Friday, 17 January 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

PARIWISATA

Anggota DPD RI Mangku Pastika: Terkait Virus Corona, Bali Aman untuk Dikunjungi

BALIILU Tayang

:

de
MANGKU PASTIKA: Wisatawan China yang masih tinggal di Bali akan jadi ambassador jika diperlakukan baik

Kintamani, baliilu.com – Terkait dengan virus corona yang pertama kali muncul di Wuhan Tiongkok, anggota DPD RI perwakilan Bali Made Mangku Pastika menyampaikan bahwa Bali aman untuk dikunjungi. Sampai sejauh ini belum terindikasi sedikit pun tentang masuknya virus corona di Bali.

‘’Terlebih lagi pemerintah dengan seluruh jajarannya dan para stake holder sudah sangat siap untuk mengantisipasi, mengakomodasi dan memberikan berbagai fasilitas dan pelayanan jika seandainya ada terindikasi terpapar virus corona. Rumah sakit sudah disiapkan, media senter sudah terbentuk, pertemuan-pertemuan sudah dilaksanakan,’’ papar Mangku Pastika saat acara sarasehan dengan tema: ‘’Dampak Negatif Virus Corona : Solusi Alternatif Menuju Pariwisata Bali Berkelanjutan’’ yang diprakarsai Dewan Perwakilan Wilayah Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI) Bali bersama Toya Devasya Natural Hot Spring, 7 Februari 2020 di Toya Devasya, Toya Bungkah Kintamani Bangli.

Mantan Gubernur Bali ini memastikan, Bali bisa melewati dampak virus corona ini karena sudah siap sejak dulu. Bali sudah berpengalaman, pernah terkena bom Bali satu dan dua, flu burung (SARS), isu-isu yang lain tentang wabah yang terjadi seperti masalah rabies, gunung meletus . Itu semua bisa ditanggulangi dengan baik. ‘’Jadi saya minta jangan pesimis. Penyakit yang paling berat pun bisa dan pasti ada obatnya. Cuma karena kaget-kaget aja kita sekarang. Apalagi oleh pemberitaan di media,’’ ujarnya.

Sejauh ini, kata Mantan Kapolda Bali ini, tidak ada keluhan dari siapa pun tentang pelayanan  baik dari pemerintah maupun stake holder yang ada di Bali. ‘’Karena itu, saya mengimbau jangan khawatir untuk datang ke Bali, saya imbau Kintamani aman dan Toya Devasya aman,’’ kata Mangku Pastika seraya melanjutkan dalam bahasa Inggris: So… I hope that everybody want to come to bali, I assertive that Bali is very safe for all of friend, brothers and sisters who to come to Bali. We are very safe we are ready and very ready to handle everything possibility that will be happen in Bali. Specialy concerning the corona virus in Bali. Our hospital our official our stakeholder the tourism society all together hand in hand. That we are preparing all possibilty to handle, or to over come this little dissaster. So well come to Bali.

Baca Juga  Dapat Penghargaan, Sekda Dewa Indra: Nilai Kerelawanan Ditentukan Tingkat Kesulitan dan Ketidaknyamanan di Lapangan

‘’Jadi saya harap semua orang yang ingin datang ke Bali, saya tegaskan Bali aman untuk semua teman, saudara maupun saudari yang ingin datang ke Bali. Kami sangat aman, kami sangat siap untuk menangani semua kemungkinan yang akan terjadi di Bali. Khususnya focus terhadap virus corona di Bali. Rumah sakit kami, pegawai-pegawai kami, semua stake holder, masyarakat pariwisata, bersama saling bantu-membantu, untuk mempersiapkan diri menangani segala kemungkinan, atau mengatasi bencana yang kecil ini. Jadi selamat datang di Bali,‘’ ujar Mangku Pastika yang ditranslit baliilu.com.

Terkait dengan pemberitaan hoax yang berdampak buruk terhadap kehidupan masyarakat, bahkan ada kemungkinan pihak-pihak lain yang ingin menghancurkan Bali, Indonesia dan mungkin China,  Mangku Pastika mengajak mari kita satukan pendapat-pendapat, satukan statemen-statemen melalui media center.

Namun, tanpa menyebutkan krisis center, media senter ini akan menjadi sumber satu-satunya info yang valid mengenai virus corona, perkembangannya, dan mengenai Bali.  ‘’Karena persoalan ini tidak hanya persoalan kesehatan, tetapi menyangkut berbagai hal lain, pariwisata, perekonomian, ekspor impor dll. Jadi tidak hanya persoalan kesehatan sehingga perlu dibentuk satu media senter dimana semua orang bisa bertanya kesana untuk mendapatkan penjelasan yang benar,’’ katanya.

Media senter ini diharapkan secara berkala memberikan penjelasan, meng-update apa yang telah dilakukan baik oleh Tiongkok, Indonesia maupun Bali. Sehingga masyarakat tahu persis virus corona seperti apa, penularannya, persoalan lain seperti apa. Ada masalah cuaca, jarak, waktu. Semua membatasi peredaran virus corona itu. ‘’Supaya jangan nanti ada apa langsung ketakutan. Virus corona menyebar, jarak 3 meter bertemu sudah tidak kena. Di atas suhu 22 derajat nggak kena. Rajin cuci tangan dan muka nggak kena, terus tingkatkan imunitas tubuh juga nggak kena. Dia akan menyerang pada orang yang posisinya lemah atau capek. Kalau orang sehat walafiat tak bisa. Oleh karena itu tidak boleh ketakutan berlebihan,’’ ungkap Mangku Pastika seraya berjanji kalau virus corona ini reda dirinya akan berkunjung ke Tiongkok.

Baca Juga  Tekan Kasus Corona secara Masif, 188 Pedagang Pasar Pasah Pemecutan Di-Rapid Test

Langkah kedua dengan menggunakan momentum krisis virus corona ini dengan memanfaatkan waktu untuk introspeksi, memperbaiki yang kurang, membuat wisatawan China happy. Kesempatan memperbaiki khususnya untuk Bali. Kita harus tahu apa sih yang membuat mereka happy.

Dikatakan, Bali suku bangsa yang paling banyak menerima warisan budaya Tiongkok. Dan sampai hari ini, Kintamani paling dikenal. Kalau besok ada persembahyangan di Pura Balingkang itu momen bagus. Kekuatan kita adalah di doa. Semua percaya ada kekuatan mahabesar yang melindungi kita. Dan juga doakan Tiongkok semakin cepat bisa mengatasi wabah virus corona.

Mangku Pastika menjabarkan, potensi pariwisata Tiongkok sangat besar. Dari 1 milyar penduduknya,  300 juta adalah orang kaya. ‘’Jadi baru masuk 1 juta terlalu sedikit. Baru beberapa persen. Target saya 10 juta. Dan itu orang super rich paling banyak dari Tiongkok. Mari kita telusuri, kita sediakan apa yang mereka suka,’’ kata Mangku Pastika yang langsung menggalang dana buat beli masker yang akan dikirim ke China melalui Konjen China.

Oleh karena itu, bagi orang Tiongkok yang ada di Bali agar diperlakukan sebaik-baiknya. Mereka akan menjadi ambassador kita. Jika jumlahnya 5 ribu, maka sebanyak itu yang akan menjadi ambassador di Tiongkok. ‘’Dikasi diskon, servis segala macam, saya dengar visa diperpanjang. Mereka jika kembali ke negaranya akan menyebarluaskan bahwa mereka diperlakukan baik di sini (Bali-red),’’ kata Mangku Pastika seraya menutup pembicaraan dengan kalimat Bali adalah pewaris paling banyak kebudayaan Tiongkok. Oleh karena itu, melihat Tiongkok masa lalu ya ke Bali. (balu1)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWISATA

Strategi Baru Jadikan Desa Wisata Julah Jadi Destinasi Unggulan

Published

on

By

Desa Julah
FGD: Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buleleng saat menggelar FGD Desa Wisata Julah, Strategi Baru Jadikan Desa Tertua di Bali Destinasi Unggulan, di ruang pertemuan Kantor Desa Julah, Selasa (3/12). (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Desa Julah Kecamatan Tejakula, Buleleng-Bali, salah satu desa tertua di Bali, kembali menjadi sorotan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buleleng, Selasa (3/12).

Bertempat di ruang pertemuan Kantor Desa Julah, diskusi yang dipimpin langsung oleh Kepala Dispar Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, menghasilkan sejumlah strategi baru untuk mengembangkan potensi desa sebagai destinasi wisata unggulan.

Kadis Dody mengungkap bahwa Desa Julah disebut memiliki berbagai potensi wisata yang luar biasa. Kekayaan budaya seperti seni tari tradisional, kerajinan lokal, dan ritual adat menjadi daya tarik utama. Selain itu, panorama alam berupa persawahan hijau, pegunungan asri, serta lanskap pedesaan yang tenang menawarkan pengalaman wisata alam yang autentik. Sebagai salah satu desa tertua, nilai sejarah Desa Julah juga menyimpan cerita unik yang dapat menarik minat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Meskipun demikian, beberapa kendala seperti infrastruktur yang kurang memadai, seperti akses jalan yang sulit dan minimnya fasilitas pendukung wisata, menjadi penghambat utama. “Promosi Desa Julah yang masih terbatas juga membuat desa ini kurang dikenal luas. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata dinilai perlu ditingkatkan agar manfaat pariwisata dapat dirasakan secara merata,” ujar Dody yang dikutip dari laman bulelengkab.go.id.

Melalui diskusi yang intens, beberapa langkah strategi disepakati untuk menjadikan Desa Julah destinasi unggulan, seperti perbaikan infrastruktur, paket wisata kreatif, promosi digital, pemberdayaan masyarakat dan.pelestarian lingkungan.

Sebagai tindak lanjutnya, akan dibentuk tim kerja yang melibatkan masyarakat, pemerintah desa, dan pihak terkait. Tim ini akan menyusun rencana pengembangan desa wisata yang dapat disampaikan kepada pemerintah dan pihak sponsor.

Baca Juga  Dapat Penghargaan, Sekda Dewa Indra: Nilai Kerelawanan Ditentukan Tingkat Kesulitan dan Ketidaknyamanan di Lapangan

Mantan Camat Buleleng itu optimistis bahwa Desa Julah memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi destinasi wisata unggulan yang berkelanjutan. “Desa Julah tidak hanya menyimpan kekayaan budaya dan alam, tetapi juga sejarah panjang yang dapat menarik wisatawan. Dengan strategi yang tepat, desa ini dapat menjadi ikon wisata baru di Bali,” ujarnya.

Dengan semangat dan kolaborasi yang terjalin, Desa Julah siap menata langkah menuju masa depan pariwisata yang lebih cerah, menjadikannya kebanggaan baru bagi Buleleng. (gs/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

PARIWISATA

Wujudkan Transformasi Pariwisata Desa Serangan, Jaya Negara Resmikan Program “Dewi Sita”

Published

on

By

Desa Wisata Serangan
DEWI SITA: Peluncuran program "Dewi Sita" oleh Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Jumat (29/11) di Wantilan Pura Sakenan, Desa Adat Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, meluncurkan program Desa Wisata Serangan Terintegrasi (Dewi Sita) di Wantilan Pura Sakenan, Desa Adat Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Jumat (29/11). Program ini bertujuan mengembangkan Desa Serangan sebagai destinasi wisata unggulan yang berkelanjutan, mengintegrasikan pelestarian budaya, keseimbangan ekosistem, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Program “Dewi Sita” merupakan implementasi Proyek Perubahan Diklat PKN Tk II Angkatan ke-29 Provinsi Bali di Desa Wisata Serangan untuk mengembangkan destinasi wisata berkelanjutan. Melalui pendekatan berbasis lingkungan, ekonomi sirkular, dan pelestarian sumber daya alam, program ini bertujuan meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan partisipasi masyarakat serta para pemangku kepentingan dalam membangun pariwisata yang inklusif dan ramah lingkungan.

Peluncuran program ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Denpasar, Plt. Camat Denpasar Selatan, Ni Komang Pendawati, Lurah Serangan, Ni Wayan Sukanami, Bendesa Adat Serangan, I Nyoman Gede Pariatha, Penglingsir Puri Agung Kesiman Anak Agung Ngurah Kusuma Wardhana, dan berbagai elemen masyarakat.

Dalam sambutannya, Walikota Jaya Negara menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi untuk mewujudkan Desa Wisata Serangan sebagai destinasi unggulan yang mengedepankan pelestarian budaya lokal, keseimbangan ekosistem, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Dewi Sita bukan hanya program pengembangan pariwisata, tetapi juga upaya untuk memastikan keberlanjutan ekonomi masyarakat, kelestarian lingkungan, dan pelestarian adat serta budaya Desa Serangan. Ini adalah langkah nyata menuju transformasi pembangunan pariwisata berkelanjutan yang dapat menjadi model bagi desa-desa lainnya,” ujar Walikota Jaya Negara.

Disampaikan pula, program “Dewi Sita” mencakup berbagai inisiatif, seperti pengelolaan kawasan wisata berbasis masyarakat, promosi paket wisata ramah lingkungan, dan pelibatan UMKM lokal dalam mendukung ekonomi sirkular. Walikota Jaya Negara mengharapkan, program ini dapat meningkatkan daya tarik Desa Serangan sebagai destinasi wisata yang unik sekaligus menjaga harmoni antara manusia, budaya, dan alam.

Baca Juga  Menuju New Normal, Pekerja Konstruksi di Denpasar Sudah Mulai Gunakan APD

Acara peresmian ditandai dengan penekanan tombol dan diiringi dengan pertunjukan seni budaya, penyerahan sembako serangkaian HUT Radio Publik Kota Denpasar, mencerminkan semangat gotong-royong dalam membangun desa wisata yang kreatif dan berkelanjutan.

Sementara, Kadis Pariwisata Kota Denpasar, Ni Luh Putu Riyastiti serta mewakili project leader Program Dewi Sita menyampaikan, bahwa terdapat sepuluh Program Inovatif dalam Dewi Sita. Yakni Paruman Dewi Sita oleh Dinas Perkim dengan penyediaan rumah layak huni untuk masyarakat Serangan, mendukung konsep pro-poor tourism. Selaras Dewi Sita oleh Dinas Sosial, melalui Sekolah Keluarga Harapan untuk memberdayakan perempuan melalui kurikulum khusus dan pelatihan SDM.

Di samping itu terdapat pula Lekas Bisa Wujudkan Dewi Sita oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, membangun Pariwisata berbasis komunitas untuk memanfaatkan potensi lokal. Sigap Dewi Sita oleh Dinas Damkar dan Penyelamatan sebagai mitigasi risiko kebakaran dengan menempatkan unit damkar di Desa Serangan. Makin Dekat Makin Bersih Dewi Sita oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan melalui peluncuran bank sampah dan pengelolaan lingkungan yang ramah lingkungan. Pasikian Dewi Sita oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, adalah Pemetaan Konflik untuk menciptakan keamanan di lingkungan multikultural.

Tarian Gaya Pesona Dewi Sita oleh Dinas Kebudayaan sebagai inventarisasi cagar budaya sebagai potensi wisata edukatif. Pilar Dewi Sita dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai literasi dan digitalisasi keuangan untuk transparansi pengelolaan desa. Dewi Sita Berseri oleh Dinas Pariwisata sebagai penguatan regulasi, branding, dan infrastruktur pariwisata. Rindu Dewi Sita oleh Dinas Kominfos yakni Interoperabilitas data untuk memantau perkembangan pariwisata melalui aplikasi DPS.

Sebagai capaian dan komitmen, Desa Wisata Serangan yang sebelumnya meraih predikat Terbaik III Desa Wisata Rintisan Tingkat Nasional (2023) kini diarahkan menjadi model desa wisata mandiri dan maju. Dengan dukungan dari seluruh pihak, program ini diharapkan membawa transformasi besar untuk menjadikan Desa Serangan sebagai ikon pariwisata berkelanjutan di Bali. “Harmoni antara manusia, budaya, dan alam adalah inti dari Dewi Sita,” tutup Riyastiti. (eka/bi)

Baca Juga  Tekan Kasus Corona secara Masif, 188 Pedagang Pasar Pasah Pemecutan Di-Rapid Test

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

PARIWISATA

Efektivitas Kebijakan Pungutan Wisatawan Asing, Kadis Pariwisata Bali Lakukan Evaluasi di Kertagosa

Published

on

By

pungutan wisatawan bali
MONEV: Kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) pungutan wisatawan asing di Daya Tarik Wisata (DTW) Kertagosa, Klungkung, pada Rabu (20/11). (Foto: Hms Pemprov Bali)

Klungkung, baliilu.com – Pemerintah Provinsi Bali terus menggenjot penerimaan daerah melalui Pungutan Wisatawan Asing (PWA) senilai Rp 150.000 per wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Bali. Sejak diberlakukan pada 14 Februari 2024, kebijakan ini telah menyumbang pendapatan hingga Rp 287 miliar.

Dinas Pariwisata Bali mencatat bahwa angka tersebut berasal dari 40% wisman atau sekitar 4,7 juta wisatawan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik. Artinya, masih ada 60% wisman yang belum membayar pungutan.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok. Bagus Pemayun, memimpin langsung kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) di Daya Tarik Wisata (DTW) Kertagosa, Klungkung, pada Rabu (20/11). Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, seperti Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), ASITA, Satpol PP, Badan Kesbangpol, PT Bank BPD, Tim Pungutan Wisatawan Asing, serta Badan Pengelola Kertagosa.

Monev dilakukan di DTW Kertagosa sebagai salah satu destinasi unggulan di Klungkung, sekaligus lokasi strategis untuk sosialisasi kebijakan PWA kepada wisatawan.

Tjok. Bagus Pemayun menjelaskan, masih tingginya angka wisatawan yang belum membayar PWA disebabkan oleh sistem yang belum sepenuhnya optimal. “Sebanyak 90% wisman membayar sebelum keberangkatan, tetapi di bandara tidak ada pemeriksaan terkait PWA. Hal ini membuat banyak wisatawan lolos dari sistem kami,” jelasnya.

Untuk meningkatkan kepatuhan wisman, Pemprov Bali menyosialisasikan pembayaran PWA melalui aplikasi Love Bali dengan sistem cardless berbasis web, yang diverifikasi menggunakan alat checker. Pemprov juga menggencarkan kerja sama dengan agen perjalanan dan bandara untuk memperluas informasi kepada wisman.

Melalui monev ini, Pemprov Bali berharap kebijakan PWA menjadi lebih efektif, sekaligus meningkatkan pendapatan daerah guna mendukung pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. (gs/bi)

Baca Juga  Menuju New Normal, Pekerja Konstruksi di Denpasar Sudah Mulai Gunakan APD

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca