Gianyar, baliilu.com – Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyatakan Stadion I Wayan Dipta di Gianyar
layak untuk menjadi
venue utama event sepak bola internasional. Tahun lalu
stadion berkapasitas 25 ribu penonton ini digunakan timnas senior menjamu
Vietnam pada lanjutan Pra-Piala Dunia 2022 serta uji coba timnas U-23 melawan Iran. Selain itu,
Bali United pun kerap menggunakannya dalam ajang Piala AFC.
Hal itu dikatakan
Iriawan yang secara khusus meninjau Stadion Kapten I Wayan
Dipta di Gianyar bersama Gubernur
Bali I Wayan Koster, Sabtu (7/3-2020) sore.
Iriawan menyatakan Piala Dunia U-20 2021 merupakan sejarah
bagi bangsa Indonesia karena Indonesia
bisa mengalahkan bidding
negara-negara lain yang juga sangat ingin menjadi tuan rumah event penuh gengsi
ini.
‘’Senang sekali melihat jumlah tempat duduk tribun single seat sudah bertambah sejak dipakai pertandingan timnas tahun
lalu. Tinggal perbaikan minor seperti penambahan ruangan untuk fasilitas
broadcast, peningkatan kapasitas lampu penerangan, perbaikan kamar ganti, kolam
berendam air hangat, dan lain-lain,’’
kata Iriawan seraya menegaskan Stadion Dipta salah satu
venue yang kemungkinan ditunjuk oleh FIFA, tergantung dari penilaian mereka
yang berencana akan hadir bulan ini. Dari 10 yang direkomendasikan akan
ditunjuk 6 venue resmi. Mudah-mudahan salah satunya di Bali.
Sementara Gubernur Bali
I Wayan Koster yang mendampingi Ketua Umum PSSI menyampaikan posisi Bali sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di dunia, salah satu yang akan dikembangkan ke depan
adalah sport tourism. Dan pariwisata olahraga
yang paling representatif saat ini adalah sepak bola.
Banyak mendapatkan atensi publik dan sangat potensial
untuk dikembangkan berbarengan dengan bidang pariwisata.
‘’Kami sangat membutuhkan dukungan dari PSSI dan semua pihak terkait
upaya kami ke depan untuk menjadikan Bali sebagai destinasi pariwisata yang
dimana di dalamnya termasuk sport sebagai daya tariknya. Dan
even Piala Dunia U-20 tahun 2021 adalah harapan publik di
Bali,’’ ujar Gubernur Koster.
Stadion berkapasitas 20 ribu penonton yang
merupakan home base klub Bali United ini dinominasikan sebagai salah satu dari
enam kandidat tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun depan.
‘’Mungkin saat ini dari sisi fasilitas pendukung even tersebut masih
kurang, namun kami punya banyak unsur lain yang bisa jadi bahan pertimbangan,’’ ungkap Koster.
Kata Koster, nama Bali sudah sangat besar dan dikenal di luar. Mudah-mudahan dengan
masuknya nama Bali, berharap dukungan PSSI dengan konsekuensinya adalah
perbaikan fasilitasnya. Dengan Stadion Kapten I Wayan Dipta sebagai venue utama, bisa dikembangkan
menjadi stadion yang representatif dan memenuhi syarat, ditambah lapangan
latihan sebagai pendukung.
Gubernur mengatakan Bali kini sedang sedikit menurun pariwisatanya karena dampak virus corona. Namun Bali terus berbenah salah satunya dengan “We Love Bali Movement”, gerakan pemulihan pariwisata Bali. Jika Piala Dunia U-20 bisa terselenggara di Bali tentu akan jadi gelaran yang vital bagi pariwisata Bali, selain tentu sebagai ajang olahraga prestisius.
BaIi penyumbang devisa pariwisata terbesar
bagi Indonesia, 6,3 juta wisman atau 39 persen dari total wisman nasional.
Devisanya Rp 75 triliun dari Bali. Jadi kalau dihitung-hitung, kalau even PD U-20 bisa
dilaksanakan di Bali selain memajukan olahraga juga bisa memberikan kontribusi
besar untuk devisa negara. Ekonomi masyarakat juga makin berkembang. Jika
dimungkinkan, Pemprov Bali juga bisa mendukung segala sesuatunya dari anggaran
perubahan.
‘’Saya yakin, Bapak Presiden senang jika Bali dipertimbangkan. Saya paham
kompetisinya sangat ketat sebagai venue PD U-20, tapi saya serahkan kepada
bapak Ketua Umum PSSI. Mudah-mudahan memberikan berkah untuk Bali,’’ pungkasnya.
Iriawan menambahkan, Bali memang menarik untuk wisatawan, apalagi ada konsep sport tourism yang ditawarkan bapak
Gubernur. Ini kelebihannya, bahkan seringkali ada turis yang menonton langsung
ke stadion Dipta. Kita lihat juga lapangan latihan pendukungnya.
Iriawan lanjut
mengatakan perlu koordinasi juga untuk akses, kemacetan dan
lainnya. Komitmen Presiden dan PUPR sudah sangat jelas, akan memperbaiki semua venue
yang nantinya ditunjuk.
Selama berada di Stadion I Wayan Dipta,
Iriawan yang akrab disapa ‘Iwan Bule’ tersebut meninjau kondisi rumput lapangan
dan berbagai infrastruktur lain. Hadir juga dalam kesempatan tersebut Wakil
Bupati Gianyar Anak Agung Gde Mayun, Ketua Asprov PSSI Bali I Ketut Suardana,
dan anggota Komite Eksekutif PSSI Pieter Tanuri. (*/balu1)
LATIHAN: Tim Tenis Lapangan Badung berfoto bersama usai latihan sebelum menuju Porprov Bali XVI, 9 September 2025. (Foto: Hms Diskominfo Badung)
Badung, baliilu.com – Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Bali yang akan dimulai 9 September 2025 mendatang akan dilaksanakan di dua daerah yaitu Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Beberapa cabor telah melakukan persiapan yang matang dalam menghadapi even ini, salah satunya cabor tenis lapangan. Untuk diketahui tim tenis Pelti Pengkab Badung pada Porprov 2022 lalu berhasil merebut juara umum dengan raihan 4 medali emas dari 7 medali emas yang diperebutkan. Medali tersebut diperoleh dari nomor beregu putra, beregu putri, ganda putri dan ganda campuran
“Untuk Porprov 2025 ini kami berharap bisa mempertahankan gelar juara umum walaupun 2 atlet andalan kami Eskar Revilla dan Komang Sri Maryati absen pada Porprov September nanti,” kata Manager Tim Tenis Badung Nyoman Adi Wiratma didampingi media officer Pelti Badung Roy Emerson Hidiya saat menyaksikan para atlet latihan pemanasan di lapangan tenis Lumintang Minggu, 29 Juni 2025.
Tim tenis Badung diperkuat I Made Bagas Khrisnamurti, Kadek Ari Sanjaya Dwi Putra, Kadek Adi Pradinata, ketiganya merupakan anggota TNI AD yang bertugas di Bekang Mabes TNI Jakarta serta Iben Zulkarnaen dan Made Pranata Kusuma di bagian putra.
Sementara tim putri diperkuat Ni Gusti Kade Ayu Fani Damayanti, Dewa Ayu Sita Delvia, Putu Ayu Natasya Kumala, Nabela Dwi Putri, Ni Kadek Sukmayani serta pelatih dipercayakan kepada Made Arsana dan Wayan Edi Mahendra. Pertandingan tenis akan dilaksanakan mulai tanggal 9 September 2025 di lapangan tenis KONI Bali Jalan Angsoka Denpasar. (gs/bi)
SERAHKAN MEDALI: Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, saat mendapat kehormatan untuk menyerahkan medali kepada para pemenang Asian Fencing Championships (AFC) 2025 yang digelar di International Convention Centre, Westin Resort Nusa Dua, Badung, Minggu (22/6). (Foto: Hms Pemprov Bali)
Badung, baliilu.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, turut mendapat kehormatan untuk menyerahkan medali kepada para pemenang Asian Fencing Championships (AFC) 2025 yang digelar di International Convention Centre, Westin Resort Nusa Dua, Badung, Minggu (22/6). Kehadiran Sekda Dewa Made Indra yang mewakili Pemerintah Provinsi Bali sekaligus menegaskan komitmen daerah dalam mendukung olahraga prestasi bertaraf internasional.
AFC 2025 merupakan ajang bergengsi yang diikuti oleh 426 atlet anggar putra dan putri dari 27 negara di Asia, dan berlangsung sejak 17 hingga 23 Juni. Para atlet bertanding dalam tiga kategori utama, yaitu foil, saber, dan epee, baik pada nomor individu maupun beregu. Indonesia sendiri menurunkan 25 atlet hasil seleksi nasional (Seleknas) yang sebelumnya telah menjalani pemusatan latihan nasional (Pelatnas) sejak awal Juni 2025.
Pada kesempatan itu, Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dito Ariotedjo, yang juga hadir dalam acara tersebut, menyampaikan optimisme besar terhadap perkembangan cabang olahraga anggar di Indonesia. Meski belum berhasil mencapai podium tahun ini, Menpora menilai progres yang dicapai para atlet sangat menjanjikan.
“Kami sudah menyampaikan arahan agar pembinaan anggar kita bisa menggeliat, lebih terarah, dan memiliki program jangka panjang menuju Olimpiade,” ujar Dito di hadapan awak media.
Dito menegaskan bahwa Kemenpora bersama IKASI (Ikatan Anggar Seluruh Indonesia) tengah menyiapkan program akselerasi untuk mendongkrak prestasi atlet Indonesia, termasuk membuka seleksi pelatih secara luas, pelatihan pelatih, hingga kemungkinan mendatangkan pelatih asing.
“Kami sangat ambisius dalam mengembangkan anggar Indonesia. Banyak potensi, khususnya di kategori junior dan usia dini. Bahkan, kini sudah banyak sekolah yang menjadikan anggar sebagai kegiatan ekstrakurikuler,” tambahnya.
Menpora juga mengonfirmasi bahwa Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah Kejuaraan Asia untuk kelas Kadet dan Junior pada Februari 2026 di Jakarta. Ajang ini disebutnya akan menjadi salah satu persiapan penting menuju SEA Games, Asian Games, dan multi-event internasional lainnya.
Di sisi lain, Jepang keluar sebagai juara umum kategori putra dengan torehan 7 emas, 2 perak, dan 3 perunggu (total 12 medali), disusul China di posisi kedua dengan 11 medali, dan Korea Selatan di peringkat ketiga dengan 7 medali. Sementara Hong Kong dan Singapura masing-masing menempati peringkat keempat dan kelima.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Umum PB IKASI, Amir Yanto, yang menyampaikan keyakinannya terhadap arah baru pembinaan anggar di Indonesia. Perhelatan akbar AFC 2025 di Bali pun menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah ajang internasional sekaligus menginspirasi generasi muda untuk mencintai olahraga yang sarat dengan disiplin dan ketangkasan ini. (gs/bi)
KEJORA CUP IV: Kejuaraan Futsal antar-SD se-Kabupaten Jembrana “Kejora Cup IV 2025” resmi dibuka oleh Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, yang ditandai dengan tendangan kick off di GOR Kresna Jvara, Senin (16/6). (Foto: Hms Jembrana)
Jembrana, baliilu.com – Kejuaraan Futsal antar-SD se-Kabupaten Jembrana “Kejora Cup IV 2025” resmi dibuka oleh Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, yang ditandai dengan tendangan kick off di GOR Kresna Jvara, Senin (16/6). Turnamen bergengsi tingkat sekolah dasar ini diikuti oleh 32 tim dari berbagai SD di wilayah Jembrana.
Didampingi Wabup IGN Patriana Krisna (Ipat), Bupati Kembang menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan turnamen ini sebagai ajang pembinaan dan pencarian bibit atlet muda di Kabupaten Jembrana.
“Turnamen ini sangat bagus untuk pembinaan sekaligus mencari bibit-bibit atlet. Saya bangga dengan teman-teman KKG, khususnya guru PJOK Kecamatan Jembrana, yang konsisten menyelenggarakan turnamen hingga keempat kalinya,” ujar Bupati.
Lebih lanjut, Bupati Kembang juga menyoroti semangat gotong royong para guru yang menjadi cikal bakal terselenggaranya KEJORA Cup sejak pertama kali digelar. Ia mengungkapkan, awalnya turnamen ini terlaksana secara swadaya, lalu berkembang dengan dukungan para donatur, hingga kini mendapat partisipasi dana dari Pemkab Jembrana melalui KONI.
“Saya yakin meskipun bantuan dari pemerintah belum besar, ini menjadi dorongan agar futsal di Jembrana semakin berkembang. Saya juga berharap KKG di kecamatan lain, tak hanya PJOK, turut aktif membuat kegiatan positif di luar pembelajaran formal,” tambahnya.
Bupati Kembang juga berpesan kepada para peserta untuk menjunjung tinggi sportivitas, disiplin, dan menghormati keputusan wasit.
“Sportivitas adalah modal penting dalam membentuk generasi yang jujur dan tangguh. Dari kompetisi seperti ini, kita berharap lahir atlet-atlet futsal yang bisa membanggakan Jembrana,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Bagus Ratman Syahputra menyampaikan bahwa Kejora Cup IV 2025 digelar dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila serta Bulan Bung Karno. Turnamen ini juga menjadi wadah untuk menanamkan nilai-nilai karakter dalam profil pelajar Pancasila kepada para peserta.
“Turnamen ini bertujuan memberi ruang bagi pelajar untuk mengembangkan potensi dan bakat mereka di bidang olahraga. Semoga dari sini muncul talenta-talenta hebat yang kelak mengharumkan nama Jembrana,” ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah, para donatur, dan seluruh kepala sekolah atas dukungan yang telah diberikan. Bagus berharap turnamen ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun dan berkembang menjadi ajang yang lebih besar dan bergengsi di masa depan.
“Selamat bertanding kepada seluruh tim. Terima kasih atas partisipasi dan semangat sportivitas yang ditunjukkan,” tutupnya. (gs/bi)