi untuk mengisi waktu, bahwa kita masih punya hope menghadapi tantangan ke depan.

Dalam diskusi selama 1 jam itu, IGN Darmaputra, sang ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) daerah Bali ini bertutur tentang transformasi bisnisnya di tengah pandemi Covid-19.  DNI Skin Centre memilih branding warna ungu dan pada 14 Februari 2020 melakukan rebranding  sekaligus mengubah take line-nya reveal your glow, pancarkan kecantikan dari dalam. ‘’Kami bukan hanya merawat orang-orang cantik kulit luarnya, tetapi juga dari dalam. Salah satunya membikin cantik dari dalam dengan berbagi pengetahuan seperti ini. Menambah sharing-sharing membuat orang-orang bisa tampil percaya diri sehingga terpancar dari dalam kecantikan alami,’’ ujar Darmaputra.

Dalam situasi corona, sebagai tenaga professional, pengusaha, dan juga enterprenuer, Darmaputra tetap saja menunaikan kewajiban ke Rumah Sakit Sanglah bertemu pasien, begitu juga sebagai dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana walau dengan system jarak jauh dan sebagai ketua Hipmi Bali yang kini mempersiapkan pergantian kepengurusan.

Tentu saatnya memutar otak menyiapkan berbagai hal menjalankan bisnis DNI Skin Centre di tengah wabah pandemi corona. ‘’Sekarang banyak belajar, situasi reset mulai dari nol. Saya ikutin webinar-webinar. Kalau orang bilang balapan motor, Valentino Rossi nyalipnya di tikungan. Jalur kondisi biasa akan susah bersaing, namun kalau di saat kondisi seperti ini semua mulai reset dari nol. Dan kalau kita kepengin tampil maju kita harus mengambil banyak pelajaran dan akhirnya kita berhasil menyalip di tikungan,’’ papar Darmaputra.

Dalam kondisi ini ada peluang, rekan di Hipmi yang memiliki usaha di bidang kesehatan membuat data base dalam rangka membantu pemerintah seperti arahan Presiden Indonesia bahwa sebagian besar barang impor sedangkan potensi internal sudah mampu sebenarnya. ‘’Kita punya networking, ada penjual alat kesehatan, pabrik, apotik, klinik dan rumah sakit. Kita buat data basenya ke depan bisa kita sinergikan. Sekarang masih ngotak-ngatik sekitar itu. Kita di rumah tetapi otak kemana-mana,’’ ujar Darmaputra.

Baca Juga  Bendesa Madya MDA Denpasar Sebut Koster Reinkarnasi Mpu Kuturan, Berpikir Visioner Membangun Kantor MDA Se-Bali

Tak jauh beda dengan Toya Devasya. Ayu Astiti menuturkan selagi bertahan di tengah pandemi Covid-19, Toya Devasya melakukan maintenance. Ada kolam olimpic size di tengah Toya Devasya yang pertama kali berdiri tahun 1997 silam. Sejak berdiri kolam olimpic size ini tidak pernah direnovasi karena susah membuang airnya, berbeda dengan kolam yang lain setiap hari dikuras.

‘’Saat ini waktunya menata, tegel diganti, semua diperbaiki. Pipa air mancur diperbesar agar nanti aliran pijatannya lebih kuat. Instalasi perpipaannya juga ditambahkan dari sumbernya agar air lebih panas. Kita berharap saat dibuka airnya jauh lebih panas,’’ ujar Ayu Astiti.

Darmaputra mengaku percaya dengan apa yang dilakukan Toya Devasya di bawah pengelola Ketut Mardjana dan Ayu Astiti yang luar biasa. Ide-ide kreatifnya tak pernah berhenti. Kini sudah ada waterbom, plosotan, wisata air di danau dll.

Ayu Astiti memaparkan jika sebelum corona melakukan perubahan, itu destruktif banget buat kita sendiri. Hal ini menyebabkan tamu gampang ter-distract atau beralih ke tempat lain. Kenapa selalu mengadakan pembaharuan seperti juga DNI Skin Centre dalam sharing diskusi ini, karena gimana caranya mereka (pengunjung-red) kalau bisa setiap bulan kembali. Jadi kita banyak punya repeater guest (tamu yang datang kembali). 

Selama wabah corona, kata Darmaputra, yang lagi booming justru bisnis kesehatan. DNI Skin Centre juga mengambil peran itu. Seperti hand sanitizer yang berfungsi antiseptic tanpa merusak kulit. Dimana menciptakan hand sanitizer berkadar alkohol 70 persen, namun mengandung moisturizer yang diyakini dapat menghindari kekeringan pada kulit setelah menggunakannya.

Namun Darmaputra tetap mempertegas DNI sebagai suatu klinik kesehatan yang utama. Kecantikan dari sudut pandang dokter adalah masalah kesehatan baik  jerawat, flek, masalah penyakit yang urgen lainnya. Bayangkan dalam kondisi saat ini, stress di rumah tidak boleh keluar lagi jerawatan, video call tak berani, selfi bingung. Dan kita focus mempertegas penekanan pada bagaimana kesehatan kulit untuk kecantikan melalui perawatan yang mereka lakukan.

Agar perawatan atau berkunjung ke klinik tetap aman, jangan sampai klinik menjadi tempat penularan, di DNI dari awal membuat panduan bagaimana orang ke klinik merasa aman dan nyaman. ‘’Kami  menerapkan rapid care, customer bisa konsul dengan dokter lewat WA, video call kemudian diresepkan apa yang cocok, disiapkan obatnya. Datang ke klinik langsung perawatan tidak perlu lama. Selain itu, di klinik semua petugas menggunakan masker dan sanitizer sebelum pelayanan. Di ruang tunggu diatur posisinya tetap social distancing. Secara rutin juga dilakukan penyemprotan disinfektan pada lantai, kursi, meja dan lain-lain.

Baca Juga  Walikota Denpasar Jaya Negara Hadiri Karya Mamukur Gria Gede Delod Pasar Intaran

Selain pelayanan perawatan ada produk yang wajib harus dipakai. DNI menggunakan layanan online free ongkir. DNI juga membuat CSR dengan membagikan sanitizer dan tas kepada ojol. Kita utamakan bukan kepada ojol, tetapi kepada orang-orang yang akan menggunakan jasanya. Kita mengajarkan bagaimana prinsipnya menghandel barang pesanan tetap aman. Sebelum diserahkan ke konsumen disemprot sanitizer. Selain itu, juga dikombinasikan dengan organisasi Hipmi peduli, dimana menyiapkan sekitar 200 paket termasuk berisi masker yang akan dibagikan ke pos-pos ojol.

Melihat fenomena saat ini dimana orang banyak dirumahkan, manajemen DNI mengambil inisiatif mengembangkan system reseller, berbagi rejeki dengan menyalurkan produk DNI tanpa ada batasan minimal pembelian. Seperti take line DNI di awal beauty for every one, semua orang bisa cantik dengan harga terjangkau. “Kami membuka peluang juga buat reseller yang mau melakukan wirausaha penjualan hand sanitizer, produknya sama dengan yang Hipmi Peduli distribusikan,” terang Darmaputra.

Akhirnya Darmaputra menjawab pertanyaan apa sih yang kita cari. ‘’Dalam jangka panjang saya pingin hidup saya banyak waktu dan banyak rejeki sehingga bisa lebih santai. Jika konsisten dan untuk mencapai tujuan akhir itu, mulailah dari langkah-langkah jangka pendeknya. Kalau saya cuma dokter, di saat kita banyak rejeki waktu saya berkurang karena dokter makin banyak pasien akan makin banyak waktu tersita,’’ ujar Darmaputra yang kini memiliki 24-an cabang DNI di seluruh Indonesia, kantor pusat di Jalan Raya Puputan No. 70 Renon, Denpasar.

Penuturan yang luar biasa dari seorang enterprenuer Darmaputra, dilengkapi uraian Ayu Astiti  tentang filosofi gajah yang menjadi ikon Toya Devasya.  Mata gajah yang sipit sebagai symbol focus pada jangka panjang tujuan akhir, kuping yang besar dan lebar dimana ingin lebih banyak mendengar masukan orang, seperti salah satunya belajar dari DNI. Badan yang besar karena ingin satu hari menjadi besar, dan belalainya untuk membuka jalan berbagi. Toya Devasya ingin berbagi dengan orang lain dengan lingkungan sekitar. Kehadirannya menumbuhkan banyak bisnis seperti laundry, transportasi, pertanian dll.

Akhirnya, Ayu Astiti dan Darmaputra menutup sharing bahwa pandemi Covid-19 yang kita semua rasakan merupakan sebuah tantangan yang harus dilalui dengan baik. Intinya bagaimana kita dapat mengelola sebuah tantangan agar bisa menjadikan tantangan itu sebagai sebuah peluang untuk memenangkan sebuah pertarungan. Berikutnya, kembali live di IG @toyadevasya Jumat pukul 16.00 Wita antara Ayu Astiti dengan owner Ulam Resto. (gs)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
fisioterafi
Advertisements
dprd bali nyepi
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

EKONOMI & BISNIS

Maret 2025, Inflasi Bali Tetap Terjaga Dalam Rentang Target Sasaran

Published

on

By

inflasi bali
Infografis inflasi Bali. (Foto: Hms BI Bali)

Denpasar, baliilu.com – Berdasarkan rilis BPS Provinsi Bali, perkembangan harga gabungan kabupaten/kota perhitungan inflasi di Provinsi Bali pada Maret 2025 secara bulanan mengalami inflasi sebesar 1,61% (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mengalami deflasi 0,57% (mtm). Secara tahunan, inflasi Provinsi Bali meningkat menjadi 1,89% (yoy) dari 1,21% (yoy) pada Februari 2025, dan masih terjaga dalam rentang target 2,5±1%.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja dalam keterangan tertulis mengatakan bahwa inflasi bulan Maret 2025 di Provinsi Bali secara umum cukup terkendali meski terdapat beberapa komoditas yang perlu mendapat perhatian karena mengalami peningkatan harga cukup tinggi seperti komoditas hortikultura. Untuk itu, ke depan tetap diperlukan penguatan pengendalian inflasi melalui kolaborasi, inovasi, dan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) khususnya dalam menyambut rangkaian Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Galungan pada April 2025.

Secara spasial, kata Erwin, seluruh kota/kabupaten IHK mengalami inflasi bulanan dan tahunan. Singaraja mengalami inflasi bulanan tertinggi sebesar 1,71% (mtm) atau 1,09% (yoy), diikuti Kota Denpasar yang mengalami inflasi bulanan sebesar 1,69% (mtm) atau 2,53% (yoy). Selanjutnya, Kab. Tabanan mengalami inflasi bulanan sebesar 1,52% (mtm) atau 1,84% (yoy), dan Kab. Badung mengalami inflasi bulanan sebesar 1,45% (mtm) atau 1,32% (yoy). Inflasi di Provinsi Bali terutama disumbang oleh Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga, serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.

Erwin lanjut menegaskan bahwa berdasarkan komoditasnya, inflasi bulan Maret 2025 terutama bersumber dari normalisasi tarif listrik pasca kebijakan diskon. Lebih lanjut, terdapat kenaikan harga komoditas hortikultura seperti cabai rawit dan bawang merah seiring terbatasnya pasokan di tengah peningkatan permintaan pada HBKN Nyepi dan Idulfitri.

Baca Juga  Buka Rapimda PBMB, Wagub Cok Ace Minta Pelaku Usaha Jangan Patah Semangat

Sementara itu, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga daging babi, tarif angkutan udara, harga daging ayam ras, kangkung, dan tomat. Penurunan harga daging babi didorong oleh peningkatan pemotongan daging untuk memenuhi permintaan pada HBKN, sedangkan penurunan tarif angkutan udara sejalan dengan kebijakan Pemerintah menurunkan harga tiket pesawat pada periode libur lebaran.

Ke depan, sebutnya, beberapa risiko yang perlu diwaspadai antara lain peningkatan permintaan barang dan jasa serta canang sari pada rangkaian HBKN Galungan, serta kenaikan harga daging dan telur ayam ras di tengah peningkatan harga jagung di tingkat global, sebagai bahan baku pakan ternak. Lebih lanjut, harga emas perhiasan dan minyak goreng juga berpotensi meningkat seiring dengan kenaikan harga emas global dan Crude Palm Oil (CPO).

‘‘Selain itu, normalisasi tarif listrik untuk pelanggan pasca bayar pemakaian bulan Maret dan normalisasi harga angkutan udara juga menjadi potensi risiko inflasi yang perlu diwaspadai,‘‘ ujarnya.

Untuk memitigasi risiko inflasi ke depan, Bank Indonesia Bali terus memperkuat sinergi dan inovasi bersama seluruh kabupaten/kota di Bali untuk mengimplementasikan strategi 4K pengendalian inflasi, yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif. Dalam jangka menengah panjang, Bank Indonesia Bali juga mengajak seluruh TPID untuk bersama-sama menjaga stabilitas harga dan mewujudkan ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas lahan pertanian. Produktivitas dapat ditingkatkan melalui penguatan implementasi regulasi perlindungan lahan pangan berkelanjutan dan mitigasi alih fungsi lahan, penguatan pengairan, implementasi benih unggul, serta perluasan hilirisasi.

Selanjutnya, kata Erwin, produktivitas pertanian juga perlu didorong melalui peningkatan efisiensi rantai pasok dengan penciptaan ekosistem ketahanan pangan yang melibatkan Bumdes, perumda pangan, dan koperasi, serta kerjasama hulu-hilir antara petani, penggilingan, perumda pangan, dan horeka (hotel, restoran, dan kafe) disertai dengan penguatan implementasi regulasi optimalisasi penggunaan produk lokal oleh horeka di daerah. Melalui sinergi tersebut, Bank Indonesia Bali meyakini inflasi Provinsi Bali pada tahun 2025 akan tetap terjaga dalam kisaran target inflasi nasional 2,5%±1%. (gs/bi)

Baca Juga  Satpol PP dan Disperindag Sidak Mall, Cegah Klaster Baru Penyebaran Covid-19

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
fisioterafi
Advertisements
dprd bali nyepi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Survei Februari 2025, Penjualan Ritel Bali Tumbuh di Tengah Normalisasi Kunjungan Wisatawan

Published

on

By

Penjualan ritel bali
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja. (Foto: dok)

Denpasar, baliilu.com – Pada bulan Februari 2025, penjualan eceran di Provinsi Bali diprakirakan terus bertumbuh yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali yang diprakirakan sebesar 117,2 atau secara tahunan tumbuh 7,2% (yoy). Hal ini menunjukkan kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali terus meningkat atau berada di level optimis (>100). Prakiraan peningkatan kinerja ritel tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adanya program diskon dari distributor sehubungan dengan adanya libur panjang Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan Tahun Baru Imlek, serta perayaan keagamaan Pagerwesi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja melalui keterangan pers, Jumat (21/3/2025) mengatakan bahwa pemberian potongan harga, turut mendorong kinerja penjualan eceran di tengah normalisasi kunjungan wisatawan pasca libur panjang pada bulan Januari 2025. Berdasarkan data dari Angkasa Pura, kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara pada Februari 2025 menurun sebesar -17,91% (mtm) atau mencapai total 791 ribu wisatawan. Survei Penjualan Eceran (SPE) Bali merupakan survei bulanan terhadap 100 penjual eceran/pengecer di Kota Denpasar dan sekitarnya yang bertujuan untuk memperoleh informasi dini mengenai arah pergerakan pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi.

Erwin lanjut menjelaskan, prakiraan penjualan eceran di Bali pada Februari 2025 didukung oleh tumbuhnya berbagai subsektor, seperti Barang Budaya dan Rekreasi yang mengalami peningkatan sebesar 4,8% (mtm), Peralatan Informasi dan Komunikasi meningkat sebesar 3,3% (mtm), dan Bahan Bakar Kendaraaan Bermotor meningkat sebesar 2,6% (mtm). Sementara itu, pada Januari 2025, IPR tercatat sebesar 116,6 atau secara tahunan mengalami peningkatan sebesar 6,3% (yoy). Pada periode laporan, kinerja IPR di Bali terus tumbuh yang menunjukkan peningkatan konsumsi masyarakat di Bali.

Baca Juga  Cegah Klaster Baru dari Pekerja Pers, Puluhan Wartawan Lakukan Rapid Test

Erwin menegaskan bahwa prospek penjualan eceran di Bali ke depan diprakirakan tetap positif. Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) menunjukkan keyakinan pelaku usaha terhadap pertumbuhan penjualan eceran dalam jangka pendek dan menengah. Responden memprakirakan penjualan pada 3 dan 6 bulan ke depan tetap terjaga yang ditunjukkan oleh IEP bulan April 2025 tercatat sebesar 155 serta pada bulan Juli 2025 tercatat sebesar 191, masih tetap terjaga atau berada di level optimis (IEP > 100). ‘‘Terjaganya IEP pada level optimis mengindikasikan bahwa momentum pertumbuhan ekonomi Bali akan terus berlanjut,‘‘ ujarnya.

Dalam menjaga kinerja penjualan eceran dan tingkat konsumsi masyarakat, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali senantiasa bersinergi dalam mengawal kestabilan harga, memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga, dan menjaga ekonomi Bali agar terus bergerak dalam jalur pertumbuhan yang berkelanjutan. (gs/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
fisioterafi
Advertisements
dprd bali nyepi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 58 Bulan Berturut-turut

Published

on

By

Neraca perdagangan Indonesia
Suasana di area petikemas. (Foto: Kemenkeu)

Jakarta, baliilu.com – Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada Februari 2025, dengan nilai mencapai USD3,12 miliar. Surplus ini melanjutkan tren positif yang telah berlangsung selama 58 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, pada Rabu (19/3), mengungkapkan bahwa secara kumulatif dalam periode Januari – Februari 2025 neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD6,61 miliar. Angka ini mengalami kenaikan sebesar USD3,78 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Ekspor konsisten tumbuh, pada bulan Februari mencapai tingkat 9,16% (yoy). Sektor pertanian dan manufaktur tumbuh paling tinggi secara berurutan,” ungkap Menkeu dikutip dari laman kemenkeu.go.id.

Di sisi impor, Menkeu menegaskan bahwa tren positif tetap terjaga dengan fokus utama untuk mendukung kegiatan industri nasional. Menurutnya, pertumbuhan barang modal dan bahan baku menunjukkan adanya produksi dan investasi yang tetap kuat.

Menkeu juga menyoroti bahwa tren positif dalam perekonomian Indonesia tidak hanya tercermin dari neraca perdagangan, tetapi juga dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia. Pada Februari 2025, PMI Indonesia berhasil rebound ke zona ekspansif dan mencapai level tertinggi secara global setelah India, yakni di angka 53,6. Pertumbuhan manufaktur didorong oleh lonjakan permintaan baru, sehingga menstimulus aktivitas produksi dalam negeri.

Lebih lanjut, Menkeu menegaskan bahwa berbagai indikator positif ini mencerminkan kestabilan dan ketahanan ekonomi Indonesia yang tetap solid.

“Ini menjadi modal yang baik untuk terus mendorong pertumbuhan berkelanjutan,” pungkasnya.

Tren surplus perdagangan yang berkelanjutan ini menunjukkan daya saing ekonomi Indonesia yang terus meningkat, sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi serta mendorong investasi dan ekspor nasional. (gs/bi)

Baca Juga  Walikota Denpasar Jaya Negara Hadiri Karya Mamukur Gria Gede Delod Pasar Intaran

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
fisioterafi
Advertisements
dprd bali nyepi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca