Denpasar, baliilu.com
– Pemerintah Provinsi Bali melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyampaikan perkembangan penanganan Corona
Virus Disease (Covid-19) di Provinsi Bali Jumat (5/6) jumlah kumulatif pasien
positif sebanyak 524 orang. Hari ini terjadi penambahan kasus terkonfirmasi
positif sebanyak 14 orang WNI. Mereka terdiri dari 5 orang PMI dan 9 orang
transmisi local.
Sedangkan jumlah pasien yang telah sembuh mencapai 369
orang. Terjadi penambahan pasien sembuh sebanyak 5 orang WNI. Mereka terdiri
dari 1 orang PMI, 1 orang imported case
Indonesia dan 3 orang transmisi lokal.
UPDATE COVID-19, JUMAT 5 JUNI 2020 dI BALI
Jumlah pasien yang meninggal sebanyak 5 orang. Jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 150 orang yang berada di 8 rumah sakit dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT RS Nyitdah dan BPK Pering.
Dewa Indra yang juga selaku Sekda Bali melalui siaran persnya
menyatakan jumlah angka positif di Bali makin bertambah. Bahkan dari sisi
transmisi lokal jumlah kumulatif telah mencapai 245 orang. Hal ini berarti
masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya
pencegahan Covid-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya. Untuk
itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus
sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini.
Lebih lanjut Dewa Indra menyatakan, Gubernur Bali Wayan
Koster menyampaikan kebijakan soal sistem kerja pegawai aparatur sipil negara
(ASN) dalam tatanan kehidupan Era Baru di instansi pemerintah yang tertuang
dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Bali nomor 730/9899/MP/BKD.
Kebijakan yang akan mulai diberlakukan pada 5 Juni 2020
bertujuan memastikan berjalannya pelaksanaan tugas dan fungsi kinerja instansi
secara efektif, memastikan pelaksanaan pelayanan publik dapat berjalan dengan
efektif, dan mencegah dan mengendalikan penyebaran serta mengurangi risiko
Covid-19 di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali dan pemerintah kabupaten/kota
se-Bali, dengan tetap mengutamakan prosedur kesehatan seperti jaga jarak,
penggunaan masker, mencuci tangan, penyediaan hand sanitizer dan lainnya.
Yang boleh melakukan perjalanan, dikecualikan untuk angkutan
logistik, kesehatan, diplomatik, tugas lembaga tinggi negara serta angkutan
logistik penanganan Covid-19. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran
Covid-19.
Berkaitan dengan hal ini, Pemerintah Provinsi Bali melalui
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mewajibkan setiap
orang yang akan memasuki Provinsi Bali melalui bandara bagi kru pesawat udara
cukup dipersyaratkan dokumen rapid test
negatif yang berlaku 7 hari sejak penerbitannya, ASN / TNI / Polri dalam rangka
penugasan karena sesuatu hal tidak bisa mendapatkan PCR test diperbolehkan
dengan dokumen rapid test negatif
yang masih berlaku, bagi calon panumpang dari suatu wilayah / daerah yang tidak
ada fasilitas pelayanan PCR test, boleh dengan dokumen rapid test dengan surat pernyataan bersedia di swab PCR test dan
karantina dengan biaya dari yang bersangkutan.
Sedangkan bagi penumpang transit yang turun di Bali dan
melanjutkan perjalanan (moda darat/laut/udara) dalam waktu tidak lebih 24 jam
diperbolehkan cukup rapid test saja
dan jika menginap di hotel yang telah ditentukan (isolasi mandiri), dan
mengimbau masyarakat Bali untuk menaati peraturan tersebut dengan penuh
disiplin sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Berkaitan kebijakan ini pula melalui Gugus Tugas dan
berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, TNI, Polri dan pemerintah pusat
di daerah bersama-sama menegakkan peraturan tersebut dengan melakukan upaya
penebalan penjagaan di pintu-pintu masuk Pulau Bali yaitu di Bandara Ngurah
Rai, Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan
Benoa dan Pelabuhan Padangbai. Jika masyarakat akan melintasi jalur-jalur ini
maka pada pintu masuk akan dijaga petugas.
Untuk itu dimohon pengertian masyarakat untuk mematuhi
peraturan dan lebih baik tetap di tempat. Masyarakat Bali yang akan mudik lebih
baik mempertimbangkannya. Pengetatan ini tidak hanya dilakukan Pemprov Bali
namun juga pemerintah daerah lain juga melakukan hal yang sama. Untuk itu
sebaiknya tidak mudik tetap di tempat.
Begitu pula krama Bali yang ada di luar daerah khususnya di
daerah yang melakukan PSBB atau daerah zona merah dimohon agar tetap di tempat
jangan dulu pulang ke Bali. Kepulangan krama Bali bisa berdampak negatif pada
anda, keluarga dan masyarakat Bali, karena kita tidak tahu jika kita terinfeksi atau tidak sampai dilakukan tes. Untuk itu masyarakat Bali
diminta tetap tinggal di tempat dulu kecuali
ada hal yang sangat penting atau mendesak.
Mengingat transmisi lokal Covid-19 memperlihatkan
kecenderungan meningkat dalam beberapa hari terakhir, maka diminta kepada
seluruh warga masyarakat, para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh
politik, dan semua elemen masyarakat untuk bersatu padu menguatkan disiplin
kita semua dalam penerapan protokol pencegahan Covid-19 yakni selalu menggunakan
masker, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak,
menghindari keramaian, melaksanakan etika batuk/bersin, melakukan penyemprotan
disinfektan pada tempat yang tepat, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh kita.
Semakin kita disiplin dalam pelaksanaan pencegahan ini maka transmisi lokal
penyebaran Covid-19 pasti bisa kita hentikan.
Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, kami minta
semua elemen masyarakat membantu dan bekerjasama dengan petugas survailans Dinas Kesehatan dalam
melaksanakan tracing contact untuk
menemukan siapa pun yang pernah kontak dekat dengan orang yang positif Covid-19
sehingga kita bisa menangani lebih awal orang-orang yang berisiko terinfeksi
Covid-19 guna mencegah penyebaran berikutnya kepada orang lain. (*/gs)
BAKSOS: Kapolres Gianyar saat menghadiri kegiatan Minggu Kasih yang dirangkai dengan Bakti Sosial (Baksos) di Subak Puseh, Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, pada Minggu (20/4/2025) pagi. (Foto: Hms Polres Gianyar)
Gianyar, baliilu.com – Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat, Polres Gianyar menggelar kegiatan Minggu Kasih yang dirangkai dengan Bakti Sosial (Baksos) di Subak Puseh, Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, pada Minggu (20/4/2025) pagi.
Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 Wita ini dihadiri langsung oleh Kapolres Gianyar AKBP Umar, S.I.K., M.H., didampingi oleh Wakapolres Gianyar Kompol Putu Diah Kurniawandari, S.H., S.I.K., M.H., Ketua Bhayangkari Cabang Gianyar Ny. Elisa Umar beserta pengurus, para Pejabat Utama Polres Gianyar, serta unsur Forkopimcam setempat dan masyarakat.
Program Minggu Kasih merupakan salah satu program prioritas Kapolri yang bertujuan untuk menjalin komunikasi dua arah antara Polri dan masyarakat, menyerap aspirasi serta memberikan solusi terhadap permasalahan yang berkembang di lingkungan warga.
Dalam sambutannya, Perbekel Desa Temesi I Ketut Branayoga mengucapkan terima kasih atas kehadiran jajaran Polres Gianyar di wilayahnya. Ia berharap program ini terus berlanjut karena dinilai sangat bermanfaat. “Dengan adanya program Minggu Kasih ini, masyarakat kami dapat menyampaikan langsung permasalahan yang ada di lingkungan kami, dan bantuan yang diberikan sangat membantu meringankan beban warga kami,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Gianyar AKBP Umar, S.I.K., M.H. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat. Ia menegaskan bahwa Polri tidak hanya hadir dalam penegakan hukum, tetapi juga dalam upaya sosial dan kemanusiaan.
“Program Minggu Kasih ini merupakan wujud dari komitmen Polri untuk terus mendekatkan diri dengan masyarakat, mendengar keluhan mereka, dan memberikan solusi yang nyata. Hari ini kami juga menyalurkan bantuan sosial berupa sembako sebagai bentuk kepedulian kami kepada warga yang membutuhkan. Harapan kami, ini bisa meringankan beban dan menjadi jembatan untuk terus mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat,” ujar AKBP Umar.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan kehadiran Polri semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat serta mampu menciptakan suasana yang kondusif di wilayah hukum Polres Gianyar. (gs/bi)
TINJAU PASAR MURAH: Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra bersama Kapolres Buleleng, dan Dandim 1609 Buleleng saat meninjau Pasar Murah di sepanjang Jalan Ngurah Rai, tepatnya di depan Taman Kota Singaraja yang berbarengan dengan Car Free Day (CFD), Minggu (20/4). (Foto: Hms Buleleng)
Buleleng, baliilu.com – Guna menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Galungan, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Buleleng menggelar Pasar Murah di sepanjang Jalan Ngurah Rai, tepatnya di depan Taman Kota Singaraja yang berbarengan dengan Car Free Day (CFD), Minggu (20/4).
Tampak di tengah-tengah kerumunan masyarakat yang menyerbu pasar murah, Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra bersama Kapolres Buleleng, Dandim 1609 Buleleng dan beberapa Pimpinan OPD Lingkup Pemkab Buleleng melakukan pemantauan perkembangan kenaikan harga sembako jelang Hari Raya Galungan. Berdasarkan pantauannya, Bupati Sutjidra menilai kenaikan harga kebutuhan pokok jelang Galungan tidak terjadi kenaikan harga yang signifikan.
“Luar biasa, penuh sekali hari ini. Harga juga masih dalam batas wajar, berarti tidak ada kenaikan harga yang terlalu signifikan di Buleleng,” ujarnya.
Pihaknya menambahkan, Pemkab Buleleng selalu melakukan upaya-upaya untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat. Sehingga terbukti pada setiap menjelang hari raya besar di Buleleng khususnya tidak terjadi kenaikan harga yang melonjak tinggi. Dalam hal ketersedian stok pangan, Bupati Sutjidra memastikan stok pangan di Buleleng cukup bagus, hal itu dikatakan berdasarkan langkah kolaborasi Pemkab Buleleng selama ini bersama berbagai instansi lintas sektoral.
“Stok pangan cukup bagus, namun kami akan terus mendorong untuk pemasokannya. Kami juga berkolaborasi dengan berbagai instansi seperti Polres Buleleng dan Kodim 1609 Buleleng untuk mewujudkan kemandirian pangan di Buleleng,” pungkasnya.
Bersama Kapolres Buleleng dan Dandim 1609 Buleleng serta beberapa Pimpinan OPD terkait, Bupati Sutjidra melanjutkan peninjauan sembari bercengkrama dengan pelaku UMKM dan masyarakat yang datang di gelaran pasar murah. (gs/bi)
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa. (Foto: dok)
Denpasar, baliilu.com – Hari Suci Galungan yang dimaknai sebagai kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan), jatuh setiap Budha Kliwon Wuku Dunggulan. Di awal tahun 2025 ini, hari Suci Galungan jatuh pada Rabu, 23 April 2025. Sementara Hari Suci Kuningan jatuh pada Saniscara Kliwon Wuku Kuningan yang jatuh pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Serangkaian menyambut Hari Suci Galungan dan Kuningan, Pemerintah Kota Denpasar juga menggelar beberapa kegiatan. Diantaranya pasar murah, bazar pangan dan pemantauan harga bahan pokok. Tampak pula umat Hindu di Kota Denpasar melaksanakan beragam persiapan. Utamanya berkaitan dengan sarana dan prasarana upakara yang berkaitan dengan Hari Suci Galungan dan Kuningan.
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa di sela-sela kegiatan kemasyarakatan dan kepemerintahan, Minggu (20/4) mengatakan bahwa momentum Hari Suci Galungan dan Kuningan ini hendaknya dimanfaatkan masyarakat khususnya umat Hindu untuk senantiasa selalu meningkatkan srada bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa.
Lebih lanjut dikatakan, kemenangan dharma melawan adharma pada masa kini haruslah diterjemahkan sebagai upaya dan tekad untuk terus berkarya meningkatkan kualitas kehidupan yang seimbang antara material dan spiritual. Sehingga sebagai umat beragama mampu mencapai kebahagiaan dengan selalu berpijak kepada ajaran Agama Hindu, yakni dharma, artha, kama, dan moksa.
“Semoga di hari suci Galungan dan Kuningan ini, Dharma senantiasa menuntun umat manusia terbebas dari kegelapan dan tantangan hidupnya,” ujar Jaya Negara.
Jaya Negara juga mengajak masyarakat untuk selalu mulat sarira, mempererat tali persaudaraan dan silaturahmi. Mulat sarira menjadi pesan dalam catatan perjalanan untuk mengevaluasi langkah dalam mengamalkan ajaran dharma. Hal ini utamanya dharmaning agama dan dharmaning negara. Sehingga kehidupan mampu memberikan manfaat di masa depan yang lebih baik, sejahtera, makmur dan damai.
Pihaknya juga mengajak masyarakat Denpasar dalam perayaan hari suci Galungan dan Kuningan selalu berpikir, berkata dan berbuat yang baik sebagai cerminan dharma. Selain itu, perayaan upakara juga diharapkan sederhana dengan mengedepankan makna dalam pelaksanaannya.
“Jadikanlah spirit Hari Suci Galungan dan Kuningan ini menjadi ajang mulat sarira dalam menyikapi tantangan saat ini, dan jadi momentum untuk meningkatkam sradha dan bhakti, serta dapat menjadi momentum kebangkitan dan kemenangan, serta bersatu dalam perbedaan,” kata Jaya Negara
Senada dengan hal tersebut, Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa menambahkan, momentum perayaan Hari Suci Galungan dan Kuningan ini hendaknya dijadikan satu titik tolak untuk menjadikan masa depan yang lebih baik, lebih berkualitas dan mampu mewujudkan kesejahteraan. Pelaksanaan upakara juga diharapkan dapat dikemas sederhana dengan tetap berpedoman pada makna, nilai dan filsafat agama Hindu.
Dalam kesempatan tesebut Walikota Jaya Negara dan Wakil Walikota Arya Wibawa menyampaikan ucapan Selamat Hari Suci Galungan dan Kuningan kepada seluruh Umat se-Dharma dimanapun berada, terkhusus untuk masyarakat Kota Denpasar.
“Kepada seluruh umat se-dharma, atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Denpasar, selamat hari suci Galungan dan Kuningan, dumogi kenak rahayu sareng sami, serta semoga di Hari Suci Galungan dan Kuningan, Dharma senantiasa menuntun umat manusia terbebas dari kegelapan menuju keutamaan hidup, serta mari bersinergi bersama mendukung pembangunan dengan spirit Vasudhaiva Kutumbakam untuk mewujudkan Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Makmur, Aman, Jujur dan Unggul (MAJU),” ujar Jaya Negara dan Arya Wibawa. (eka/bi)