Tuesday, 11 February 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

NEWS

Delegasi K-Eco Kunjungi TPST Mengwi, Banyak Sampah Punya Nilai Ekonomi

Putu Parwata: Perlu Dibuat Regulasi tentang Sampah untuk Meningkatkan Nilai Ekonomi Masyarakat

BALIILU Tayang

:

K-Eco
KUNJUNGI TPST: Delegasi Korean Environment Corporation (K-Eco) Korsel saat mengunjungi TPST Mengwi Badung pada Jumat (9/8/2024). (Foto: gs)

Badung, baliilu.com – Setelah melakukan pertemuan terkait regulasi pengelolaan sampah dengan pimpinan DPRD Badung dan OPD terkait, Delegasi Korean Environment Corporation (K-Eco) Korsel lanjut mengunjungi TPST Mengwi pada Jumat (9/8/2024). Hasil kunjungannya, mereka menyimpulkan bahwa banyak sampah yang mempunyai nilai ekonomi tetapi belum dinikmati oleh masyarakat secara ekonomi.

Pimpinan Sementara DPRD Badung Putu Parwata kepada awak media mengatakan, jika regulasinya benar, maka ada beberapa investor dari Korsel khusus bidang sampah akan datang. Tak hanya itu, regulasi tentang sampah yang sudah dilaksanakan di Korea akan dikirim ke DPRD Badung untuk dibandingkan apakah bisa diterima atau tidak untuk kemudian membuat regulasi yang baik.

’’Jadi K-Eco ini adalah satu perusahaan di bawah Pemerintah Korea yang bertanggung jawab penuh terhadap clear dan clean-nya sampah di Korea. Jadi mereka sudah berpengalaman dari tahun 1986 sampai sekarang sehingga outputnya adalah Korea kekurangan sampah. Nah kita akan mengadopsi peraturan-peraturan yang dilaksanakan oleh K-Eco di Korea, kita akan pedomani dimana pemerintah akan menyesuaikan regulasinya,’’ ujar Putu Parwata, ketua DPRD Badung periode 2019-2024 ini.

Parwata menegaskan dari sharing diskusi ini, ada model yang kita akan ambil adalah bagaimana regulasi ini dibuat dimana pemerintah yang utama dalam penanganan sampah. Jadi ada perusahaan dari pemerintah yang akan menangani persampahan ini. Lalu di sekeliling pemerintah ada perusahaan-perusahaan swasta yang akan mengambil daripada sampah-sampah dan memilah.

‘‘Kenapa dipilah supaya sampah ini mempunyai nilai ekonomi. Kalau sampah itu hanya diambil lalu dibakar, tidak ada multiplayer efek dan nilai ekonomis. Value ekonominya zero. Ah nggak boleh ini terjadi karena itu adalah potensi. Sampah ini adalah potensi ekonomi yang bisa dibangun,‘‘ ucapnya menegaskan.

Baca Juga  Sekda Adi Arnawa Buka ”Meet Up Contes” dan “Dynotest Battle” ST. Lokika Maryada Gulingan

Delegasi Korean Environment Corporation (K-Eco) Korsel saat diterima Pimpinan Sementara DPRD Badung Putu Parwata usai mengunjungi TPST Mengwi Badung pada Jumat (9/8/2024). (Foto: gs)

Jadi yang benar, sebut Parwata adalah membuatkan regulation for rubbish. ‘’Bagaimana regulasi untuk sampah ini bisa dibuat? Nah, tidak hanya ujug-ujug bersih, zero waste, berarti kita meninggalkan nilai ekonomi. Karena itulah mereka ini berpengalaman, bukan hanya membakar, tapi mereka mempunyai pengalaman membuat regulasi, membuat masyarakatnya hidup, membuat bersih masyarakatnya, meningkatkan nilai ekonomi masyarakatnya,’’ ujarnya.

Maka, pengusaha-pengusaha yang tergabung dalam kebersihan sampah modalnya dibantu oleh pemerintah melalui bank milik pemerintah daerah. Ini dibuatkan regulasi sehingga setiap desa itu mempunyai kelompok-kelompok usaha pemilah sampah. Lalu jaminannya pemerintah membeli, setelah pemerintah membeli pemerintah mengolah, mana yang diolah berupa plastik, kaleng, kertas, dan mana yang memang betul-betul rubbish, harus terbuang.

Nah di sinilah yang namanya circle rubbish, jadi yang memang bisa bermanfaat. Nah di sinilah diperlukan belajar membuat regulasi, bukan pabriknya dulu, tapi regulasinya. Regulasi harus dibuat dulu, sehingga hulu hilirnya itu nyambung. Jadi kalau sementara di Badung ini berpikir bagaimana menghabiskan sampah, tetapi mereka, K-Eco bagaimana meningkatkan nilai ekonomi dari sampah. Supaya sampahnya bersih, uangnya dapat oleh rakyat.

’’Kalau kita ini kan cepat-cepat sekarang hamil sekarang lahir. Kalau dia tidak. Penelitian dirumuskan oleh tim lalu dirumuskan dalam sebuah konsep lalu diaplikasikan. Kalau kemarin ini kita maunya sekarang hamil, besok lahir yang penting bersih. Tapi urutannya itu tidak terstruktur dan terurut. Padahal sampah ini adalah nilai besar buat pemerataan tumbuhnya ekonomi,’’ ungkapnya.

Dari hasil diskusi dan kunjungan delegasi ini maka kesimpulan sementara bahwa pertama regulasi harus dibuat. Setelah regulasi dibuat, maka pemerintah hadir sebagai holding. Lalu dalam peraturan pemerintah mengajak pengusaha lokal desa untuk membangun ekonomi sirkuler. Kemudian ekonomi sirkuler ini akan dibantu oleh pemerintah. Sehingga terakhir, sisa yang memang harus diolah baru dibuatkan TPST zero waste. Lalu bahan-bahan seperti plastik dan lain-lain bisa diolah menjadi nilai ekonomi, menghidupkan ekonomi kerakyatan.

Baca Juga  Diskop UKMP Badung Gelar Pelatihan Mixologi

’’Itu model yang akan kita capai, dimana regulasi yang harus kita perbaiki, nah ini kita sesuaikan,’’ ujarnya seraya berterimakasih jika pengelolaan sampah secara profesional bisa dilakukan oleh investor asing, rakyat senang, bersih, investornya juga senang. Tapi kalau kita bisa membangun sendiri, mengolah sendiri, ya tidak perlu lagi dengan investor. Tapi itulah yang namanya B-to-B atau G-to-G,’’ pungkasnya. (gs/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
ucapan Imlek DPRD Badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan

NEWS

Komisi IV DPRD Badung Tinjau Kondisi SD 3 Abiansemal Dauh Yeh Cani

Atapnya Runtuh Diterjang Hujan Deras dan Angin Kencang

Published

on

By

dprd badung
KUNJUNGAN KERJA: Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Badung Nyoman Graha Wicaksana dan sejumlah Anggota Komisi IV saat meninjau runtuhnya atap kelas 6 di SD Nomor 3 Abiansemal Dauh Yeh Cani, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Selasa, 11 Februari 2025. (Foto: Hms DPRD Badung)

Badung, baliilu.com – Komisi IV DPRD Kabupaten Badung melaksanakan Kunjungan Kerja Lapangan terkait masalah peninjauan sarana dan prasarana atas runtuhnya atap kelas 6 di SD Nomor 3 Abiansemal Dauh Yeh Cani, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Selasa, 11 Februari 2025.

Kunjungan Kerja Lapangan tersebut langsung dipimpin oleh Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Badung Nyoman Graha Wicaksana dan sejumlah Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Badung, yang juga dihadiri oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, yakni Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Badung dengan mengajak Kepala UPT Kecamatan Abiansemal.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Badung Nyoman Graha Wicaksana menyampaikan, bahwa pihaknya dari Komisi IV DPRD Badung langsung meninjau kondisi sekolah yang rusak di Kecamatan Abiansemal, yakni SD Nomor 3 Abiansemal Dauh Yeh Cani, karena terdampak hujan deras disertai angin kencang, yang menyebabkan plafon sekolah runtuh.

“Itu runtuhnya atap kelas 6 di SD Nomor 3 Abiansemal Dauh Yeh Cani, karena diterjang bencana alam, hujan deras disertai angin kencang,” kata Graha Wicaksana.

Tak hanya di Abiansemal, sekolah rusak diterjang bencana alam juga terjadi di Kecamatan Mengwi dan Kuta.

“Kami juga mendapat laporan, bahwa terdapat sejumlah kelas rusak, yang per hari ini berjumlah 25 kelas dalam satu sekolah rusak di Mengwi dan 2 sekolah juga mengalami kerusakan di Kecamatan Kuta, yakni SD 2 Tuban dan SD 2 Legian,” paparnya.

Oleh karena itu, pihaknya dari Komisi IV DPRD Badung mengimbau kepada Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Badung agar secepatnya menggunakan dana BPD, sehingga proses belajar mengajar tidak terganggu.

“Secara general, laporan itu terkait kondisi sekolah, dalam arti yang menjadi tanggungan dari Kabupaten Badung, yakni SD sampai SMP,” tambahnya.

Baca Juga  Wujudkan Pelayanan Prima pada DPMPTSP dan Disdukcapil Badung, Bupati Badung Raih Piala Adicita Sewaka Pertiwi

Setelah dicek dan dicermati, Graha Wicaksana menyatakan sekolah SD Nomor 3 Abiansemal yang berada di Dauh Yeh Cani ini antara kerangka langsung tanpa ada talang, yang biasanya diisi baja terlebih dahulu.

Oleh karena itu, pihaknya menghimbau kepada Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Badung agar tidak menggunakan bahan gipsum, tapi memakai JVC yang lebih bagus. Untuk sementara, mereka pindah belajar di ruang perpustakaan, sembari menunggu proses perbaikan.

“Ini langsung ke genteng. Nah, kemungkinan khan ada kebocoran, sehingga itu merembet ditambah dengan angin kencang dan hujan lebat yang terus menerus, itu akhirnya bisa menjadi plafon runtuh,” pungkasnya. (gs/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
ucapan Imlek DPRD Badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Rapat Paripurna, Tiga Fraksi DPRD Badung Sampaikan Pemandangan Umum Raperda RTRW 2025-2045

Published

on

By

dprd badung
SERAHKAN PANDANGAN UMUM FRAKSI: Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Badung Made Bima Nata menyerahkan pandangan umum fraksi kepada Ketua DPRD Badung pada Rapat Paripurna Masa Persidangan Kedua dengan agenda Penyampaian Pemandangan Umum (PU) Fraksi-Fraksi di Ruang Sidang Utama Gosana Lantai III Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Badung, Selasa, 11 Februari 2025. (Foto: Hms DPRD Badung)

Badung, baliilu.com – DPRD Kabupaten Badung melaksanakan Rapat Paripurna Masa Persidangan Kedua dengan agenda Penyampaian Pemandangan Umum (PU) Fraksi-Fraksi di Ruang Sidang Utama Gosana Lantai III Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Badung, Selasa, 11 Februari 2025.

Rapat Paripurna ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Badung I Gusti Anom Gumanti didampingi Wakil Ketua I DPRD Badung Anak Agung Ngurah Ketut Agus Nadi Putra, Wakil Ketua II DPRD Badung I Made Wijaya dan Wakil Ketua III DPRD Badung I Made Sunarta serta Anggota DPRD Badung.

Turut hadir, pihak eksekutif, yakni Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa, Sekda Badung beserta seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung dan juga hadir Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Badung, para Pimpinan Instansi Vertikal di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung dan para undangan lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Badung I Gusti Anom Gumanti menyatakan, bahwa Rapat Paripurna tersebut menyampaikan Pemandangan Umum (PU) dari masing-masing Fraksi, yakni Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Golkar dan Fraksi Gerindra bertalian dengan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (Raperda RTRW) tahun 2025-2045.

“Jadi, dari semua Fraksi yang disampaikan itu, semuanya adalah konstruktif untuk membangun Badung kearah lebih baik, terutama tentang Rancangan Perda RTRW 2025,” kata Anom Gumanti.

Menurutnya, beberapa catatan telah diberikan masing-masing Fraksi, termasuk juga saran-saran, yang semuanya sangat konstruktif dan sudah diberikan kepada pihak eksekutif, dalam hal ini, Bupati Badung.

“Sudah barang tentu, kami juga sangat mendukung apa yang sudah disampaikan oleh Pemandangan Umum (PU). Mudah-mudahan nanti dijadikan referensi oleh Bupati Badung, dalam menyampaikan Jawaban Pemerintah,” terangnya.

Baca Juga  Sekda Adi Arnawa Buka ”Meet Up Contes” dan “Dynotest Battle” ST. Lokika Maryada Gulingan

Tak hanya itu, Anom Gumanti juga menegaskan PU Fraksi-Fraksi sebagai Sidang yang bisa dipertanggung-jawabkan secara aturan, sehingga semestinya harus semuanya dijawab oleh Bupati Badung.

“Jadi, apapun yang disampaikan, baik melalui saran, usulan, semestinya harus dijawab oleh Bapak Bupati Badung,” tegasnya.

Nanti, setelah PU Fraksi-Fraksi dijawab oleh pihak eksekutif, yakni Bupati Badung, pihaknya perlu membuat sebuah rumusan yang jelas, agar tidak melanggar peraturan terbaru, yakni RTRW 2025.

“Jadi, mari kita rumuskan bersama antara eksekutif dengan legislatif, bila perlu melibatkan para ahli, akademisi dan para pakar di bidangnya, supaya nanti apa yang menjadi keinginan kita bersama itu bisa kita wujudkan,” paparnya.

Soal penanganan sampah, Anom Gumanti menyebutkan hal tersebut sudah jelas dengan adanya konsep 3 R meliputi Reduce, Reuse dan Recycle berbasis sumber.

Nah, barangkali ada yang kurang, memang kita akui, sekarang masih ada yang kurang, karena satu hal yang makin sulit adalah keterbatasan lahan yang kita miliki,” tambahnya.

Hal tersebut, dikarenakan tidak semua daerah dan wilayah kecamatan memiliki lahan dari Pemerintah Daerah. Terkadang, pihaknya juga memerlukan bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali, dalam hal urusan lahannya.

Untuk itu, pihaknya dari DPRD Badung secara perlahan-lahan melakukan kajian khusus dan referensi, dengan mencari solusi penerapan teknologi penanganan sampah, khususnya teknologi yang bisa mengurangi polusi dan berwujud mesin yang tidak bersuara gaduh serta volume sampah langsung diselesaikan di tempat yang lebih besar.

“Mudah-mudahan, nanti kita diberikan persetujuan oleh Pemerintah Provinsi Bali, terutama di wilayah Selatan agak sulit memang lahannya. Kita masih mencarikan lahan, karena kita ketahui urusan sampah berdampak pada pariwisata, agak sulit kita di wilayah Selatan,” tandasnya.

Baca Juga  Rakornas Keuangan Daerah 2024, Badung Raih Penghargaan APBD Award 2024

Sementara itu, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menyambut baik Pemandangan Umum (PU) Fraksi-Fraksi bertalian dengan Peraturan Daerah (Perda) tentang Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Badung.

Disebutkan, bahwa Perda RTRW Kabupaten Badung tahun 2013-2033 itu tidak relevan lagi, karena ada beberapa klausul yang harus diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah terbaru dan kebutuhan masyarakat kekinian, yakni Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Badung tahun 2025-2045.

Oleh karena itu, Bupati Giri Prasta menyampaikan terima kasih kepada Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Gerindra dan Fraksi Partai Golkar yang telah memberikan masukan konstruktif dan masuk dalam tatanan membangun Badung.

“Nanti PU Fraksi-Fraksi ini akan kami jadikan referensi untuk mengambil keputusan di Kabupaten Badung, maka pada hari Kamis nanti, kami sampaikan bertalian dengan Jawaban Pemerintah (Japem) terhadap Pemandangan Umum (PU) Fraksi-Fraksi,” pungkasnya. (gs/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
ucapan Imlek DPRD Badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Masih Berlangsung, PLN Terus Berjibaku Pulihkan Jaringan Terdampak Hujan dan Angin Kencang di Bali

Published

on

By

pln bali
PERBAIKI JARINGAN: Petugas PLN di lapangan saat berjibaku memperbaiki jaringan listrik akibat tertimpa pohon tumbang agar distribusi listrik berjalan lancar. (Foto: Hms PLN)

Denpasar, baliilu.com – PT PLN (Persero) terus berupaya memulihkan kembali pasokan listrik di beberapa wilayah di Bali, khususnya di lokasi yang terdampak cuaca ekstrem yakni hujan disertai angin kencang. Hingga Senin (10/02) pukul 13.00 Wita, proses penormalan pasokan listrik masih terus berlangsung.

Tercatat sebanyak 137.115 pelanggan di Bali terganggu pasokan listrik akibat cuaca ekstrem melanda, Minggu (9/2) lalu. PLN juga mencatat hingga hari ini setidaknya total 22 lokasi mengalami gangguan akibat jaringan jatuh tertimpa pohon tumbang.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan akibat padam listrik yang dialami.

“Kepada seluruh pelanggan yang mengalami ketidaknyamanan karena putusnya aliran listrik, kamu mohon maaf. Saat ini, petugas masih berjuang untuk melakukan penormalan secepat dan seaman mungkin,” ungkapnya.

Eric menyebutkan hingga hari ini lokasi terdampak yang tengah ditangani oleh petugas di lapangan yakni di daerah Kuta dan Tabanan serta di Jl. By Pass Ngurah Rai Losan di Klungkung.

Pihaknya menjelaskan bahwa upaya penormalan yang dilakukan petugas di lapangan turut didukung dengan koordinasi dan komunikasi baik dengan BPBD, dan Pemda sertempat maupun aparat yang berwenang di daerah tersebut.

“Kami juga cukup terbantu dengan adanya laporan dari masyarakat dan rekan-rekan media yang terus melaporkan kondisi jaringan jatuh dan lokasinya,” imbuh Eric.

Terakhir, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tak bosan melaporkan apabila menemukan kejadian berbahaya seperti potensi banjir, pohon atau baliho yang jatuh menimpa jaringan listrik PLN melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123. (eka/bi)

Baca Juga  Rakornas Keuangan Daerah 2024, Badung Raih Penghargaan APBD Award 2024

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
ucapan Imlek DPRD Badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca