Monday, 13 January 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

KESEHATAN

Ny. Putri Koster Soal Virus Corona, Ketakutan dan Kepanikan Akan Nambah Masalah Baru

BALIILU Tayang

:

de
NY. PUTRI SUASTINI KOSTER

Denpasar, baliilu.com – Tim Penggerak PKK memiliki peran aktif dalam mensosialisasikan kesehatan keluarga, salah satunya turut aktif dalam mencegah meluasnya penyebaran virus corona, yang saat ini menjadi pandemi di tengah masyarakat. Ketakutan dan kepanikan yang berlebihan akan menambah masalah baru bagi keluarga. Selain penyebarannya yang begitu cepat, virus ini juga membutuhkan wadah baru melalui sentuhan kulit orang lain. Demikian dikatakan Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster di sela dialog “Perempuan Bali Bicara”, Jumat (20/3-2020).

“Pencegahan penularan virus corona sebaiknya dimulai dari lingkungan rumah tangga sendiri, tanamkan pola hidup bersih dan sehat kepada anggota keluar, mulai dari orangtua, pasangan dan anak-anak,” ungkap Ny. Putri Suastini Koster.

“Selama menjaga kesehatan dengan baik, terutama daya tahan tubuh harus fit, niscaya virus akan menjauh dari kita.  Mulailah makan makanan bergizi, mengkonsumsi yang cukup, mencuci tangan yang rutin, mengikuti anjuran pola hidup bersih dan sehat, serta yang utama adalah tidak panik dan tidak ikut-ikutan menjadi oknum penimbun,” imbuh Ny. Putri Koster.

Selain panik akan menimbulkan ide untuk menimbun, dengan panik juga akan menimbulkan masalah baru bagi seseorang. Selain itu saat ini tangan sebagai media penting penyebaran virus karena merupakan bagian tubuh yang paling aktif dan sering bersentuhan, baik dengan benda ataupun human to human.

Melalui misi PKK yakni meningkatkan derajat kesehatan keluarga, maka anggota tim penggerak PKK kabupaten/ kota diharapkan kembali turun ke lapangan untuk mensosialisasikan  mengikuti pola hidup bersih dan sehat.  Salah satunya dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, sehat dan bersih, tidak lupa menggerakkan tubuh dan otot, mengkonsumsi asupan vitamin yang cukup serta menjauhi rokok dan alkohol.

Baca Juga  Ribuan APD Didistribusikan Ke 18 Rumah Sakit, Dewa Indra: Perang Lawan Covid-19 Bergeser, Pencegahannya di Tengah Masyarakat

Mendukung pernyataan Ketua TP PKK Provinsi Bali, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya menambahkan  Covid-19 adalah jenis virus somosis yang perantaranya melalui lintah, kelelawar dan ular. Namun hal ini belum dapat dipastikan meskipun dalam darah hewan tersebut di atas mengandung virus yang dimaksud. Covid-19  ditemui sejak akhir tahun 2019, yang penyebarannya hingga saat ini masih diteliti.

Virus ini diketahui bermutasi sangat cepat melalui cairan batuk dan bersin (influenza). Dan ada dua (2) kriteria tanda mengarah pada orang dalam pemantauan dan orang dalam pengawasan, yakni  a). Apabila seseorang yang sebelumnya sudah melakukan kontak dengan orang lain, apalagi seseorang tersebut sudah sempat keluar negeri. b). Seseorang yang memiliki gejala demam (sesuai dengan riwayat perjalanan dan pergaulan di lingkungan yang sebelumnya), batuk, pilek dan sesak.

Suarjaya mengatakan agar semua pihak turut aktif menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh dengan baik, karena virus akan dengan mudah menyerang di saat seseorang sedang dalam kondisi lemah. “Sebaiknya kita semua mulai membatasi kontak dengan orang banyak, dan menjaga jarak agar tetap terlindungi dengan baik. Kuantitas pencucian tangan dengan sabun juga efektif untuk mencegah terserang virus corona ini,” ungkap dr. Suarjaya.

Untuk meningkatkan pelayanan dan penanganan terhadap orang dalam pengawasan (ODP) virus corona, dr. Suarjaya menambahkan pemerintah menetapkan delapan (8) rumah sakit yang siap dijadikan rujukan, yakni  RS Bali Mandara, RS Udayana, RS Wangaya Denpasar, RSUD Klungkung, RSUD Giri Mas Buleleng, RS  Mangusada Badung, RSUD Negara dan RS Bros.

Delapan (8) rumah sakit ini adalah pos medis yang sudah memiliki sarana prasarana lengkap khususnya ruang isolasi bagi pasien corona, sekaligus memiliki sumber daya manusia (SDM)/ tenaga medis yang cukup dan handal.

Baca Juga  PKM di Kelurahan Dangin Puri, masih Ada Warga Melintas tanpa Masker

Pemerintah juga sedang mengupayakan pengadaan alat rapid test dengan dana APBD sekitar 4.000 alat, namun semua harus didukung oleh ketersediaan penjual alat, yang saat ini sedang habis. (*/balu1)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KESEHATAN

Kurangi Stigma Negatif terhadap ODGJ, RS Jiwa Provinsi Bali Resmi Berganti Nama Menjadi RS Jiwa Manah Shanti Mahottama

Published

on

By

Rumah Sakit Jiwa Bangli
RESMIKAN RUMAH SAKIT: Penjabat (Pj.) Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya, secara resmi meluncurkan nama baru Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali menjadi Rumah Sakit Jiwa Manah Shanti Mahottama yang berlangsung di Aula RSJ Provinsi Bali, Bangli, Selasa (24/12 ditandai dengan penekanan tombol. (Foto: Hms Pemprov Bali)

Bangli, baliilu.com – Penjabat (Pj.) Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya, secara resmi meluncurkan nama baru Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali menjadi Rumah Sakit Jiwa Manah Shanti Mahottama yang berlangsung di Aula RSJ Provinsi Bali, Bangli, Selasa (24/12). Didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra. Peresmian ini ditandai dengan penekanan tombol sebagai simbolis perubahan identitas rumah sakit.

Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Bali menekankan pentingnya penghapusan stigma negatif terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). “Selama 95 tahun berdiri, RS Jiwa Provinsi Bali dikenal sebagai pusat perawatan ODGJ. Sayangnya, stigma negatif masih melekat di masyarakat, termasuk persepsi bahwa Bangli identik dengan gangguan jiwa. Padahal, rumah sakit ini hadir untuk melayani seluruh masyarakat Bali tanpa terkecuali,” ujar Mahendra Jaya.

Pergantian nama ini, lanjutnya, merupakan langkah strategis untuk mengubah persepsi publik. “Rebranding ini diharapkan dapat mengurangi stigma negatif dan mempermudah pengembangan layanan kesehatan jiwa yang lebih inklusif dan profesional,” tambahnya.

Direktur RSJ, dr. Ni Wayan Murdani, menjelaskan bahwa proses pergantian nama telah melalui tahapan panjang, termasuk Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari instansi pemerintah hingga tokoh masyarakat. “Nama Manah Shanti Mahottama memiliki makna mendalam; Manah berarti pikiran atau jiwa, Shanti berarti kedamaian dan ketenangan, serta Mahottama berarti yang terbaik atau paling utama,” jelasnya.

Lebih lanjut, dr. Murdani menambahkan bahwa pergantian nama ini sejalan dengan upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan jiwa di Bali. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan memastikan setiap pasien mendapatkan perawatan yang layak dan manusiawi,” ujarnya.

Acara peresmian ini diawali dengan persembahyangan di Pura Tirta Ganapati dan dihadiri oleh Bupati Bangli, Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov Bali, serta berbagai undangan lainnya.

Baca Juga  Gugus Tugas Covid-19 Bali: Stok APD dan Logistik Pangan masih Aman

Dengan identitas baru sebagai RS Jiwa Manah Shanti Mahottama, rumah sakit ini diharapkan mampu menjadi pusat layanan kesehatan jiwa yang unggul dan terpercaya, tidak hanya di Bali tetapi juga di tingkat nasional. (gs/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Beri Layanan Kesehatan Warga Badung Selatan, Wakil Ketua II DPRD Badung Minta Optimalkan Kerja Sama dengan RS Unud

Published

on

By

wijaya
Wakil Ketua II DPRD Badung Made Wijaya. (Foto: gs)

Badung, baliilu.com – Wakil Ketua II DPRD Badung Made Wijaya mengharapkan Pemerintah Kabupaten Badung mampu memberikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat di Badung Selatan melalui kerja sama yang telah dijalin dengan Rumah Sakit Universitas Udayana (RS Unud).

“RSD Mangusada, lokasinya bagi keluarga besar kita yang ada di Kuta Selatan dan Kuta terlalu jauh. Selain itu, daya tampung untuk pasien juga sedikit kewalahan karena saudara-saudara kita yang ada di Petang, Mengwi, Abiansemal bahkan dari Tabanan banyak yang berobat ke RSD Mangusada,” ujar Wakil Ketua II DPRD Badung Made Wijaya, kepada awak media pada Senin (9/12/2024).

Oleh karena itu, Made Wijaya meminta kerja sama Pemkab Badung dengan Rumah Sakit Universitas Udayana agar terus dioptimalkan untuk dapat melayani masyarakat di Badung Selatan.

“Ini harus difokuskan untuk masyarakat di Badung Selatan. Jangan sampai ada jawaban dari Rumah Sakit Unud yang menyatakan penuh ketika masyarakat memerlukan rawat inap. Sekali lagi kami harapkan RS Unud bisa mengakomodir masyarakat yang memerlukan rawat inap,” ucapnya menegaskan.

Politisi Partai Gerindra yang populer disapa Pak Yonda ini juga mengakui, selama ini gema RS Unud masih kurang di masyarakat meski dari lokasi sangat strategis untuk masyarakat yang berada di Badung Selatan.

“Ini harus menjadi pemikiran kita bersama dalam mencari solusi. Perlu diingat dulu RS Mangusada juga sepi pengunjung, namun sekarang menjadi rumah sakit yang cukup dipercaya masyarakat. Apa pun menjadi kekurangan RS Unud dalam upaya meningkatkan layanan kepada masyarakat harus menjadi perhatian Pemkab Badung melalui OPD terkait. Hal ini menjadi sangat penting selama Pemlab Badung belum mampu mewujudkan pembangunan rumah sakit di Badung Selatan,” pungkasnya. (gs/bi)

Baca Juga  Video Converence Kementerian Dalam Negeri, Sekda Dewa Indra Laporkan Langkah Pemprov Bali Cegah Covid-19

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Prodi Magister Fisiologi Olahraga FK Unud Gelar Kuliah Tamu, Angkat Topik Nutrisi pada Pemulihan Cedera Olahraga

Published

on

By

Magister Fisiologi Olahraga unud
Dr. I Wayan Juniarsana, SST., M. Fis., AIFO saat memberikan materi kuliah. (Foto: ist)

Denpasar, baliilu.com – Program Studi Magister Fisiologi Olahraga FK Unud menyelenggarakan Kuliah Tamu dengan tema “Nutrisi pada Pemulihan Cedera Olahraga”. Kegiatan yang dilaksanakan guna meningkatkan kompetensi dan ilmu di bidang nutrisi pada pemulihan cedera olahraga ini dibuka oleh Koordinator Program Studi Magister Fisiologi Olahraga Dr. dr. Luh Putu Ratna Sundari, S.Ked., M.Biomed di Ruang Prof. dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah, Gedung FK Unud Denpasar, Jumat (29/11).

Dimoderatori oleh Dr. dr. Putu Adiartha Griadhi, M. Fis., kuliah tamu ini mengundang narasumber yaitu Dr. I Wayan Juniarsana, SST., M. Fis., AIFO selaku Dosen, Kaprodi D III Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar sekaligus sebagai Ketua PD ISNA Bali dengan membawakan materi “Nutrisi pada Pemulihan Cedera Olahraga”.

Koordinator Program Studi Magister Fisiologi Olahraga Dr. dr. Luh Putu Ratna Sundari, S.Ked., M.Biomed dalam kesempatan tersebut menjelaskan, pelaksanaan kuliah tamu ini merupakan momentum penting dalam proses pembelajaran di kampus. Hal ini diharapkan mampu menambah wawasan mahasiswa, dosen hingga civitas akademik, terutama berkaitan dengan nutrisi.

Dikatakannya, peserta kuliah tamu ini datang dari kalangan dosen dan mahasiswa Magister Fisiologi Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Sehingga diharapkan dapat mengasah ilmu dan sharing pengetahuan antarmahasiswa dan para narasumber, utamanya dalam mendukung pelaksanaan perkuliahan.

“Kuliah tamu memang harus dilaksanakan dengan dosen luar negeri maupun dalam negeri untuk mengasah ilmu serta perkembangan yang begitu sangat pesat. Mudah-mudahan dengan terselenggaranya kuliah tamu ini bisa memperdalam pemahaman terkait pengelolaan nutrisi pada cedera olahraga,” ucapnya.

Narasumber kegiatan, Dr. I Wayan Juniarsana, SST., M. Fis., AIFO lebih jauh memaparkan pentingnya peran nutrisi dalam pemulihan cedera olahraga. Beberapa nutrisi/zat gizi secara holistik baik macronutrient maupun micronutrient.

Dikatakannya, zat gizi makronutient diantaranya karbohidrat, protein dan lemak. Karbohidrat berperan dalam fase remodeling jaringan, protein berperan dalam pertumbuhan otot dan perbaikan jaringan seperti pada bahan makanan yang tinggi asam amino seperti ikan tuna, salmon, dada ayam, bubuk kedelai, telur, daging sapi, keju, susu, yogurt, dan lainnya.

Baca Juga  Pemkot Larang Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhan Benoa

“Lemak berfungsi sebagai anti-imflamasi seperti Omega 3 dan Omega 6. Sedangkan mikromuntrient yang berperan adalah vitamin A, C, E dan sumber makanan antioksidan dari berbagai sayuran dan buah-buahan,” imbuhnya. (gs/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca