Tuesday, 3 December 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Bupati Giri Prasta Hadiri ‘’Pujawali’’ Pura Dalem Balingkang, Kintamani Bangli

BALIILU Tayang

:

Bupati Giri Prasta
PERSEMBAHYANGAN: Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta saat menghadiri puncak pujawali sekaligus melaksanakan persembahyangan di Pura Dalem Balingkang, Desa Adat Pinggan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Minggu (24/11). (Foto: Hms Badung)

Bangli, baliilu.com – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri puncak pujawali sekaligus melaksanakan persembahyangan di Pura Dalem Balingkang, Desa Adat Pinggan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Minggu (24/11). Turut hadir Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, anggota DPRD Bali dapil Bangli Budi Utomo, Bendesa Adat Pinggan serta krama pengempon pura setempat. Sebagai wujud dukungan Bupati Giri Prasta menyerahkan bantuan dana pribadi sebesar Rp 90 juta.

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengucapkan rasa syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan Ida Betara yang berstana di Pura Dalem Balingkang agar semua masyarakat diberikan keselamatan dalam melaksanakan pujawali ini.

“Kehadiran saya disini untuk meringankan beban krama semua dan ini murni dari pikiran yang suci dan ning nirmala, apalagi khususnya masyarakat di Desa Adat Pinggan, banyak menghabiskan waktu di adat seperti kelabu baang/orang meninggal, mecaru amanca, ngodalan, ngotonan, potong gigi, upacara manusa yadnya, piodalan di tingkat Dadia sampai Sad Kahyangan, itu memerlukan waktu dan uang yang tidak sedikit, maka dari itu kami hadir di tengah-tengah masyarakat untuk meringankan beban masyarakat seperti saat ini,” ucapnya.

Lebih lanjut Bupati Giri Prasta menyampaikan, Pujawali ini dapat dikatakan Puja, itu dilaksanakan oleh Sulinggih bersama Pemangku sedangkan Wali-nya dilaksanakan oleh Welaka, ada Sekaa Gong, Pesantian, Topeng Sidakarya, Tari Rejang dan Renteng, itu yang dimaksud Pujawali. Dirinya merasa bangga karena krama sudah melaksanakan adat, tradisi, seni dan budaya, untuk itu diharapkan untuk selalu bersatu dan menjalankan konsep Tri Hita Karana.

“Sebagai contoh saya sebagai Bupati, yang saya lakukan untuk mengimplementasikan konsep Tri Hita Karana adalah Parahyangan pembangunan dan restorasi pura, bantuan pujawali terkait dengan hubungan manusia dengan Tuhan, Pawongan hubungan manusia dengan manusia, pendidikan gratis, kesehatan gratis dan Palemahan hubungan manusia dengan lingkungan,” tutupnya. (gs/bi)

Baca Juga  Koster-Giri Siap Atasi Pemerataan Distribusi Air Bersih di Bali

dprd bali
Advertisements
hut mangupura
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan

BUDAYA

Bupati Giri Prasta Hadiri Upacara ‘’Melaspas Tapakan’’ di Pura Puseh Desa Adat Pelaga

Published

on

By

Bupati Giri Prasta
HADIRI UPACARA: Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta saat menghadiri upacara Melaspas, Ngeratep Tapakan Ida Betara di Pura Puseh, Desa Adat Pelaga, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, Selasa (3/12). (Foto: Hms Badung)

Badung, baliilu.com – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri upacara Melaspas, Ngeratep Tapakan Ida Betara di Pura Puseh, Desa Adat Pelaga, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, Selasa (3/12).

Turut hadir dalam kesempatan ini tokoh masyarakat I Wayan Adi Arnawa, anggota DPRD Badung Bima Nata, Kadis Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha, Camat Petang AA Ngr Raka Sukaeling serta unsur Tripika Kecamatan Petang, Perwakilan Perbekel Desa Pelaga, serta tokoh masyarakat setempat.

Sebagai wujud dukungan Bupati Giri Prasta menyerahkan bantuan dana secara pribadi sebesar Rp. 25 juta, Bima Nata Rp 25 juta dan I Wayan Adi Arnawa Rp 10 juta.

Dalam sambrama wacana-nya Bupati Giri Prasta menyampaikan rasa bahagia karena masyarakat Desa Adat Pelaga sudah melaksanakan karya Dewa Yadnya dengan semangat gotong-royong. Karya ini dilaksanakan sebagai wujud bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

“Dapat dikatakan mengapa di desa adat ini harus ada Barong, fungsi sekarang ada Pelawatan Ida Betara ini di saat Ngunya Desa itu untuk memperbaiki adat semua, apalagi ada upacara ngerebeg yang bertujuan untuk ngastiti jagat itulah tujuan adanya Barong ini, dan tentu dalam pelaksanaan karya ini, dilaksanakan sesuai dengan suksmaning barong yaitu dengan bebarengan atau bersatu. Saya harapkan masyarakat harus gotong-royong bersatu agar semua berjalan dengan baik lancar, astungkara masyarakat Desa Adat Pelaga ini Segilik, Seguluk, Selulung Sebayantaka, Gemah Ripah Loh Jinawi, Tata Tentram Kertha Rahaja,” ucap Bupati Giri Prasta seraya berharap melalui upacara ini, masyarakat semua mendapatkan kerahayuan sekala dan niskala.

Sementara itu Bendesa Adat Pelaga I Ketut Budiasa mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran Murdaning Jagat Badung bersama undangan lainnya, dimana masyarakat Desa Adat Pelaga melaksanakan upacara melaspas Petapakan ring Pura Puseh, upacara ini dilaksanakan karena ada salah satu tapakan Ida Betara yang harus diperbaiki.

Baca Juga  DPRD Badung Apresiasi Pemerintah Rancang KUA-PPAS 2025 Sebesar Rp 10,5 Triliun

“Saat ini sudah selesai diperbaiki, oleh karena itu kami masyarakat Desa Adat Pelaga melaksanakan upacara melaspas yang dipuput oleh Ida Pedanda dari Griya Babakan Cau Belayu Tabanan, dan untuk biaya ngodakin sekaligus melaspas kurang lebih menghabiskan Rp 400 juta,” jelasnya. (gs/bi)

dprd bali
Advertisements
hut mangupura
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Walikota Jaya Negara Hadiri ‘’Karya Ngenteg Linggih lan Mapadudusan Alit’’ Griya Budha Purnawati Banjar Gemeh Denpasar

Published

on

By

Walikota Jaya Negara
HADIRI KARYA: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Karya Ngenteg Linggih, Mapadudusan Alit, Nubung Pedagingan, Caru Rsi Ghana lan Panca Kelud Griya Budha Purnawati Banjar Gemeh, Desa Adat Denpasar, Selasa (3/12). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Karya Ngenteg Linggih, Mapadudusan Alit, Nubung Pedagingan, Caru Rsi Ghana lan Panca Kelud Griya Budha Purnawati Banjar Gemeh, Desa Adat Denpasar, Selasa (3/12).

Walikota Jaya Negara usai ngaturang punia dan penandatanganan prasasti mengatakan, pelaksanaan upacara keagamaan di Griya Budha Purnawati ini adalah salah satu bentuk meningkatkan sradha bhakti umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.

Pihaknya juga mengharapkan setelah dilaksanakannya upacara Ngenteg Linggih lan Padudusan Alit di Griya Budha Purnawati ini seluruh umat terutama penyungsung dan pengempon dapat terus meningkatkatkan rasa persaudaraan dan persatuan antara sesama umat.

“Tentu pelaksanaan yadnya ini sebagai sarana peningkatan nilai spiritual sebagai umat beragama. Kami berharap ke depan upacara yadnya ini dapat memberikan energi positif yang dapat memancarkan hal positif bagi umat serta menetralisir hal-hal negatif di lingkungan desa setempat,” katanya.

Sementara Ketua Panitia Karya, IB. Gede Ary Wijaya Guntur mengatakan pelaksanaan karya ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam semesta beserta isinya. Hal ini juga untuk menetralisir aura negatif yang mengganggu kehidupan manusia, khususnya pengempon dan krama di Griya Budha Purnawati. Sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang aman damai gemah ripah loh jinawi. Karya ini juga sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta atas anugrah yang diberikan.

“Tujuannya tentu tidak lain adalah untuk menjaga keseimbangan alam semesta beserta isinya serta menghindari seluruh umat manusia dari marabahaya, serta sebagai wujud syukur untuk senantiasa diberikan tuntunan dalam melaksanakan tugas kewajiban,” ujarnya.

Adapun rangkaian karya dimulai pada tanggal 16 November yang diawali dengan upacara matur piuning karya serta nyukat genah. Sedangkan hari ini dilaksanaka prosesi Mecaru Rsi Gana dan Panca Kelud serta Mendem Pedagingan. Sementara puncak Karya akan dilaksanakan bertepatan dengan Sukra Paing Matal pada tanggal, 6 Desember 2024. Sedangkan upacara Nyegara Gunung akan dilaksanakan pada Senin, 9 Desember 2024. Adapun Yadjamana Karya dalam karya ini yakni Ida Pedanda Gede Putra Bukit. (eka/bi)

Baca Juga  Bupati Giri Prasta Terima Pengurus KKI, Jelang Kejuaraan Piala Gubernur Bali

dprd bali
Advertisements
hut mangupura
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Walikota Jaya Negara Hadiri ‘’Tawur Ngusaba’’ Desa Adat Intaran dan ‘’Nangluk Merana’’ Kota Denpasar

Published

on

By

Walikota Jaya Negara
KARYA TAWUR: Walikota Denpasar, Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menghadiri Karya Tawur Ngusaba Desa Adat Intaran dan Nangluk Merana Kota Denpasar di Catus Pata Bale Pesamuan Pura Bale Agung, Desa Adat Intaran, Sanur, bertepatan dengan Tilem Sasih Kalima, Sabtu (30/11). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Desa Adat Intaran bersama Pemerintah Kota Denpasar menggelar Karya Tawur Ngusaba Desa Adat Intaran lan Nangluk Merana Kota Denpasar di Catus Pata Bale Pesamuan Pura Bale Agung, Desa Adat Intaran, Sanur, bertepatan dengan Tilem Sasih Kalima, Sabtu (30/11). Kegiatan yang bertujuan menjaga keseimbangan alam semesta ini turut dihadiri Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara. Tampak hadir Anggota DPRD Provinsi Bali, AA Gede Agung Suyoga, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Ida Bagus Yoga Adi Putra dan I Wayan Mariyana Wandhira, serta Pekaseh se-Kota Denpasar.

Dijumpai di sela kegiatan, Bendesa Adat Intaran, AA Alit Kencana saat diwawancarai menjelaskan, pelaksanaan upacara ini merupakan upaya menjaga keseimbangan hubungan antara Tuhan, Manusia dan Alam Semesta. Hal ini lantaran saat ini Bali memasuki Sasih Kelima, yaitu memasuki musim pancaroba dengan segala penyakit dan hama merajalela yang menyebabkan pertanian gagal panen.

Dalam sejarahnya diceritakan Alit Kencana, pada Sasih Kelima dan Kaeenem, Ida Ratu Dalem Ped akan melaksanakan perjalanan ke tanah Bali. Dimana, menurut cerita para tetua, perjalanan inilah yang menyababkan terjadinya penyakit, hama dan cuaca yang tidak menentu. Sehingga, dengan pelaksanaan upacara Tawur Ngusaba Desa Lan Nangluk Merana ini diharapkan mampu memberikan laba atau tetadahan guna menciptakan keseimbangan alam semesta beserta isinya.

“Dengan upacara ini masyarakat memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar terhindarkan dari segala kemalangan,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan, selain masyarakat Desa Intaran, Ngusaba Desa lan Nangluk Merana ini juga diikuti oleh Pekaseh Subak dan Bendega se-Kota Denpasar untuk kemudian Tirtanya akan dipercikkan di area lahan pertanian. Tujuanya agar sawah-sawah terhindar dari hama, dan untuk masyarakat dipercikkan di pekarangan rumah sehingga terhindar dari penyakit.

Baca Juga  Bupati Giri Prasta Hadiri Penutupan Sidang Paripurna Dewan Badung

“Tentu harapan kami dengan pelaksanaan Upacara Tawur Ngusaba Desa lan Nangluk Merana ini dapat menjaga keseimbangan alam semesta, serta masyarakat terhindar dari penyakit, termasuk lahan pertanian kembali produktif dengan hasil panen yang baik,” ujar Alit Kencana.

Sementara, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan bahwa upacara ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat Desa Adat Intaran dan Kota Denpasar untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Karya ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan Karya Padudusan Agung Tawur Ngusaba Desa lan Nangluk Merana Kota Denpasar ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana, serta seluruh masyarakat dan alam semesta beserta isinya terhindar dari penyakit dan marabahaya,” ujar Jaya Negara. (eka/bi)

dprd bali
Advertisements
hut mangupura
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca