Denpasar, baliilu.com – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penangggulangan Corona Virus Disease (Covid-19) Provinsi Bali Dewa Made Indra menegaskan Covid-19 yang diyakini penyebarannya datang dari luar memandang sangat penting pintu-pintu masuk Bali ini harus dijaga dengan sangat ketat. Tujuannya, supaya kalau ada orang yang terindikasi infeksi virus masuk ke Bali, maka bisa dengan cepat terdeteksi.
‘’Inilah yang harus kita
filter dengan baik, terutama pemeriksaan kesehatannya dan
kemudian kita ikuti perkembangannya ketika berada di Bali,’’ terang Dewa Indra yang didampingi Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya, MPPM, Kepala Dinas Kominfos Provinsi Bali Gede
Pramana, ST, MT, NIP, Kepala BNPB Provinsi Bali I Made Rentin pada konferensi
pers di gedung II kantor Gubernur Bali, Renon Denpasar, (18/3-2020) sore.
Pemeriksaan sangat ketat
ini penting, kata Dewa Indra, terkait dengan upaya peningkatan
kapasitas deteksi dini dan pencegahan di pintu-pintu
masuk Bali, karena diyakini Covid-19 datangnya dari luar.
Tercatat, sejak tanggal
17 Maret sampai 18 Maret ini, Dewa Indra memaparkan perkembangan lalu lintas
orang asing atau luar Bali ke Bali dari informasi resmi kantor Imigrasi, dari Bandara Ngurah Rai khususnya dari terminal kedatangan internasional sebanyak 16.182 orang. Dari terminal domestik
15.402 orang. Dari pelabuhan Gilimanuk 646 orang, dari pelabuhan Benoa 3.529 orang dan dari pelabuhan Padangbai 208 orang.
Untuk itu, dalam upaya
pengetatan pemeriksaan di pintu masuk, Dewa Indra menggelar pertemuan dengan semua stakeholder yang
ada di Bandara Ngurah Rai. Karena, Bandara Ngurah Rai
adalah pintu masuk pertama dan utama bagi wisatawan ke Bali. ‘’Saya sudah mengadakan
pertemuan dan meminta kepada pihak bandara untuk mempertebal lapisan-lapisan pemeriksaan. Kekurangan
alat,
personel sudah kami siapkan,’’
ujar Dewa Indra
Terhitung mulai Rabu
kemarin, melalui Dinas Kesehatan sudah memberikan dukungan
20 orang untuk membantu KKP di Bandara Ngurah Rai.
Tujuannya supaya pemeriksaannya bisa lebih cermat dan cepat. Termasuk kekurangan yang
lain juga dibantu. Tak luput juga bagian-bagian yang belum mendapatkan pengetatan kini diminta untuk diketatkan. Salah satunya pintu
masuk vip room juga diperketat pemeriksaannya.
‘’Kami minta jangan hanya pintu internasional dan domestik yang diawasi ketat, tetapi vip room juga harus
diawasi sangat ketat karena kita ketahui bersama, pejabat juga bukan orang yang kebal terhadap virus ini,’’ tegas Dewa Indra.
Lanjut secara marathon,
Satgas Covid-19 juga mengadakan pertemuan dengan semua
stakeholder di Pelabuhan Benoa yang tujuannya untuk memastikan petugas melakukan pengetatan terhadap pengawasan dan pencegahan di pintu masuk.
Untuk
operasional di lapangan, Satgas
Covid-19 telah menugaskan tim dari Dinas Perhubungan Provinsi Bali dan Satpol
PP untuk keliling melihat pelabuhan-pelabuhan ini untuk memastikan mereka telah
melakukan upaya-upaya pencegahan. Tim dari Satpol PP dan Dinas Perhubungan akan terus-menerus keliling memantau, mengecek, menanyakan satu persatu untuk memastikan pencegahan di pintu masuk
berjalan maksimal.
Terkait perkembangan orang yang
menjadi status pasien dalam pengawasan (PDP), sampai Rabu sore di rumah sakit, Dewa Indra
melaporkan jumlah pasien dalam pengawasan adalah 78 orang. Dari jumlah tersebut seluruhnya sudah diambil sampelnya.
Dan sampel yang belum keluar sampai jam ini sebanyak 18 sampel. Karena itu maka 18
orang itu sampai saat ini masih berada di rumah sakit dalam pengawasan tenaga medis.
Sementara sebanyak 60 orang yang sampelnya sudah
keluar, 59 dinyatakan negatif. Hanya satu orang yang positif berkewarganegaraan asing pasien 025 tetapi sudah meninggal. ‘’Kita sedang menunggu 18 lagi
mudah-mudahan semuanya negatif. Yang 18 pasien ini adalah pasien yang memang baru
masuk bukan dari yang pertama,’’
ujar Dewa Indra. (GS)