Monday, 20 January 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

KRIMINAL

Polsek Sukawati Tangkap Pencuri Mobil, Sempat Dijual di Facebook

BALIILU Tayang

:

Polsek Sukawati
Saiful A asal Malang Jawa Timur diamankan Polsek Sukawati karena mencuri mobil. (Foto: Hms Polres Gianyar)

Gianyar, baliilu.com – Saiful A asal Malang Jawa Timur harus berurusan dengan petugas kepolisian Polsek Sukawati. Pasalnya, pria usia 34 tahun ini menjadi salah satu komplotan pencurian satu unit mobil Daihatsu Grand Max tahun 2024. Pelaku dan barang bukti saat ini diamankan di Mapolsek Sukawati untuk penyelidikan lebih lanjut dan juga polisi masih mengejar satu pelaku lain yang saat ini berstatus daftar pencarian orang.

Kapolsek Sukawati, Kompol I Ketut Suaka Purnawasa, Selasa (29/10/2024) mengatakan bahwa kasus pencurian mobil Daihatsu Grand Max tahun 2024 ini terjadi pada 21 Oktober 2024 lalu di Banjar Pabean, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Dimana ketika itu, korban berinisial TS (46) pada pukul 07.30 Wita saat bangun tidur menjumpai satu unit mobil Daihatsu Grand Max keluaran tahun 2024 miliknya sudah raib dari tempat parkir depan warungnya.

Melihat mobilnya tidak ada, korban kemudian menanyai karyawan atas nama Desi Yulianti namun ia menjawab tidak tahu menahu perihal hilangnya mobil tersebut. Namun pada pukul 10.00 Wita ketika korban TS datang dari pasar, ternyata mobilnya yang sempat hilang sudah kembali lagi terparkir.

Korban pun melihat kedua karyawannya yakni Desi Yulianti dan suaminya Andi sudah bekerja seperti biasa di warung milik korban. Pada saat itu korban melihat kunci mobil Grand Max miliknya tergeletak di bawah sepeda motor dan kemudian diambil untuk ditaruh di dalam lemari kamar korban.

Berlanjut, sekitar pukul 14.00 Wita korban mendengar suara mobil keluar dan dibawa oleh karyawannya Andi. Ia sempat bertanya kepada istrinya Andi yakni Desi Yulianti perihal mau dibawa kemana mobil tersebut, lalu dijawab suaminya pergi untuk menjemput temannya. Kemudian, Desi Yulianti tampaknya meyakinkan korban bahwa suaminya Andi akan segera datang kembali mengingat dirinya dan anaknya masih berada di warung korban.

Baca Juga  Nekat Curi Uang Tamu untuk Beli IPhone, Karyawan Villa Diamankan Polisi

Pada malam harinya, Andi suami dari Desi Yulianti tidak kunjung kembali ke warung korban. Waktu menunjukkan pukul 20.00 Wita, Desi Yulianti mengatakan kepada korban bahwa dirinya ingin meminjam sepeda motor milik korban dipakai pergi ke supermarket untuk berbelanja.

Namun selang 2 jam lamanya, Desi Yulianti bersama anaknya tidak kunjung datang lagi ke warung. Korban yang kemudian curiga langsung pergi ke supermarket dan dijumpai sepeda motor miliknya terparkir di parkiran supermarket dengan kondisi kunci sudah diambil. Korban yang panik sempat menghubungi Desi Yulianti, namun tidak ada jawaban. Korban pun menyadari STNK mobil miliknya sudah tidak ada di dalam kamar. Atas peristiwa itu, korban TS langsung melaporkan peristiwa pencurian tersebut ke Mapolsek Sukawati.

“Setelah menerima pengaduan korban, tim Opsnal Unit Reskrim Polsek Sukawati langsung mendatangi TKP pencurian tersebut yakni di Banjar Pabean, Ketewel untuk melakukan pengumpulan bahan keterangan dari korban dan saksi-saksi. Hasilnya, petugas berhasil menangkap pelaku atas nama Saiful A dimana ia merupakan teman dari Andi yang awalnya mencuri mobil tersebut. Namun saudara Andi masih dalam pengejaran petugas kepolisian. Saat ini berstatus daftar pencarian orang atau DPO,” ujarnya.

Kepada polisi, Saiful A mengakui bahwa dirinya merupakan teman dari pelaku Andi saat bekerja di sebuah toko bangunan kawasan Kusamba Kabupaten Klungkung. Pelaku Saiful A dan Andi ini bersekongkol melakukan pencurian mobil Daihatsu Grand Max milik korban TS.

“Kepada petugas, pelaku Saiful A mengaku bahwa mobil itu diserahkan pelaku Andi kepada dirinya. Mobil tersebut kemudian dijual melalui marketplace Facebook, tidak berselang lama mobil itupun laku terjual ke seseorang asal Kabupaten Karangasem, namun dari pembeli asal Kabupaten Karangasem itu mobil ternyata sudah dijual kembali ke pembeli asal Kabupaten Gianyar,” katanya.

Baca Juga  Ungkap Curat di 9 Sekolah, Polsek Blahbatuh Bersama Polsek Sukawati Ringkus Pelaku

Setelah melakukan pengembangan, akhirnya polisi berhasil mengamankan satu unit mobil Daihatsu Grand Max milik korban yang sempat dijual. “Akhirnya mobil berhasil diamankan polisi, sementara pelaku Andi masih dalam pengejaran,” ucap Kapolsek Sukawati Kompol I Ketut Suaka Purnawasa.

Atas kejadian tersebut, korban TS mengalami kerugian hingga Rp 198 juta. “Pelaku Saiful A sementara sudah diamankan di Mapolsek Sukawati guna menjalani proses hukum lebih lanjut. Atas perbuatannya pelaju diancam dengan Pasal 362 junto 55 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara,” tandasnya. (gs/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan

KRIMINAL

Polri Ungkap Tiga Kasus Besar Judi Online

Sita Aset Rp 61 Miliar, Ungkap Sindikat Internasional

Published

on

By

kasus judi online
KONFERENSI PERS: Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri, Brigjen Himawan Bayu Aji, pimpin konferensi pers terkait kasus judi online di Mabes Polri, Senin (20/1/2025). (Foto; Hms Polri)

Jakarta, baliilu.com – Dalam konferensi pers di Mabes Polri, Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri, Brigjen Himawan Bayu Aji, mengungkapkan hasil kerja keras dalam pemberantasan judi online. Polri berhasil membongkar tiga kasus besar yang melibatkan situs judi daring dengan total aset yang disita mencapai Rp 61 miliar. Ketiga situs tersebut adalah H5GF777, RGO Casino, dan Agen 138, yang beroperasi secara nasional dan internasional.

Menurut Brigjen Himawan, operasi ini merupakan hasil kolaborasi lintas lembaga dalam Desk Pemberantasan Judi Online yang dibentuk atas instruksi Presiden Prabowo Subianto.

“Upaya ini adalah bentuk komitmen nyata pemerintah dalam memerangi judi online yang merugikan masyarakat. Kita terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk menindak tegas pelaku dan memutus rantai kejahatan ini,” ujar Brigjen Himawan.

Kasus Pertama: Situs H5GF777
Dalam kasus ini, polisi menetapkan dua tersangka, MIA dan AL, yang diduga sebagai pengelola situs. Tersangka AL, yang juga terlibat dalam kasus lain, diduga menggunakan perusahaan PT GMM Giat Pelangkah Maju untuk memfasilitasi pembayaran judi daring. Polri menyita aset senilai Rp 47 miliar dari beberapa penyedia jasa pembayaran, termasuk rekening-rekening terkait.

Kasus Kedua: Situs RGO Casino
Sebanyak lima tersangka berhasil diamankan, termasuk seorang tersangka dengan inisial HJ alias Zeus, yang diduga sebagai manajer operasional situs dan pengendali 17 website judi lainnya.

“Tersangka HJ bolak-balik antara Jakarta dan Kamboja untuk melatih dan merekrut pelaku lain yang akan dipekerjakan sebagai admin situs judi online,” jelas Brigjen Himawan. Dalam kasus ini, Polri menyita uang tunai lebih dari Rp 1,6 miliar, kendaraan mewah, dan peralatan operasional.

Baca Juga  Bhabinkamtibmas Amankan Giat Pasar Murah Gas LPG 3 Kg di Desa Batubulan Kangin

Kasus Ketiga: Situs Agen 138
Polri juga membongkar jaringan situs Agen 138, yang melibatkan tersangka berinisial JO, JG, AHL, dan KW. Salah satu tersangka, KK, yang diduga sebagai otak dari jaringan ini, masih berstatus buronan. Brigjen Himawan menegaskan, “Kami akan terus mendalami aliran dana jaringan ini untuk mengungkap siapa saja yang terlibat, termasuk kaitannya dengan aset-aset seperti Hotel Arus yang disita sebelumnya.”

Operasi ini mendapat dukungan penuh dari berbagai lembaga, termasuk Kemenkopolkam, PPATK, KomDigi, Ditjen Imigrasi, dan Kejaksaan Agung. Direktur Strategi dan Kerjasama Dalam Negeri PPATK, Brigjen Muhammad Irhamni, menyatakan bahwa pihaknya telah memberikan analisis transaksi keuangan untuk membantu mengidentifikasi pelaku dan aliran dana.

Ketua Tim Pengendalian Konten Internet Ilegal Perjudian dari KomDigi, Menharik Nur menambahkan, “Kami terus memblokir dan men-takedown situs-situs perjudian online yang kembali bermunculan dengan domain berbeda. Literasi digital juga kami gencarkan untuk mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak dalam judi online.”

Kejaksaan Agung juga menegaskan komitmennya dalam penuntutan kasus-kasus ini. Direktur Tindak Pidana Umum lainnya, Agus Sahat, menjelaskan, “Kami memastikan penuntutan dilakukan secara maksimal untuk memberikan efek jera, menghindari disparitas hukuman, dan mengamankan aset hasil kejahatan untuk negara.”

Kasus-kasus ini menjadi perhatian khusus Presiden Prabowo Subianto, yang telah menginstruksikan koordinasi intensif antara Polri, PPATK, dan kementerian terkait untuk memberantas judi online hingga ke akar-akarnya.

“Ini bukan hanya soal hukum, tetapi juga menyelamatkan moral masyarakat dan aset negara,” tegas Brigjen Himawan.

Dengan langkah-langkah tegas ini, Polri optimis dapat memberantas perjudian daring yang merugikan masyarakat dan melindungi ruang digital Indonesia. (gs/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KRIMINAL

Ungkap Curat di 9 Sekolah, Polsek Blahbatuh Bersama Polsek Sukawati Ringkus Pelaku

Published

on

By

pencurian sekolah di gianyar
KONFERENSI PERS: Kapolsek Blahbatuh Kompol I Made Berata, S.H., M.H., didampingi Kasi Humas Polres Gianyar Iptu I Nyoman Tantra dan Wakapolsek Blahbatuh AKP I Ketut Widiartha, S.H., saat menggelar konferensi pers kasus curat, Senin, 20 Januari 2025. (Foto: Hms Polres Gianyar)

Gianyar, baliilu.com – Unit Reskrim Polsek Blahbatuh bersama Polsek Sukawati Polres Gianyar berhasil mengungkap kasus pencurian dengan pemberatan yang terjadi di sembilan sekolah di Kabupaten Gianyar.

Penangkapan pelaku dilakukan pada Kamis dini hari, 16 Januari 2025, sekitar pukul 01.45 Wita. Pelaku yang berinisial IKD (31), warga Ubud, berhasil ditangkap setelah melakukan pencurian di berbagai sekolah di Kecamatan Blahbatuh dan Sukawati.

Seijin Kapolres Gianyar AKBP Umar, S.I.K, M.H., Kapolsek Blahbatuh Kompol I Made Berata, S.H., M.H., dalam konferensi pers didampingi Kasi Humas Polres Gianyar Iptu I Nyoman Tantra dan Wakapolsek Blahbatuh AKP I Ketut Widiartha, S.H., Senin, 20 Januari 2025 mengatakan bahwa pelaku mengincar sekolah-sekolah di wilayah tersebut, dengan modus melompati pagar dan mencungkil jendela atau pintu menggunakan obeng.

“Pelaku telah melakukan pencurian di sejumlah sekolah dengan kerugian yang cukup besar. Kami mendapatkan informasi dari laporan polisi yang masuk, keterangan saksi-saksi yang membantu kami mengenali ciri-ciri pelaku,” jelas Kapolsek.

Penangkapan dilakukan setelah pihak kepolisian memantau gerak-gerik pelaku melalui informasi yang diterima dari masyarakat. Tim Reskrim Polsek Blahbatuh, dipimpin Kanit Reskrim Iptu I Kadek Kertayoga, S.H., M.H., bersama Panit Opsnal Ipda I Wayan Driana, S.H. berhasil melacak keberadaan pelaku yang tengah melintas di sekitar SD 3 Saba, Desa Saba, Blahbatuh, yang diketahui sebagai lokasi terakhir pencurian. Pelaku yang mencoba melarikan diri berhasil ditangkap oleh petugas.

Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengakui telah melakukan pencurian di sembilan sekolah, yang terdiri dari lima sekolah di Kecamatan Blahbatuh yang kemudian penyelidikan dikembangkan oleh Polsek Sukawati dengan pelaku juga melakukan aksinya di empat sekolah. Di antaranya, SMP Negeri 3 Hindu Blahbatuh, SD Negeri 2 Pering, SD Negeri 1 Buruan, SDN 5 Ketewel, SDN 2 Ketewel, dan beberapa sekolah lainnya. Dalam aksinya, pelaku mencuri berbagai barang elektronik, uang tunai, dan perangkat lainnya dengan total kerugian yang mencapai puluhan juta rupiah.

Baca Juga  Curi iPhone di Laundry, AFR Diamankan Polsek Denut

Kapolsek Berata menambahkan bahwa pihaknya tidak hanya mengamankan pelaku, tetapi juga barang bukti berupa hasil curian dari rumah pelaku yang terletak di Ubud. “Barang bukti yang ditemukan antara lain laptop, TV, kamera CCTV, uang tunai, dan peralatan lainnya yang dicuri dari sekolah-sekolah tersebut,” katanya.

Pelaku, yang merupakan seorang residivis dengan rekam jejak tindak pidana pencurian sebelumnya, kini dijerat dengan Pasal 363 KUHP ayat (1) ke-5 tentang pencurian dengan pemberatan. “Kami akan terus mengembangkan penyidikan untuk memastikan apakah pelaku terlibat dalam tindak kejahatan lainnya,” jelas Kapolsek Berata.

Pihak Polsek Blahbatuh juga terus melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan pelaku, serta mengamankan barang bukti untuk proses penyidikan lebih lanjut. “Kami akan melengkapi administrasi penyidikan, termasuk memeriksa pelaku dan saksi, serta memastikan proses hukum berjalan sesuai aturan yang berlaku,” tambah Kapolsek. Keberhasilan ini menjadi bukti komitmen Polres Gianyar melalui Polsek Blahbatuh dan Polsek Sukawati dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya. (gs/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KRIMINAL

Otak Penyelundup Penyu Ditangkap di Jembrana

Kapolda Bali: Tegakkan Hukum Tanpa Tebang Pilih

Published

on

By

penyelundupan penyu di jembrana
Kapolda Bali saat menggelar konferensi pers kasus penyelundupan penyu di lobi Polres Jembrana. (Foto: Humas Polda Bali)

Jembrana, baliilu.com – Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya, SH, S.I.K., M.Si. mengimbau masyarakat yang mengetahui adanya perburuan satwa liar yang dilindungi, seperti penyu hijau dan lainnya, agar melaporkannya kepada aparat keamanan.

“Apabila mengetahui adanya perburuan satwa liar yang dilindungi, seperti penyu hijau dan lainnya, mohon kesadarannya untuk melaporkannya kepada Kepolisian terdekat atau instansi terkait,” ujar Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya saat menggelar konferensi pers terkait kasus penyelundupan penyu pada Kamis, 16 Januari 2025, di Lobi Mapolres Jembrana.

Kapolda Bali lanjut menegaskan bahwa Polda Bali dan jajarannya berkomitmen menindak tegas segala bentuk pelanggaran hukum, menegakkan hukum tanpa tebang pilih, serta menjaga situasi Kamtibmas Bali agar tetap aman dan kondusif.

“Mari kita tingkatkan kesadaran bersama untuk menjaga dan melestarikan alam dengan tidak berburu satwa-satwa yang dilindungi,” ucapnya.

Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Polres Jembrana berhasil menggagalkan upaya penyelundupan penyu pada Minggu (12/1/2025), sekitar pukul 02.00 dini hari.

Saat itu, pihak kepolisian mencegat sebuah mobil pickup yang mengangkut 29 ekor penyu yang akan dikirim ke Denpasar.

Polisi menangkap Ahmad Ulian (32) dan Muhammad Lutfi (35), yang merupakan warga Desa Tuwed, Melaya, yang bertanggung jawab membawa penyu-penyu tersebut ke Denpasar. Setelah diintrogasi, terungkap bahwa mereka mengaku dibayar oleh Sodikin (56), untuk menyelundupkan penyu dari Pantai Melaya menuju Denpasar.

Sebagai informasi, Sodikin sebelumnya terlibat dalam kasus penyelundupan penyu pada 21 Maret 2024. Ia ditangkap oleh Direktorat Polair Polda Bali karena melakukan penyelundupan 11 ekor penyu. Atas perbuatannya, Pengadilan Negeri (PN) Negara kemudian menjatuhkan vonis 10 bulan penjara serta denda Rp 5 juta subsider sebulan penjara.

Baca Juga  Curi Uang Perusahaan Hingga 210 Juta, Pria Asal Medan Diamankan Polsek Denbar

Setelah dijebloskan ke Rutan Negara, ia mendapat kesempatan mengajukan CB. Saat mengajukan CB, disebutkan bahwa Sodikin telah menjalani hukuman penjara selama 6 bulan 15 hari. Ia pun berhasil keluar dari penjara pada 17 Oktober 2024.

Tak lama berselang, Sodikin kembali ditangkap atas dugaan menjadi otak penyelundupan 29 ekor penyu hijau (Chelonia Mydas) di Jembrana. Sodikin, yang berperan sebagai pemilik atau pemodal, ditangkap di rumahnya di Banjar Pangkung Dedari, Desa Melaya, Jembrana.

“Tersangka Sodikin berperan sebagai pemilik satwa dilindungi jenis penyu hijau, dimana awalnya Sodikin menerima pesanan penyu dari seseorang bernama Botak (nama panggilan) yang beralamat di Desa Kedonganan, Badung,” jelas Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya.

Atas perbuatannya tersebut, Sodikin diancam pidana paling singkat 3 (tiga) tahun dan maksimal 15 (lima belas) tahun, serta pidana denda paling sedikit kategori IV Rp 200.000.000 dan paling banyak kategori VII Rp 5.000.000.000.

Sementara itu, menurut penjelasan dari Humas Rutan Negara, I Nyoman Tulus Sedeng, saat dikonfirmasi awak media terkait penangkapan kembali Sodikin (Selasa, 14/1/2025), ia menyatakan bahwa saat mengajukan Cuti Bersyarat (CB), Sodikin telah memenuhi persyaratan, yakni telah menjalani dua pertiga dari masa pidananya.

Pihak Rutan berencana melaporkan tindakan pidana yang dilakukan oleh Sodikin kepada Balai Pemasyarakatan (Bapas) Denpasar.

Seandainya Sodikin tidak terlibat dalam aktivitas kriminal, ia seharusnya telah menikmati kebebasan sepenuhnya pada hari Rabu, 15 Januari tahun ini. Namun, lantaran ia kembali terjerat dalam tindak pidana, hak-haknya yang sebelumnya diperoleh melalui program Cuti Bersyarat (CB) kemungkinan besar akan dicabut.

“Karena melanggar CB, pidana yang lalu ditambah dengan pidana yang baru. Hitungannya, gagal CB 3 bulan, itu yang harus dijalani kembali,” pungkas Nyoman Tulus Sedeng. (gs/bi)

Baca Juga  Curi iPhone di Laundry, AFR Diamankan Polsek Denut

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca