Denpasar, baliilu.com
– Perintah Walikota Denpasar IB. Rai Dharmawijaya Mantra untuk melakukan tracing secara agresif dan testing
secara masif, ditindaklanjuti Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota
Denpasar. Dalam beberapa terakhir ini GTPP dengan gencar terus melakukan
testing baik dengan rapid test maupun
swab dengan metode PCR. Hasilnya, banyak ditemukan warga yang reaktif maupun
positif Covid-19.
“Pelaksanaan tes secara masif ini dalam rangka mempercepat
penanganan Covid-19. Dengan tes masif ini akan dapat lebih cepat diketahui
status kesehatan seseorang yang pernah kontak dengan pasien positif apakah yang
bersangkutan positif atau negatif, sehingga nantinya lebih cepat dan tepat pula
mengambil tindakan selanjutnya,” ujar Walikota Rai Mantra saat meninjau
pelaksaan rapid test massal di Br.
Abasan Desa Padangsambian Kelod, Rabu (24/6-2020).
Dikatakan pelaksanaan tes baik rapid maupun swab akan terus
digencarkan. Hal ini bertujuan bisa mengambil tindakan cepat selanjutnya apa
karantina, isolasi atau perawatan. “Memang dengan testing secara masif ini, secara statistik
angka kasus di Kota Denpasar akan naik secara signifikan, tetapi hal ini justru
bisa diketahui status kesehatan seseorang dengan lebih cepat, apakah dia
dikarantina atau perlu dirawat di rumah sakit, sehingga tidak menularkan virus
kepada yang lainnya,” kata Rai Mantra.
Pelaksanaan rapid test
di Br. Abasan Desa Padangsambian Klod ini untuk melihat apakah ada warga yang
reaktif atau non-reaktif terhadap Covid-19. Warga yang mengikuti tes merupakan
warga yang sempat kontak dengan warga yang sudah terpapar Covid-19. Selain itu,
agar warga di sekitarnya juga merasa aman untuk melakukan aktivitas jika sudah
mengetahui hasil dari rapid test ini.
“Saya harapkan untuk semua masyarakat agar tetap waspada
serta mengikuti anjuran pemerintah melaksanakan protokol kesehatan mulai dari
menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan, serta menjaga kebersihan, dan para
Satgas Covid-19 di masing-masing wilayah yang ada di Denpasar untuk terus
mengedukasi warganya akan pentingnya protokol kesehatan,” kata Rai Mantra yang
didampingi Kadis Kesehatan dr. Sri Armini, dan Camat Denpasar Barat AA. Ngurah
Wijaya.
Selebihnya Rai Mantra yang didampingi Kabag Humas dan Protokol
Pemkot Denpasar Dewa Gede Rai menambahkan, nantinya dalam persiapan menuju
adaptasi kebiasaan baru, pihaknya mengajak semua masyarakat untuk lebih
disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Dalam menuju adaptasi kebiasaan baru, dengan adanya kegiatan
seperti PKM ini, desa-desa sudah mandiri,
banjar-banjar juga kita harapkan mandiri. Bagaimana mereka bisa
mengatasi permasalahannya itu dan kebijakan-kebijakannya. Baik itu arahan dari pemerintah
pusat, dari pemerintah provinsi, maupun dari Pemerintah Kota Denpasar, mereka
bisa pahami secara bersama,” katanya.
Sementara Perbekel Desa Padangsambian Klod, I Gede Wijaya
Saputra mengatakan, rapid test di
wilayah Desa Padangsambian Kelod dilaksanakan menyusul adanya salah satu warga
yang merupakan pedagang di Pasar Kumbasari terpapar virus Covid-19 dan
meninggal dunia, disusul oleh hasil trecking
didapatkan ada tiga keluarga lainnya yang terpapar positif Covid.
Selanjutnya setelah di-tracking
kembali terdapat 211 orang yang sempat kontak secara langsung dan tidak
langsung, untuk itu dilaksanakanlah tes rapid ini yang dipusatkan di Banjar
Abasan.
“Dari hasil rapid
test, sebanyak 127 warga yang sudah dites dari pagi sampai siang tadi, satu
warga dinyatakan hasilnya reaktif dan sisanya dinyatakan non-reaktif. Setelah
di-rapid test ini kami berharap tidak
ada penambahan penularan virus lagi, dan untuk masyarakat diharapkan tetap
menjaga imun tubuh dengan teratur berolah raga serta tetap menggunakan masker,”
kata Gede Wijaya. (*/eka)