Wednesday, 26 March 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Giri Prasta Implementasikan Kepemimpinan Berbasis Tri Hita Karana

Serahkan BKK Rp 2,4 Miliar untuk ‘‘Karya‘‘ Pura Dang Kahyangan Puseh Katyagan

BALIILU Tayang

:

bupati giri prasta serahkan dana bkk di kamasan klungkung
SERAHKAN DANA BKK: Bupati Badung Nyoman Giri Prasta saat menyerahkan dana BKK Badung untuk Karya Mamungkah Ngenteg Linggih Padudusan Agung di Pura Dang Kahyangan Puseh Katyagan, Kamasan, Kabupaten Klungkung, Jumat (15/3). (Foto: Hms Badung)

Klungkung, baliilu.com – Bupati Badung Nyoman Giri Prasta menyatakan, sebagai seorang kepala daerah dirinya memegang teguh konsep kepemimpinan yang berlandaskan Pancasila yang dipadukan dan diselaraskan dengan ajaran-ajaran kearifan lokal. Salah satunya adalah konsep Tri Hita Karana (Tiga Penyebab Kebahagiaan). Yang mana dalam agama Hindu konsep Tri Hita Karana akan mampu menjadi pedoman dalam memperkuat sendi kepemimpinan Pancasila.

“Konsep Tri Hita Karana yang terdiri dari Parahyangan, Pawongan dan Palemahan, telah saya implementasikan dalam memimpin Kabupaten Badung. Di bidang Parahyangan saya memberikan bantuan pembangunan pura dan dana aci kepada masyarakat, di bidang Pawongan dimana pendidikan, kesehatan dan PBB saya gratiskan, di bidang Palemahan Kabupaten Badung menjalankan program gerakan Badung serentak dalam membersihkan lingkungan. Inilah yang saya lakukan untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara sang pencipta manusia dan lingkungan, sehingga mampu memberikan umpan balik yang positif dan berguna bagi masyarakat,” ujar Bupati Badung Nyoman Giri Prasta saat menyerahkan dana bantuan BKK Badung sebesar Rp 2,4 miliar untuk Karya Mamungkah Ngenteg Linggih Pedudusan Agung Pura Dang Kahyangan Puseh Katyagan, Kamasan Kabupaten Klungkung, Jumat (15/3).

Turut hadir Kapolda Bali Irjen Pol. Ida Bagus Kade Putra Narendra, Dharmopadesa Pusat Marsekal TNI (Purn.) Ida Bagus Putu Dunia, IB. Rai Dharmawijaya Mantra, Nyoman Suwirta, Pj. Bupati Klungkung, Kepala BPKAD Badung beserta undangan lainnya. Dalam kesempatan itu secara pribadi Bupati Nyoman Giri Prasta juga menyerahkan punia sebesar Rp 30 juta.

Bupati Giri Prasta menambahkan, dirinya bersama jajaran Pemkab Badung sangat komit menjaga kelestarian adat, tradisi, seni dan budaya berbasis Hindu Dresta Bali. Bahkan tidak tanggung-tanggung Pemkab Badung juga disebutkan telah banyak membantu pembangunan pura yang ada di luar daerah baik itu yang ada di Pulau Jawa, Sumatera hingga ke Papua.

Baca Juga  Anggota DPRD Badung Edy Sanjaya: Bantuan kepada Instansi Vertikal Sudah Sesuai Aturan

“Dan terkait rencana pangempon Pura Dang Kahyangan Puseh Katyagan ini, ingin melakukan pelebaran areal pura, saya Giri Prasta bersama Pemkab Badung siap untuk itu,” pungkas Giri Prasta.

Sementara itu Dharmopadesa Pusat Ida Bagus Putu Dunia bersama Ketua Panitia Karya Mamungkah Ngenteg Linggih Pedudusan Agung Pura Dang Kahyangan Puseh Katyagan Ida Bagus Puja Aribawa mengucapkan terimakasih kepada Bupati Badung Nyoman Giri Prasta karena atas kebijakannya Pemkab Badung memberikan bantuan BKK sebesar Rp 2,4 miliar untuk Karya Mamungkah Ngenteg Linggih Pedudusan Agung Pura Dang Kahyangan Puseh Katyagan Kamasan Klungkung yang di-sungsung oleh Pasemetonan Dharmopadesa.

“Berkat kebijakan Bapak Bupati Giri Prasta, Bupati yang begitu terkenal hingga keluar daerah ini, akhirnya karya di Pura Dang Kahyangan Puseh Katyagan yang telah kami rencanakan sejak lama bisa terlaksana di tahun ini. Semoga Ida Hyang Wasa selalu memberikan anugerahnya kepada kita semua dan Bapak Bupati Giri Prasta senantiasa diberikan kelancaran dalam karirnya,” ucapnya. (gs/bi)

Advertisements
iklan dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BUDAYA

Upacara Melasti, Sucikan Diri Sebelum Perayaan Hari Raya Nyepi

Published

on

By

melasti pura jagatnatha buleleng
Pura Agung Jagatnatha Buleleng saat melakukan upacara melasti pada Selasa (25/3). (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi di Bali pada umumnya, Buleleng pada khususnya, masyarakat beragama Hindu biasanya menggelar berbagai rangkaian upacara. Salah satunya upacara melasti.

Upacara melasti biasanya dilakukan sebelum perayaaan Hari Raya Nyepi yang bertujuan untuk wujud kebersamaan dan ketulusan umat dalam menyucikan diri sebelum memasuki Catur Brata Penyepian.

Ritual ini pun terbilang cukup mengundang banyak masyarakat yang mengikutinya dengan berjalan kaki dari lokasi upacara sampai dengan pantai di tempat daerah itu sendiri.

Pada Nyepi Tahun Caka 1947, Pura Agung Jagatnatha Buleleng saat ini melakukan upacara melasti yang dihadiri langsung Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra bersama Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna yang didampingi OPD lingkup Pemkab Buleleng, tokoh masyarakat dan pengempon Pura Agung Jagatnatha Buleleng, pada Selasa (25/3).

Pelaksanaan dari melasti kali ini dimulai dari mendak Ida Bhatara di Catus Pata tepatnya depan Pura Agung Jagatnatha, selanjutnya dilakukan mekalayas di jeroan, kemudian diiring ke Segara Buleleng.

Sesampai di Pura Segara, prosesi dilanjutkan dengan mengusung Ida Bhatara turun ke laut untuk menyentuh air laut yang biasa dikatakan Mekekobok sebagai simbol penyucian, kemudian dilanjutkan dengan rangkaian pecaruan serta persembahyangan bersama, dan kembali lagi ke Pura Agung Jagatnatha untuk dilanjutkan mesineb ke tempat pesucian.

Adapun rute yang dilaluinya, dari Pura Agung Jagatnatha Buleleng Jln. Pramuka lanjut Jln. Ponegoro, Jln. Erlangga sampai di Eks pelabuhan Buleleng. (gs/bi)

Advertisements
iklan dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Baca Juga  Badung Gelar Sosialisasi Katalog Elektronik Lokal
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Wawali Arya Wibawa Hadiri ‘’Upakara Melaspas’’ dan ‘’Pasupati Pratima’’ di Pura Dalem Sudha Sidakarya

Published

on

By

wawali arya wibawa
HADIRI UPAKARA: Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa saat menghadiri Upakara Melaspas dan Pasupati Pratima, Pacanangan dan Sri Sedana di Pura Dalem Sudha, Desa Adat Sidakarya, bertepatan dengan Rahina Soma Kliwon, Wuku Wariga, Senin (23/3). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri Upakara Melaspas dan Pasupati Pratima, Pacanangan dan Sri Sedana di Pura Dalem Sudha, Desa Adat Sidakarya, bertepatan dengan Rahina Soma Kliwon, Wuku Wariga, Senin (24/3). Upakara tersebut dilaksanakan setelah proses perbaikan serta renovasi tuntas dilaksanakan.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar, I Wayan Suadi Putra, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara, Plt. Camat Denpasar Selatan, Komang Pendawati, serta krama Desa Adat Sidakarya. Dalam kesempatan tersebut, Wawali Arya Wibawa turut mengikuti proses silih asih serangkaian upakara tersebut.

Bendesa Adat Sidakarya, I Ketut Suka saat diwawancarai menjelaskan bahwa Upakara Melaspas dan Pasupati Pratima, Pacanangan dan Sri Sedana di Pura Dalem Sudha, Desa Adat Sidakarya ini dilaksanakan setelah proses perbaikan tuntas dikerjakan. Dimana, upakara melaspas dan pasupati ini dilaksanakan guna melengkapi rangkaian proses agar Ida Bhatara kembali berstana di Pratima dan Pacanangan tersebut.

Dikatakannya, upakara ini merupakan wujud sradha dan bhakti krama Desa Adat Sidakarya kepada Ida Bhatara Sesuhunan. Hal ini tentunya diharapkan dapat memberikan anugerah kesejahteraan, kesehatan serta kemakmuran bagi seluruh krama desa.

“Semoga melalui upacara ini krama Desa Adat Sidakarya selalu dalam lindungan Tuhan, dan diberikan anugerah kemakmuran serta kerahayuan,” ujarnya.

Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa dalam kesempatan tersebut mengatakan, Upakara Melaspas dan Pasupati Pratima, Pacanangan dan Sri Sedana di Pura Dalem Sudha, Desa Adat Sidakarya ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Sehingga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan upakara ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ujar Arya Wibawa. (eka/bi)

Baca Juga  Bupati Giri Prasta Hadiri HUT Ke-488 Desa Sedang Abiansemal

Advertisements
iklan dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Desa adat Manistutu Gelar Ngaben Massal, Diikuti 55 Sawa

Published

on

By

ngaben desa manistutu
HADIRI UPACARA: Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, saat menghadiri Upacara Pitra Yadnya Pengabenan lan Memukur Kolektif Kusa Pernawa yang berlangsung di Desa Adat Manistutu, Kecamatan Melaya, pada Rabu (19/3/2025). (Foto: Hms Jembrana)

Jembrana, baliilu.com – Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, turut serta menghadiri Upacara Pitra Yadnya Pengabenan lan Memukur Kolektif Kusa Pernawa yang berlangsung di Desa Adat Manistutu, Kecamatan Melaya, pada Rabu (19/3/2025). Upacara yang penuh makna ini juga meliputi kegiatan Atma Wedana Nyekah Massal, diikuti oleh 55 sawa yang melaksanakan mukur dan mungkah, sedangkan untuk ngelungah diikuti 59 peserta.

Dalam kesempatan tersebut, Bendesa Desa Adat Manistutu I Wayan Reden menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah, khususnya kepada Bupati Jembrana, atas dukungan yang telah diberikan. “Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan, sehingga upacara ini bisa berjalan dengan lancar. Semua ini juga berkat dukungan dari Bapak Bupati Jembrana,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Kembang Hartawan memberikan apresiasi tinggi kepada krama Desa Adat Manistutu atas semangat persatuan yang mereka tunjukkan dalam melaksanakan upacara tersebut. “Saya menghargai semangat kebersamaan yang ditunjukkan oleh krama desa dalam melaksanakan Upacara Pitra Yadnya ini. Semoga prosesi ini terlaksana dengan ikhlas yang tulus,” katanya.

Lebih lanjut, Bupati Kembang berharap agar semua keluarga yang terlibat dalam upacara ini dapat melaksanakan rangkaian acara dengan penuh rasa tanggung jawab sebagai wujud bhakti kepada leluhur. “Saya berharap rangkaian upacara ini dapat berjalan dengan lancar, serta memberikan manfaat bagi kita semua, sesuai dengan harapan bersama,” tambah. (gs/bi)

Advertisements
iklan dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Baca Juga  HUT Sekaa Teruna Praja Wisnu Murti, Bupati Giri Prasta Komit Dukung Kegiatan Sekaa Teruna
Lanjutkan Membaca