Klungkung,
baliilu.com – Wabah Corona yang melanda dunia, Indonesia dan juga Bali
telah berdampak luas terhadap sendi-sendi kehidupan. Namun tidak membuat warga
Bali harus berpangku diri. Seperti yang dilakukan Desa Adat Bias Kusamba
Klungkung.
Ketika Gubernur Bali memberikan imbauan pada 2 April 2020
tentang pembentukan satgas gotong-royong berbasis desa adat, hanya berselang
tiga hari Desat Adat Bias Kusamba merespons dengan membentuk Satgas Gotong-Royong
Desa Adat Bias Kusamba pada 5 April 2020. ‘’Setelah Pak Gubernur mengumumkan
melalui media dan juga tembusan ke desa adat, kami langsung merapatkan barisan
dan membentuk satgas gotong-royong. Karena kami berkeyakinan dengan bersatu
padu mencegah penyebaran Covid-19 ini maka wabah ini akan bisa dilenyapkan.
Pekerjaan yang berat dan tidak diduga-duga ini bisa menjadi ringan,’’ terang
Bandesa Adat Bias Ketut Sudarta yang juga sekaligus sebagai ketua satgas gotong-royong.
KETUT SUDARTA, Bandesa dan sekaligus Ketua Satgas Gotong-Royong bersama tim aktif jaga di posko.
Desa Ada Bias begitu cepat merespons imbauan Gubernur, kata Sudarta karena Desa Adat Bias mewilayahi daerah-daerah yang padat lalu-lalang warga, karena ada pelabuhan penyeberangan boat ke Nusa Penida.
Dengan keberadaan satgas gotong-royong ini, kata Sudarta,
kita bisa lebih mudah mencegah,
menghambat, dan memutus penyebaran Covid-19 di wilayah Desa Adat Bias Kusamba.
Sehari setelah terbentuk, pada 6 April 2020, Satgas langsung membuat tempat cuci tangan di
tempat-tempat strategis seperti di pelabuhan penyeberangan boat Sekar Jaya, di
areal parkiran, di depan gudang pelabuhan,
depan balai banjar, depan pura, dan
depan posko di jalan raya.
Begitu juga Satgas menyediakan
disinfektan di balai Banjar Bias untuk warga, membuat baliho, spanduk tentang Covid-
19 sebagai alat edukasi, melakukan sosialisasi Covid-19 kepada warga baik
langsung maupun melalui pengeras suara / corong yang dipasang di posko. ‘’Kami
secara rutin melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh wewidangan Desa Adat Bias setiap 3 hari sekali. Baik di
rumah-rumah, di areal pura, balai banjar, kios-kios, dan juga di areal penyeberangan,’’
ungkap Sudarta.
Satgas juga membagikan disinfektan kepada krama adat untuk
digunakan sebagaimana mestinya,
membagikan masker kepada seluruh warga adat Bias, mengawasi warga agar
tidak berkerumun di pantai terutama hari suci Hindu agar tidak ramai orang
mandi di laut.
Sejak 1 Mei 2020, Satgas juga mengawasi salah seorang warga yang
melakukan isolasi mandiri setelah terpapar Covid-19. Satgas melayani keperluan
warga yang sedang dikarantina, begitu juga membantu pemberian sembako kepada
warga adat pada 23 -4-2020 dan 27-5-2020, dan tetap melakukan penjagaan di posko
dari awal sampai sekarang. Tiap hari ada dua kelompok jaga, pagi dua orang mulai
pukul 07.00 – 17.00 Wita dan malamnya 5 orang petugas jaga dari pukul 19.00 –
21.00 Wita. ‘’Dua kali pemberian sembako diambil dari dana kas desa adat dan joinan
dengan LPD Desa Ada Bias,’’ ujar Sudarta seraya menambahkan tidak mengambil
dari dana semesta berencana provinsi karena aturannya ketat dan tidak boleh
merata ke semua warga. Dana dari provinsi (BKK) hanya diambil untuk jero mangku
kahyangan tiga saja.
Ketut Sudarta menambahkan wabah yang melanda dunia ini memang
sulit bisa dituntaskan oleh satu pihak pemerintah saja. Kerjasama semua pihak
mesti terus dilakukan. Apa yang sudah dilakukan pemerintah daerah dengan
mengajak seluruh stake holder khususnya desa adat adalah langkah yang sangat
tepat. Karena desa adat sebagai garda terdepan yang berdekatan langsung dengan
warga. Ikatan, sosial, persaudaraan dan agama begitu kuat sehingga segala
imbauan, keputusan dari pemerintah sangat efektif dan bisa langsung menyentuh
warga.
Ia juga mengaku salut dengan Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 yang sudah mengambil
langkah cepat pencegahan terutama menangani pekerja migran Indonesia yang sangat
rawan positif dengan dikarantina ketika baru datang/masuk Bali sebelum ke
masyarakat. Begitu juga penanganan yang positif dengan segera melakukan tracing
dan tes swab sehingga lebih cepat bisa dicegah penyebarannya. ‘’Cuma sekarang
yang agak merepotkan memberikan edukasi kepada warga masyarakat yang suka
bandel apalagi meboye yang akan bisa meningkatkan
penyebaran Corona,’’ ungkap Sudarta.
Hal ini sudah terbukti, kluster baru penyebaran mulai dari
pasar yang semakin massif yang disebabkan ketidakdisiplinan menerapkan protokol
kesehatan. Seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun di air yang
mengalir, menjaga jarak dll.
Ia berharap, jika Bali ingin segera menunju new normal, Bali
era baru, tidak ada pilihan lain seluruh warga, objek wisata, hotel, pelayanan publik
dll harus ketat menerapkan protokol kesehatan. Hanya dengan perilaku ini maka
kita akan bisa berdampingan dengan virus Corona yang sampai saat ini belum
ditemukan vaksin dan juga obatnya. (tri)
PRESS TOUR: Rombongan Press Tour Sekretariat DPRD Badung bersama 14 media online diterima Kasubag Humas dan Protokol Devi Vaulana Hakim, S.H. di Kantor DPRD Kota Bandung, Kamis, 21 September 2023. (Foto: ist)
Badung, baliilu.com – Sekretariat DPRD Badung bersama 14 wartawan media online yang sehari-hari ngepos di dewan menggelar Press Tour selama dua hari pada 21-22 September 2023 ke Kota Kembang Bandung, Jawa Barat.
Pada hari pertama, Kamis, 21 September 2023, rombongan Press Tour yang dipimpin Kabag Umum dan Kepegawaian Sekretariat DPRD Kabupaten Badung Nengah Nurjana mengunjungi Sekretariat DPRD Kota Bandung yang diterima oleh Kasubag Humas dan Protokol Devi Vaulana Hakim, S.H., didampingi Staf Humas Fikri Setiawan.
Ketua Rombongan Press Tour Sekretariat DPRD Badung Nengah Nurjana memaparkan, tujuan kunjungan untuk melakukan sharing terkait dengan bidang kehumasan dan kerja sama dengan media meliputi media cetak, elektronik, maupun media online.
Ketua Rombongan Press Tour Sekretariat DPRD Badung Nengah Nurjana (dari kanan ke kiri) bersama Kasubag Humas dan Protokol Devi Vaulana Hakim, S.H., didampingi Staf Humas Fikri Setiawan. (Foto: gs)
Selain sarana bertukar informasi, lanjutnya kunjungan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengalaman dalam rangka peliputan tentang pembangunan di Kabupaten Badung.
“Selain itu, kami juga ingin mengeratkan tali silaturahmi dengan melibatkan wartawan dari sejumlah media khususnya dari media online,” terangnya.
Saat ini, ungkapnya, jalinan kerja sama antara DPRD Badung dengan kalangan media sangat baik. Media sudah menjadi partner kerja bagi DPRD Badung, terutama untuk mempublikasikan semua kegiatan yang digelar di DPRD Badung, baik kegiatan pimpinan maupun anggota DPRD Kabupaten Badung.
“Bagaimana dengan DPRD Kota Bandung terkait kerja sama dengan media. Bagaimana teknisnya, termasuk penyediaan materi-materi publikasinya,” ucap Nengah Nurjana.
Sementara itu, Koordinator Media Nyoman Sarmawa mempertanyakan komposisi DPRD Kota Bandung, potensi Kota Bandung, termasuk pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor mana saja. Demikian juga dengan jumlah APBD-nya.
“Paling penting kami ingin tahu terkait kerja sama dengan media seperti apa. Apakah hanya kerja sama advertorial dan iklan-iklan ucapan saja atau ada kerja sama lainnya,” terangnya.
Devi Vaulana Hakim yang menerima kunjungan Press Tour Sekretariat DPRD Badung mengucapkan terima kasih kepada Sekretariat DPRD Badung yang telah mengunjungi Kota Bandung. “Terima kasih sudah menjadikan Sekretariat Kota Bandung sebagai lokus kunjungan,” paparnya.
Sama dengan Badung, katanya, Kota Bandung mengandalkan sektor pariwisata sebagai andalan pendapatan daerah. Bahkan, pihaknya menyebutkan APBD sekitar Rp 7 triliun mayoritas berasal dari sektor pariwisata, terutama PHR.
Sekretariat DPRD Badung bersama 14 wartawan media online berfoto bersama usai diterima Setwan DPRD Kota Bandung, Kamis (21/9). (Foto: gs)
“Karena itu, saat pandemi Covid-19, pendapatan daerah kami terjun bebas. Itu kami rasakan sama dengan Badung,” katanya.
Mengenai komposisi DPRD Kota Bandung terdiri atas 50 kursi dan Ketua DPRD saat ini adalah H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketua didampingi tiga wakil ketua masing-masing Ir. Kurnia Solihat, H. Achmad Nugraha, D.H., S.H., dan Dr. H. Edwin Sanjaya, S.E., M.M., serta DPRD Kota Bandung terdiri atas tujuh Fraksi.
Terkait kerja sama media, DPRD Kota Bandung juga sudah melakukan kerja sama dengan media, baik untuk publikasi kegiatan, iklan-iklan ucapan. Pihaknya juga merekrut teman-teman praktisi dari media untuk menyediakan materi yang menjadi referensi bagi media. Selain itu, pihaknya juga segera menggelar bimtek bagi wartawan serta outbond.
“Kegiatan ini segera kami gelar untuk menjalin silaturahmi dengan kalangan wartawan dan media,” pungkasnya. (gs/bi)
PENGHARGAAN: Kepala Perpustakaan Sastra Mahottama, I Made Budiarta saat menerima penghargaan perpustakaan terbaik se – Indoenisa dan diserahkan secara langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpusnas RI, Drs. Deni Kurniadi, M.Hum pada acara PLM Nasional Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Kamis (21/9). (Foto: ist)
Denpasar, baliilu.com – Desa Tegal Harum kembali sukses menorehkan prestasi tingkat nasional. Kali ini, Desa yang sukses menjadi pemenang lomba desa tingkat nasional ini meraih Penghargaan Perpustakaan Terbaik Nasional dengan Inovasi Layanan Digital Terbaik se-Indonesia, yang digelar di Hotel Alana Yogyakarta pada Kamis (21/9).
Penghargaan diterima langsung Kepala Perpustakaan Sastra Mahottama, I Made Budiarta dan diserahkan secara langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Drs. Deni Kurniadi, M.Hum pada acara PLM (Peer Learning Meeting) Nasional Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
Perbekel Desa Tegal Harum, I Komang Adi Widiantara saat dikonfirmasi menjelaskan, melalui Aplikasi Perpustakaan Digital Desa Tegal Harum (SIPESAT) memperoleh Juara Satu kategori Inovasi Bentuk lainnya yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah. Inovasi diciptakan mengingat pentingnya perpustakaan dalam menambah literasi baca, maka Perpustakaan Mahottama Desa Tegal Harum hadir untuk memfasilitasi minat tersebut.
‘‘Perpustakaan Sastra Mahottama menjadi satu-satunya perpustakaan di Provinsi Bali yang memperoleh penghargaan sebagai perpustakaan dengan Inovasi Layanan Digital Terbaik se-Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, inovasi SIPESAT hadir untuk memenuhi minat baca warga dan memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap layanan perpustakaan online. Sehingga mampu mendukung optimalisasi budaya literasi bagi masyarakat.
“Untuk memenuhi minat baca warga dan memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap layanan perpustakaan online SIPESAT,” tuturnya. (eka/bi)
RAPAT RUTIN: Rapat rutin Pilot Project Smart Weter Management Indonesia bersama Deputy Manager, K-Water dari Negara Korea Selatan, Yoon Jae-Hyuk di Kantor Walikota Denpasar, Kamis (21/9). (Foto: ist)
Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara berkomitmen melakukan peningkatan kualitas pelayanan air bersih kepada masyarakat. Hal ini diungkapkan saat melakukan rapat rutin Pilot Project Smart Weter ManagementIndonesia bersama Deputy Manager, K-Water dari Korea Selatan, Yoon Jae-Hyuk dan Dirut Perumda Air Minum Denpasar (Tirta Sewakadarma) di Kantor Walikota Denpasar, Kamis (21/9).
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana, Dirut Perumda Tirta Sewakadarma, Ida Bagus Gde Arsana, Lee Jae-seung, Assistant Manager, K-Water dan OPD terkait.
Pada kesempatan tersebut disampaikan, Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara menyampaikan terima kasih atas dukungan untuk peningkatan kualitas pelayanan air bersih kepada masyarakat. Adapun peningkatan pelayanan akan difokuskan pada pengelolaan air yang baik dan untuk menekan kebocoran yang tinggi.
“Pilot Project Smart Water Management akan dilaksanakan di wilayah Padangsambian, Denpasar Barat. Setelah pelaksanaan di kawasan Padangsambian berhasil, akan menjadi contoh bagi PDAM lainnya di Indonesia. Bagaimana cara menangani aliran air dengan baik”, ujar Jaya Negara.
Sementara itu, Yoon Jae-hyuk, Deputy Manager, K-Water menyampaikan proyek Ini akan dilaksanakan sampai tahun 2026 dengan total biaya Rp. 61 miliar. Adapun progress saat ini sudah memasuki tahap pencarian kebocoran dan pemeliharaan jaringan pipa dan pembuatan blok.
“Untuk mendukung pelaksanaan kerja maka membutuhkan dukungan dari kedua belah pihak Pemerintah untuk bekerjasama. Terutama dalam hal perizinan dan pengawasan,” ujarnya.
Dirut Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, Ida Bagus Gde Arsana menyampaikan saat ini Non Revenue Water (NRW) atau tingkat kebocoran pipa cukup tinggi. Salah satunya di wilayah Padangsambian, Denpasar Barat. Sebab, selama ini untuk mengalirkan air bersih ke kawasan Padangsambian, PDAM Denpasar membeli air dari SPAM Penet yang dikelola oleh Pemprov Bali.
Bagus Arsana berharap, dengan adanya bantuan dari Korea ini bisa menurunkan tingkah NRW di Kota Denpasar. NRW Denpasar saat ini masih cukup tinggi yakni 36,56 kendati sudah mengalami penurunan dari awal tahun dengan NRW mencapai 38. “Saya inginnya NRW Denpasar bisa turun ke 20,” tandasnya. (eka/bi)