Thursday, 23 January 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Paraf Prasasti, Plt. Bupati Badung Suiasa Hadiri ‘’Karya Melaspas’’ di Tiga Pura, Desa Adat Pecatu

BALIILU Tayang

:

Bupati Badung
HADIRI KARYA: Plt. Bupati Badung I Ketut Suiasa hadir saat Karya Melaspas di tiga Pura sekaligus, yakni Pura Prajapati, Pura Dalem Kahyangan, dan Pura Dalem Penataran, Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Minggu (10/11). (Foto: dps)

Badung, baliilu.com – Dalam suasana penuh khidmat, Plt. Bupati Badung I Ketut Suiasa hadir langsung dan memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Karya Melaspas di tiga Pura sekaligus, yakni Pura Prajapati, Pura Dalem Kahyangan, dan Pura Dalem Penataran, Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Minggu (10/11).

Karya agung ini merupakan rangkaian dari Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, dan Mapadudusan Agung yang puncaknya akan diselenggarakan pada Selasa (19/11) mendatang.

Kehadiran Plt. Bupati Suiasa dalam upacara keagamaan ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap adat dan tradisi Hindu, tetapi juga sebagai wujud nyata dukungan Pemerintah Kabupaten Badung terhadap pelaksanaan karya suci umat Hindu. Suiasa turut serta dalam persembahyangan dan secara simbolis menandatangani prasasti karya, menandai dimulainya rangkaian upacara besar-besaran ini.

Kehadiran Plt. Bupati Suiasa selaku pemerintah, sebagai wujud bhakti dan dukungan Pemkab Badung, sekaligus ikut ngrastitiang agar pelaksanaan karya di Desa Adat Pecatu dapat berjalan dengan paripurna. Suiasa menyampaikan harapannya agar pelaksanaan Karya Melaspas ini dapat berjalan lancar dan membawa berkah bagi seluruh umat Hindu.

“Kami ikut mendoakan semoga yadnya ini sida karya dan sida purna, serta di sekala nya tentu melalui yadnya ini kami harapkan pula krama desa adat Pecatu tetap bersatu untuk kerahayuan jagat,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Plt. Bupati Badung, anggota DPRD Badung, serta seluruh undangan yang telah hadir dan memberikan doa restu dalam rangkaian upacara melaspas dan mendem pedagingan di tiga pura sekaligus, yaitu Pura Dalem Penataran, Pura Prajapati, dan Pura Dalem Kahyangan, Desa Adat Pecatu.

Baca Juga  Bupati Giri Prasta Tandatangani Prasasti Karya Ngenteg Linggih di Pura Puseh Pipitan Canggu

“Kami sangat bersyukur atas kehadiran dan dukungan Bapak Plt. Bupati beserta jajaran. Doa restu beliau sangat berarti bagi kami dalam melaksanakan karya suci ini,” ujar Sumerta.

Lebih lanjut, Sumerta menjelaskan bahwa puncak perayaan karya agung ini akan dilaksanakan pada rahina Anggara Kasih, Wuku Tambir, tepatnya pada Selasa (19/11) mendatang. Sumerta juga menekankan jika sebelumnya telah dilakukan perbaikan pada sejumlah pura, terutama Pura Dalem Penataran yang mendapat bantuan dana dari Pemerintah Kabupaten Badung. Sementara itu, perbaikan pada Pura Dalem Kahyangan dan Pura Prajapati dilakukan dengan menggunakan dana kas desa adat.

Sebagai informasi tambahan, dalam kesempatan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Anggota DPRD Badung I Made Sumerta yang juga menjabat sebagai Bendesa Adat Pecatu, Anggota DPRD Badung I Made Tomy Martana Putra, Camat Kuta Selatan I Ketut Gede Artha, Perbekel Pecatu I Made Karyana Yadnya, perwakilan dari PHDI Badung, MDA Kuta Selatan, Penglingsir Puri Jero Kuta, serta seluruh Bendesa Adat se-Kuta Selatan. (gs/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan

BUDAYA

Wabup Suiasa Hadiri Melaspas Kori Agung dan Tembok Penyengker di Pura Luhur Beten Bingin Munggu

Published

on

By

wabup suiasa
SERAHKAN PUNIA: Wabup Ketut Suiasa menyerahkan punia saat menghadiri acara Melaspas Kori Agung dan Tembok Penyengker di Pura Luhur Beten Bingin Banjar Sedahan Desa Munggu, Mengwi Badung, Selasa (21/1). (Foto: Hms Badung)

Badung, baliilu.com – Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menghadiri acara Melaspas Kori Agung dan Tembok Penyengker di Pura Luhur Beten Bingin Banjar Sedahan Desa Munggu, Mengwi Badung, Selasa (21/1).

Turut hadir pada kesempatan ini Perbekel Desa Munggu, Bendesa Adat Munggu, Pujangga dan Pandean, BPD Desa Munggu, serta Kelihan Adat/Dinas Banjar Sedahan dan kelian Adat/Dinas Banjar Pempatan Munggu.

Sebagai bentuk dukungan Pemkab Badung terhadap pembangunan Kori Agung dan Tembok Penyengker Pura Luhur Beten Bingin tersebut dibantu dana sebesar Rp. 870 juta lebih. Pada kesempatan itu Wabup Suiasa memberikan paraf pada prasasti dan membantu secara pribadi sebesar Rp 4 juta serta bantuan dari Perbekel Munggu Rp 5 juta, Bendesa Adat Munggu Rp 500 ribu yang diterima pengurus pura I Made Ernawan.

Wabup Suiasa merasa berbahagia dan bersyukur bisa hadir di acara melaspas. Ia mengatakan di masa-masa baktinya habis sebagai Wakil Bupati tidak henti-hentinya mengajak warga selalu ngrastiti bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar acara pemelaspasan berjalan lancar dan labda karya.

“Saya merasa berbahagia dan bersyukur bisa hadir disini sebelum berakhir masa bakti saya sebagai Wakil Bupati. Kegiatan yadnya melaspas ini sudah dilaksanakan dengan tulus dan ikhlas maka sudah pasti ada hikmahnya, semoga kita selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan serta keseimbangan alam semesta,” imbuhnya.

Wabup Suiasa mengingatkan warga dalam bermasyarakat perbedaan jangan dianggap sebagai jarak atau batas untuk bersaudara melainkan perbedaan itu diibaratkan dengan upakara yadnya melaspas yang terdiri dari banyak jenis bahan yang menjadi satu sebagai persembahan. Sesuai dengan fungsi dan makna dari yadnya melaspas tersebut.

Sementara itu pengurus Pura I Made Ernawan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Wabup Suiasa di tengah kesibukannya sudah meluangkan waktu untuk hadir dan ikut mendoakan kegiatan yadnya melaspas tersebut. Ia juga menyampaikan bahwa upacara pemelaspasan yang puncaknya pada Rahina Buda Cemeng Klawu dan dipuput oleh Ida Pedanda Ketut Pemaron dari Griya Sideman Banjar Pemaron Baleran Munggu serta berharap acara melaspas berjalan lancar. (gs/bi)

Baca Juga  Plt. Bupati Badung Hadiri Acara Gathering Forum TJSP

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Pemkot Denpasar Gelar Persembahyangan Peringati Tumpek Wayang

Published

on

By

RAHINA TUMPEK WAYANG: Pemkot Denpasar upacara Persembahyangan bersama dalam rangka memperingati Rahina Tumpek Wayang di Pura Agung Jagatnatha Denpasar, Sabtu (18/1). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pemkot Denpasar menggelar upacara Persembahyangan bersama dalam rangka memperingati Rahina Tumpek Wayang di Pura Agung Jagatnatha Denpasar, Sabtu (18/1). Persembahyangan ini dilaksanakan sebagai wujud syukur serta memuja Tuhan dalam manifestasinya memberikan pencerahan kehidupan di dunia serta mampu membangkitkan daya seni dan keindahan.

Dimana persembahyangan ini dihadiri Plt. Asisten III Setda Kota Denpasar, I Wayan Sudiana bersama para pimpinan di lingkungan OPD Setda Kota Denpasar beserta unsur Forkopimda Kota Denpasar.

Rangkaian upacara diawali dengan sesolahan Wayang Lemah, diiringi suara kekidungan, upacara berlangsung khidmat yang dipuput Ida Pedanda Made Taman Dwija Putra.

Plt. Asisten III Setda Kota Denpasar, I Wayan Sudiana mengatakan, peringatan Hari Tumpek Wayang merupakan hari suci pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewa Iswara yang berfungsi untuk menerangi kegelapan, memberikan pencerahan kehidupan di dunia serta mampu membangkitkan daya seni dan keindahan.

Tumpek Wayang juga merupakan cerminan dimana dunia yang diliputi dengan kegelapan, manusia oleh kebodohan, keangkuhan, keangkaramurkaan.

Tumpek Wayang juga bermakna sebagai “Hari Kesenian”.  Karenanya, secara ritual diupacarai (kelahiran) berbagai jenis kesenian seperti wayang, barong, rangda, topeng, dan segala jenis gamelan.

“Aktivitas ritual tersebut sebagai bentuk rasa syukur terhadap Sang Hyang Taksu sering disimboliskan dengan upacara kesenian wayang kulit, karena mengandung berbagai unsur seni atau teater total. Dalam kesenian ini, semua eksistensi dan esensi kesenian sudah tercakup,” ujarnya.

Pihaknya menambahkan, melalui peringatan Hari Tumpek Wayang diharapkan mampu menyeimbangkan alam semesta beserta isinya. Serta mampu memberikan kekuatan agar manusia senantiasa mulat sarira dan introspeksi diri. (eka/bi)

Baca Juga  Sekda Adi Arnawa ‘’Nyaksiang Karya Ngenteg Linggih’’ Pura Panti Prabu Sobangan Mengwi
Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Bupati Giri Prasta ‘’Mendem Pedagingan’’ di Pura Dalem Kekeran, Selanbawak, Tabanan

Published

on

By

Giri Prasta
HADIRI KARYA: Bupati Nyoman Giri Prasta disambut warga saat menghadiri Karya Melaspas dan Mecaru Rsi Gana di Pura Dalem Kekeran Manik Gunung, Desa Adat Kekeran, Selanbawak, Marga, Tabanan, Selasa (14/1). (Foto: Hms Badung)

Tabanan, baliilu.com – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, turut serta prosesi Mendem Pedagingan serangkaian Karya Melaspas dan Mecaru Rsi Gana di Pura Dalem Kekeran Manik Gunung, Desa Adat Kekeran, Selanbawak, Marga, Tabanan, Selasa (14/1).

Hadir pada karya tersebut Anggota DPRD Kabupaten Badung I Wayan Regep, Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Perbekel Selambawak I Made Merta, Bendesa Adat Kekeran I Gede Nyoman Sabar Tangkas, tokoh masyarakat serta krama Desa Adat Kekeran Selanbawak.

Upacara ini dilaksanakan untuk penyucian Pelinggih Ida Bhatara, Pura Prajapati, Balai Kulkul, Apit Surang dan Jineng yang rampung dibangun dan direnovasi dengan dukungan hibah fisik dari Pemerintah Kabupaten Badung bernilai Rp 2,2 miliar dengan pengalokasian melalui Anggaran Induk Tahun 2024.

Usai melaksanakan mendem pedagingan dan melaksanakan persembahyangan, Bupati Giri Prasta, menyampaikan bahwa dirinya hadir di tengah-tengah masyarakat Desa Adat Kekeran Manik Gunung untuk ikut ngastiti bhakti dalam pelaksanaan karya di Pura Dalem lan Prajapati Kekeran Manik Gunung.

“Pemerintah Kabupaten Badung hadir membantu pembangunan Pura ingin memberikan yang terbaik kepada umat sedharma sehingga ke depan masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan iuran, cukup masyarakat gotong-royong untuk ngayah saja. Ini adalah salah satu contoh yang kita berikan untuk menjaga adat, agama, tradisi, seni dan budaya. Astungkara ini akan kami lakukan terus dengan membuat legacy bagi generasi penerus serta untuk meringankan beban masyarakat,” jelasnya.

Ia juga berpesan, menjadikan karya ini untuk memperkuat persatuan dan semangat kebersamaan dalam menjaga keluhuran adat dan budaya Bali. “Saya harapkan masyarakat harus bergotong-royong bersatu agar semua berjalan dengan baik dan lancar, astungkara masyarakat Desa Adat Kekeran, Selanbawak ini segilik, seguluk, selulung sebayantaka, gemah ripah loh jinawi, tata tentram kertha rahaja,” ujar Bupati Giri Prasta seraya berharap melalui upacara ini, masyarakat semua mendapatkan kerahayuan sekala dan niskala. (gs/bi)

Baca Juga  Penyineban Karya Padudusan Agung lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha Denpasar

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca