Wednesday, 14 May 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Pemkot Lepas Peserta Utsawa Dharma Gita Duta Denpasar

Ikuti Seluruh Kategori Perlombaan, Kirim 56 Peserta

BALIILU Tayang

:

sekda denpasar
LEPAS DUTA DENPASAR: Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana melepas Duta Kota Denpasar dalam Lomba Utsawa Dharma Gita Provinsi Bali, di Pura Agung Lokanatha, Lumintang Denpasar, Kamis (31/8). (Foto: ist)

Denpasar, baliilu.com – Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana secara resmi melepas Duta Kota Denpasar dalam Lomba Utsawa Dharma Gita Provinsi Bali, di Pura Agung Lokanatha, Lumintang Denpasar, Kamis (31/8). Pelepasan ini dilaksanakan dengan memohon restu dengan bersembahyang bersama. Hadir dalam kesempatan ini Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Widyasaba se-Kota Denpasar, dan para peserta dari Duta Kota Denpasar.

Dimana, Kota Denpasar menerjunkan 56 orang peserta dan mengikuti keseluruhan kategori perlombaan Utsawa Dharma Gita Tingkat Provinsi Bali yang akan berlangsung dari tanggal 4-7 September 2023 di Taman Budaya, Art Centre Denpasar.

Dalam kesempatan tersebut Sekda Alit Wiradana mewakili Walikota Denpasar menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat berlomba kepada seluruh duta Kota Denpasar.

“Selamat dan sukses mengukuti perlombaan Utsawa Dharma Gita Tingkat Provinsi Bali, semoga harapan kita bersama dapat meraih juara umum tahun ini bisa tercapai,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan, Utsawa Dharma Gita merupakan wadah pengembangan kepribadian terutama bagi generasi muda. Sehingga, usai ajang perlombaan ini dapat terus dilakukan pembinaan-pembinaan untuk menghasilkan generasi dalam pelestarian kesusastraan Bali.

“Diharapkan bagi para peserta, sebelum berlomba agar memahami kriteria lomba untuk dijadikan standarisasi dan menetapkan tujuan sehingga bisa dirumuskan strategi berupa keterampilan dan teknik berlomba,” ujarnya.

Sementara Ketua Widyasaba Kota Denpasar Wayan Suarta Wijaya menyampaikan Duta Utsawa Dharma Gita Kota Denpasar telah siap mengikuti perlomaan Utsawa Dharma Gita Tingkat Provinsi Bali dengan melibatkan 56 peserta dan mengikuti seluruh kategori perlombaan.

Adapun materi yang dilombakan yakni membaca Sloka Anak-Anak Putra dan Putri, membaca Sloka Remaja Putra dan Putri, membaca Sloka Dewasa Putra dan Putri, membaca Palawakya Remaja Putra dan Putri, membaca Palawakya Dewasa Putra dan Putri, membaca Kekawin Remaja Putra dan Putri, membaca Kekawin Dewasa, nyanyian keagamaan, dan Dharmawacana Berbahasa Bali Anak Putra dan Putri.

Baca Juga  Sekda Alit Wiradana Buka Lomba Rindik di Desa Padang Sambian Kelod

Selanjutnya, Dharmawacana Remaja Putra dan Putri, Dharmawacana Bahasa Bali Dewa Putra dan Putri, Dharmawacana Remaja Putra dan Putri, Dharmawacana Berbahasa Inggris Dewasa Putra dan Putri, Dharma Wiwada (debat), menghafal Sloka Anak-anak Putra dan Putri, menghafal Sloka Remaja Putra dan Putri, menghafal Sloka Dewasa Putra dan Putri, membaca Geguritan Anak-anak Putra dan Putri, Kidung Dewasa Campuran.

Dikatakannya, persiapan berupa pembinaan dan pelatihan telah berlangsung di Dinas Kebudayaan Kota Denpasar sejak jauh hari sebelumnya. Dimana, diharapkan Duta Denpasar dalam ajang Lomba Utsawa Dharma Gita Tingkat Provinsi Bali dapat memberikan yang terbaik dan meraih Juara Umum tahun ini.

“Total Duta Kota Denpasar semua berjumlah 56 orang terdiri dari 28 orang putra, 28 orang putri, dengan Pembina Widyasabha Kota Denpasar seluruhnya berjumlah 28 orang,” ujarnya. (gs/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BUDAYA

Pemkot Denpasar “Ngaturang Bhakti Pujawali” di Pura Luhur Uluwatu

Published

on

By

Pujawali pura uluwatu
BHAKTI PUJAWALI: Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat melaksanakan bhakti Pujawali di Pura Luhur Uluwatu, Badung pada Anggarakasih Medangsia, Selasa (13/5). (Foto: Hms Dps)

Badung, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar ngaturang bhakti serangkaian Pujawali Pura Luhur Uluwatu pada Anggarakasih Medangsia, Selasa (13/5). Berbaur bersama pemedek dan masyarakat yang tangkil, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Penglingsir Puri Agung Jro Kuta, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya. Usai melaksanakan bhakti pujawali, tampak Wawali Arya Wibawa mengikuti prosesi mulang pakelem di Kawasan Pantai Pura Uluwatu.

Diiringi suara gambelan dan kidung, pelaksanaan pujawali berlangsung khidmat. Tampak silih berganti masyarakat datang untuk ngaturang bhakti. Diawali dengan pangilen Topeng Wali, rangkaian pujawali diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa, Griya Tegal Sari Denpasar dan Ida Pedanda Gede Isana Manuaba, Griya Lebah Abiansemal, Badung.

Panglingsir Puri Agung Jro Kuta selaku Pengempon Pura Luhur Uluwatu, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya yang akrab dipanggil Turah Joko didampingi Bandesa Adat Pecatu, I Wayan Sumerta mengatakan bahwa, rangkaian acara pujawali diawali dengan prosesi nedunang Ida Bhatara Dewa Agung Sakti dari Pura Pererepan Desa Adat Pecatu yang selanjutnya menuju pura Luhur Uluwatu. Kemudian dilanjutkan prosesi ngaturang pujawali di Luhur Pura Uluwatu.

Lebih lanjut Jaka Pratidnya menambahkan, setelah pujawali, pada hari Rabu (14/5) sampai dengan hari Jumat (16/5) akan dilanjutkan dengan bakti penganyar berturut-turut dari Kecamatan Kuta Utara dan Kecanatan Kuta. Sedangkan penyineban dilaksanakan oleh Kecamatan Kuta Selatan bersama Desa Adat Pecatu dan Puri Agung Jro Kuta.

“Dengan melakukan srada bhakti kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa, astungkara mudah-mudahan seluruh umat di Bali pada khususnya dan Indonesia pada umumnya dijauhkan dari marabahaya serta diberikan kekuatan dan keselamatan sehingga semua umat bisa rahayu, serta keseimbangan alam semesta tetap terjaga,” ujar Turah Joko sembari menekankan pelaksanaan pujawali di Pura Luhur Uluwatu juga meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai. Sehingga diimbau untuk tidak menggunakan plastik untuk membawa sarana upacara atau banten.

Baca Juga  TP PKK Denpasar Distribusikan 100 Paket Sembako dari BPJS Ketenagakerjaan Bali Denpasar kepada Masyarakat

Sementara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan bahwa pujawali ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Pujawali ini juga diharapkan menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai implementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai implementasi Tri Hita Karana,” ujar Arya Wibawa.

Tampak hadir pula dalam kesempatan tersebut Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, Wakil Bupati Badung, Bagus Alit Sucipta, dan Sekda Kabupaten Badung, Ida Bagus Surya Suamba. (eka/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Dampingi Gubernur Bali, Walikota Jaya Negara Hadiri Puncak Karya Ngusaba Desa di Pura Penataran Agung Penatih

Published

on

By

Walikota Jaya Negara
HADIRI KARYA: Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan menghadiri Puncak Karya Ngusaba Desa di Pura Penataran Agung Penatih, Desa Adat Penatih, Denpasar Timur, Selasa (13/5). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Gubernur Bali, Wayan Koster, didampingi Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menghadiri Puncak Karya Ngusaba Desa di Pura Penataran Agung Penatih, Desa Adat Penatih, Denpasar Timur, Selasa (13/5).

Upacara yang dilangsungkan pada Purnama Jiyestha ini dihadiri pula oleh Kabag Kesra Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara, Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati, Penglingsir Puri Penatih, Jero Bendesa Adat se-Kota Denpasar, serta tokoh masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Gubernur Koster mengapresiasi semangat gotong-royong warga dalam pelaksanaan upacara, yang dinilainya sebagai wujud pelestarian adat, budaya, dan kearifan lokal Bali. Gubernur Koster menegaskan pentingnya upacara seperti ini dalam memperkuat identitas budaya Bali, sejalan dengan visi pembangunan “Nangun Sat Kerthi Loka Bali“.

“Saya berharap upacara berjalan lancar, membawa kebahagiaan sekala-niskala, dan memperkuat daya saing Bali,” ujar Gubernur Wayan Koster.

Walikota Jaya Negara juga memberikan apresiasi kepada krama Desa Adat Penatih atas semangat menyama braya yang ditunjukkan dalam menyukseskan upacara ini.

“Saya menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan dukungan Gubernur Bali dalam Karya Ngusaba Desa di Pura Penataran Agung Penatih,” ujar Jaya Negara.

Sementara itu, Jro Bendesa Adat Penatih, I Wayan Ekayana, menjelaskan bahwa Karya Ngusaba Desa yang dilaksanakan setiap 10 tahun ini diawali dengan ngaben massal dan dilanjutkan dengan rangkaian penganyaran seperti nyurud ayu, mepandes untuk 125 orang, mesakapan ke pasih 200 orang, mawinten 75 orang, dan negteg pulu 50 orang.

“Seluruh rangkaian ini sebagai implementasi Tri Hita Karana. Dukungan penuh juga datang dari Pemkot Denpasar dan dana punia masyarakat yang telah mencapai lebih dari Rp 1 miliar,” ujarnya. (eka/bi)

Baca Juga  Walikota Jaya Negara Paparkan Inovasi saat Evaluasi Program Menuju "Smart City" Tahun 2022

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Walikota Jaya Negara Hadiri Upacara ‘’Pedudusan’’ Pura Pererepan Ratu Ayu Dalem Penatih, Pedungan

Published

on

By

Walikota Jaya Negara
TINJAU PERSIAPAN UPACARA: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara berkesempatan meninjau persiapan upacara, dan menandatangani prasasti Penabeng Pura sebagai tanda peresmian hasil pemugaran seluruh Pelinggih Pererepan Ratu Ayu Dalem Penatih, Puseh Kanginan, Desa Adat Pedungan, pada Purnama Jiyestha, Senin (12/5). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Proses pemugaran seluruh Pelinggih Pererepan Ratu Ayu Dalem Penatih, Puseh Kanginan, Desa Adat Pedungan, telah usai dilaksanakan. Kali ini bertepatan dengan Purnama Jiyestha, Senin (12/5), Pengempon Pura Pererepan Ratu Ayu Dalem Penatih, Puseh Kanginan, Desa Adat Pedungan, menggelar upacara Pedudusan, Ngenteg Linggih, dan Mecaru Rsi Gana di pura setempat.

Rangkaian acara dihadiri langsung Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, serta berkesempatan meninjau persiapan upacara, dan menandatangani prasasti Penabeng Pura sebagai tanda peresmian hasil pemugaran.

Dalam kesempatan tersebut, Jaya Negara menyampaikan apresiasinya terhadap hasil pemugaran yang dinilai sangat baik.

“Dengan dilaksanakannya upacara ini, semoga para pengempon dan krama Desa Adat Pedungan selalu diberikan kerahayuan,” ungkapnya.

Sementara Ketua Panitia Karya, I Nyoman Kertajaya, menjelaskan bahwa seluruh pelinggih telah diperbaiki secara menyeluruh. Beberapa pelinggih yang dipugar antara lain, pelinggih Taman, Pertiwi, Tajuk, Taksu, Menjangan Sliwah, Gunung Agung, Gunung Rata, Ratu Mayun Kembar, Batu Selem, Kuri Agung, Pemayun Bagus, Gedong Batu, Gedong Pratima, Pengadang-ngadang, dan Bale Gong.

Seluruh pembiayaan pemugaran, yang mencapai kurang lebih Rp 400 juta, berasal dari dana swadaya keluarga besar Arya Wang Bang Pinatih Banjar Puseh, Desa Adat Pedungan.

“Semoga dengan memperbaiki pura ini dan menggelar upacara dengan tulus, para pengempon dan masyarakat mendapatkan kerahayuan,” tambah Kertajaya.

Secara historis, Pura Pererepan Ratu Ayu Dalem Penatih memiliki nilai spiritual tinggi. Berdasarkan babad, pura ini didirikan dari kisah leluhur keluarga Arya Wang Bang Pinatih yang menikah ke Dalem Kepala dan memiliki keturunan yang kemudian menikah ke Pura Puseh Kawan, Desa Pakraman Pedungan. Dalam perjalanan hidupnya, leluhur tersebut sempat hendak kembali pulang setelah diminta berbagi pasangan (dimadu), namun dilarang oleh anak beliau. Akhirnya, beliau bersedia tetap tinggal dengan syarat dapat hidup berdampingan dengan keluarganya. Kisah ini menjadi dasar berdirinya pura dan diwariskan secara turun-temurun oleh para pengempon.

“Dengan rampungnya pemugaran dan suksesnya pelaksanaan upacara, Pura Pererepan Ratu Ayu Dalem Penatih diharapkan menjadi pusat spiritual yang semakin kokoh, sekaligus warisan budaya yang tetap lestari bagi generasi mendatang,” ujarnya. (eka/bi)

Baca Juga  18 Desa/Kelurahan di Kota Denpasar Nol Kasus Positif Covid-19

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca