Thursday, 18 April 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

SENI

4 Band Pohon Tua Creatorium Unjuk Aksi Sabtu Petang ini di Rumah Sanur

BALIILU Tayang

:

de
Rudolf Dethu

Denpasar, baliilu.com – Beri aku satu pemuda maka aku guncang dunia, begitu sang Proklamator kita pernah mengemakan jagat raya Nusantara menggugah kaum muda untuk terus berkarya. Beri aku beberapa musisi muda, maka aku berseri-seri warnai gunung, sawah, sungai, ngarai dan pantai. Begitu Rudolf Dethu sang produser Pohon Tua Creatorium yang pernah menggawangi Superman Is Dead, Navicula, The Hydrant pada sebuah konferensi pers, Jumat (11/9) meluncurkan lagu empat grup musisi muda berbakat yakni Manja, Soulfood, Soul & Kith dan Trued Duality di Rumah Sanur dalam rangka unjuk aksi Sabtu petang 12 September 2020 di Rumah Sanur, Denpasar.

Rudolf Dethu, Dadang SH Parnoto dan band empat sekawan saat jumpa pers di Rumah Sanur, Jumat (11/9) persiapan ujuk aksi Sabtu petang ini.

Rudolf Dethu menyebut Manja dengan lagu ‘’Ride’’, Soulfood lewat tembang ‘’Ain’t No Money It’s Ok’’, Soul & Kith munculkan video music ‘’Sorrow’’ serta Truedy Duality melepas video lirik ‘’A Mad Deus Most Art’’ ini memainkan gunre music beragam warna. Mulai dari armospheric rock, southern gothic, rancak Motown & misedukasi-Lauryn Hill hingga art punk Moksartham Jagadhita. Empat sekawan yang mengaku berkarya kolektif ini bak hendak berteriak mengabari Nusantara bahwa Bali buka monokrom. Tak cuma Superman Is Dead, Navicula, The Hydrant. Tidak sebatas punk, grunge dan rockabilly saja.

Lalu, kenapa tetap bersikeras meluncurkan karya ke publik, padahal indrustri musik sedang lesu oleh pandemi begitu pertanyaan meluncur dari awak media? Rudolf Dethu menjawab lugas bahwa orientasi tiap seniman pasti berbeda. ‘’Industri lesu atau gak lesu, bagiku kreasi gak harus ikut lesu. Mereka band muda dan baru terjun di industri. Bedanya mereka mulai di saat music industri lagi gak asik. Tapi seniman bukannya harus bisa kreasi di mana pun dalam kondisi apa pun? Aku yakin mereka akan lebih siap dari siapa pun saat pandemi ini selesai. Menunggu adalah pekerjaaan yang tak pasti, tapi berkreasi adalah mutlak. Duit dan menjadi tenar itu komplimen, bonus. Yang penting jangan tambah ‘’sampah’’ di industri yang sudah lesu,’’ sahut Rudolf Dethu dengan mimik kalem mencekam.

Baca Juga  Anggota DPD RI Mangku Pastika: Terkait Virus Corona, Bali Aman untuk Dikunjungi

Dadang SH Pranoto punggawa Pohon Tua Creatorium menambahkan ada tiga krisis dalam pandemi ini yakni krisis kesehatan, krisis ekonomi dan teakhir krisis mental. Hari ini semua aktivitas terbatas, namun kreasi seorang seniman tak pernah berhenti. Biasanya mereka aktif berkreasi. Karena itu ketika melihat empat band ini yang tak bisa diam, tiba-tiba kita ngumpul dan bikin album. Sabtu sore ini kita perfoma di dua panggung di Rumah Sanur mulai pukul 4 sore. Ada juga pameran lukisan karya Soul & Kith yang hasil penjualannya bakal didonasikan untuk pembuatan sekolah di Sumba.

Namun unjuk aksi kawanan muda Pohon Tua Creatorium ini ketat menerapkan protokol kesehatan. Jika biasanya Rumah Sanur menampung 600 pengunjung, ntar sore hanya membatasi 150 pengunjung. Setiap tamu yang masuk wajib diukur suhu tubuhnya, menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan menjaga jarak sesuai tempat yang sudah disiapkan. (gs)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SENI

Gong Kebyar Wanita Sanggar Jagratara Pukau Penonton pada Semarak Malam Berbangga

Published

on

By

Sanggar Jagratara
PUKAU: Sanggar Seni Jagratara saat tampil memukau penonton di Lapangan Bhuana Patra Singaraja, Jumat (29/3). (Foto: bulelengkab.go.id)

Buleleng, baliilu.com – Pada pementasan kesenian di panggung semarak malam berbangga rangkaian HUT ke-420 Kota Singaraja nampak paling beda dan satu-satunya sekaa gong kebyar wanita dari Sanggar Seni Jagratara yang tampil memukau penonton di Lapangan Bhuana Patra Singaraja, Jumat (29/3).

Sekaa gong kebyar wanita dari Sanggar Seni Jagratara Desa Kalisada, Kecamatan Seririt dengan 30 personil ini kompak menggunakan busana adat warna putih ini begitu anggun, lihai membawakan 3 tabuh untuk mengiringi 2 tarian yaitu Tari Tani dan Tari Sandya Githa.

Ditemui di belakang panggung pementasan pendiri sekaligus pembina sanggar Ketut Aryawan mengatakan Jagratara artinya ambius bermakna membangun cita-cita meski banyak tantangan atau kesulitan. Sanggar yang terbentuk bulan Juli tahun lalu ini memiliki anggota 80 lebih dengan 3 pembina tabuh.

Menurut Aryawan yang sebelumnya telah memiliki Sanggar Bayu Teja Desa Lokapaksa ini memiliki tantangan membentuk gong kebyar wanita. “Dengan tekad dan kedisiplinan dalam melatih sekaa mulai dari disiplin waktu, disiplin latihan. Dia datang tepat waktu mengikuti aturan sanggar saya optimis sekaa ini tetap eksis kedepannya, dan itu dasar meyakinkan orang tua mereka,” yakinnya.

Lebih lanjut ungkap Aryawan, sekaa gong kebyar wanita disanggarnya telah didaulat menjadi Duta Buleleng pada Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun ini. Sehingga pertunjukan saat ini sebagai ajang uji coba untuk nanti tampil di PKB Bali.

Pihaknya berharap anak-anak generasi sekarang mencintai kesenian Bali dengan belajar di sanggar atau dimanapun sehingga kesenian Bali tetap lestari, terhindar dari kegiatan negatif. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Baca Juga  Wayan Koster Kampanyekan Busana Adat Guna Melestarikan Budaya dan Meningkatkan Ekonomi Bali
Lanjutkan Membaca

SENI

Film Jayaprana-Layonsari Garapan Satriya Kusuma dan Kusuma Wijaya Segera Tayang di 7 Layar Sinema

Published

on

By

Jayaprana dan Layonsari
Satriya Kusuma (kiri) dalam dialog interaktif di salah satu stasiun radio di Singaraja, Senin (25/3). (Foto: bulelengkab.go.id)

Buleleng, baliilu.com – Dunia perfilman Buleleng tengah menggelegar baru-baru ini atas karya duet luar biasa Satriya Kusuma dan Kusuma Wijaya dengan garapan film yang mengangkat kisah romansa Jayaprana dan Layonsari.

Film dengan gaya bahasa yang sangat otentik yakni bahasa Bali khas Kabupaten Buleleng ini sukses menarik banyak pecinta film drama modern dan akan segera tayang secara serentak di 7 layar sinema. Demikian terungkap kabar luar biasa ini dalam dialog interaktif di salah satu stasiun radio di Singaraja, Senin (25/3).

Satriya Kusuma yang merupakan sutradara dan penulis kawakan itu mengungkapkan sebelumnya ia telah menulis buku “Jayaprana dan Layonsari” dengan alur kisah unik yang tentunya berbeda dengan cerita umum kebanyakan. Pihaknya mengakui pembuatan buku itu adalah murni berdasarkan riset yang dilakukan langsung di Desa Kalianget dan di beberapa sumber lainnya.

“Setelah buku Jayaprana dan Layonsari terbit, saya juga melakukan pementasan teater drama modern, nah dari sinilah ada salah satu produser yang tertarik dan menunjuk saya untuk menggarap drama ini dalam sebuah film,” terangnya.

Dalam perjalanan pembuatan film bersama Kusuma Wijaya, tantangan yang luar biasa adalah bagaimana film ini menjadi hal yang berbeda dari banyak kisah yang tersebar di masyarakat. Kusuma Wijaya yang merupakan sutradara dan sudah terkenal di dunia perfilman mengakui  alur cerita film Jayaprana-Layonsari memang sangat berbeda dari kisah drama dan cerita tertulis, bahasa yang digunakan pun sangat otentik khas Buleleng sehingga aura atau energi aktor cepat tersampaikan terlebih aktornya telah melewati casting yang cukup ketat.

“Kebanyakan kisah Jayaprana-Layonsari menuangkan nuansa hitam putih atau jahat dan baik, tapi disini kami buat menjadi abu-abu atau hal yang positif bertemu positif. Ini menjadi menarik, karena nuansa positif-positif ini berdebat untuk menjadi yang paling positif,” terang Kusuma Wijaya.

Baca Juga  Anggota DPD RI Mangku Pastika: Terkait Virus Corona, Bali Aman untuk Dikunjungi

Tidak ingin membongkar lebih dalam lagi isi cerita film Jayaprana Layonsari, Satriya Kusuma dan Kusuma Wijaya mengajak seluruh masyarakat Bali untuk beramai-ramai menyaksikan filmnya di layar sinema pada tanggal 28 Maret 2024 nanti. Adapun 7 layar sinema tersebut, di Jakarta terdapat dua layar sinema yakni di Mega Bekasi dan Balai Kota Tenggerang, di Epicentrum Mataram-Lombok, kemudian di Denpasar ada 4 tempat yaitu di Level 21, Living world, di Kuta dan di Jimbaran. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

SENI

Walikota Jaya Negara Tinjau Lomba Ogoh-ogoh Mini ST Yowana Paramarthan Tanjung Bungkak Kaja

Published

on

By

Lomba Ogoh-ogoh Mini denpasar
LOMBA OGOH-OGOH MINI: Pelaksanaan Lomba Ogoh-ogoh Mini oleh Sekaa Teruna (ST) Yowana Paramarthan, Banjar Tanjung Bungkak Kaja, Denpasar Timur ditinjau Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Sabtu (16/3) di balai banjar setempat. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, pada Sabtu, 16 Maret 2024 meninjau langsung pelaksanaan Lomba Ogoh-ogoh Mini oleh Sekaa Teruna (ST) Yowana Paramarthan, Banjar Tanjung Bungkak Kaja, Denpasar Timur di balai banjar setempat.

Pelaksanaan lomba tahun ini untuk ketiga kalinya, yang juga menggelar lomba tapel (topeng) ogoh-ogoh. Para peserta lomba tidak saja datang dari Kota Denpasar, juga antusias peserta datang dari luar Kota Denpasar.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara berkesempatan meninjau hasil karya seluruh peserta lomba ogoh-ogoh mini dan tapel yang dipajang di area lomba. Turut mendampingi Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati bersama tokoh masyarakat setempat.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat ditemui di sela-sela kegiatan lomba mengungkapkan, takjub dengan hasil karya para peserta Lomba Ogoh-ogoh Mini dan tapel yang digelar ST. Yowana Paramarthan, Banjar Tanjung Bungkak Kaja ini. “Melihat hasil karya mereka ini tergambar jelas dedikasi serta kreativitas berkesenian. Apalagi tidak hanya berkarya, mereka pun rata-rata sanggup menjelaskan saat diberikan pertanyaan tentang filosofi di balik karya mereka,” ujar Jaya Negara.

Ditambahkannya, Kota Denpasar sebagai kota yang mengedepankan pengembangan budaya berlandaskan spirit Vasudhaiva Kutumbakam atau menyama braya (persaudaraan), maka Pemerintah Kota Denpasar mewadahi setiap lini kreativitas berkesenian masyarakatnya. Seperti semangat berkesenian anak- anak muda baik itu karya ogoh-ogoh maupun jenis seni lainnya didukung penuh pengembangannya oleh Pemkot Denpasar melalui serangkaian festival ataupun kompetisi berjenjang untuk regenerasi seniman.

“Terciptanya atmosfer berkesenian yang baik di Kota Denpasar akan menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap seni, dan lebih jauh regenerasi seniman serta kelestarian seni budaya itu akan tetap terjaga,” ungkap Jaya Negara.

Baca Juga  Bupati Giri Prasta Tinjau Penataan Pantai Jerman, Komit Wujudkan Masyarakat Badung Jadi Tuan di Rumah Sendiri

Sementara Ketua Panitia Acara, Jelantik saat ditemui menjelaskan, Lomba Ogoh-ogoh Mini dan tapel yang digelar ST. Yowana Paramarthan, Banjar Tanjung Bungkak Kaja ini merupakan penyelenggaraan yang ketiga kalinya. Penyelenggaraan Lomba Ogoh-ogoh Mini tahun ini mengambil tema Naranatya atau bila diartikan sebagai muda berkarya.

Dalam lomba ini dibagi menjadi 4 kategori, yakni kategori anak-anak, kategori nonmesin, kategori mesin, dan kategori tapel (topeng).

“Pembukaan pendaftaran lomba sudah kami buka sejak tanggal 5 Februari lalu dan hingga ditutup pada tanggal 14 Maret kemarin, dengan jumlah mencapai 67 peserta baik individu maupun kelompok. Peserta tidak hanya dari Kota Denpasar, tapi juga banyak yang antusias ikut dari luar Kota seperti, Bangli dan Gianyar,” ujarnya.

Salah satu peserta kategori anak-anak, Made Luhur dari Banjar Buatan mengaku, senang dapat mengikuti lomba ogoh-ogoh dan tapel di Banjar Tanjung Bungkak Kaja ini. “Tentu semakin banyak ada Lomba Ogoh-ogoh Mini dapat memacu saya untuk terus berkarya agar lebih bagus lagi kedepannya,” ucapnya. (eka/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca