Thursday, 25 April 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

KESEHATAN

Dokter Reisa Ajak Masyarakat Jaga Porsi Gizi Makanan Hadapi Pandemi Covid-19

BALIILU Tayang

:

de
DOKTER REISA BROTO ASMORO (Foto:Ist)

Jakarta, baliilu.com  – Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Gugus Tugas Nasional), Dokter Reisa Broto Asmoro mengajak masyarakat untuk menjaga gizi seimbang, guna mengoptimalkan kinerja sistem daya tahan tubuh.

Apa yang dikatakan Dokter Reisa tentang menjaga daya tahan tubuh juga telah dianjurkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Menurut WHO, selain kebiasaan rutin seperti mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak, hal yang harus diperhatikan adalah menjaga daya tahan tubuh optimal.

“Selain 3 jurus jitu yang direkomendasikan Badan Kesehatan Dunia, WHO tersebut, daya tahan tubuh kita juga harus dioptimalkan,” kata Dokter Reisa.

Adapun dengan menjaga daya tahan tubuh optimal juga telah dibuktikan oleh lebih dari 10.000 orang yang telah sembuh dari penyakit Covid-19. “Pengakuan dari mereka, para pasien yang sembuh, atau survivor Covid-19, mempertahankan porsi dan juga gizi seimbang, sangat membantu mereka meningkatkan sistem kekebalan tubuh,” jelas Dokter Reisa.

Menurut Dokter Reisa, hal tersebut juga dibuktikan oleh para ahli gizi yang bekerja di Wisma Atlet Kemayoran. Asupan gizi, seperti protein, karbohidrat, mikronutiren, vitamin, air putih, dan juga gizi seimbang lainnya, merupakan menu harian yang disiapkan untuk para pasien dalam menjalani perawatan.

“Sampai kemarin,( tanggal 13 Juni 2020, red), sudah ada 2.776 pasien yang sembuh (dari Wisma Atlet), dan dapat kembali pulang ke rumah bertemu dengan keluarga mereka masing-masing, dan produktif kembali,” terang Dokter Reisa.

Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan panduan gizi seimbang pada masa Covid-19, seperti prinsip “Isi Piringku”. Adapun yang pertama adalah karbohidrat sebagai sumber energi. Jenis makanan yang mengandung karbohidrat meliputi nasi, jagung, kentang, umbi hingga sagu.

Baca Juga  Update Covid-19 (24/6), Transmisi Lokal Tembus 809 Orang, Dewa Indra: Minta Semua Elemen Masyarakat Bersatu Padu Kuatkan Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

“Sagu, tinggi kandungan karbohidrat, dan sangat baik untuk menggantikan energi kita yang hilang. Saudara-saudara kita yang ada di Indonesia sebelah timur, telah mencontohkan konsumsi karbohidrat jenis ini,” kata Dokter Reisa.

Kedua adalah asupan protein yang baik, baik nabati maupun hewani. Sumber makanan yang mengandung protein seperti tempe, kacang-kacangan, daging, telur, ayam, ikan, dan lainnya. “Protein juga tidak kalah penting, karena mereka dapat membantu, agar kita bisa mengoptimalkan kinerja sistem daya tahan tubuh kita,” jelas Dokter Reisa.

Kemudian, dia juga menganjurkan untuk mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, yang merupakan sumber vitamin, mineral dan juga serat. Terutama, sayuran dan buah-buahan yang berwarna-warni.

“Mereka banyak sekali mengandung vitamin yang berfungsi sebagai antioksidan dan vitamin yang direkomendasikan dalam masa pandemi seperti ini adalah vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin D, E, dan juga konsumsi mineral, seperti zinc, selenium, magnesium, dan zat besi sangat penting,” tutur Dokter Reisa.

“Hal ini harus diperhatikan, karena sayuran dan buah itu sangat dibutuhkan oleh tubuh, terutama untuk mengoptimalkan sistem imunitas di kala masa pandemi seperti ini,” imbuhnya.

Kemudian, selain makanan yang bergizi, Dokter Reisa juga mengajurkan agar masyarakat selalu mengkonsumsi air minum sebanyak 8 gelas per hari. “Jangan sampai kita kekurangan cairan dan mineral, terutama di musim panas. Nah, selalulah bawa tempat minum kemanapun kita pergi,” jelas Dokter Reisa.

Selanjutnya, dalam meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan, tentunya akan lebih baik lagi apabila dikombinasikan dengan olahraga yang teratur dan tidur yang cukup. “Terutama, tidur yang berkualitas di malam hari, olahraga, dan aktivitas fisik yang teratur, itu juga penting,” pungkas Dokter Reisa. (*/gs)

Baca Juga  Satgas Kelurahan Peguyangan Giatkan Sosialisasi Covid di Pasar Tradisional

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KESEHATAN

Menjawab Kebutuhan Masyarakat, UNHI Denpasar Siap Cetak Lulusan Kompeten Bidang Pengobatan Tradisional

Published

on

By

Pengobatan Tradisional Bali
Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, M.S., Rektor Universitas Hindu Indonesia. (Foto: gs)

Denpasar, baliilu.com – Bali, pulau yang dikenal akan keindahan alamnya, kini semakin menonjolkan warisan budaya leluhur melalui implementasi Peraturan Gubernur Bali Nomor 55 Tahun 2019 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali yang bertujuan untuk memajukan dan menduniakan Pengobatan Tradisional, atau yang dikenal dengan sebutan Usada Bali. Regulasi ini menandai langkah besar dalam melestarikan dan mengembangkan kearifan lokal dalam bidang kesehatan tradisional serta implementasinya untuk memajukan kesehatan masyarakat.

Sebelumnya, praktik Pengobatan Tradisional Bali masih seringkali dianggap sebagai alternatif yang kurang diperhatikan dan kurang menjanjikan dalam sistem kesehatan modern. Hal ini dikarenakan pengobatan tradisional cenderung bersifat “Kurang Pasti” dalam hal tatalaksana pengobatan, sumber obat yang digunakan, dan pelaksana pengobatan yang belum tersertifikasi sehingga keamanannya diragukan oleh masyarakat maupun tenaga kesehatan modern. Secara turun-temurun, pengobatan Usada seringkali dilakukan secara informal, dengan mengandalkan keahlian Balian. Meskipun dihargai oleh masyarakat Bali, praktik-praktik ini sebagian besar dilakukan di luar sistem layanan kesehatan formal, dan seringkali terabaikan serta tidak diatur dengan baik oleh pemerintah. Hal ini menyebabkan minimnya perlindungan hukum bagi para praktisi pengobat tradisional, serta kurangnya pengakuan resmi terhadap keahlian dan pengetahuan yang dimiliki oleh mereka.

Berlandaskan kondisi ini, sejak kepemimpinan Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M. (Gubernur Bali Periode 2018–2023) mematahkan stigma pengobatan tradisional di masyarakat dengan memberikan ruang khusus untuk menduniakan pengobatan tradisional Bali dengan membentuk dan menerbitkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 55 Tahun 2019. Regulasi tersebut berupaya untuk menduniakan praktik pengobatan tradisional Bali. Dengan mengatur standar kualifikasi dan prosedur praktik, regulasi ini tidak hanya memberikan perlindungan hukum bagi praktisi pengobat tradisional, tetapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan tradisional. Dengan diterapkannya regulasi tersebut, pengobatan tradisional diakui sebagai bentuk layanan kesehatan yang sah, Usada telah mendapatkan rasa hormat dan perhatian baru baik secara lokal maupun internasional sehingga membuka panorama dan citra pengobatan tradisional Bali yang lebih baik.

Dalam regulasi tersebut, disebutkan bahwa “Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali perlu dikembangkan dengan memanfaatkan nilai-nilai adat, tradisi, seni, budaya, serta kearifan lokal Krama Bali” hal ini bertujuan untuk memantapkan warisan pengobatan leluhur Bali yang telah berhasil mengantarkan masyarakat Bali menjadi manusia yang sehat secara fisik, mental, spiritual, dan sosial yang harmonis antara diri (bhuana alit) dan lingkungannya (bhuana agung). Dengan adanya regulasi ini, pengakuan resmi terhadap praktik pengobatan tradisional telah meningkat secara signifikan. Hal ini menciptakan kesempatan baru bagi praktisi kesehatan tradisional untuk terlibat secara aktif dalam menjaga serta mengembangkan kekayaan warisan leluhur (tetamian leluhur) nusantara ini.

Baca Juga  BPK Apresiasi IPM Denpasar Tertinggi di Bali, 8 Kali Pertahankan Opini WTP

Pengobatan tradisional telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Bali selama berabad-abad. Kini, dengan semakin berkembangnya kebutuhan akan solusi kesehatan yang holistik dan berkelanjutan, permintaan terhadap tenaga pengobatan tradisional juga semakin meningkat. Kebangkitan minat terhadap pengobatan tradisional dipicu oleh meningkatnya pengakuan akan kemanjuran dan pendekatan holistik terhadap kesehatan yang diperoleh melalui Pengobatan Tradisional di berbagai bidang, mulai dari penyakit fisik hingga kesehatan mental dan kesejahteraan spiritual. Hingga kini, pengobatan tradisional bukan hanya sebagai alternatif, tetapi juga sebagai pilihan utama bagi banyak individu yang mencari penyembuhan yang holistik. Fasilitas layanan kesehatan, termasuk puskesmas, rumah sakit, dan klinik swasta, semakin mengintegrasikan modalitas pengobatan tradisional ke dalam layanan mereka untuk memenuhi beragam kebutuhan pasien/klien. Selain itu, banyak industri pariwisata yang menyediakan pengalaman penyembuhan khas Bali yang mendorong dan menjadi landasan perekonomian Bali.

Meskipun minat terhadap pengobatan tradisional semakin meningkat, masih terdapat kesenjangan yang signifikan dalam ketersediaan praktisi yang berkualifikasi, terutama di daerah-daerah yang kurang terlayani. Banyak fasilitas kesehatan yang kekurangan personel terlatih untuk menawarkan perawatan Usada, sehingga masyarakat tidak memiliki akses terhadap layanan yang sangat berharga ini. Dikutip dari Laporan Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2023, hanya terdapat 166 tenaga kesehatan terlatih pengobatan tradisional yang tersebar di fasilitas pelayanan kesehatan baik rumah sakit, puskesmas, klinik pratama dan lainnya berasal dari dokter umum, tenaga farmasi, bidan, perawat dan lainnya. Merujuk pada data ini di Bali saja terdapat 75 rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, 120 puskesmas, dan 208 klinik pratama namun tidak semuanya memiliki tenaga kesehatan tradisional. Menanggapi tingginya kebutuhan masyarakat tentang pentingnya praktik pengobatan tradisional yang aman, terpercaya dan tervalidasi secara akademik. Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar membuka penerimaan mahasiswa baru jenjang Sarjana Terapan (D4) Pengobatan Tradisional Indonesia pada tahun ajaran 2024/2025.

Keputusan ini merupakan langkah berani UNHI Denpasar dalam mendukung visi Bali sebagai pusat kesehatan tradisional yang berkualitas dan profesional di masa depan. Program Studi pengobatan Tradisional UNHI bertujuan untuk melatih generasi baru tenaga kesehatan tradisional (Naskes Trad) yang mampu mengintegrasikan kearifan lokal Bali dengan ilmu kedokteran modern yang dibekali berbagai pengetahuan, keterampilan dan integrasi keilmuan untuk siap menjadi tenaga kesehatan tradisional yang profesional.

“Dengan adanya program studi D4 pengobatan Tradisional Indonesia di UNHI, kami berharap dapat melahirkan tenaga ahli pengobatan tradisional yang kompeten dan siap bersaing serta mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan tetap menjaga warisan pengobatan tradisional Bali,” ujar Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, M.S., Rektor Universitas Hindu Indonesia.

Baca Juga  RUED-P di Rapat Paripura Ke-8 DPRD Bali, Menuju Bali Mandiri Energi

Lulusan D4 pengobatan Tradisional Indonesia UNHI dicetak “Siap Kerja” dengan menerapkan kurikulum yang berpacu pada keterampilan profesional. Lulusan D4 pengobatan Tradisional Indonesia UNHI setelah lulus akan langsung dapat bekerja sebagai tenaga kesehatan tradisional (Naskes trad) dan memperoleh Surat Tanda Register Tenaga Kesehatan Tradisional (STRTKT) yang diberikan sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional, lulusan UNHI Denpasar memiliki legitimasi yang diperlukan untuk menyelenggarakan layanan kesehatan tradisional secara mandiri. Universitas Hindu Indonesia melalui Program Studi D4 Pengobatan Tradisional Indonesia siap mencetak lulusan sebagai berikut.

Tenaga Kesehatan Tradisional, yang memiliki ketrampilan, managemen layanan dan edukator bidang Usada Bali. Tenaga Kesehatan Tradisional mampu memberikan pelayanan pengobatan tradisional Indonesia dengan keunggulan kearifan lokal Bali (Usada Bali). Cummunity Leader bidang wisata kebugaran dan herbal terapi berbasis kearifan Usada Bali. Lulusan yang mampu menjadi community leader pada bidang wisata kebugaran Bali (Balinese wellness) di dunia industri pariwisata berbasis kearipan Usada Bali. Manajemen Pelayanan Usada yaitu Manajemen Pelayanan Usada mampu membuat perencanaan dan langkah-langkah strategis dalam pelaksanaan dan pengembangan pelayanan Pengobatan Tradisional Indonesia. Edukator yaitu Lulusan yang mampu memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pengobatan tradisional Indonesia, khususnya pengobatan Usada Bali.

Kebutuhan akan lulusan D4 Pengobatan Tradisional Indonesia juga semakin terasa di berbagai fasilitas kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, klinik, wellness center, dan spa, hotel, dan lainnya. Pasalnya, masyarakat semakin menyadari pentingnya pendekatan holistik dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh, serta mencari alternatif pengobatan yang lebih alami dan berkelanjutan.

Prof. Apt. Dr.Rer.nat. Drs. I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si. seorang profesor dan Tim Kelompok Ahli masa Gubernur Bali periode 2018- 2023, Wayan Koster menyambut baik adanya lulusan dari Program Studi D4 Pengobatan Tradisional Indonesia. Menurutnya, integrasi antara pengobatan konvensional dan tradisional dapat memberikan manfaat yang besar bagi pasien/klien.

“Kami melihat bahwa pengobatan tradisional (Usada Bali) memiliki potensi besar untuk menjadi bagian integral dari sistem kesehatan yang komprehensif. Kehadiran D4 Pengobatan Tradisional Indonesia di UNHI Denpasar menjadi bukti bahwa Sistem pengobatan Tradisional di Bali telah dipercaya secara sekala dan niskala sebagai wawasan dan pengetahuan yang berharga secara turun- temurun untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” ungkap Prof. Apt. Dr.Rer.nat. Drs. I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si.

Baca Juga  Jaga Denpasar Zero Kasus Rabies, Distan Denpasar Berkelanjutan Laksanakan Vaksinasi Rabies

Tenaga pengobatan tradisional UNHI Denpasar sangat dibutuhkan diberbagai sektor seperti a) Lembaga Riset (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, Laboratorium milik swasta); b) Lembaga Pemerintah (Tenaga pembantu medis, bekerja di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) atau Kemenpora,  melaksanakan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor dalam mendukung kegiatan program pelayanan kesehatan tradisional (Yankestrad), memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap pelaksanaan kegiatan Yankestrad di Kab/Kota, merumuskan dan menyusun rencana anggaran kegiatan pelayanan kesehatan tradisional (Yankestrad), melaksanakan pelatihan dan workshop program pelayanan kesehatan tradisional (Yankestrad), melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan); dan c) Lembaga Pariwisata (Terapis di pelayanan kesehatan, Marketing produk kesehatan tradisional, serta Hipnoterapis).

Namun, meskipun potensi ini begitu besar, masih ada banyak tempat pelayanan kesehatan yang belum memiliki tenaga kesehatan tradisional yang memadai karena belum ada perguruan tinggi akademik yang meluluskan tenaga pengobatan tradisional yang tersertifikasi. Sehingga, UNHI Denpasar menjadi satu- satunya perguruan tinggi akademik di Bali yang akan mencetak lulusan D4 Pengobatan Tradisonal Indonesia.

Keberadaan D4 pengobatan Tradisional UNHI mendukung regulasi Gubernur Bali dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan krama Bali, sebagai bagian dari kearifan lokal jana kertih (upaya untuk menjaga kualitas individu. Mengakui hal ini, UNHI Denpasar telah mengumumkan pemberian 10 beasiswa bebas SPP bagi pendaftar pertama di program ini tanpa adanya syarat apapun. Langkah ini diharapkan dapat mendorong minat dan partisipasi yang lebih besar dari calon mahasiswa yang berbakat dan berpotensi untuk mengajegkan kebudayaan pengobatan tradisional bali.

Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru sedang dibuka pada gelombang 2 dari bulan Maret – Mei 2024 melalui https://smrti.unhi.ac.id/login, Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Hindu Indonesia dapat diakses melalui https://site.unhi.ac.id/id/registration-information

Dengan implementasi Peraturan Gubernur Bali Nomor 55 Tahun 2019 telah membuka pintu bagi pengembangan pengobatan tradisional Indonesia (Usada Bali) secara luas.

“Ini bukan hanya tentang melestarikan warisan budaya, tetapi juga tentang menciptakan peluang baru dalam bidang kesehatan yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Dengan dukungan penuh dari lembaga akademik dan berbagai pemangku kepentingan, masa depan Pengobatan Tradisional Bali terlihat semakin cerah dan menjadi pahlawan kesehatan tradisional yang melayani masyarakat dengan penuh dedikasi dan keahlian”.

Penulis: I Made Dwi Mertha Adnyana, S.Si., M.Ked.Trop., CMIE., FRSPH.

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Minyak Cukli, Ampuh Obati Penyakit Medis maupun Nonmedis

Published

on

By

minyak cukli
Jro Mangku Gde Sukita, penekun usada Bali. (Foto: bulelengkab.go.id)

Buleleng, baliilu.com – Tren penggunaan obat-obatan herbal semakin banyak digunakan dari masyarakat dewasa ini. Pasalnya, obat herbal tersebut dikenal minimal efek samping dibanding yang sering ditemukan pada obat-obatan kimia, serta keamanan penggunaan yang terbukti bagi semua kalangan usia.

Dalam ranah pengobatan alami, salah satu produk yang tengah menjadi perbincangan adalah minyak Cukli, sebuah ramuan herbal yang dipercaya memiliki sejumlah manfaat menakjubkan bagi kesehatan.

Adalah Jro Mangku Gde Sukita yang menjadi penekun usada Bali dari produk minyak sejak tahun 2015 yang digadang-gadang juga dipercaya untuk menyembuhkan penyakit yang berasal dari cetik (racun buatan manusia).

Sukita kepada awak media di kediamannya di Banjar Dinas Dawan, Desa Kalianget, Kecamatan Seririt, Buleleng mengatakan minyak Cukli tak sekedar sebuah produk, tetapi sebuah warisan turun-temurun dengan melibatkan bahan utama yang sangat spesial, yaitu Cukli Brumbun, sejenis biota laut yang hidup di kedalaman laut mencapai 703 meter di bawah permukaan.

Keunikan Cukli Brumbun tidak hanya terletak pada keberadaannya yang sulit ditemukan dan usianya yang telah mencapai ratusan juta tahun, tetapi juga pada kemampuannya dalam pengobatan tradisional. Dari sakit dalam tubuh hingga masalah kulit, Cukli Brumbun diyakini memiliki khasiat yang luar biasa dalam menyembuhkan berbagai penyakit.

“Minyak Cukli ini telah terbukti efektif dalam mengatasi berbagai macam penyakit, mulai dari yang umum seperti sakit kuning, kencing manis, hingga penyakit yang lebih serius seperti kanker atau stroke. Sudah banyak testimoninya dari berbagai daerah di Bali,” papar Sukita dikutip dari laman bulelengkab.go.id.

Selain digunakan untuk penyakit dalam tubuh, minyak Cukli juga menjadi pilihan untuk masalah kesehatan luar tubuh, seperti koreng, gatal-gatal, atau bahkan sakit tulang. Proses pembuatannya pun tidak sembarangan. Melibatkan campuran dengan minyak klentik yang berasal dari sebelas jenis buah kelapa yang dipetik secara khusus dengan mempertimbangkan dewase (hari baik dalam Hindu) yaitu Patra Limutan.

“Dengan proses pengolahan yang melibatkan ritual khusus, seperti menentukan hari baik dan tahap nguripin atau pasupati, minyak Cukli tidak hanya dipandang sebagai obat semata, tetapi juga sebagai sarana spiritual dalam penyembuhan,” jelasnya.

Baca Juga  BPK Apresiasi IPM Denpasar Tertinggi di Bali, 8 Kali Pertahankan Opini WTP

Melalui segala keunikan dan keampuhannya, minyak Cukli dari Buleleng bukan sekedar sebuah produk kesehatan, tetapi juga sebuah warisan budaya yang patut dilestarikan.

Dengan terus mempertahankan tradisi pembuatannya secara turun-temurun, minyak Cukli tidak hanya menjadi pilihan bagi mereka yang mengutamakan pengobatan alami, tetapi juga menjadi bagian dari identitas budaya yang kaya akan kearifan lokal. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Ny. Antari Jaya Negara Buka Pelatihan dan Sosialisasi PMT bagi Kader Posyandu di Sumerta Kauh

Published

on

By

stunting
BUKA PELATIHAN PMT: Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, saat membuka Pelatihan dan Sosialisasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk seluruh kader Posyandu yang ada di Desa Sumerta Kauh, bertempat di SMKN 5 Denpasar, pada Jumat (29/3) sore. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara,  membuka Pelatihan dan Sosialisasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk seluruh kader Posyandu yang ada di Desa Sumerta Kauh, bertempat di SMKN 5 Denpasar, pada Jumat (29/3) sore.

Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, serta mengevaluasi perkembangan kegiatan kader Posyandu di Desa Sumerta Kauh.

Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Antari Jaya Negara yang didampingi  Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, memberikan apresiasi kepada Desa Sumerta Kauh, karena telah melaksanakan kegiatan pelatihan dan sosialiasi PMT kepada para kader PKK. Menurutnya dengan pelatihan dan sosialiasi ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi para kader Posyandu.

“Melalui pelatihan ini kita harapkan kader Posyandu akan mendapatkan ilmu, terkait cara membuat dan memberikan PMT tepat kepada balita dan ibu hamil saat kegiatan posyandu nantinya,” ungkapnya.

Selain itu lanjut Ny. Antari Jaya Negara, para kader posyandu juga diharapkan akan mampu mengaplikasikan isi materi pelatihan dan sosialisasi ini. Juga, selalu memberikan dorongan kepada masyarakat terutama  ibu-ibu hamil untuk rutin memeriksa kehamilannya, agar anak terlahir sehat dan tercegah dari stunting.

Tak hanya bagi ibu hamil, kader posyandu juga dapat membagikan ilmu  kepada ibu yang memiliki balita, tentang bagiamana memberikan PMT yang sehat dan lengkap gizi kepada anak-anaknya.

“Pemenuhan gizi bagi anak-anak yang berada di fase emas adalah hal penting. Untuk itu, pengetahuan yang baik mengenai gizi juga harus dimiliki kader posyandu yang nantinya dapat dibagikan kepada orang tua balita,” tegas Ny. Antari Jaya Negara.

Baca Juga  BPK Apresiasi IPM Denpasar Tertinggi di Bali, 8 Kali Pertahankan Opini WTP

Pada kesempatan yang sama, Perbekel Sumerta Kauh Wayan Sentana menyampaikan terima kasih atas kehadiran pucuk pimpinan TP PKK dan GOW Kota Denpasar.

Kehadiran keduanya, dinilainya akan memberikan dorongan semangat bagi seluruh peserta untuk mengoptimalkan peran mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat Desa Sumerta Kauh.

“Kegiatan  ini merupakan program Desa Sumerta Kauh,  yang juga merupakan salah satu bagian dari kegiatan anggaran APBDes tahun 2024. Adapun narasumber yang dihadirkan adalah jajaran Puskesmas Denpasar Timur I. Selain itu, kegiatan ini adalah komitmen bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan kesehatan yang terpadu,” jelas Sentana.

Ia juga menambahkan, kegiatan yang diikuti 200 orang kader dari 6 banjar itu, juga ditujukan untuk semakin memantapkan pemahaman kader Posyandu soal pentingnya PMT bagi kesehatan anak-anak dan ibu hamil, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik di tingkat desa.

“Kedepannya, usai mengikuti sosialisasi ini, para kader Posyandu akan memiliki tambahan ilmu, sehingga bisa memberikan asupan gizi yang baik dan seimbang pada saat kegiatan posyandu,” tutupnya. (eka/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca