Friday, 11 October 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

EKONOMI & BISNIS

Gubernur Koster Komit Bangkitkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Potensi Lokal

BALIILU Tayang

:

de
SERAHKAN BADAN HUKUM KOPERASI: Gubernur Bali Wayan Koster menyerahkan badan hukum koperasi kepada tiga koperasi dan penghargaan koperasi berkinerja dengan baik kepada 15 koperasi se-Bali.

Denpasar, baliilu.com  – Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan sejak dilantik menjadi Gubernur Bali 5 September 2018, telah berkomitmen untuk secara serius membangun ekonomi kerakyatan berbasis koperasi.

“Koperasi itu adalah satu dimensi yang menjadi perhatian serius saya dalam kaitan dengan perekonomian di Bali yang berbasis pada ekonomi kerakyatan,’’ ujar Gubernur Koster saat menghadiri peringatan Hari Koperasi ke-73 dan UMKM Nasional ke-5 Tahun 2020 di Provinsi Bali bertajuk ‘Tatanan Kehidupan Era Baru Kebangkitan Koperasi sebagai Rumah Besar Pemberdayaan UMKM’ yang diselenggarakan di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Selasa (14/7-2020).

Gubernur Koster menyatakan, pembangunan infrastruktur yang dilakukan selama hampir dua tahun terakhir menunjukkan komitmennya untuk membangkitkan akses UMKM dalam menjalankan roda perekonomian di Bali. Gubernur juga telah menunjukkan keberpihakannya terhadap UMKM, salah satunya dengan menggratiskan stan UMKM di ajang Pesta Kesenian Bali.

de
GUBERNUR BALI WAYAN KOSTER

Menurut Gubernur, koperasi dan UMKM di Bali harus dibangun dari hulu sampai ke hilir. “Dan pelakunya musti orang-orang lokal Bali,” tandasnya. Oleh karena itu, ia menambahkan koperasi dan UMKM ini harus berbasis pada potensi lokal Bali, baik itu pangan, sandang dan papan. Koperasi dan UMKM di Bali disebutnya harus memanfaatkan branding Bali yang sudah terkenal untuk memasarkan hasil produksinya, misalnya jeruk bali, salak bali, manggis bali, duren bali, biu bali, sapi bali, babi bali, anjing bali, beras bali, arak bali, anggur bali.

Dikatakan, apa yang dilakukan koperasi supaya melakukan usaha dari hulu sampai ke hilir, dia yang bertani, dia juga yang berproses dalam koperasi mengolah hasil produknya dan dia juga yang berdagang. Ini namanya koperasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Bukan dari rakyat buat orang lain. Jadi betul-betul riil dari hulu sampai ke hilir.

Baca Juga  Bamsoet Dorong Perusahan Tunaikan Kewajiban Corporate Social Responsibility

“Maka saya minta Pak Kadis Koperasi ini buatlah koperasi yang anggotanya itu adalah pelaku-pelaku ini,” ujarnya. Ia meminta agar Dinas Koperasi UMKM menghimpun para petani ke dalam lembaga koperasi sehingga bisa menjalankan usaha dari hulu sampai ke hilir sehingga bisa mensejahterakan masyarakat.

Apa yang harus difasilitasi, kata Gubernur pertama masalah permodalan, ada KUR, kalau di Jakarta bunganya  6 persen tetapi kalau perlu BPD jangan 6 persen tetapi 5 persen maksimum. Tahun 2021 juga keluar Pergub Penguatan Modal Masyarakat dimana bunganya di bawah 5 persen dan itu bisa dimanfaatkan.

Kedua adalah pendampingan untuk pengolahan dan pengembangan produksi. Di Bali punya sumbernya di Politeknik Unud. Lanjut disain kemasan dan pasarnya. ‘’Pergub 99 (Tahun 2018, red) saya berlakukan dan saya langsung kampanye supaya hotel dan restoran di Bali wajib menggunakan produk hasil kerajinan koperasi dan UMKM kita. Lamun sing keto jeg kar uyutang,’’ ujar Gubernur Koster.

Lanjut, ‘’Nanti saya akan operasi di hotel-hotel apa ada ruang UMKM belum. Itu cara saya. Supaya dia betul-betul punya komitmen kepedulian terhadap rakyat Bali dengan perekonomian Bali.’’

Gubernur mengaku kini sedang berupaya agar Bali ini menjadi super hub untuk pariwisata dan produk ekspor impor. Terutama sekali ekspor sehingga nantinya produk Bali punya akses pasar ke luar negeri. ‘’Itu yang saya lakukan maka saya mulai sekarang menumbuhkan ekonomi lokal Bali ini satu-satu, busana Bali, akan dibangun industri olahan jeruk, manggis, anggur kemudian kakau, kita akan bangun industrinya sebagai hilirisasi daripada pangan pertanian,’’ ujarnya.

Di akhir sambutannya, Gubernur berharap Peringatan Hari Koperasi tidak sekedar bersifat seremonial, namun melakukan hal yang bermanfaat nyata yang dirasakan oleh masyarakat.

Baca Juga  Sekda Dewa Indra: Antisipasi Rombel Minta Kepsek Inventaris segala Kebutuhan Sekolah

Sebelumnya, Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Provinsi Bali Ketut Tiwi Effendi mengatakan, dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan oleh koperasi. Kendatipun demikian, pihaknya mengapresiasi pelaksanaan HUT Koperasi ke-73 dan hari UKM Nasional ke-5 Tahun 2020 ini.

Beberapa kegiatan telah dilakukan serangkaian Hari Koperasi seperti webinar pemberdayaan koperasi, webinar dengan LPDB tentang bagaimana koperasi mengakses permodalan, webinar bisnis UMKM, penilaian koperasi terbaik, dan gerakan bagi sembako untuk hindari PHK.

Tiwi mengapresiasi peran Gubernur dan Pemprov Bali dalam menjaga stabilitas perekonomian koperasi dan UMKM saat pandemi. “Pemprov banyak memberikan dorongan berupa stimulus kepada sektor informal. Jadi seluruh dana yang dikucurkan untuk kesejahteraan masyarakat Bali hampir Rp 94,4 miliar,” kata Tiwi.

Pada kesempatan ini Gubernur Koster melakukan penyerahan badan hukum koperasi kepada tiga koperasi dan penghargaan koperasi berkinerja dengan baik kepada 15 koperasi se-Bali. (gs)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan

EKONOMI & BISNIS

Inflasi Bali Meningkat, Kelompok Perawatan Pribadi Jadi Penyumbang Utama

Published

on

By

inflasi bali
Infografis inflasi Bali. (Foto: BI Bali)

Denpasar, baliilu.com – Berdasarkan rilis BPS Provinsi Bali, perkembangan harga Provinsi Bali pada September 2024 secara bulanan mengalami inflasi sebesar 0,13% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang juga mengalami inflasi sebesar 0,10% (mtm).

Secara tahunan, inflasi Provinsi Bali meningkat dari 2,32% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 2,67% (yoy), didorong peningkatan permintaan pada Hari Raya Galungan. Capaian inflasi Provinsi Bali tersebut berada di atas Nasional yang mengalami deflasi bulanan -0,12% (mtm) dan inflasi tahunan 1,84% (yoy). Oleh karenanya, langkah-langkah pengendalian inflasi perlu terus diperkuat melalui kolaborasi, inovasi, dan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), baik di tingkat Provinsi Bali maupun kota/kabupaten.

Secara spasial, peningkatan inflasi bulanan terjadi di Kota Singaraja dan Kab. Badung, sementara Kota Denpasar dan Kabupaten Tabanan mencatat penurunan inflasi bulanan. Kota Singaraja mengalami inflasi sebesar 0,25% (mtm) atau 1,78% (yoy). Sementara itu, Kabupaten Badung mengalami inflasi sebesar 0,09% (mtm) atau 2,53% (yoy). Lebih lanjut, Kota Denpasar mengalami inflasi sebesar 0,06% (mtm) atau 2,99% (yoy). Adapun Kabupaten Tabanan mengalami inflasi sebesar 0,26% (mtm) atau 2,98% (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 2 Oktober 2024 mengungkapkan bahwa kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi penyumbang utama inflasi bulanan September 2024. Berdasarkan komoditasnya, inflasi terutama bersumber dari kenaikan harga canang sari, daging babi, pisang, bawang merah, dan sigaret kretek mesin (SKM). Kenaikan harga canang sari, daging babi, dan pisang didorong meningkatnya permintaan untuk Hari Raya Galungan. Sementara, kenaikan bawang merah sejalan dengan menurunnya panen di Bali maupun NTB. Lebih lanjut, kenaikan harga SKM dilakukan oleh produsen secara bertahap setiap bulan pasca-kenaikan cukai rokok di awal tahun 2024.

Baca Juga  Wagub Cok Ace: Ikmah di Balik Musibah Pandemi Covid-19, Waktunya Benahi Pariwisata Bali

Pada Oktober 2024, sebut Erwin Soeriadimadja, terdapat beberapa risiko yang perlu diwaspadai, seperti potensi kenaikan harga menjelang Hari Raya Kuningan, berlanjutnya kenaikan harga daging babi akibat masih tingginya permintaan dari luar Bali, berlanjutnya tren kenaikan harga emas dunia, dan potensi berlanjutnya kenaikan harga bawang merah seiring dengan berakhirnya masa panen raya.

‘‘Meski demikian, beberapa faktor diprakirakan dapat mendukung terkendalinya inflasi, yakni penurunan harga cabai seiring dengan berlanjutnya masa panen, penurunan kembali harga BBM non-subsidi, dimulainya panen gadu komoditas padi, dan beroperasinya (Rice Milling Unit) RMU Modern di Badung pasca-diresmikan pada Agustus 2024,‘‘ ujar Erwin Soeriadimadja.

Untuk merespons potensi risiko inflasi ke depan, KPw BI Provinsi Bali terus mengajak seluruh Kabupaten/Kota di Bali untuk memperkuat langkah pengendalian inflasi secara konsisten, serta memperkuat inovasi dan sinergitas. Konsistensi seluruh TPID di Bali dalam pengendalian inflasi diwujudkan melalui kebijakan 4K, antara lain operasi pasar murah dan Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen (Genta Paten) di lahan milik Pemerintah Provinsi.

Langkah lain yang dilakukan termasuk penguatan pemantauan ketersediaan stok, perluasan distribusi cadangan pangan pemerintah melalui mitra distributor, toko pangan kita, dan pengecer, optimalisasi bantuan transportasi untuk mendorong kelancaran distribusi pangan, peningkatan sarana dan prasarana produksi pangan, serta penyebarluasan informasi pelaksanaan operasi pasar murah kepada masyarakat diiringi imbauan belanja bijak. ‘‘Melalui langkah-langkah tersebut, Bank Indonesia meyakini inflasi Provinsi Bali pada tahun 2024 akan tetap terjaga dalam kisaran target inflasi nasional 2,5%±1%,‘‘ pungkas Erwin Soeriadimadja. (gs/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Triwulan III/2024, Total Penerimaan Pajak Daerah di Denpasar Capai Rp. 1,02 Triliun Lebih

Published

on

By

Pajak Denpasar
Suasana pelayanan pembayaran pajak di Kantor Bapenda Kota Denpasar. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan Pendapatan Daerah terus mengoptimaliasasi penerimaan pajak daerah. Hingga Triwulan III Tahun 2024 atau Bulan September, Penerimaan Pajak Daerah Kota Denpasar mencapai Rp. 1.021.016.818.431,22. Jumlah tersebut setara dengan 92,82 Persen dari target yang telah ditetapkan yakni Rp. 1,1 triliun. Capaian tersebut tak lepas dari beragam inovasi dan terbosan berkelanjutan yang digencarkan Bapenda Kota Denpasar.

Kepala Bapenda Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Eddy Mulya didampingi Sekretaris Bapenda, I Dewa Gede Rai saat dijumpai di Denpasar pada Senin (23/9) menjelaskan, saat ini realisasi penerimaan pajak daerah pada Triwulan III Tahun 2024 telah mencapai Rp. 1.021.016.818.431,22 atau 92,82 persen. Dimana, pada APBD Perubahan Tahun 2024, penerimaan pajak daerah telah ditingkatkan dengan target sebesar Rp. 1,1 triliun.

Dimana, jumlah penerimaan pada Triwulan III tersebut terdiri atas Pajak Hotel sebesar Rp. 182.195.504.186,30. Pajak Restoran sebesar Rp. 252.416.078.517,00. Pajak Jasa Kesenian dan Hiburan sebesar Rp. 33.303.637.851,42. Pajak Reklame sebesar Rp. 2.543.193.903,50. Pajak PBJT Tenaga Listrik sebesar Rp. 168.924.246.892,00. Pajak Air Tanah sebesar Rp. 6.927.063.782,00. Pajak PBB-P2 sebesar Rp. 108.578.434.297,00. Pajak BPHTB sebesar Rp. 260.871.130.908,00. dan Pajak Jasa Parkir sebesar Rp. 5.257528.094,00.

Lebih lanjut pihaknya mengaku optimis mampu mencapai target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Denpasar. Hal ini dilaksanakan dengan beragam inovasi dan terobosan. Beberapa terbosan yang dilaksanakan guna meningkatkan penerimaan pajak daerah yakni melalui Inovasi Pajak Digital (Pagi) Denpasar, Inovasi Unggulan Renon Digital Area (Reditia). Untuk wilayah Sanur juga telah diluncurkan inovasi Melodi (melayani obyek digital) Sanur.

Selanjutnya, pengembangan klasterisasi pelayanan pajak daerah ini akan menyasar kawasan ekonomi di jalan Teuku Umar Timur, Teuku Barat dan jalan Gatot Subroto. Selain ini kata Eddy Mulya untuk optimalisasi pajak daerah juga ditetapkan dengan pemberian insentif fiskal berupa pengurangan pokok pajak dan penghapusan sanksi denda administrasi, jemput bola pelayanan pembayaran pajak daerah ke desa/kelurahan untuk PBB-P2 serta Pendataan Potensi Objek Pajak Baru dengan melibatkan kepada desa lurah.

Baca Juga  Era New Normal, Satgas Sanur Beri Edukasi Protokol Kesehatan Berniaga kepada Pelaku Usaha

“Tentunya dengan beragam inovasi ini kami optimis penerimaan dari sektor pajak daerah di Kota Denpasar terus meningkat, dan kami mengajak serta mengimbau kepada wajib pajak agar membayar pajak tepat waktu guna mendukung pembangunan dalam mewujudkan kemajuan di Kota Denpasar, dengan tag line ‘Fiskal Kuat, Denpasar Maju’,” ujarnya. (eka/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

IKK Bali Agustus Naik 139,8, Keyakinan Konsumen Menguat

Published

on

By

IKK bali
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja. (Foto: gs)

Denpasar, baliilu.com – Survei Konsumen Bank Indonesia pada Agustus 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi Bali meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Provinsi Bali di bulan Agustus 2024 yang tercatat sebesar 139,8, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 138,6 dan tetap terjaga pada area optimis (indeks > 100).

Optimisme konsumen yang meningkat ini sejalan dengan tingkat inflasi yang terkendali dan peningkatan kunjungan wisatawan pada peak season pariwisata di Bali. Sementara itu, sejalan dengan IKK Bali, IKK nasional tercatat sebesar 124,4, meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 123,4.

Survei Konsumen merupakan survei bulanan Bank Indonesia untuk mengetahui tingkat keyakinan konsumen mengenai kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian ke depan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan bahwa meningkatnya Keyakinan Konsumen di Bali pada Agustus 2024 ditopang oleh capaian Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). Meningkatnya IKE dipengaruhi oleh seluruh komponen pembentuknya, terutama pada Indeks Penghasilan Saat Ini dibandingkan 6 bulan lalu yang tumbuh 4,1% dari 133,5 menjadi 139,0 dan Indeks Konsumsi Barang Kebutuhan Tahan Lama Saat Ini dibandingkan 6 bulan lalu tumbuh 3,02% dari 116,0 menjadi sebesar 119,5.

Di sisi lain, keyakinan konsumen tertahan IEK yang melambat dari 146,3 menjadi 145,5 atau turun -0,6% (mtm). Hal ini disebabkan oleh komponen pembentuk IEK yakni Indeks Ekspektasi Penghasilan 6 bulan mendatang yang tercatat menurun -3,1% (mtm) menjadi sebesar 142,5. Di sisi lain, penurunan IEK tertahan oleh kenaikan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja 6 bulan mendatang yang tumbuh 1,1% (mtm) menjadi sebesar 143,0 dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha 6 bulan mendatang yang tumbuh 0,3% (mtm) menjadi sebesar 151,0. Meskipun demikian, capaian tersebut secara umum masih berada pada zona optimis. Ekspektasi konsumen yang tetap terjaga di masa mendatang mempengaruhi perkembangan konsumsi rumah tangga ke depan, perkembangan investasi, meningkatnya produktivitas dan daya saing serta membuka peluang mendorong pertumbuhan ekonomi Bali yang tetap kuat. Hal ini tetap perlu diiringi dengan sejumlah langkah untuk menjaga daya beli masyarakat.

Baca Juga  Era New Normal, Satgas Sanur Beri Edukasi Protokol Kesehatan Berniaga kepada Pelaku Usaha

Untuk itu, Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Bali melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Bali senantiasa berkoordinasi erat guna mengawal stabilitas pasokan dan harga komoditas guna menjaga tingkat inflasi Provinsi Bali tetap pada rentang kisaran target 2,5%±1%. (gs/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca