Tuesday, 20 May 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Bupati Sanjaya dan Bunda Rai Ikuti Persembahyangan Pujawali, Sekaligus Tinjau Ruang Ramah Anak di Pura Luhur Batukau

BALIILU Tayang

:

pujawali Pura Batukau
KUNJUNGI RRA: Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya bersama istri, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya saat mengunjungi Ruang Ramah Anak di Pura Luhur Batukau, Kamis (24/4). (Foto: Hms Tbn)

Tabanan, baliilu.com – Suasana khidmat menyelimuti Pura Luhur Batukau, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan saat Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya memimpin persembahyangan Pujawali, Kamis (24/4), bertepatan dengan Wraspati Umanis Dunggulan atau Manis Galungan. Bersama istri, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, Bupati Sanjaya turut hadir didampingi Wakil Bupati, I Made Dirga dan istri, Ny. Budiasih Dirga, Ketua DPRD Tabanan dan beberapa anggota, Sekda dan jajaran perangkat daerah Pemkab Tabanan.

Persembahyangan berlangsung penuh kekhusyukan, dengan seluruh rombongan memanjatkan doa guna memohon kerahayuan dan kelestarian jagat Bali, khususnya Kabupaten Tabanan. Dalam perjalanan menuju Beji Batukau, Bupati Sanjaya juga melakukan kegiatan simbolis dengan memberi makan ikan dan melepas burung perkutut. Hal ini mencerminkan keselarasan manusia dengan alam dan lingkungan sekitarnya. Karya Pujawali tersebut, puncaknya berlangsung mulai hari ini hingga 27 April 2025 mendatang, nyejer selama tiga hari.

“Persembahyangan ini bukan sekadar rutinitas seremonial, tetapi merupakan perwujudan komitmen spiritual dan budaya kita. Ini bagian dari menjaga kearifan lokal, serta memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi masyarakat Tabanan,” ujar Bupati Sanjaya di sela kegiatan persembahyangan.

Di kesempatan yang sama Ny. Rai Wahyuni Sanjaya yang juga sebagai Bunda PAUD dan Bunda Literasi Kabupaten Tabanan, meninjau Ruang Ramah Anak di areal Pura Luhur Batukau. Ruang tersebut diinisiasi langsung oleh Bunda Rai sebagai bentuk perhatiannya terhadap kenyamanan anak-anak yang mengikuti orang tua melaksanakan persembahyangan di Pura Luhur Batukau.

“Jadi pada kesempatan hari ini bertepatan pujawali di Pura Luhur Batukau, yang jatuh pada Umanis Galungan, saya sekaligus mengunjungi Ruang Ramah Anak. Ini saya bentuk dengan pertimbangan, bahwa di sini ada suatu kearifan lokal, bahwa anak-anak yang belum ketus gigi belum boleh nangkil ikut ke luhur. Jadi berkenaan dengan hal tersebut, saya memiliki ide untuk membuatkan suatu ruang anak-anak,” jelas Bunda Rai.

Baca Juga  Sekda Adi Arnawa Sembahyang Piodalan di Pura Dalem Gede Blahkiuh

Ia juga menambahkan, sebagai bentuk dukungan, Bunda Rai juga memberikan alat permainan edukatif serta buku-buku bacaan. Sehingga anak-anak tidak bosan menunggu dan para orang tua pun nyaman meninggalkan anaknya sembahyang. “Tujuan saya membuat ruang ramah ini agar orang tua bisa melaksanakan persembahyangan dengan khusyuk, sementara anak-anak merasa nyaman, tidak bosan, tidak rewel. Saya berharap ini akan menjadi role model bagi pura lain untuk menyediakan ruang seperti ini,” harap Bunda Rai.

Lebih lanjut karena telah tersedianya ruang ramah anak di Pura Luhur Batukau, Bunda Rai mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir membawa anak-anak saat persembahyangan. “Bagi para orang tua yang belum mengetahui, sekarang sudah ada ruang ramah anak, jadi bisa dititipkan anak-anak untuk bermain. Saya juga mengajak masyarakat yang memiliki buku atau mainan lebih untuk membantu melengkapi fasilitas ini agar lebih variatif,” imbuhnya.

Di akhir kunjungan, Bunda Rai berharap ke depan ruang ini dapat diperluas menjadi taman bermain yang lebih lengkap, termasuk ruang baca yang lebih memadai. Begitupun dengan Bupati Sanjaya, Wabup Dirga dan jajaran sangat mengapresiasi adanya ruang ramah anak di Pura Luhur Batukau. “Berkenaan dengan suasana hari raya, saya mengucapkan selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan, dumogi sami rahajeng,” tutup Bunda Rai dengan penuh harapan.

Menyambut kedatangan rombongan, Bendesa Adat Wongaya Gede, I Ketut Sucipto menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam kepada Bunda PAUD sekaligus Bunda Literasi Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, atas inisiasinya menghadirkan Ruang Ramah Anak di kawasan suci Pura Batukau. “Kami mewakili seluruh masyarakat mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas perhatian Bunda Rai dalam menciptakan ruang ramah anak ini, lengkap dengan fasilitas permainan edukatif dan buku bacaan. Semoga keberadaannya memberi manfaat nyata bagi anak-anak yang tangkil bersama orang tua ke Pura Batukau,” ujarnya siang itu. (gs/bi)

Baca Juga  Sekda Adi Arnawa Hadiri Pujawali Pura Dalem Tunon Abiansemal

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan

BUDAYA

Hadiri ‘’Pamelaspasan’’ Pura Dalem Desa Adat Rejasa, Wagub Bali Sampaikan Rencana ‘’Pujawali’’ Tingkat Utama Dibiayai Pemerintah

Published

on

By

giri prasta
TANDA TANGAN: Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta menandatangani prasasti saat menghadiri Upacara Melaspas Pura Dalem Desa Adat Rejasa, Penebel, Tabanan, Rabu (14/5). (Foto: Hms Pemprov Bali)

Tabanan, baliilu.com – Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, konsisten mendukung dan memberikan apresiasi kepada warga desa adat yang berkomitmen menjaga Bali, baik melalui budaya maupun pelaksanaan upacara yadnya.

“Saya bangga dan merasa sangat bersyukur atas keeratan warga yang guyub melaksanakan yadnya. Dengan konsep gotong-royong, sebuah yadnya atau upacara dilakukan sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan dan kedamaian di wilayahnya secara niskala,” ungkap Wagub Giri Prasta dalam sambrama wacana-nya saat menghadiri Upacara Melaspas Pura Dalem Desa Adat Rejasa, Penebel, Tabanan, Rabu (14/5).

Untuk mendukung pelaksanaan karya, persembahyangan, dan kegiatan yadnya lainnya, perbaikan pura tentu menjadi prioritas yang harus diperhatikan. “Saya mengapresiasi dilakukannya restorasi (proses perbaikan bangunan/pelinggih yang rusak menjadi kondisi alaminya yang seimbang seperti sediakala) di wilayah ini. Perbaikan ini bukan sekadar perbaikan fisik, tetapi juga pemulihan fungsi ekologis secara utuh, termasuk penyengker puranya,” tegas Wagub Giri Prasta.

“Saya bangga para penglingsir di sini telah menciptakan sejarah pembangunan yang diwariskan kepada generasi berikutnya, sehingga mereka tidak perlu lagi memikirkan pembangunan di masa depan dan dapat lebih fokus meneruskan pengabdian serta melakukan hal-hal baik untuk membangun desa,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Wagub Giri Prasta juga menyampaikan bahwa ke depan pihaknya akan mematangkan rencana pemberian anggaran untuk pelaksanaan pujawali tingkat utama di Kahyangan Tiga di desa, sehingga warga dapat lebih fokus menjalankan ayah-ayahan dalam mempersiapkan upakara upacara yang seharusnya dilengkapi.

“Ke depan, jika pelaksanaan pujawali tingkat kecil dan tingkat madya akan dibiayai oleh desa dan adat, maka upacara tingkat utama akan dipastikan dianggarkan dari pemerintah melalui Dinas Kebudayaan,” jelasnya.

Baca Juga  Sekda Adi Arnawa Hadiri Pujawali di Pura Ratu Hyang Banjar Badung Gulingan Mengwi

Bendesa Adat Rejasa, Penebel, Tabanan, I Wayan Juana, mengucapkan terima kasih kepada Wakil Gubernur, Wakil Bupati, dan jajaran pemerintah yang tidak hanya hadir langsung saat upacara pamelaspasan, tetapi juga memberikan anggaran untuk perbaikan pura.

Sebelum melanjutkan kegiatannya yang lain dan meninggalkan Pura Dalem Desa Rejasa, Wagub Giri Prasta melakukan penandatanganan di atas prasasti pura, kemudian menyerahkan bantuan pribadi sebesar Rp 30 juta. (gs/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Wawali Arya Wibawa Hadiri ‘’Karya Pujawali Mapadudus Alit’’ dan ‘’Mecaru’’ di Pura Dalem Batan Kendal

Published

on

By

wawali arya wibawa
SEMBAHYANG: Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa ikuti persembahyangan bersama saat menghadiri Karya Pujawali Mapadudus Alit dan Mecaru di Pura Dalem Batan Kendal, Banjar Suwung Batan Kendal, Sesetan, Denpasar Selatan pada Rabu (14/5) sore. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri Karya Pujawali Mapadudus Alit dan Mecaru di Pura Dalem Batan Kendal, Banjar Suwung Batan Kendal, Sesetan, Denpasar Selatan pada Rabu (14/5) sore.

Turut mendampingi Wawali Arya Wibawa dalam kesempatan tersebut Bendesa Adat Sesetan, I Made Widra, Lurah Sesetan, Putu Wisnu Wardana serta undangan dan tokoh masyarakat lainnya.

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan bahwa Karya Pujawali, Mapadudus Alit dan Mecaru di Pura Dalem Batan Kendal ini didasari spirit kebersamaan dan rasa tulus ikhlas dari masyarakat pengempon setempat. Dengan demikian niscaya Ida Shang Hyang Widhi Wasa akan memberikan limpahan berkah kerahayuan bagi masyarakat yang melaksanakannya. Hal ini sejalan juga dengan spirit Kota Denpasar yaitu Vasudhaiva Kutumbakam yakni bergotong-royong bersinergi bersama.

Ditambahkan Arya Wibawa, sinergi Pemerintah Kota Denpasar dengan masyarakat adat dalam mewujudkan secara riil spirit Vasudhaiva Kutumbakam inilah yang menjadi kekuatan yang membingkai Kota Denpasar yang maju berlandaskan budaya.

“Hal inilah yang harus selalu kita jaga dalam kehidupan sehari-hari, dan melalui karya ini semoga semua umat dianugerahi kerahayuan jagat,” tegas Arya Wibawa.

Sementara Ketua Panitia Karya, Nyoman Sarna mengatakan bahwa Karya Pujawali Mapadudus Alit dan Mecaru di Pura Dalem Batan Kendal ini dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Bajing Griya Tegal Jingga, Ida Pedanda Budha Gede Dharma Kerti Griya Budha Saraswati Batuan dan Ida Pedanda Rai Griya Tegal Jingga.

“Karya kali ini melanjutkan Karya Pedudusan Agung yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 lalu. Setelah sepuluh tahun, dilaksanakanlah lagi upacara Padudusan Alit. Dimana dalam upacara Padudusan Alit ini ada bagian Pura yang diayum atau diperbaiki kembali terutama di bagian atap Pelinggih Pura yang dimulai sekitar tanggal 1 November 2024 lalu dibarengi dengan Ngodakin Pratima. Setelah itu pada tanggal 21 Maret 2025 dilaksanakan upacara Melaspas dan Masupati Pratima dilanjutkan pada 12 Mei 2025 dilaksanakan upacara Melasti.

Puncak Karya pada 14 Mei 2025 bertepatan dengan Rahina Buda Umanis Medangsia. Selanjutnya pada tanggal 15 Mei 2025 kami akan menyambut Sesuhunan Ida Bhatara Ratu Gede Dalem Gunung Sari Banjar Lantangbejuh, dilanjutkan pada tanggal 16 Mei 2025 kami menyambut Ida Bhatara Sesuhunan Dalem Kusuma Sari Banjar Pegok. Terakhir, pada tanggal 17 Mei 2025 saat Rahina Penyineban akan Napak Pertiwi Bhatara Sesuhunan Pura Dalem Batan Kendal yakni Ida Bhatara Sesuhunan Ratu Ayu Tanting Mas dan Ida Bhatara Sesuhunan Ratu Ayu Candigana.

Baca Juga  Sekda Adi Arnawa Hadiri Pujawali Pura Dalem Tunon Abiansemal

Ditambahkan Nyoman, sedikit dari segi sejarah Pura Dalem Batan Kendal ini dibangun sekitar tahun 1820 di masa Pemerintahan Raja Denpasar III (1817-1829).

“Semoga melalui pelaksanaan karya yang kami laksanakan dengan kebersamaan dan rasa tulus ikhlas ini, Ida Sang Hyang Widhi Wasa Bhatara Sesuhunan memberikan limpahan kebaikan bagi umat kami,” ungkapnya. (eka/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Pemkot Denpasar “Ngaturang Bhakti Pujawali” di Pura Luhur Uluwatu

Published

on

By

Pujawali pura uluwatu
BHAKTI PUJAWALI: Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat melaksanakan bhakti Pujawali di Pura Luhur Uluwatu, Badung pada Anggarakasih Medangsia, Selasa (13/5). (Foto: Hms Dps)

Badung, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar ngaturang bhakti serangkaian Pujawali Pura Luhur Uluwatu pada Anggarakasih Medangsia, Selasa (13/5). Berbaur bersama pemedek dan masyarakat yang tangkil, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Penglingsir Puri Agung Jro Kuta, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya. Usai melaksanakan bhakti pujawali, tampak Wawali Arya Wibawa mengikuti prosesi mulang pakelem di Kawasan Pantai Pura Uluwatu.

Diiringi suara gambelan dan kidung, pelaksanaan pujawali berlangsung khidmat. Tampak silih berganti masyarakat datang untuk ngaturang bhakti. Diawali dengan pangilen Topeng Wali, rangkaian pujawali diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa, Griya Tegal Sari Denpasar dan Ida Pedanda Gede Isana Manuaba, Griya Lebah Abiansemal, Badung.

Panglingsir Puri Agung Jro Kuta selaku Pengempon Pura Luhur Uluwatu, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya yang akrab dipanggil Turah Joko didampingi Bandesa Adat Pecatu, I Wayan Sumerta mengatakan bahwa, rangkaian acara pujawali diawali dengan prosesi nedunang Ida Bhatara Dewa Agung Sakti dari Pura Pererepan Desa Adat Pecatu yang selanjutnya menuju pura Luhur Uluwatu. Kemudian dilanjutkan prosesi ngaturang pujawali di Luhur Pura Uluwatu.

Lebih lanjut Jaka Pratidnya menambahkan, setelah pujawali, pada hari Rabu (14/5) sampai dengan hari Jumat (16/5) akan dilanjutkan dengan bakti penganyar berturut-turut dari Kecamatan Kuta Utara dan Kecanatan Kuta. Sedangkan penyineban dilaksanakan oleh Kecamatan Kuta Selatan bersama Desa Adat Pecatu dan Puri Agung Jro Kuta.

“Dengan melakukan srada bhakti kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa, astungkara mudah-mudahan seluruh umat di Bali pada khususnya dan Indonesia pada umumnya dijauhkan dari marabahaya serta diberikan kekuatan dan keselamatan sehingga semua umat bisa rahayu, serta keseimbangan alam semesta tetap terjaga,” ujar Turah Joko sembari menekankan pelaksanaan pujawali di Pura Luhur Uluwatu juga meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai. Sehingga diimbau untuk tidak menggunakan plastik untuk membawa sarana upacara atau banten.

Baca Juga  Purnama Sasih Kapat, Bupati Tabanan dan Jajaran Sembahyang Bersama di Pura Batukau

Sementara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan bahwa pujawali ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Pujawali ini juga diharapkan menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai implementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai implementasi Tri Hita Karana,” ujar Arya Wibawa.

Tampak hadir pula dalam kesempatan tersebut Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, Wakil Bupati Badung, Bagus Alit Sucipta, dan Sekda Kabupaten Badung, Ida Bagus Surya Suamba. (eka/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca