Denpasar, baliilu.com
– Pemerintah Provinsi Bali, melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19, melaporkan perkembangan kasus Covid-19 di Bali hingga Rabu petang (22/4-2020)
ada kabar baik dimana pekerja migran Indonesia asal Bali yang positif Covid-19 hari
ini dinyatakan sembuh sebanyak 5 orang. Jadi jumlah akumulatif yang sembuh
menjadi 47 orang.
‘’Namun di balik kabar gembira ada berita duka, karena ada saudara kita yang meninggal 1 orang yakni warga negara Indonesia asal Bali merupakan PMI yang baru pulang dari luar negeri. 1 orang meninggal tadi pagi telah dikremasi tadi sore pukul 15.00 Wita dari tim RSUP Sanglah. Juga proses kremasi telah mengikuti sesuai prosedur pemulasaran jenasah Covid-19,’’ ujar Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali yang juga selaku Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam video conference Rabu (22/4-2020) di Kantor Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali, Renon Denpasar.
Pasien yang meninggal tersebut berusia 53 tahun, sempat bekerja sebagai migran Indonesia di Portugal. Selain meninggal akibat terinfeksi Covid-19, juga memiliki riwayat hipertensi. Dengan bertambahnya 1 orang meninggal Rabu pagi, kata Dewa Indra sehingga jumlah akumulatif menjadi 4 orang. Terdiri dari 2 orang WNA dan 2 WNI.
Sementara itu, sampai hari ini kasus terkonfirmasi positif
sebanyak 2 orang warga negara Indonesia. Proses terinfeksinya, 1 orang melalui
transmisi lokal dan 1 orang imported case.
Dengan bertambah 2 orang kasus positif hari ini, maka jumlah akumulatif positif
Covid-19 menjadi 152 orang.
Dari 152 orang positif Covid-19 terdiri dari 8 orang WNA dan
144 orang warga negara Indonesia. Menurut metode terjangkitnya Covid-19, dari 144
orang ini sebanyak 115 orang adalah kasus imported
case, terinfeksi di luar negeri atau di daerah terjangkit di luar daerah. Terinfeksi
di luar negeri dan di luar daerah setelah melalui uji swab dengan metode PCR.
Sedangkan yang benar-benar terjangkit terjadi di Bali atau transmisi
lokal sebanyak 29 orang. Setelah terkonfirmasi sembuh dan meninggal serta
penambahan 2 orang positif, maka pasien positif yang masih dalam perawatan sebanyak
101 orang tersebar di 11 rumah sakit rujukan dan tempat karantina yang dikelola
Pemerintah Provinsi Bali.
Mencermati data hari ini, Dewa Indra menegaskan jumlah yang
positif Covid-19 masih tetap didominasi imported
case. Sedangkan yang benar-benar terinfeksi di Bali sebanyak 29 orang. Meskipun
persentase transmisi local 19,07%, tetapi angka ini diupayakan tidak bertambah
lagi.
Supaya tidak ada penambahan kasus positif karena transmisi local,
Dewa Indra menyatakan kuncinya harus disiplin betul dalam menerapkan semua
imbauan pemerintah. Masyarakat Bali
harus menggunakan masker jika berada di luar rumah, mencuci tangan dengan sabun
di air mengalir, menjaga jarak aman dengan orang lain, menghindari keramaian
dan menghindari berinteraksi dengan
banyak orang.
Oleh karena itu, untuk menghindari transmisi lokal,
pemerintah tidak pernah berhenti
mengajak masyarakat untuk melakukan upaya-upaya
pencegahan. Kunci utama pencegahan transmisi lokal adalah memakai
masker, menjaga jarak dan rajin mencuci
tangan. Kalau semua dilakukan maka kasus
transmisi lokal tidak akan bertambah.
Beda halnya dengan kasus imported
case yang sulit dikendalikan. Banyak
PMI yang pulang ke Bali dan pemerintah tidak mungkin mengambil kebijakan untuk mencegah
mereka pulang karena yang pulang adalah masyarakat kita sendiri. Untuk itu screening terus kita lakukan, jika pun
kasus positif bertambah karena imported
case, kita harus pastikan mereka tidak menularkan di tengah-tengah
masyarakat. Oleh karena itu mereka yang datang dari luar negeri atau daerah
terjangkit di luar Bali harus menjalani
karantina.
Untuk memutus rantai penyebaran virus corona, Dewa Indra tak
henti-hentinya mengimbau masyarakat perlunya melanjutkan dengan penuh disiplin
untuk menggunakan masker di tempat terbuka, karena penggunaan masker memiliki
dua (2) fungsi. Pertama, yakni bagi yang sakit (batuk dan flu) maka percikan/
droplets akan tertahan oleh masker yang menyebabkan percikan itu tidak akan
keluar dan mengenai orang lain. Kedua, penggunaan masker bagi yang sehat maka
akan terhindar (terutama pada wajah bagian hidung, mulut dan mata) dari
percikan dari orang lain.
Selain itu hindari menyentuh bagian wajah terutama hidung,
mulut dan mata setelah menyentuh benda tertentu dan sebelum mencuci tangan.
Karena tiga indera dalam tubuh kita tersebut akan memudahkan bagi virus corona
untuk masuk ke tubuh. (*/gs)