WALAU berbodi mini, motor-motor ini tak kalah menarik soal penampilan. Imut, gagah, kokoh, sporty berbaur dalam karakter klasik yang kuat. Soal tarikan, tangguh diajak jalan-jalan jauh dan lebih eboh lagi sudah biasa menjajal medan off road. ‘’Cenik klasik emang lebih asyik,’’ ungkap Gusde Mahendra Nata, penggagas Monkey Brothers.
MONKEY BROTHERS: Guyub rukun dalam kebersamaan dan persaudaraan. (Foto:Ist)
Jika ingin menikmati wajah imut motor-motor mini di jalanan memang sedikit sulit. Karena sebagian besar aktivitas komunitas motor mini ini di Bali lebih banyak memilih hari Minggu. Biasanya saban Minggu anggota Monkey Brothers melakukan turing ke lokasi-lokasi yang sudah disepakati bersama. Baik jalur Karangasem, Kintamani hingga Singaraja. Ride sambil menikmati pemandangan alam pedesaan yang eksotik sekaligus memperlihatkan keberadaan motor mini kepada masyarakat luas. Mereka ride beriringan, tak jarang juga charity ride. Selama lebih dari setahun kini anggota Monkey Brothers terus bertambah.
MUNGIL: Motor mini tak kalah seksi di jalanan. (Foto: Ist)
Penggemar motor mini sesungguhnya sudah banyak di Bali. Tahun 60-an Jepang sudah mengeluarkan motor mini 50 cc. Namun hanya sebatas digunakan di lingkungan masing-masing. Gusde Mahendra Nata yang kepincut dengan si motor cenik ini berusaha bergerilya mencari melalui medsos. Akhirnya dapat hasil rakitan di Jawa.
BERKAKI GEMUK: Lebih mencengkeram ketika jalan. (Ft:Ist)
Motor mini ini saban hari diajak jalan-jalan di lingkungan rumahnya di Jl. Pantai Berawa Br. Pelambingan Tibubeneng Badung. Tak dinyana, dalam hitungan hari banyak yang tertarik dan bergabung. Sekali-sekali juga turing. ‘’Dari kumpul-kumpul itu kami sepakat membentuk komunitas motor mini yang kami beri nama Monkey Brothers sekitar Agustus 2018,’’ tutur Gusde Mahendra Nata yang kini cukup mengoleksi motor pabrikan berbanner Gazgas.
BERAGAM MODEL: Dari monkey, dax, gorila, dax cooper, naughty dax, mini trail hingga mini cafe racer. (Ft:Ist)
Sejak deklarasi Monkey Brothers dengan share-share motor dan aktivitasnya di IG monkeybrothers_, anggota terus bertambah. Justru penggemarnya sebagian besar dari wilayah Gianyar, baik Ubud maupun Tegallalang. Dari 111 yang terdaftar di grup, hampir 60 persen dari Ubud Gianyar dan 95 persen orangtua (berkeluarga). Terlebih lagi kini di Ubud ada dua bengkel special motor mini yang berlokasi di Ubud dan Tegallalang semakin memudahkan penggemar baru merakit motornya. ‘’Kalau teman-teman anggota merakit motor biasanya dilakukan di dua bengkel tersebut yang sudah diakui kualitas hasilnya,’’ imbuh Gusde yang keseharian sebagai desain grafis dan fotografer prawedding.
TURING: Salah satu aktivitas yang rutin dilakukan Monkey Brothers. (Ft:Ist)
Sejak kelahiran Monkey Brothers Agustus 2018 sudah berbagai aktivitas dilakukan. Turing sebulan sekali, menggelar bakti social (charity ride), off road dan juga merayakan ultah ke-1 Monkey Brothers Agustus 2019 lalu di Wisata Eka Tirta Jatiluwih Tabanan. Berbagai aktivitas dilakukan serangkaian ultah. Mulai dari charity ride (bakti social) hingga puncaknya ada off road. Pernah juga ikut ghatering motor mini di Yogyakarta.
Banyak kisah suka-duka yang dirasakan anggota Monkey Brothers selama ini. Tentu lebih banyak suka karena mereka memang benar-benar menikmati koleksi, proses perjalanan menunggangi si motor cenik klasik namun bikin asyik termasuk berbagi rejeki buat sesama. Pernah salah satu rangka motor anggota patah saat ride. Tentu tidak bisa melanjutkan perjalanan pulang terlebih lagi jelang malam. Seluruh anggota akhirnya bergerilya mencari pick up agar bisa mengangkut motor tersebut. ‘’Kami urunan untuk mengurangi beban rekan yang terkena musibah,’’ ungkap Gusde.
GUSDE: Disuapi oleh kawan Monkey Brothers saat ultah ke-1. (Ft:Ist)
Monkey Brothers memang komunitas yang unik. Sepakat tidak ada kepengurusan sebagai wujud mengedepankan kebersamaan dan tidak ada keterikatan. Tidak ada yang merasa tinggi dan juga tidak ada yang direndahkan. Mereka sejajar dalam satu hobi, dalam jalinan kebersamaan dan kekeluargaan. Dalam setiap kegiatan, anggota bisa mengikuti dari grup WA Monkey Brothers yang kini berjumlah 111 orang yang diwajibkan setiap anggota memiliki sepeda motor.
MONKEY BROTHERS: Rajin berbagi kepada sesama yang membutuhkan
Begitu juga ketika charity ride, imbuh Gusde, dilakukan secara spontan. Sasaran yang akan dibantu biasanya mengambil dari media social yang langsung dor to dor. Jika dekat dengan pasar, dana yang terkumpul di lapangan setengahnya dibelikan sembako dan sebagian lagi uang tunai. Begitu juga jika ada salah satu anggota yang terkena musibah biasanya ada saja beberapa anggota yang mewakili untuk menjenguk keadaannya.
BERBAGI: Belajar berbagi ditempa dari usia diniCHARITY RIDE: Program rutin bakti sosial Monkey Brothers
Badan boleh mini, namun lumayan banyak merogoh isi kantong jika ingin mendapatkan motor custom apalagi pabrikan merek ternama. Untuk motor pabrikan di kisaran harga 20-60 jeti (110 cc-125 cc). Tetapi kalau rakitan cukup menghabiskan 15 jutaan model standar. Berbeda dengan model special bisa merogoh kocek sampai 30-an juta. Untuk rem saja harga mencapai 3 juta, shock merek ternama sebiji tembus 15 juta. Tetapi model yang didapatkan sepadan dengan harga yang dikeluarkan.
GORILA: Keren dan berkarisma. (Ft:Ist)SPORTY: Pas di Jalan Berpasir. (Ft:Ist)STANG TINGGI: Lebih klasik. (Ft:Ist)
Ada beragam model motor mini yang kini banyak beredar di masyarakat. Ada model monkey yang biasanya memiliki tangki minyak yang kecil dan mungil, model gorilla dengan tangki yang besar, model dax dengan tangki yang tidak kelihatan terkadang tersembunyi di bawah sadel. Model dax cooper dengan stang yang tinggi, noughty dax mirip dax tapi ada tangki yang kelihatan. Model mini trail yang cenderung chock depan rada tinggi, ada juga mini café racer dan lain-lain. Beragam jenis motor yang bisa dicustom menjadi motor mini. Di antaranya tiger, thunder, karisma, honda 70, supra dll.
OFF ROAD: Tangguh di medan off road. (Ft: Ist)
Aktivitas yang demikian padat yang bisa diikuti melalui istagram, hingga penggemar motor mini menyebut Monkey Brothers sebagai klub teraktif, maka beberapa penggemar motor mini di Indonesia meminta tahun 2020, Bali menjadi tuan rumah Jambore Penggemar Motor Mini Indonesia. ‘’Mudah-mudahan kami bisa mewujudkan dan menjadi tuan rumah,’’ pungkas Gusde. (balu1)
HONDA KLASIK: Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan saat menghadiri ajang akbar Honda Classic Paradise 2025, yang digelar selama dua hari, Sabtu hingga Minggu (8- 9/11). (Foto: Hms Jembrana)
Jembrana, baliilu.com – Areal Gelanggang Olahraga (GOR) Kresna Jvara di Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, dipenuhi ribuan pecinta motor Honda klasik dari berbagai penjuru Nusantara. Mereka hadir dalam ajang akbar Honda Classic Paradise 2025, yang digelar selama dua hari, Sabtu hingga Minggu (8- 9/11).
Acara perdana yang digagas oleh komunitas Honda klasik dan didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana ini berhasil menarik antusiasme luar biasa. Berdasarkan data panitia, sebanyak 1.100 peserta resmi tercatat mengikuti kegiatan ini, dengan total kehadiran diperkirakan mencapai 1.500 orang termasuk peserta non-komunitas.
Peserta tidak hanya datang dari seluruh Bali, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia seperti Lampung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, dan Jakarta.
Pada hari pertama, acara diisi dengan Kontes Motor Honda Classic yang mempertandingkan empat kelas bergengsi: Original Pabrikan, Standart Touring, Modifikasi Open, dan Dana Pelajar. Para pemenang akan mendapatkan uang pembinaan dan trofi, serta penghargaan khusus “Juara Favorit” yang dipilih langsung oleh anggota Forkopimda Jembrana.
Selain kontes, suasana GOR Kresna Jvara semakin semarak dengan berbagai hiburan menarik, mulai dari penampilan band lokal Senar Putus, kesenian tradisional Jegog dan Joget Bumbung, hingga penampilan spesial Donna Jello, personel grup dangdut nasional Trio Macan.
Kegiatan akan berlanjut pada hari Minggu (9/11) dengan agenda penyerahan hadiah, olahraga, bersih-bersih bersama, serta sarasehan dan temu kangen antar komunitas motor klasik sebagai penutup acara.
Ketua Panitia, I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebatas hobi otomotif, tetapi juga menjadi momentum untuk menggerakkan ekonomi lokal dan memperkenalkan potensi wisata Jembrana.
“Kami ingin Honda Classic Paradise menjadi ruang kebersamaan bagi pecinta Honda klasik, sekaligus ajang promosi daerah. Ribuan peserta yang datang tentu akan berdampak langsung pada sektor ekonomi dan pariwisata Jembrana,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi kepada panitia dan seluruh peserta atas terselenggaranya kegiatan yang penuh semangat dan kebersamaan ini.
“Saya mengapresiasi kreativitas dan semangat panitia serta seluruh komunitas yang hadir. Kegiatan seperti ini sangat positif untuk mempererat persaudaraan dan menggairahkan ekonomi daerah. Saya berharap acara ini berjalan seru, tertib, dan tetap menjaga keamanan, agar bisa menjadi agenda tahunan yang membanggakan bagi Jembrana,” tegas Bupati Kembang.
Bupati juga menekankan pentingnya menjadikan event ini sebagai wadah promosi daerah. Menurutnya, semangat komunitas otomotif dapat menjadi bagian dari citra positif Jembrana sebagai daerah yang terbuka dan kreatif.
Acara Honda Classic Paradise 2025 pun diharapkan dapat menjadi ikon baru di bidang otomotif dan pariwisata Kabupaten Jembrana, memperkuat jejaring komunitas sekaligus mendukung geliat ekonomi masyarakat lokal. (gs/bi)
DRAG BIKE: Pangkalan TNI AU I Gusti Ngurah Rai, dengan dukungan dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Bali saat menggelar Danlanud Rai Drag Bike Cup 2025 pada Sabtu dan Minggu (24–25/5), di Jembrana. (Foto: Hms Jembrana)
Jembrana, baliilu.com – Ribuan pecinta otomotif memadati lintasan di Jalan Jenderal Sudirman, tepat di depan Gedung Kesenian Bung Karno, Jembrana, Bali, pada Sabtu dan Minggu (24–25/5), dalam perhelatan Danlanud Rai Drag Bike Cup 2025. Ajang balap motor ini diselenggarakan oleh Pangkalan TNI AU I Gusti Ngurah Rai, dengan dukungan dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Bali.
Terdapat tiga kategori yang dipertandingkan dalam ajang ini, yaitu Rookie Class, Sporting & Lokal Class, serta Open Class. Panitia mencatat sekitar 700 peserta mengikuti kegiatan ini, berasal dari berbagai daerah seperti Bali, Jawa, dan Lombok. Jumlah pendaftar yang tinggi sempat membuat panitia melakukan pembatasan peserta.
Ketua IMI Bali, I Gusti Ngurah Anom, menyampaikan bahwa ini merupakan salah satu event dengan jumlah peserta terbanyak selama masa kepemimpinannya. “Ini menunjukkan bahwa minat terhadap olahraga otomotif di Bali, khususnya di Jembrana, sangat tinggi,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa penyelenggaraan kegiatan otomotif berpotensi memberikan dampak ekonomi, terutama bagi pelaku UMKM dan sektor perhotelan.
“Kami melihat hunian hotel meningkat selama kegiatan ini berlangsung. Hal tersebut menjadi indikator perputaran ekonomi yang terjadi di daerah,” jelasnya.
Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna, turut mengapresiasi terselenggaranya event ini di wilayahnya. Menurutnya, Jembrana memiliki potensi besar dalam bidang otomotif yang telah berkembang dalam berbagai bentuk kegiatan seperti mekepung, motocross, road race, dan offroad.
“Pemerintah daerah juga sedang mengkaji pembangunan sirkuit permanen agar kegiatan serupa dapat digelar secara lebih terstruktur tanpa mengganggu lalu lintas umum,” ungkapnya.
Sementara itu, Komandan Lanud I Gusti Ngurah Rai, Kolonel Pnb Trinanda Hasan Febrianto, menjelaskan bahwa ajang ini bertujuan memberikan ruang resmi dan aman bagi para penggemar otomotif.
“Kami ingin TNI AU hadir lebih dekat dengan masyarakat, tidak hanya dalam peran pertahanan, tapi juga berkontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia dan ekonomi kreatif,” katanya.
Menurutnya, pemilihan Jembrana sebagai lokasi kegiatan dilatarbelakangi oleh potensi lokal yang besar serta letaknya yang strategis, berdekatan dengan Jawa dan didukung oleh berbagai pemangku kepentingan.
“Harapannya, Danlanud Rai Drag Bike Cup dapat menjadi agenda rutin tahunan yang berdampak positif bagi masyarakat,” ujarnya menutup pernyataan. (gs/bi)
MEET AND WAR: Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya saat menghadiri sekaligus membuka secara resmi acara Meet and War Diesel Enthusiast Bali (DEB) Tahun 2025 yang digelar di kawasan parkir Taman Makam Pahlawan Pancaka Tirta Singasana, Kabupaten Tabanan, pada Minggu (27/4). (Foto: Hms Tbn)
Tabanan, baliilu.com – Wujud dukungan terhadap kreativitas anak muda di bidang otomotif, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya membuka secara resmi acara Meet and War Diesel Enthusiast Bali (DEB) Tahun 2025 yang digelar di kawasan parkir Taman Makam Pahlawan Pancaka Tirta Singasana, Kabupaten Tabanan, pada Minggu (27/4).
Kehadiran Bupati Sanjaya didampingi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan, para pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Ketua Umum KONI Tabanan, serta undangan lainnya, mempertegas komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam mendukung geliat komunitas kreatif Tabanan.
Acara Meet and War Diesel Enthusiast Bali 2025 mendapat sambutan yang luar biasa dari para pecinta otomotif, dengan partisipasi sekitar 180 mobil diesel dari berbagai daerah yang tampil dengan berbagai kreasi modifikasi unik dan menarik. Antusiasme peserta dan pengunjung menjadi bukti bahwa dunia otomotif di Bali, khususnya di Tabanan, berkembang sangat dinamis.
Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya event tersebut. “Atas dasar itulah saya selaku Bupati Tabanan sangat mengapresiasi terselenggaranya event ini. Perlu saya sampaikan bahwa event otomotif ini bukan hanya soal kontes atau modifikasi, tapi ini adalah ruang berkumpulnya ide, gairah, hobi dan karya. Di tempat ini, anak-anak muda Tabanan dan peserta kontes dari luar daerah menunjukkan bahwa hobi bisa jadi wadah untuk saling terhubung, berkolaborasi, bahkan berkontribusi bagi daerah,” ujar Sanjaya.
Tidak hanya itu, Sanjaya mengajak komunitas diesel untuk menjelajahi keindahan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Tabanan sembari memperkenalkan kekayaan alam dan budaya daerah ini. Menurutnya, kegiatan seperti Meet and War ini sangat sejalan dengan upaya Pemkab Tabanan dalam menggerakkan sektor pariwisata dan kreatif berbasis komunitas.
“Saya sangat berharap kegiatan seperti ini terus dikembangkan. Jadikan Kabupaten Tabanan bukan hanya sebagai lumbung padi, tapi juga lumbung ide dan komunitas kreatif, termasuk bidang otomotif,” tambah Sanjaya.
Sementara itu, Ketua Panitia Meet and War DEB 2025, Angelo Pardika Putra, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Tabanan atas dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Ia menyebutkan bahwa acara ini bukan hanya untuk memamerkan kreativitas di bidang otomotif, tetapi juga sebagai ajang silaturahmi antar komunitas dari berbagai daerah. (gs/bi)