Saturday, 7 December 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

EKONOMI & BISNIS

Sambut Hari Raya Galungan, Pemkot Denpasar Gelar Pasar Murah Galungan

BALIILU Tayang

:

de
Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra bersama Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara meninjau pelaksanaan Pasar Galungan.

Denpasar, baliilu.com – Menyambut Hari Raya Galungan, Dinas Pertanian Kota Denpasar bekerjasama dengan PKK Kota Denpasar dan Asosiasi Bordir Endek dan Songket (Asbest) menggelar Pasar Murah Galungan di Areal Parkir Graha Sewaka Dharma Lumintang Denpasar, Selasa (8/9-2020).

Dalam kesempatan itu Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra bersama Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara meninjau pelaksanaan Pasar Galungan. Hadir juga dalam kesempatan tersebut Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Selly Dharmawijaya Mantra, Wakil Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Antari Jaya Negara, serta Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Kerti Rai Iswara serta Pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar.

Kadis Pertanian Kota Denpasar I Gede Ambara Putra mengatakan, Pasar Galungan ini merupakan kegiatan rutin dilaksanakan setiap menyambut Hari Raya Galungan maupun Kuningan. Kegiatan ini untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan harga yang sering terjadi setiap menjelang Hari Raya Galungan. Kegiatan ini juga untuk membantu memasarkan hasil panen para petani dan produk UMKM Denpasar.

“Mengingat musim pandemi Covid-19 saat ini banyak hasil panen petani maupun produk UMKM Kota Denpasar mengalami penurunan. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat membantu memasarkan produk-produk yang ada,” ujarnya.

Dalam pasar murah ini, pihaknya langsung melibatkan puluhan petani Kota Denpasar dan UMKM Kota Denpasar. “Dengan demikian harga-harga kebutuhan masyarakat ini bisa lebih murah dibandingkan di pasaran,” kata Ambara.

Dalam kegiatan ini pihaknya tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Yakni semua pedagang maupun pengunjung sebelum masuk areal pasar murah wajib cuci tangan, mengukur suhu badan, dan menggunakan masker dan sanitizer. “Dengan adanya Pasar Galungan di musim pandemi ini diharapkan bisa membantu para petani, UMKM dan masyarakat agar tidak berdesak-desakan belanja ke pasar dan dari segi harga tentunya terjangkau,” harapnya.

Baca Juga  Gubernur Koster: Jadikan Benoa, Pelabuhan Berkelas Dunia

Sementara Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Selly Dharmawijaya Mantra mengatakan kegiatan ini rutin diadakan setiap menjelang Hari Raya Galungan guna menjaga stabilitas harga di pasaran. Meskipun dalam keadaan pandemi, pihaknya tetap mengadakan kegiatan Pasar Galungan untuk membantu petani dan UMKM serta membantu masyarakat dan pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar dalam memenuhi kebutuhan hari raya, namun pelaksanaannya dengan tetap berpegang pada protokol kesehatan.

“Kegiatan ini kami laksanakan guna memberi semangat kepada pelaku UMKM di masa pandemi, meskipun kemungkinan daya beli masyarakat berkurang,” ujarnya.

Pihaknya berharap dengan adanya kegiatan ini perekonomian mulai menggeliat lagi. Dengan ini pihaknya terus mendorong pelaku usaha untuk tetap bersemangat di tengah pandemi. Dalam kegiatan ini juga pihaknya akan melakukan evaluasi dan melihat respons masyarakat ke depannya. 

“Kami berharap para pelaku usaha terus bersemangat. Evaluasi akan kami lakukan dan tidak menutup kemungkinan jika akan dilaksanakan kembali setiap minggunya di berbagai tempat seperti di car free day atau pada event-event lainnya,” ujarnya. (eka)

dprd bali
Advertisements
hut mangupura
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

EKONOMI & BISNIS

Triwulan III 2024, Harga Properti Residensial di Bali Meningkat

Published

on

By

harga properti bali
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja. (Foto: dok baliilu)

Denpasar, baliilu.com – Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia Provinsi Bali mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer, yaitu harga pada saat pertama kali rumah diperjualbelikan, mengalami peningkatan. Peningkatan harga properti residensial tercermin dari perkembangan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan III 2024 sebesar 104,53. Adapun pertumbuhan IHPR tahunan pada triwulan III sebesar 1,76% (yoy) dan lebih tinggi dibandingkan dengan IHPR triwulan sebelumnya sebesar 104,27. Pertumbuhan IHPR pada periode laporan terutama didorong oleh kenaikan harga di 3 (tiga) tipe properti yaitu kecil (luas bangunan ≤36 m2 ), menengah (luas bangunan antara 36 m2 sampai dengan 70 m2 ) dan besar (luas bangunan >70 m2 ) yang masing-masing meningkat sebesar 1,54% (yoy); 2,44% (yoy); dan 1,55% (yoy).

SHPR merupakan survei triwulanan terhadap sampel pengembang proyek perumahan (developer) di Provinsi Bali yang mencakup data harga jual rumah, serta jumlah unit rumah yang dibangun dan dijual pada triwulan tersebut.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan bahwa pertumbuhan IHPR pada triwulan III 2024 mayoritas dipengaruhi oleh kenaikan harga bangunan. Berdasarkan hasil survei, 43% responden menyatakan bahwa kenaikan harga bangunan menjadi penyebab kenaikan harga unit rumah. Sementara itu, pangsa penjualan terbesar pada triwulan III 2024 yaitu rumah tipe menengah sebesar 45% dan tipe rumah kecil sebesar 37%.

Lebih lanjut, Erwin menyampaikan bahwa meskipun penjualan properti residensial terus tumbuh, namun terdapat sejumlah faktor yang menghambat pengembangan maupun penjualan properti residensial primer di Bali antara lain suku bunga KPR, uang muka rumah, perizinan/birokrasi dan adanya kenaikan bahan bangunan. Selain itu, SHPR juga menunjukkan bahwa pembiayaan pembangunan properti residensial di Bali terutama bersumber dari dana perbankan sebesar 44% dan dana sendiri (developer) sebesar 47% serta sisanya berasal dari dana pembeli (DP pembelian rumah) sebesar 9%.

Baca Juga  Gubernur Koster: Jadikan Benoa, Pelabuhan Berkelas Dunia

Sementara dari sisi konsumen, skema pembiayaan dalam pembelian rumah primer mayoritas dilakukan melalui skema pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan pangsa sebesar 65%, sedangkan skema lainnya yaitu Cash Bertahap dan Cash Keras masing-masing tercatat sebesar 33% dan 2% dari total penjualan rumah primer di Provinsi Bali. (gs/bi)

dprd bali
Advertisements
hut mangupura
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Inflasi Bali Terkendali, Sinergi Terus Diperkuat Jelang Akhir Tahun

Published

on

By

inflasi bali
Infografis inflasi Bali. (Foto: BI Bali)

Denpasar, baliilu.com – Berdasarkan rilis BPS Provinsi Bali, perkembangan harga Provinsi Bali pada November 2024 mengalami inflasi sebesar 0,50% (mtm) secara bulanan, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,07% (mtm). Secara tahunan, inflasi Provinsi Bali menurun dari 2,51% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 2,50% (yoy), didorong normalisasi permintaan pasca Hari Raya Kuningan di awal bulan Oktober 2024. Sementara itu, pada tingkat nasional, inflasi bulanan pada November 2024 tercatat sebesar 0,30% (mtm) dan inflasi tahunan sebesar 1,55% (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja melalui keterangan pers mengatakan bahwa untuk menjaga inflasi pada rentang yang terkendali, langkah-langkah pengendalian inflasi perlu terus diperkuat melalui kolaborasi, inovasi, dan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi, kota, dan kabupaten. Secara spasial, seluruh kota penghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) di Bali mengalami inflasi bulanan. Kota Denpasar mengalami inflasi sebesar 0,19% (mtm) atau 2,82% (yoy), demikian pula dengan Kabupaten Badung mengalami inflasi sebesar 0,68% (mtm) atau 2,44% (yoy).

Lebih lanjut, Erwin menjelaskan, Kabupaten Tabanan mengalami inflasi sebesar 0,76% (mtm) atau 2,29% (yoy) dan Kota Singaraja mengalami inflasi sebesar 0,81% (mtm) atau 1,98% (yoy). Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau masih menjadi penyumbang utama inflasi bulanan November 2024.

Berdasarkan komoditasnya, sebut Erwin, inflasi terutama bersumber dari kenaikan harga bawang merah, daging babi, tomat, daging ayam ras, dan buncis. ‘‘Kenaikan harga bawang merah dan tomat disebabkan oleh berakhirnya periode panen yang berdampak pada berkurangnya pasokan,‘‘ ujarnya.

Sementara itu, kenaikan harga daging babi didorong oleh tingginya permintaan dari luar daerah, dan kenaikan harga daging ayam ras disebabkan oleh penurunan pasokan dari peternak lokal maupun luar Bali akibat kenaikan harga pakan.

Baca Juga  Ngamuk, Satpol PP Kota Denpasar Tertibkan ODGJ yang Bawa Senjata Tajam

Ke depan, kata Erwin terdapat beberapa risiko yang perlu diwaspadai, seperti kenaikan permintaan menjelang libur panjang akhir tahun, berlanjutnya kenaikan harga daging babi akibat masih tingginya permintaan dari luar Bali dan berlanjutnya kenaikan harga daging ayam ras seiring penurunan pasokan.

Selain itu, berlanjutnya kenaikan harga bawang merah dan tomat seiring peningkatan curah hujan, serta kenaikan harga emas perhiasan sejalan dengan tren harga global, juga perlu diwaspadai. Meski demikian, beberapa faktor diprakirakan dapat mendukung terkendalinya inflasi, yakni perluasan areal tanam (PAT) padi di Bali yang telah mencapai 90,09% dari target Kementerian Pertanian, berlanjutnya panen gadu komoditas padi, dan penyaluran bantuan pangan Nasional tahap III pada Desember 2024 oleh Bulog.

Untuk merespons potensi risiko inflasi ke depan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali terus memperkuat sinergitas dan inovasi bersama seluruh Kabupaten/Kota di Bali dalam pengendalian inflasi secara berkelanjutan. Sinergitas seluruh TPID di Bali dalam pengendalian inflasi diwujudkan melalui kebijakan 4K, antara lain operasi pasar murah dan Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen (Genta Paten) di lahan milik Pemerintah.

Langkah lain yang dilakukan termasuk penguatan pemantauan ketersediaan stok serta perluasan distribusi cadangan pangan pemerintah melalui mitra distributor, toko pangan kita, dan pengecer. Selain itu, optimalisasi bantuan transportasi untuk mendorong kelancaran distribusi pangan, peningkatan sarana dan prasarana produksi pangan, penyebarluasan informasi pelaksanaan operasi pasar murah kepada masyarakat diiringi imbauan belanja bijak, serta mendorong integrasi data dan informasi khususnya neraca pangan juga terus dilakukan. Melalui langkah-langkah tersebut, Bank Indonesia meyakini inflasi Provinsi Bali pada tahun 2024 akan tetap terjaga dalam kisaran target inflasi nasional 2,5%±1%. (gs/bi)

Baca Juga  Gubernur Koster: Jadikan Benoa, Pelabuhan Berkelas Dunia

dprd bali
Advertisements
hut mangupura
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Indeks Harga Properti Komersial di Bali Tumbuh Meningkat

Published

on

By

indeks Harga Properti bali
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja. (Foto: dok baliilu)

Denpasar, baliilu.com – Hasil Survei Perkembangan Properti Komersial (PPKom) mengindikasikan harga properti komersial meningkat yang ditunjukkan oleh Indeks Harga Properti Komersial Provinsi Bali pada triwulan III 2024 yang tercatat 122,62, atau tumbuh 9,86% (yoy) dari triwulan yang sama di tahun 2023 dengan indeks sebesar 111,62.

Hal ini terutama didorong oleh peningkatan harga sewa properti ritel dan apartemen yang masing-masing tumbuh sebesar 14,61% (yoy) dan 18,24% (yoy) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 15,09% (yoy) untuk sewa ritel dan 9,71% (yoy) untuk sewa apartemen. Sementara itu, harga sewa properti hotel dan perkantoran juga tumbuh masing-masing sebesar 9,87% (yoy) dan 5,06% (yoy).

Survei PPKom merupakan survei triwulanan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dini mengenai indikasi perkembangan properti komersial (tidak termasuk properti residensial) secara triwulanan sebagai salah satu pembentuk indeks komposit harga aset guna mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia dalam menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter. Pelaksanaan Survei PPKom di Bali dilakukan terhadap sampel pemilik, pengelola, dan/atau agen pemasaran dari masing-masing jenis properti.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan peningkatan harga properti komersial turut didorong peningkatan aktivitas pariwisata pada triwulan III 2024 seiring dengan adanya periode peak season pada bulan Juli-Agustus 2024. Hal tersebut tercermin dari meningkatnya permintaan properti di Bali yang ditunjukkan pertumbuhan Indeks Permintaan Properti sebesar 10,45% (yoy) pada triwulan III 2024. ‘’Adapun peningkatan permintaan properti terjadi pada sewa perkantoran sebesar 36,43% (yoy), sewa ritel sebesar 38,88% (yoy), dan hotel 6,85% (yoy),’’ ujar Erwin melalui siaran pers Kamis (28/11).

Erwin lanjut menegaskan bahwa peningkatan permintaan properti di Bali juga sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali lapangan usaha Real Estate pada triwulan III 2024 yang juga tumbuh sebesar 1,84% (yoy). Di sisi lain, pertumbuhan Indeks Pasokan Properti Komersial tumbuh 3,08% (yoy) dari triwulan sebelumnya yang sebesar 2,15% (yoy). Peningkatan pasokan terutama terjadi pada kategori properti apartemen dan ritel.

Baca Juga  Ny. Putri Koster: ‘’Jangan Pernah Kita Tinggalkan Mereka dalam Kondisi Apa pun’’

Dalam mendukung pertumbuhan properti yang berkualitas, Bank Indonesia senantiasa mendorong penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan melalui penguatan kebijakan makroprudensial antara lain penguatan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, didukung pemantauan harga, pasokan dan permintaan properti yang akurat. (gs/bi)

dprd bali
Advertisements
hut mangupura
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca