Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar menerima kunjungan Tim Self Assessment Penghargaan Penyelenggaraan Akses Air Minum Aman yang terdiri dari lintas kementerian, Kamis (19/9).
Pertemuan berlangsung di Kantor Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Sewakadarma yang diterima Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana beserta OPD terkait Pemkot Denpasar. Tim ini bertugas untuk menilai dan mengkaji penyelenggaraan akses air minum aman di Denpasar sebagai bagian dari evaluasi program nasional.
Pelaksanaan kunjungan tim ini juga melaksanakan diskusi bersama Sekda Alit Wiradana dan didampingi Direktur Utama Perumda Tirta Sewakadarma, Ida Bagus Gede Arsana.
Sekda Alit Wiradana menyampaikan, penyelenggaraan dan pengelolaan sistem penyedia air minum Tirta Sewakadarma sudah berjalan selama 27 tahun.
“Selama 27 tahun pelayanan dengan cakupan 4 wilayah kecamatan dengan jumlah pelanggan 90.126 dengan cakupan 51,83 persen, sesuai hasil audit BPKP Provinsi Bali,” ujar Sekda Alit Wiradana.
Lebih lanjut disampaikan, produksi air minum Tirta Sewakadarma setiap tahun rata-rata 39.961.479 M3, yang bersumber dari IPA Belusung, IPA Waribang, dan sumur bor, serta kerja sama regional pengaliran air dari Spam Regional Penet dan Petanu yang dikelola oleh UPT PAM Provinsi Bali. Untuk pengamanan air minum Tirta Sewakadarma telah menyusun Rencana Pengaman Air Minum (RPAM) yang telah ditetapkan pada tanggal 1 Agustus 2024, dan terakhir direvisi tanggal 27 Desember 2023 menjadi modul Sistem Informasi Manajemen (SIM) Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM).
Dijelaskan pula, saat ini, Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma tengah menyusun pra-studi kelayakan (pra-FS) yang didanai oleh Kementerian Keuangan. Penyusunan ini mencakup beberapa aspek penting, seperti real demand survey, penyusunan rencana bisnis (business plan), serta persiapan transaksi yang dijadwalkan untuk dilaksanakan pada tahun 2025.
Selain itu, Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma juga menjalin kerja sama dengan K-Water Korea dalam rangka pembentukan District Metered Area (DMA), upaya penurunan tingkat kebocoran air (Non-Revenue Water/NRW), dan optimalisasi pengaliran air dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Penet. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi distribusi air dan mengurangi kerugian yang disebabkan oleh kebocoran jaringan.
“Kehadiran tim penilai ini diharapkan mampu memberikan masukan yang konstruktif bagi peningkatan kualitas layanan air bersih, serta mendukung visi Denpasar sebagai kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujar Sekda Alit Wiradana.
Sementara perwakilan tim lapangan Self Assessment Penghargaan Penyelenggaraan Akses Air Minum Aman dari Direktur Jenderal Air Minum, Kementerian PUPR, Juliana Lestari menyampaikan, Kota Denpasar menjadi salah satu daerah dalam penilaian penghargaan akses air minum.
“Penghargaan ini dalam rangka Hari Habitat dan Hari Kota Dunia Tahun 2024, sebagai penghargaan kinerja dan komitmen Pemda yang telah berupaya menyediakan akses air minum aman bagi masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, kunjungan lapangan ini memverifikasi implementasi K3 yakni kualitas, kuantitas dan kontinuitas dan tekanan air pelanggan. Di samping itu, memverifikasi pelaksanaan RPAM, hingga sinkronisasi dukungan pemda terhadap pencapaian air minun aman.
“Dari penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi setiap daerah untuk terus berinovasi dan meningkatkan pelayanan air minum sesuai prinsip K3,” ujarnya. (eka/bi)