Tuesday, 11 February 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

KESEHATAN

Terima Keluhan Tenaga Medis, Gubernur Koster: Sebagai Petugas Penyelenggara harus tetap Jaga Semangat dan Spirit

BALIILU Tayang

:

de
GUBERNUR BALI WAYAN KOSTER, Didampingi Sekda Bali Dewa Made Indra

Denpasar, baliilu.com – Gubernur Bali Wayan Koster tidak ada hentinya memberikan dukungan dan perhatian serius terhadap petugas maupun berbagai pihak yang terlibat dan bersentuhan langsung dengan penanggulangan pandemi Covid-19 di Bali. Salah satunya pihak tenaga medis, manajemen rumah sakit, laboratorium serta karantina yang menangani pasien positif Covid-19.

Maka untuk mengetahui langsung terhadap persoalan yang mereka hadapi, Gubernur Koster menggelar teleconference dengan berbagai pihak tersebut pada Sabtu (13/6-2020) di Gedung Gajah, Jaya Sabha, Denpasar.

Pada acara pertemuan yang dipandu Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, Gubernur Koster selain memompa semangat para tenaga medis yang bekerja di garis terdepan, pertemuan ini juga dilakukan untuk mengevaluasi dan menerima masukan terhadap upaya penanganan Covid-19 yang sudah dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali.

Mengawali pengarahannya, Gubernur Koster memberikan aspirasi yang setinggi-tingginya terhadap dedikasi dan kinerja tenaga medis di Bali yang tanpa mengenal lelah dan penuh disiplin serta etos kerja yang luar biasa menangani pasien positif Covid-19. Diakui Gubernur Koster, atas kerja keras mereka itulah yang menjadi salah satu kunci keberhasilan Bali dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Hasilnya, jumlah pasien sembuh sangat tinggi mencapai rata-rata 64 persen dengan angka meninggal yang juga sangat rendah. Pun rata-rata lama perawatan kesembuhan pasien yang terbilang singkat dengan rata-rata masa perawatan selama 13 hari.

“Sebab saya menyadari salah satu kunci utama penanganan Covid adalah dukungan fasilitas, tenaga medis dan manajemen rumah sakit dan unit layanan lainnya. Terima kasih sudah bekerja dengan baik, penuh tanggung jawab, keuletan untuk kerja-kerja kemanusiaan ini,” ucapnya.

Bahkan dedikasi yang luar biasa ini menurut Gubernur Koster ditunjukkan oleh tiadanya keluhan yang muncul di media sosial maupun saluran lainnya. Untuk itulah salah satu alasan pihaknya sejak lama ingin bertemu dengan para tenaga medis yang terlibat langsung dalam penanganan Covid-19.

Baca Juga  Dari Webinar VITO, 76 Persen Publik Belanda Ungkap Kerinduan Berwisata ke Pulau Dewata

“Sudah sejak lama saya ingin bertemu berbincang-bincang dengan bapak-ibu pimpinan yang melayani rumah sakit maupun unit layanan lainnya. Namun karena banyak kesibukan, baru hari ini kita bisa bertemu. Saya belum pernah mendengar keluhan yang berarti tentang tenaga medis dan pengelola rumah sakit di media sosial, jejaring saya di daerah maupun media massa. Pada pertemuan ini saya mengharapkan masukan, saran, unek-uneknya, aspirasinya dalam penanganan Covid-19. Sekaligus saya bisa belajar banyak tentang penanganan Covid-19 dari bapak-ibu sekalian,” terangnya.

Selanjutnya Gubernur Koster mengajak  para tenaga medis tersebut untuk tetap menjaga semangat kerja mereka supaya tidak kendor dalam upaya penanggulangan Covid-19 di Bali. Sebab disadari pihaknya, para tenaga medis telah bekerja keras tanpa henti lebih dalam tiga setengah bulan ini. Apalagi belakangan ini kasus transmisi lokal cenderung meningkat. Bahkan saat ini kasus positif didominasi berasal dari penularan transmisi lokal yang secara akumulatif mencapi 55 persen dari total 695 kasus positif di Bali per Jumat (12/6).

“Saya memahami penanganan sudah tiga setengah bulan, pasti ada capek ada jenuhnya tapi kita sebagai petugas penyelenggara harus tetap menjaga semangat dan spirit. Saya juga sebagai Gubernur tidak boleh capek kita menjalankan tugas kemanusiaan ini. Kita ini harus bekerja dengan semangat yang sama. Tidak boleh kendor. Semuanya harus semangat. Karena Covid-19 masih jadi ancaman,” ujarnya.

Sebagai dukungan nyata terhadap kinerja dan keselamatan tenaga medis dan rumah sakit serta unit layanan lainnya, Gubernur Koster menginstruksikan agar menyiapkan segala kebutuhan tugas mereka seperti Alat Pelindung Diri (APD), peralatan medis, insentif serta hal lainnya. “Setelah menunggu Peraturan Menteri Kesehatan soal insentif tenaga medis, Pergub-nya (Peraturan Gubernur-red) sudah dua hari lalu saya tanda tangani. Mudah-mudahan paling lambat akhir Juni sudah bisa dicairkan,” sebutnya.

Baca Juga  Live IG @toyadevasya: Di Tengah Covid-19, Wirayudha Terapkan ‘’Mulai Merintis’’ dengan Platform Digital

Adapun sejumlah aspirasi yang disampaikan di antaranya dari Direktur RSUD Klungkung dr. I Nyoman Kesuma menyayangkan adanya masyarakat yang percaya teori konspirasi sehingga menurunkan semangat para tenaga medis yang berjuang di garis depan. “Pendapat itu melecehkan kami yang bekerja di RS karena dianggap mengambil keuntungan dari pandemi ini,” kata Kesuma. Menurutnya kondisi pandemi membuat tenaga medis bekerja lebih keras dari biasanya karena harus melakukan berbagai persiapan dan menjaga kontak untuk menghindari resiko penularan Covid-19.

Beberapa RSUD mengakui adanya peningkatan transmisi lokal dan perubahan pola serta kondisi pasien yang berbeda mempengaruhi tingkat kesembuhan pasien di Bali. Menurut tenaga kesehatan di RS Sanjiwani mengatakan pasien transmisi lokal yang muncul belakangan berada dalam kondisi kebugaran dan usia yang berbeda dengan para PMI. Selain itu Dokter Spesialis Paru RSUD Wangaya yang merawat pasien transmisi lokal mengatakan sejak bulan Mei para pasien mengalami kondisi yang lebih berat dengan penyakit penyerta.

Meningkatnya volume tes swab juga menjadi masukan para peserta pertemuan. Laboratorium RSPTN Unud mengatakan telah bekerja penuh bahkan di hari libur dan hari raya untuk memenuhi target pemeriksaan sampel yang masuk. Padahal dengan dukungan Pemprov Bali, kapasitas pemeriksaan sudah meningkat dari 180 sampel per hari menjadi 250-270 sampel per hari.

Kabar gembira datang dari Bapelkes Provinsi Bali yang berhasil menyembuhkan pasien Covid-19 melalui pendekatan herbal dan spiritual. Tempat perawatan pasien positif Covid-19 ini rutin memberikan madu kele dan suplemen lainnya untuk meningkatkan daya imun para pasien. Selain itu para pasien juga diberikan tirtha yang di-tunas oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali ternyata mampu meningkatkan psikologis terhadap kesembuhan pasien. Pendekatan ini ternyata secara psikologis berdampak positif  terhadap kecepatan kesembuhan pasien Covid-19.

Baca Juga  Indeks Demokrasi Indonesia Tahun 2019, Bali Tempati Posisi Terbaik

Beberapa laporan ini menjadi bahan masukan bagi Gubernur Bali selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali. Sebelum mengakhiri pertemuan Gubernur Koster kembali menegaskan agar pimpinan di rumah sakit dan tempat karantina memastikan dan menjaga agar semua petugas medis yang menangani Covid-19 betul-betul dalam keadaan sehat. “Jadi harus disiplin menggunakan alat pelindung diri dan juga fasilitas lain yang harus digunakan pada saat penanganan Covid-19 serta mengatur wilayah-wilayah di rumah sakit yang menjadi lintasan penanganan Covid-19 dengan lintasan penanganan pasien yang umum,” kata putra Desa Sembiran, Buleleng ini.

Mantan anggota DPR RI tiga periode ini mengatakan dirinya setiap hari bekerja keras tak kenal waktu, begitu juga dengan instansi terkait yang bertugas di pintu masuk Bali. Oleh karena itu ia kembali mengajak semua pihak yang terlibat dalam penanganan Covid-19 untuk menjaga semangat dan imunitas sehingga bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ibu yang sudah melaksanakan tugas dengan baik menunjukkan dedikasi dan komitmen yang tinggi sehingga penanganan Covid-19 di Bali berjalan dengan baik,” ujarnya.

Ketua GGTP C-19 Provinsi Bali mengatakan pihaknya berkomitmen memenuhi kebutuhan RS rujukan dalam penanganan Covid-19 di Bali. Bahkan dalam waktu dekat Bali akan kembali memiliki dua Lab pemeriksaan PCR tambahan lagi. Diharapkan ini akan membantu mempercepat penanganan Covid-19 di Bali. (*/gs)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
ucapan Imlek DPRD Badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KESEHATAN

Tingkatkan Layanan Kesehatan bagi Masyarakat, Pemeriksaan Kesehatan Gratis Resmi Digelar

Published

on

By

Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Kabupaten Buleleng dilaksanakan serentak di seluruh puskesmas pada Selasa (4/2/2025). (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Sebagai langkah untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat, Pemerintah Kabupaten Buleleng resmi melaksanakan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di seluruh puskesmas yang merupakan bagian dari program prioritas nasional yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng Nyoman Budiastawan saat memantau ke Puskesmas Sawan I, Selasa (4/2) menjelaskan, bahwa pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan inisiatif dari pemerintah pusat dan telah masuk dalam program Asta Cita. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis dilakukan secara serentak di seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Buleleng.

“Kami melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis ini sesuai dengan surat edaran, dimulai pada minggu pertama bulan Februari, tepatnya pada tanggal 4 Februari. Saat ini, seluruh puskesmas di Kabupaten Buleleng telah melaksanakan program ini dengan baik,” ujarnya.

Untuk mengakses layanan ini, masyarakat dapat melakukan registrasi melalui aplikasi Satu Sehat Mobile. Namun, bagi masyarakat yang tidak bisa mengakses aplikasi, tetap dapat mengikuti program ini dengan membawa KTP atau kartu identitas lain saat mendatangi puskesmas terdekat.

Program ini menyasar seluruh jenjang usia, mulai dari bayi dan balita (0-6 tahun), anak sekolah (7-17 tahun), dewasa, hingga lansia. Pemeriksaan bagi anak sekolah akan dilakukan di sekolah masing-masing saat tahun ajaran baru dimulai. Selain itu, layanan ini juga tersedia di posyandu terintegrasi, yang melayani semua kelompok usia di satu lokasi.

Budiastawan menegaskan bahwa pemeriksaan kesehatan gratis ini berbeda dengan pengobatan. Ia menjelaskan bahwa program ini hanya bertujuan untuk melakukan screening guna mengetahui kondisi awal kesehatan seseorang.

“Jangan sampai masyarakat salah paham. Pemeriksaan kesehatan gratis ini bukan berarti pengobatan gratis. Pemeriksaan ini hanya untuk screening guna mengetahui kondisi awal kesehatan seseorang. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan perlunya pengobatan, maka tindak lanjut akan dilakukan sesuai prosedur yang ada,” tegasnya.

Baca Juga  Dari Webinar VITO, 76 Persen Publik Belanda Ungkap Kerinduan Berwisata ke Pulau Dewata

Ia juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Buleleng untuk memanfaatkan program pemeriksaan kesehatan gratis, terutama bagi mereka yang sedang berulang tahun. Ia menyampaikan bahwa momen ulang tahun ini dapat dianggap sebagai hadiah dari Presiden.

“Dengan melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis, masyarakat dapat mengetahui kondisi awal kesehatan masing-masing, silahkan masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik di hari ulang tahun mereka,” tutupnya. (gs/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
ucapan Imlek DPRD Badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Pemkab Buleleng Gelar Rakor Persiapan Program Quick Win PKG

Published

on

By

Quick Win PKG
RAKOR: Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan pelaksanaan Program Quick Win Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Hari Ulang Tahun, bertempat di ruang kerja Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng, Kamis (23/1). (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Pemerintah Kabupaten Buleleng menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan pelaksanaan Program Quick Win Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Hari Ulang Tahun, bertempat di ruang kerja Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng, Kamis (23/1).

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng, Ni Made Rousmini dalam arahannya menyampaikan, program PKG merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Pusat dalam bidang pembangunan manusia dan kebudayaan.

Program ini dirancang sebagai wujud implementasi visi dan misi Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam menjamin akses pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“PKG merupakan program yang cakupannya sangat besar karena menyasar seluruh penduduk Indonesia. Koordinasi lintas sektor perlu diperkuat, serta perlu persiapan yang matang untuk memastikan keberhasilannya,” ucapnya.

PKG rencananya akan diluncurkan secara bertahap, pada Februari 2025 untuk PKG bagi masyarakat yang berulang tahun dan bulan Juli 2025 untuk PKG Sekolah yang mencakup berbagai jenis skrining kesehatan. Kegiatan PKG ini dilaksanakan diantaranya : saat kunjungan ke puskesmas, masyarakat yang berulang tahun, serta saat mulai masuk sekolah atau pemeriksaan berkala di sekolah.

“Sasaran program ini dibagi berdasarkan kelompok usia, yakni bayi untuk mendeteksi penyakit bawaan lahir, anak usia sekolah dan remaja untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia tersebut, serta dewasa dan lansia untuk mendeteksi dini kanker dan memantau kesehatan secara umum,” tegas Rousmini.

Dalam distribusi sasaran PKG, dilakukan dengan sasaran yaitu peserta JKN di puskesmas serta ditambah jumlah penduduk peserta JKN yang aktif dan jumlah penduduk bukan peserta JKN serta penduduk luar wilayah yang berdomisili di Kabupaten.

Dalam rakor ini juga dihadiri beberapa instansi terkait diantaranya Bappeda, Dinas Kesehatan, Kominfosanti, Disdukcapil, PMD dan Disdikpora. (gs/bi)

Baca Juga  Ny. Putri Koster: Ibu Berperan Mendisiplinkan Anggota Keluarga Terapkan PHBS

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
ucapan Imlek DPRD Badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Dinkes Buleleng Tingkatkan Upaya Pencegahan DBD Melalui Program Jumantik

Published

on

By

program jumantik buleleng
JUMANTIK: Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng terus mengintensifkan langkah-langkah pencegahan, terutama melalui program penguatan Juru Pemantau Jentik (Jumantik). (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Menghadapi ancaman peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di awal tahun 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Buleleng terus mengintensifkan langkah-langkah pencegahan, terutama melalui program penguatan Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Langkah ini diharapkan dapat menekan perkembangan nyamuk Aedes Aegypti, penyebab utama penyakit DBD yang kembali menunjukkan peningkatan kasus.

Nyoman Budiastawan, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng saat dikonfirmasi, Jumat (17/1) mengungkapkan bahwa berdasarkan data epidemiologi, puncak kasus DBD tahun 2024 terjadi pada bulan April sebanyak 348 kasus. Namun, sejak November 2024, jumlah kasus kembali meningkat, dengan 111 kasus pada November, 171 kasus pada Desember, dan mencapai 120 kasus pada Januari 2025. “Angka ini menjadi peringatan bagi kita semua untuk mencegah terjadinya lebih besar, khususnya saat musim penghujan,” katanya.

Untuk menanggulangi penyebaran DBD, Dinas Kesehatan mendorong partisipasi aktif masyarakat melalui program “Satu Rumah Satu Jumantik”. Program ini mengajak setiap rumah tangga menunjuk satu anggota, idealnya ibu rumah tangga, sebagai pemantau jentik di lingkungan masing-masing. “Ibu rumah tangga sangat strategis karena mereka sering membersihkan rumah dan paling mengetahui kondisi lingkungan sekitar,” jelas Nyoman Budiastawan.

Selain itu, beberapa langkah lain juga telah diambil pemerintah, diantaranya edukasi 3M Plus, surat edaran ke desa untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara menyeluruh dan fogging terarah yakni pengasapan dilakukan secara teleskopik berdasarkan hasil survei lapangan untuk memastikan efektivitas pengendalian nyamuk.

Dinkes Buleleng juga menggandeng Puskesmas sebagai ujung tombak edukasi dan sosialisasi kesehatan, termasuk mengoptimalkan peran Posyandu di tingkat desa. “Melalui sinergi ini, kami berharap masyarakat dapat lebih memahami pentingnya pencegahan dan ikut berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan,” tambahnya.

Baca Juga  Dari Webinar VITO, 76 Persen Publik Belanda Ungkap Kerinduan Berwisata ke Pulau Dewata

Meski peningkatan kasus saat ini masih terkendali, Dinkes berharap kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) semakin meningkat. “Astungkara, dengan berakhirnya musim penghujan, angka kasus DBD dapat ditekan. Namun, kewaspadaan tetap harus dijaga agar tidak terjadi ledakan kasus baru,” tutup Nyoman Budiastawa.

Sementara itu, Gede Wahyu, pengelola program DBD Dinas Kesehatan Buleleng, menjelaskan teknis penanganan kasus pendarahan demam diawali dengan laporan kasus dari rumah sakit yang mengkonfirmasi adanya demam tinggi. Kasus ini kemudian diteruskan ke puskesmas untuk penyelidikan epidemiologi guna memastikan keberadaan jentik nyamuk dan potensi penyebaran penyakit.

Dari hasil penyelidikan, jika ditemukan jentik nyamuk dan adanya tiga orang dengan gejala panas dalam satu minggu terakhir, wilayah tersebut dipastikan memiliki risiko tinggi penyebaran DBD. Fokus penanganannya dilakukan dengan mengimbau masyarakat melaksanakan PSN.

“Fogging adalah langkah terakhir jika kondisi sudah tidak terkendali. Namun fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik yang tidak diberantas dapat menetaskan kembali dan melahirkan ratusan nyamuk baru dalam satu minggu,” jelas Wahyu.

Ia juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam PSN, terutama di beberapa desa yang saat ini masih memiliki kasus yang cukup tinggi meskipun telah dilakukan upaya massal. Semua pihak, mulai dari karang taruna hingga ibu rumah tangga, diharapkan aktif dalam kegiatan PSN.

Gebrakan seperti aksi massal di masjid, sekolah, dan desa-desa lainnya dinilai efektif dalam menekan penyebaran kasus. Namun, Dinas Kesehatan masih melacak sumber penyebaran utama, termasuk kebun bambu yang menjadi tempat penampungan udara di musim hujan. “Melalui kolaborasi masyarakat dan pemerintah, diharapkan kasus DBD di Buleleng dapat terus dikendalikan,” harapnya. (gs/bi)

Baca Juga  Klaster Pekerja Swasta dan BUMN Mulai Dominasi, GTPP Ingatkan Disiplin Terapkan Prokes

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
ucapan Imlek DPRD Badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca