Denpasar, baliilu.com – Jika kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terpaksa dilakukan di Bali,
selain beberapa instrumen yang harus disiapkan, juga terjaminnya ketersediaan
pangan dan obat-obatan, serta kesiapan tenaga keamanan bagi masyarakat.
Demikian dikatakan Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra saat menjawab pertanyaan awak media pada video conference, Rabu petang (22/4-2020) di Kantor Kominfos Provinsi Bali, Renon Denpasar.
Sebelum menempuh PSBB,
Dewa Indra menegaskan, Pemerintah Provinsi Bali dan Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19 terus mengupayakan agar kasus transmisi lokal di
Bali tidak bertambah. Karena sebuah kebijakan yang akan diambil harus berdasarkan fakta di lapangan. Oleh
sebab itu,
pemerintah dan gugus tugas harus berada pada posisi yang benar dalam penggunaan
instrumen kebijakan. Dimana fakta lapangan yang berbeda tidak membutuhkan instrumen kebijakan
yang sama. Hal ini khusus terkait dengan usulan PSBB.
Dari total keseluruhan pasien positif sebanyak 152 orang sampai Rabu ini, 19,07% atau 29 orang merupakan
transmisi lokal. Walaupun
persentasenya jauh dari dominasi imported
case yang kini mencapai 115 orang, tetapi jumlah transmisi local ini tetap
penting. Dan perlu adanya komitmen bersama untuk tetap
mengupayakan agar angka ini tidak bertambah.
Salah
satunya dengan menghindari diri dari perkumpulan orang banyak serta tetap
disiplin untuk menggunakan masker, jaga jarak, rajin mencuci tangan dengan air
mengalir dan sabun, dan penerapan PHBS. ‘’Hal ini dilakukan karena semata-mata kita semua
tidak ada yang tahu siapa yang sebenarnya positif terinfeksi,’’ ujar Dewa Indra.
Dewa Indra yang juga Sekda Bali ini menegaskan, sejauh mana kita bisa
menghentikan penyebaran transmisi lokal itu, semua tergantung pada sejauh mana kita mampu
menerapkan disiplin diri untuk mengikuti imbauan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah. Karena penambahan transmisi lokal merupakan salah satu
petunjuk bahwa masih ada di
antara kita yang belum disiplin.
Berbagai upaya terus dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
bersama tenaga medis, tenaga keamanan dan semua instansi terkait untuk memutus rantai penularan
Covid-19. Mulai dari mengedukasi masyarakat untuk tetap menggunakan masker baik
dalam keadaan sakit atau sehat, karena sama-sama memiliki fungsi positif dimana
“maskermu melindungi aku, dan maskerku melindungimu”.
Perlindungan diri dari droplets (percikan)
adalah salah satu upaya terpenting, selain tetap menerapkan pola hidup bersih
dan sehat, rajin mencuci tangan dengan air yang mengalir, menjaga jarak dan
yang terpenting adalah mengurangi aktivitas di luar rumah. Beberapa hal
ini tetap menjadi poin utama yang harus diikuti agar pencegahan penularan virus
corona dapat efektif, sehingga angka penambahan transmisi lokal dapat diminimalisir. (*/gs)