Tuesday, 5 November 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

EKONOMI & BISNIS

Tanggulangi Sebaran Covid-19, Gebyar LPD Bedulu Digelar Sangat Sederhana

BALIILU Tayang

:

de
SEDERHANA: Gebyar LPD Bedulu tahun ini digelar sangat sederhana di gedung.

Gianyar, baliilu.com – Terkait sebaran corona virus disease (Covid-19) yang demikian cepat, serta menyikapi Instruksi Presiden, Surat Edaran Gubernur Bali dan imbauan Bupati Gianyar Made Mahayastra, Gebyar LPD Bedulu yang biasanya dihadiri Ketua BKS LPD Bali Nyoman Cendikiawan bersama seluruh kepala LPD  se-Kabupaten Gianyar, disamping pejabat teras Pemkab Gianyar, serta ratusan undangan dari nasabah dan masyarakat Desa Adat Bedulu, kini hanya diikuti belasan orang dari perwakilan warga dan nasabah, serta pengawas dan prajuru desa adat setempat. Gebyar LPD Desa Adat Bedulu tahun 2020, dilaksanakan secara internal di Gedung LPD Bedulu, Kamis (19/3- 2020).

Ketua LPD Bedulu Anak Agung Adi Putra Parwatha, S. E., mengakui pelaksanaan Gebyar LPD ke -16 tahun 2020 dilakukan sangat sederhana, setelah melalui kesepakatan pihak pengurus LPD bersama pengawas dari lima banjar yang ada di Desa Adat Bedulu. “Kesepakatan untuk melaksanakan Gebyar LPD sudah diawali rapat koordinasi antara pengurus LPD dengan pihak pengawas,” tutur Gung Parwatha di sela pengundian hadiah bagi nasabah serangkaian dengan penyerahan dana pembangunan desa tahun 2020, yang merupakan pembagian keuntungan yang diperoleh LPD Bedulu dalam tahun usaha 2019.

Disebutkan Agung Adi Parwatha, di tengah berbagai tantangan usaha keuangan yang terjadi di tahun 2019, LPD Bedulu berusaha maksimal dalam menjalankan usaha. Namun berkat dukungan dan partisipasi nasabah terutama krama Desa Adat Bedulu, LPD Bedulu mampu meningkatkan perolehan laba dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari catatan terakhir per 31 Desember 2019 LPD Bedulu mencatatkan total pendapatan Rp. 52.706.034.026. Sedangkan laba yang dikumpulkan dalam tahun 2019 mencapai Rp. 4.778.070.050 dari target tahun sebelumnya Rp. 4,711. 428 000. Sedangkan tabungan masyarakat yang dihimpun mencapai Rp. 18.955.056,409 dari target sebelumnya Rp. 98.087.641.000. Deposito masyarakat per 31 Desember 2019 Rp. 358.600.880.000 dari target Rp. 135.454.361.000. Pinjamannya sebanyak Rp. 244.395.023.745 padahal targetnya Rp. 152.685.420.000. Aset yang dimiliki Rp. 430.660.535.396,00 sedangkan target Rp. 322.205.992.000. “Sedangkan laba yang dikumpulkan dalam tahun 2019 mencapai Rp. 4.778.070.050 dari target tahun sebelumnya Rp. 4.711. 428.000,” urai Agung Adi Parwatha.

Baca Juga  Jadi Kampus Kebanggaan, Gubernur Koster Ajak Unud makin Berperan dalam Pembangunan Bali

Bendesa Adat Bedulu I Gusti Made Serana,  selaku Ketua Pengawas LPD milik krama Desa Adat Bedulu, mengakui pertumbuhan lembaga keuangan milik Desa Adat Bedulu di bawah kendali Ketua Anak Agung Adi Parwatha, sudah cukup menggembirakan. Tidak hanya pendapatan usaha terus mengalami peningkatan,  berbagai kegiatan sosial dalam meningkatkan kualitas hidup serta kesejahteraan warga sudah tidak diragukan. Karena itu diharapkan seluruh krama masyarakat Bedulu, yang telah memanfaatkan jasa keuangan di LPD Bedulu, terus meningkatkan pemanfaatan jasa serta produk serta program yang ada di LPD Bedulu. “Mari kita warga Bedulu tingkatkan peran aktifnya dalam membangun laju usaha LPD Bedulu, karena laba yang diperoleh telah terbukti dikembalikan lagi untuk membangun desa adat Bedulu juga, ” ajak Ngurah Serana yang juga anggota DPRD Gianyar ini.

Terkait Gebyar LPD yang dilaksanakan secara sederhana namun tidak mengurangi makna, Ngurah Serana menegaskan hal ini terkait situasi dan kondisi kekinian. Virus Corona atau Covid-19 yang mewabah di berbagai belahan dunia, termasuk Bali, sudah saatnya rantai sebarannya diputus melalui social distanting. Yaitu mengurangi dan menjaga jarak penyebaran virus yang mengkhawatirkan dunia itu, melalui tidak mengumpulkan orang dalam jumlah banyak. Karena bersentuhan apalagi terkontaminasi cairan tubuh orang yang terpapar Covid -19, niscaya penyebaran virus itu akan leluasa merambah warga lain. “Karena itu mari kita dukung upaya penanggulangan sebaran Covid-19 ini melalui, meminimalisir pengumpulan banyak orang, karena rentan dengan terjangkit virus,” jelas Bendesa Bedulu di hadapan sejumlah warga yang mewakili krama serta nasabah, saat dilaksanakan pengundian hadiah bagi nasabah LPD Bedulu.

Hadiah yang disediakan selain satu unit sepeda motor Honda Beat, dua lemari es, dua unit TV 22 inc,  tiga unit TV 20 inc juga empat kompor gas,  10 rice cooker serta puluhan hadiah hiburan. (*/dar)

Baca Juga  Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Kirim Pesan Pemerintah tetap Jaga Kebhinekaan di Tengah Pandemi Covid-19

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

EKONOMI & BISNIS

Inflasi Bali Terkendali, Sinergi Pengendalian Harga Perlu Terus Diperkuat

Published

on

By

inflasi bali
Infografis inflasi dan deflasi bulanan wilayah Provinsi Bali. (Foto: BI Bali)

Denpasar, baliilu.com – Berdasarkan rilis BPS Provinsi Bali, perkembangan harga Provinsi Bali pada Oktober 2024 secara bulanan mengalami inflasi sebesar 0,07% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang juga mengalami inflasi sebesar 0,13% (mtm). Secara tahunan, inflasi Provinsi Bali menurun dari 2,67% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 2,51% (yoy), didorong normalisasi permintaan pasca Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Capaian inflasi Provinsi Bali tersebut secara bulanan berada di bawah Nasional yang mengalami inflasi bulanan 0,08% (mtm) dan inflasi tahunan 1,71% (yoy). Untuk menjaga inflasi pada rentang yang terkendali, langkah-langkah pengendalian inflasi perlu terus diperkuat melalui kolaborasi, inovasi, dan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), baik di tingkat provinsi Bali maupun kota/kabupaten.

Secara spasial, inflasi bulanan terjadi di Kota Denpasar dan Kota Singaraja, sementara Kab. Badung dan Kab. Tabanan tercatat mengalami inflasi. Kota Denpasar mengalami inflasi sebesar 0,10% (mtm) atau 2,96% (yoy), demikian pula dengan Kota Singaraja yang mengalami inflasi sebesar 0,21% (mtm) atau 1,71% (yoy). Sementara itu, Kab. Badung mengalami deflasi sebesar -0,02% (mtm) atau 2,40% (yoy), adapun Kab. Tabanan mengalami deflasi sebesar -0,03% (mtm) atau 2,31% (yoy). Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi penyumbang utama inflasi bulanan Oktober 2024.

Berdasarkan komoditasnya, inflasi terutama bersumber dari kenaikan harga kopi bubuk, buncis, tomat, cabai rawit, dan sawi hijau. Kenaikan harga kopi bubuk disebabkan oleh lonjakan harga biji kopi global akibat gangguan cuaca di negara-negara produsen utama. Sementara itu, kenaikan harga komoditas hortikultura disebabkan oleh berakhirnya periode panen yang mengurangi pasokan. Pada November 2024, terdapat beberapa risiko yang perlu diwaspadai, seperti kenaikan harga BBM non subsidi, berlanjutnya kenaikan harga daging babi akibat masih tingginya permintaan dari luar Bali, berlanjutnya tren kenaikan harga emas dunia, dan potensi berlanjutnya kenaikan harga komoditas hortikultura seiring dengan berakhirnya masa panen raya.

Baca Juga  Antisipasi Klaster Pasar, Satgas Pemogan Gencarkan Rapid Test ke Pedagang Pasar Windu Boga

Meski demikian, beberapa faktor diprakirakan dapat mendukung terkendalinya inflasi, yakni perluasan areal tanam (PAT) padi di Bali yang telah mencapai 83,8% dari target Kementan serta berlanjutnya panen gadu komoditas padi. Untuk merespon potensi risiko inflasi ke depan, KPw BI Provinsi Bali terus mengajak seluruh Kabupaten/Kota di Bali untuk memperkuat langkah pengendalian inflasi secara konsisten, serta memperkuat inovasi dan sinergitas. Konsistensi seluruh TPID di Bali dalam pengendalian inflasi diwujudkan melalui kebijakan 4K, antara lain operasi pasar murah dan Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen (Genta Paten) di lahan milik Pemprov.

Langkah lain yang dilakukan termasuk penguatan pemantauan ketersediaan stok, perluasan distribusi cadangan pangan pemerintah melalui mitra distributor, toko pangan kita, dan pengecer. Selain itu, TPID di Bali juga melakukan optimalisasi bantuan transportasi untuk mendorong kelancaran distribusi pangan, peningkatan sarana dan prasarana produksi pangan, penyebarluasan informasi pelaksanaan operasi pasar murah kepada masyarakat diiringi imbauan belanja bijak, serta mendorong integrasi data dan informasi khususnya neraca pangan. Melalui langkah-langkah tersebut, Bank Indonesia meyakini inflasi Provinsi Bali pada tahun 2024 akan tetap terjaga dalam kisaran target inflasi nasional 2,5%±1%. (gs/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Hasil Survei Triwulan III 2024, Kinerja Kegiatan Dunia Usaha Tetap Kuat

Published

on

By

SKDU Bali
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja. (Foto: dok)

Denpasar, baliilu.com – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha di Provinsi Bali tetap kuat pada triwulan III 2024. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 65,08% meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 40,60%. Kegiatan usaha di Bali tumbuh karena terjaganya permintaan masyarakat khususnya terkait aktivitas pariwisata sejalan dengan periode peak season pada bulan Juli-Agustus 2024.

SKDU merupakan survei triwulanan Bank Indonesia yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kondisi keuangan dunia usaha, memberikan indikasi arah perkembangan perekonomian, serta menyediakan informasi tentang ekspektasi pelaku usaha terhadap perkiraan inflasi.
Pelaksanaan SKDU di Provinsi Bali dilakukan terhadap 130 pelaku usaha yang tersebar di seluruh Provinsi Bali dan mewakili 17 kategori lapangan usaha. Metode perhitungan dilakukan dengan saldo bersih tertimbang yakni dengan menghitung selisih antara persentase jumlah responden yang memberikan jawaban meningkat dengan persentase jumlah respon yang memberikan jawaban menurun, dan dengan memperhitungkan bobot masing-masing lapangan usaha.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan bahwa kinerja SKDU Provinsi Bali ditopang oleh meningkatnya beberapa Lapangan Usaha (LU), antara lain sektor Perdagangan dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum seiring dengan meningkatnya aktivitas pariwisata pada periode peak season bulan Juli-Agustus 2024. Selain itu, LU Real Estate dan Konstruksi meningkat sejalan dengan berlanjutnya proyek pemerintah dan swasta pada triwulan III 2024.

Sementara itu, LU Pertanian mengalami penurunan sejalan berakhirnya panen raya komoditas padi yang mencapai puncaknya pada triwulan II 2024. Penurunan pada LU Pertanian sejalan dengan kapasitas produksi terpakai LU Pertanian pada triwulan III 2024 sebesar 79,86%, atau menurun dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 84,83%. Berdasarkan hasil SKDU Provinsi Bali triwulan III 2024, perkembangan harga jual sebesar 65,11%, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 51,37%. Peningkatan harga jual ditopang oleh LU Pertanian dan LU Konstruksi dengan SBT masing-masing sebesar 9,94% dan 8,88% dibandingkan periode sebelumnya sebesar 4,63% dan 5,33%.

Baca Juga  Update Covid-19 (30/8) di Bali, Kasus Positif Bertambah 89 Orang, 3 Pasien Meninggal Dunia

Ke depan, responden memprakirakan kegiatan dunia usaha triwulan IV 2024 akan tumbuh positif dengan SBT sebesar 65,54%. Hal ini terutama didorong oleh capaian LU Transportasi dan Pergudangan yang diprakirakan akan meningkat seiring dengan periode libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru. Selain itu, LU Pertanian juga diprediksi mengalami peningkatan seiring masuknya musim panen pada komoditas utama seperti padi pada triwulan IV 2024. (gs/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Survei September 2024, Penjualan Eceran Diprakirakan Tumbuh

Published

on

By

Indeks Penjualan Riil bali
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja. (Foto: dok baliilu)

Denpasar, baliilu.com – Kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali pada September 2024 diprakirakan melanjutkan peningkatan dari bulan sebelumnya, tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali pada September 2024 yang diprakirakan sebesar 118,3 atau secara tahunan tumbuh 13,0% (yoy).

Hal ini menunjukkan kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali masih tetap terjaga atau berada di level optimis (>100). IPR Bali tetap dalam tren peningkatan selama 32 (tiga puluh dua) bulan terakhir. Survei Penjualan Eceran (SPE) Bali merupakan survei bulanan terhadap 100 penjual eceran/pengecer di Kota Denpasar dan sekitarnya yang bertujuan untuk memperoleh informasi dini mengenai arah pergerakan pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan bahwa perkiraan meningkatnya penjualan eceran tersebut didorong oleh pertumbuhan Sub-Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang meningkat sebesar 5,1% (mtm); Barang Budaya dan Rekreasi yang meningkat sebesar 4,4% (mtm); Makanan, Minuman & Tembakau yang meningkat sebesar 2,5% (mtm); dan Barang Lainnya yang meningkat sebesar 1,9% (mtm).

Hal ini sejalan dengan perayaan Hari Raya Keagamaan Galungan dan Kuningan yang berlangsung di Bali. Sementara itu pada Agustus 2024, IPR tercatat sebesar 116,4 atau secara tahunan tumbuh 12,0% (yoy). Peningkatan kinerja penjualan didorong oleh kenaikan permintaan dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia dan strategi potongan harga oleh pedagang eceran pada bulan Agustus yang memicu peningkatan konsumsi masyarakat.

Sejalan dengan Bali, penjualan eceran secara nasional pada bulan Agustus 2024 juga mengalami pertumbuhan sebesar 5,8% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan IPR Bali secara tahunan menunjukkan optimisme penjualan ritel yang semakin membaik sehingga mampu mendorong kontribusi Lapangan Usaha (LU) Perdagangan. Pada November 2024, penjualan eceran di Bali diprakirakan kembali meningkat. Responden memprakirakan penjualan pada 3 bulan ke depan akan mengalami kenaikan yang ditunjukkan oleh Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) November 2024 yang tercatat sebesar 188,0 atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat 184,0.

Baca Juga  Jadi Kampus Kebanggaan, Gubernur Koster Ajak Unud makin Berperan dalam Pembangunan Bali

Dalam menjaga kinerja penjualan eceran dan tingkat konsumsi masyarakat, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali senantiasa berkoordinasi erat dalam menjaga stabilitas harga komoditas agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan ekonomi Bali tetap tumbuh kuat. (gs/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca