Denpasar, baliilu.com – Paslon AMERTA meyakini bahwa pandemi Covid-19 tidak akan selama-lamanya. Namun di tengah pandemi saat ini sudah seharusnya sebagai seorang pemimpin terus memberikan stimulus dan subsidi. Jika tidak dilakukan, maka tidak akan ada perputaran uang, perekonomian tidak akan bergerak. ‘’Karena itu, tingkatkan uang beredar dan berikan mereka bantuan-bantuan,’’ terang Paslon AMERTA Nomor Urut 2 Gede Ngurah Ambara Putra yang didampingi Made Bagus Kertha Negara saat bertemu dengan komunitas Muslim dan Kristen di wilayah Jalan Palapa Sesetan Denpasar, Senin malam (9/11).
Seperti di salah satu ruas gang yang ada di Jalan Palapa, Paslon AMERTA melihat fasilitas umum seperti jalan yang rusak, tidak ada penerangan jalan, dan kurang mendapat sentuhan BLT dan BST di saat pandemi. Dalam program jangka pendek, Paslon AMERTA siap memfasilitasi jika dipercaya memimpin Kota Denpasar.
Di depan komunitas warga Muslim dan Kristen Gede Ngurah Ambara Putra juga menyampaikan komitmennya kepada warga masyarakat Denpasar melalui program unggulannya. Dimana santunan kelahiran diberikan 1 juta, santunan kematian 10 juta, insentif prajuru/pengurus banjar senilai 30 juta per tahun, dana kreativitas sekaa teruna 25 juta per tahun, dana bantuan program PKK 5 juta per tahun, bantuan tiap dadia 5 juta per tahun, pendidikan dan kesehatan gratis untuk pekerja nonformal (pemuka agama, buruh, nelayan, pedagang dan petani).
Selain program jangka pendek, Paslon AMERTA juga ada program jangka menengah dan jangka panjang. Di antaranya, jika Paslon AMERTA terpilih maka investasi akan terus ditingkatkan sehingga membuka lapangan kerja yang menjadi harapan kaum millenial. Begitu juga yang tidak terkena dampak pandemi seperti para nelayan juga akan menjadi perhatian sehingga mampu meningkatkan devisa dan PAD. Pasar-pasar trandisional direvitalisasi dengan sistem digitalisasi sehingga pengelolaannya transparan yang akan menguntungkan pedagang dan desa adat.
Dalam kunjungannya ke komunitas Muslim dan Kristen di wilayah Jalan Palapa, Ngurah Ambara dan Bagus Kertha Negara juga menyempatkan membagikan masker dan melakukan sosialisasi protocol kesehatan kepada warga.
Hal ini dilakukan karena di tengah pandemi Covid seluruh masyarakat wajib mengikuti protocol kesehatan baik menggunakan masker, selalu menjaga jarak aman dan rajin mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir atau menggunakan had sanitizer. Juga mensosialisasikan untuk datang ke TPS pada Pilwali 9 Desember mendatang dan sekaligus memberikan dukungan pada Paslon Nomor Urut 2.
H Bambang, salah seorang tokoh komunitas Muslim menyampaikan terimakasihnya karena di tengah kesibukan kampanye masih menyempatkan diri mengunjungi warga Muslim dan Kristen yang ada di wilayah ini. H Bambang mewakili komunitasnya menyatakan siap untuk memberikan dukungan kepada Paslon AMERTA memenangkan di Pilwali Desember ini.
Paslon AMERTA mendapat dukungan dari kaum millenial pengunjung Sekopi
Dari Palapa, Paslon AMERTA menemui kaum millenial di Sekopi Jalan Tukad Balian Denpasar. Kaum millenial begitu antusias ketika melihat pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertha Negara dan menyatakan siap memberikan dukungannya terlebih lagi salah satu programnya yang begitu memperhatikan kaum millenial untuk memberikan ruang seluas-luasnya untuk berkreasi. Begitu juga perhatiannya terhadap sekaa teruna yang akan memberikan insentif setiap tahun.
‘’Kami siap mendukung visi misinya Pak Ambara dan Pak Sting yang akan mengajak kaum millenial untuk bersama membuat ide dan konsep inovatif dan inspiratif untuk membangun Kota Denpasar. Selain itu, beliau begitu akrab dengan kami,’’ ucap Andi, salah seorang pengunjung Sekopi.
Mendapat dukungan dari warga Mslim, Kristen dan kaum millenial saat blusukannya Senin malam kemarin, Paslon AMERTA siap melakukan perubahan seraya mengajak warga tetap semangat dalam menghadapi tatanan dunia baru dan harus gunakan hak pilihnya serta pilihlah No. 2 pada Pilwali Denpasar saat 9 Desember 2020 nanti. (*/eka)
PERTEMUAN: Pertemuan Gubernur Bali terpilih periode 2025-2030 Wayan Koster dengan cagub Bali Made Muliawan Arya (De Gadjah), Senin, 10 Februari 2025 di Denpasar. (Foto: ist)
Denpasar, baliilu.com – Gubernur Bali terpilih periode 2025-2030 Wayan Koster akhirnya menepati janji untuk bertemu cagub Bali Made Muliawan Arya (De Gadjah), Senin, 10 Februari 2025. Gubernur Koster mendatangi kediaman De Gadjah di Denpasar. Pertemuan kedua tokoh politik Bali ini dilakukan penuh kekeluargaan.
Jalinan persahabatan, kekeluargaan, penuh ramah, dan canda tampak dalam diskusi yang berlangsung dua jam itu. Gubernur Koster dan De Gadjah yang juga Ketua DPD Gerindra Bali mengajak agar krama Bali bersatu dan kondusif sehingga pembangunan Bali ke depan berjalan lancar, nyaman dan sukses.
“Pertemuan hanya berdua sebagai sesama sahabat, sifatnya kekeluargaan, ramah, dan penuh canda sama seperti suasana sebelum Pilkada 2024, karena memang berdua bersahabat baik sejak lama,” kata Gubernur Koster usai pertemuan.
Dalam durasi waktu pertemuan selama dua jam itu, Koster dan De Gadjah juga santap siang bersama dan ngopi bareng. Suasananya terasa begitu hidup dan bersemangat.
“Suasana menjadi semakin hidup, karena ngobrol sambil menikmati hidangan kopi dan nasi goreng,” tambah Ketua DPD PDIP Bali ini.
De Gadjah secara langsung mengucapkan selamat kepada Wayan Koster atas terpilihnya sebagai Gubernur Bali lima tahun. Moment ini digunakan untuk penyampaian langsung meski sebelumnya telah disampaikan melalui pesan singkat WhatsApp pada 27 November 2024 lalu.
Kemudian, baik Koster dan De Gadjah sepakat dan berkomitmen Pilkada telah selesai, dan saatnya masyarakat Bali diajak bersatu, agar Bali kondusif. Krama Bali juga diajak untuk mendukung program pembangunan Bali ke depan agar berjalan sesuai harapan bersama.
De Gadjah juga mengaku akan mendukung program kerja Gubernur Koster selama program ini demi kemajuan dan kebaikan Bali. De Gadjah berharap Gubernur Koster berkomitmen menjalankan program-program yang disampaikan saat kampanye dan simakrama bersama krama Bali.
Gubernur Koster juga menyampaikan, keduanya sepakat segera mengatasi masalah serius dan mendesak di Bali, seperti sampah, macet, infrastruktur dan air. Serta sangat mendukung pembangunan Jalan Tol Gilimanuk–Mengwi agar bisa terlaksana ke depan. (*/gs)
Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda. (Foto : dpr.go.id)
Jakarta, baliilu.com – Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda mengungkapkan pihaknya akan membahas tentang jadwal pelantikan Kepala dan wakil kepala daerah terpilih dalam Pilkada serentak 2024. Pembahasan tersebut akan dilakukan Komisi II bersama dengan mitra, yaitu Menteri Dalam Negeri, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mendatang.
“Komisi II DPR RI akan segera mengundang saudara Mendagri, KPU, Bawaslu, dan DKPP untuk merumuskan opsi-opsi pelantikan sebagaimana yang kita tahu,” kata Rifqinizamy kepada awak media di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Dijelaskannya, ada dua opsi usulan jadwal pelantikan kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2024, baik kepala daerah terpilih yang bersengketa maupun yang tidak bersengketa di Mahkamah Konstitusi (MK). Pertama, pelantikan seluruh kepala daerah terpilih dilaksanakan serentak setelah seluruh putusan MK berkekuatan hukum (incratch). Diperkirakan proses sengketa pilkada di MK akan selesai pada 12 Maret 2025 mendatang.
Selain itu, lanjut Politisi dari Fraksi Partai Nasdem ini, ada opsi kedua di mana pelantikan akan dilaksanakan serentak terlebih dahulu, hanya untuk kepala daerah terpilih yang tidak bersengketa, yakni pada 7 Februari 2025 untuk gubernur dan 10 Februari 2025 untuk bupati dan walikota. Hal itu berdasarkan peraturan presiden yang ada, pelantikan gubernur dan wakil gubernur digelar pada 7 Februari 2025 dan pelantikan bupati-wakil bupati serta walikota-wakil walikota digelar pada 10 Februari 2025.
Meski demikian, Politisi Fraksi Partai NasDem ini mengakui bahwa dinamika menuju proses pelantikan kepala daerah secara serentak hasil Pilkada 2024 terdapat dilema atau problematika hukum. Di mana Putusan MK Nomor 46 Tahun 2024 menyatakan bahwa pelantikan baru bisa dilaksanakan setelah seluruh sengketa di MK selesai atau telah mendapatkan putusan yang berkekuatan hukum, kecuali yang akan melaksanakan pemilihan ulang, penghitungan suara ulang atau pengulangan pilkada karena adanya keadaan mendesak.
Namun, di sisi lain ada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota, Pasal 160 dan 160A yang menyebutkan bahwa tahapan pelantikan adalah satu konsekuensi dari penetapan yang dilakukan KPU di provinsi, kabupaten, kota, yang waktunya telah diatur sedemikian rupa.
“Sehingga kalau menunggu putusan MK usai semua pada pertengahan Maret 2024, maka ada kecenderungan juga melanggar dua pasal undang-undang ini,” jelasnya yang dikutip dari laman dpr.go.id. (gs/bi)
Banner HUT Ke-52 PDI Perjuangan. (Foto: DPD PDI-P Bali)
Denpasar, baliilu.com – Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M. mengucapkan selamat hari ulang tahun ke-52 PDI Perjuangan. Satyam Eva Jayate, Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam. (*/gs)