Wednesday, 29 November 2023
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

NEWS

Gubernur Koster Memohon Maaf, Sejak Covid Baru Pertama Bertatap Muka Virtual dengan Camat, Lurah dan Perbekel Se-Bali

BALIILU Tayang

:

de
GUBERNUR BALI WAYAN KOSTER

Denpasar, baliilu.com ­– Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan permohonan maaf karena sejak pandemi Covid-19, baru kali ini sempat melakukan tatap muka dengan para camat, lurah dan perbekel se-Bali yang menjadi ujung tombak pelaksanaan program-program yang berkaitan dengan upaya penanggulangan Covid-19.

“Sejak Covid-19 muncul di Bali, baru kali ini kita bertemu, ini pun secara virtual. Itu karena di awal saya fokus pada upaya untuk membuat suatu pola tatanan kebijakan agar penanganan Covid-19 dapat dikelola dengan baik,” ujar Gubernur Koster saat menggelar tatap muka secara virtual dengan para camat, lurah dan perbekel se-Bali, di gedung Jaya Sabha Denpasar, Rabu (1/7-2020). Gubernur yang dalam kesempatan itu didampingi Kadis Pemberdayaan Masyarakat, Desa Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Bali Putu Anom Agustina, S.IP, M.Si.

679 peserta yang terdiri dari camat, lurah dan perbekal mengikuti tatap muka secara daring dengan Gubernur Wayan Koster dari lokasi masing-masing yang tersebar di seluruh Bali. Perbekel dan lurah di sejumlah wilayah melaksanakan video conference dengan Gubernur di kantor camat sebagai titik kumpul. 

Gubernur Koster mengungkapkan, upaya penanganan Covid-19 di Daerah Bali berjalan cukup baik dan memperoleh apresiasi dari pemerintah pusat. Capaian ini tentunya tak terlepas dari peran aktif dan kerja keras para camat, kades dan lurah se-Bali. Untuk itu, ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas sinergi yang telah dibangun di bawah koordinasi bupati/walikota dan komponen terkait yang tergabung dalam gugus tugas.

Meski demikian, Gubernur Koster mengakui bahwa saat ini masih terjadi penambahan kasus positif Covid-19 yang cukup signifikan. “Bila dicermati, ada perubahan pola dalam penambahan kasus positif Covid-19. Di awal, kasus positif didominasi oleh imported case yang dibawa oleh para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali yang dipulangkan oleh perusahan tempat mereka bekerja di luar negeri, namun belakangan penambahan kasus didominasi oleh transmisi lokal,” terangnya.

Secara akumulatif, data per 30 Juni 2020, Bali mencatat angka positif Covid-19 sebanyak 1.493 kasus, terdiri dari 291 PMI, 53 luar daerah, 1.132 transmisi lokal dan 17 kasus WNA. Dari jumlah tersebut, sebanyak 798 orang atau 53,45 persen telah dinyatakan sembuh, 681 orang atau 45,61 persen masih dalam perawatan dan pasien meninggal sebanyak 14 orang atau 0,94 persen. Yang menjadi catatan Gubernur Wayan Koster, kasus transmisi lokal didominasi oleh Orang Tanpa Gejala (OTG) yang mencapai 840 orang.

Baca Juga  Ny. Putri Koster Hadiri Buleleng Development Festival Tahun 2023

Menurutnya hal ini perlu diwaspadai dengan melakukan upaya sistematis dan progresif agar dengan cepat dapat mengetahui masyarakat yang berpotensi terjangkit. Jangan sampai, OTG menularkan kepada orang lain sehingga memicu munculnya kasus baru.

Terkait dengan penambahan data Covid-19, pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Bali ini memberi perhatian pada tiga besar kabupaten/kota dengan jumlah kasus tertinggi  yaitu Denpasar 539 kasus, Kabupaten Badung 187 kasus  dan Kabupaten Klungkung 162 kasus. Dari ketiga wilayah tersebut, Kota Denpasar mendapat sorotan karena sudah semua desa/kelurahan ada kasus positif.

“Untuk Denpasar, sudah semuanya (zona, red) merah. Jadi Denpasar menjadi wilayah yang betul-betul harus mendapat perhatian,” ujarnya sembari meminta camat, perbekel dan lurah lebih serius menangani Covid-19 di bawah koordinir Walikota Denpasar. Untuk mempercepat penanganan Covid-19 di Kota Denpasar, ia telah bicara dengan Walikota IB Rai Dramawijaya Mantra agar ada langkah lebih cepat dan progresif.

Untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di Ibukota Provinsi Bali ini, Gubernur minta camat, perbekel dan lurah se-Denpasar bekerja keras mencegah makin meluasnya penyebaran melalui upaya pendisiplinan dan penertiban masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Penambahan kasus positif Covid-19 yang cukup signifikan menandakan program Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang dirancang Pemkot Denpasar belum terlaksana secara efektif. “Jalankan PKM, bukan hanya menyetop kendaraan di jalan, tapi lebih difokuskan pada upaya menertibkan disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19,” tandasnya.

Sebagai bentuk dukungan, Pemprov Bali menggelontorkan bantuan sebesar Rp 10 miliar untuk penanganan Covid-19 di Kota Denpasar. Bantuan tersebut saat ini tengah diproses secara administratif dan diharapkan dapat segera terealisasikan. Dana bantuan ini nantinya akan diperuntukkan dalam upaya mengoptimalkan penanganan Covid-19, termasuk dana bagi relawan desa, kelurahan dan satgas gotong-royong.

Baca Juga  Pemkot Denpasar Siap Sukseskan Sensus Penduduk 2020

“Ini merupakan kebijakan khusus yang saya ambil untuk Kota Denpasar karena kasusnya sangat tinggi, tentunya menjadi tanggung jawab bersama. Tak hanya dibebankan kepada pemerintah kota,” terangnya.

Selain Kota Denpasar, penambahan kasus positif di Kabupaten Badung dan Bangli juga mendapat sorotan Gubernur Wayan Koster. Ia mengambil sampel beberapa desa dengan tingkat kasus cukup banyak dan langsung menginstruksikan agar perbekel/lurah setempat memberi perhatian khusus dalam penanganannya. Dengan langkah penanganan yang lebih progresif, ia berharap kasus Covid-19 di tiga wilayah itu akan lebih cepat terkendali. Ia menilai, langkah penanganan yang dilakukan Pemkab Badung telah cukup baik dan mampu menekan angka penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut.

Masih terkait kasus positif Covid-19 yang disebabkan transmisi lokal, jebolan ITB ini menyebut saat ini pasar tradisional menjadi klaster penyebaran yang cukup mengkhawatirkan. Oleh sebab itu, ia minta desa yang mengelola pasar benar-benar memperhatikan penerapan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, rajin mencuci tangan dan jaga jarak.

“Pasar harus jadi wilayah yang dijaga dengan ketat oleh kepala desa bersama bendesa adat, kepolisian, bhabinkamtibmas, relawan serta komponen masyarakat yang ada di situ. Semuanya harus serius, bekerja keras dengan kesabaran, banyak koordinasi. Jangan anggap sepele,” imbuhnya.

Menyitir apa yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo, Gubernur Koster mengingatkan bahwa yang dihadapi saat ini bukanlah kondisi biasa namun luar biasa (extra ordinary). Oleh sebab itu sangat dibutuhkan langkah cepat dan inovatif. Bila upaya yang dilakukan biasa-biasa saja atau tidak progresif, Covid-19 akan menjadi ancaman dan roda perekonomian akan terus terganggu. Menurutnya, Pemprov Bali menyiapkan apa yang dibutuhkan kabupaten/kota dalam penanganan Covid-19. “Dananya ada, yang terpenting kita punya spirit dan semangat yang sama,” katanya.

Skema Tatanan Hidup Bali Era Baru

Dalam kegiatan tatap muka dengan camat, perbekel dan lurah se-Bali, Gubernur Koster juga menyampaikan skema tatanan hidup Bali era baru yang saat ini sedang dalam proses penyempurnaan. Ia memahami, sebagai sebuah pandemi, vaksin untuk Covid-19 hingga saat ini belum ditemukan dan itu artinya virus ini akan tetap ada.

Baca Juga  Pesta Miras, Delapan Warga Diamankan Satgas Covid-19 Desa Peguyangan Kangin

“Sudah tiga bulan lebih, kita tak bisa terus melarang orang untuk bepergian atau menutup usaha mereka yang tentunya berdampak pada perekonomian. Untuk itu, kita harus memikirkan skema agar kehidupan masyarakat berjalan dengan baik kembali,” urainya. Agar skema itu dapat berjalan sesuai rencana, ia berharap penanganan Covid-19 dapat dikelola dengan baik.

Sesuai hasil koordinasi dengan pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Bali sepakat mengawali skema tatanan hidup Bali era baru dengan upacara Pamahayu Jagat di Pura Agung Besakih bertepatan dengan Purnama Sasih Kasa, 5 Juli 2020 mendatang. Upacara ini akan diikuti doa lintas agama di tempat ibadah masing-masing secara serentak pada pukul 10.00 Wita.

Tujuan dari ritual dan doa serentak ini adalah untuk menghaturkan puji syukur kepada Tuhan atas anugrah yang diberikan sehingga penanganan Covid-19 di Daerah Bali bisa dilaksanakan dengan baik. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memohon doa restu untuk dimulainya tatanan kehidupan Bali era baru. Selain di Besakih, ritual juga akan dilaksanakan di pura kahyangan desa se-Bali. Masuk pada skema berikutnya, pada tanggal 9 Juli, Bali akan dibuka hanya untuk sektor di luar pariwisata dan pendidikan bagi masyarakat lokal.

Sebelum diumumkan secara resmi, Gubernur Wayan Koster memandang perlu untuk menyampaikan informasi lebih awal kepada para camat, perbekel dan lurah agar mereka melakukan prakondisi serta mulai melakukan upaya atau aksi nyata dalam mendisiplinkan masyarakatnya dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Gubernur mengingatkan agar tatanan kehidupan Bali era baru jangan dimaknai sebagai kehidupan normal sebelum adanya Covid-19. Ia dengan tegas menyampaikan bahwa protokol kesehatan harus diberlakukan dengan ketat. “Tak boleh ada kerumuman, wajib menggunakan masker dan rajin mencuci tangan. Tak boleh ada hiburan malam, tontonan, apalagi tajen. Itu harus tetap dipedomani,” tambahnya. Kepala desa, lurah berkoordinasi dengan bendesa adat dan bhabinkamtibmas diharapkan mulai bersiap untuk menjaga wilayahnya memasuki tatanan kehidupan Bali era baru.

Jika skema ini berhasil, maka akan dilanjutkan dengan pembukaan Bali untuk wisatawan nusantara mulai 31 Juli 2020 mendatang. Dengan catatan, Bali akan selektif membuka objek wisata agar tak ada sumber penularan baru.

Dalam tatap muka, Gubernur membuka ruang dialog dengan peserta vicon. Sejumlah camat, perbekel dan lurah menyampaikan upaya yang telah mereka laksanakan dalam penanganan Covid-19 di wilayah masing-masing. Mereka juga menyampaikan apresiasi atas inisiatif Gubernur Koster menggelar tatap muka secara daring. (*/gs)

hut mangupura
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

NEWS

Pemkot Denpasar Raih Penghargaan Nasional STBM dan Kabupaten/Kota Sehat Kategori Tertinggi

Published

on

By

penghargaan kota sehat denpasar
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, SE, MM saat menerima penghargaan Kota Sehat Kota Denpasar serta Forum Kota Sehat Kota Denpasar, di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa (28/11). (Foto: Hms Dps)

Jakarta, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar kembali berhasil menyabet dua penghargaan skala nasional. Kedua penghargaan yang berhasil diraih yakni penghargaan Kabupaten/Kota Sehat Swasti Saba Wistara yang merupakan kategori tertinggi dan penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award Kategori Pratama. Penghargaan ini diterima Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, SE, MM bersama Tim Pembina Kota Sehat Kota Denpasar serta Forum Kota Sehat Kota Denpasar, di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa (28/11).

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada pemerintah daerah yang telah berhasil mendapatkan penghargaan Kabupaten/Kota Sehat tahun 2023.

“Selamat kepada para kepala daerah yang sudah berhasil lebih baik dari yang lain dalam menciptakan kotanya yang lebih sehat,” jelasnya.

Pihaknya juga menekankan bahwa masalah kesehatan saat ini semakin kompleks khususnya di perkotaan. Hal ini disebabkan peduduk kota yang semakin banyak setiap tahunnya akibat urbanisasi yang tidak terelakkan. Menurutnya, dengan adanya urbanisasi yang tidak terelakkan ditambah perubahan iklim yang terjadi persoalan di kota semakin rumit termasuk masalah kesehatan.

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dalam kesempatan tersebut berysukur atas capaian dua penghargaan yang diraih Pemkot Denpasar. Hal ini membuktikan bahwa kerja keras, inovasi, program dan terobosan Pemkot Denpasar mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat.

Pihaknya mengajak seluruh jajaran Pemkot Denpasar untuk tidak cepat berpuas diri. Penghargaan ini hendaknya menjadi cambuk untuk terus berbuat optimal memberikan pelayanan bagi masyarakat. Sehingga apa yang menjadi dasar pemberian penghargaan ini berlanjut terhadap kemanfaatan yang dirasakan langsung oleh masyarakat Kota Denpasar.

“Dengan diraihnya penghargaan Kota Sehat Swasti Saba Wistara dan STBM Award Pratama diharapkan dapat mewujudkan kondisi Kota Denpasar yang bersih, aman, sehat dan nyaman untuk dihuni dan sebagai tempat bekerja bagi warganya,” ujarnya.

Baca Juga  Pemkot Denpasar Siap Sukseskan Sensus Penduduk 2020

“Dengan terlaksananya berbagai program kesehatan dan sektor lain sehingga dapat meningkatkan sarana, produktivitas dan perekonomian sesuai dengan visi misi Kota Denpasar, semoga ke depan penghargaan ini dapat menjadi cambuk untuk terus berbuat dan berinovasi dalam menciptakan program yang berkemanfaatan bagi masyarakat Kota Denpasar,” imbuh Arya Wibawa.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Anak Agung Ayu Agung Candrawati, M.Kes mengatakan, penghargaan ini diraih setelah dilakukan penilaian dokumen, verifikasi lanjutan dan verifikasi lapangan oleh tim verifikasi pusat terhadap 9 tatanan yaitu tatanan kehidupan masyarakat sehat dan mandiri. Adapun indikator tersebut terdiri atas tatanan permukiman dan fasilitas umum, tatanan pendidikan, tatanan pasar, tatanan pariwisata, tatanan transportasi dan tertib lalulintas jalan, tatanan perkantoran dan perindustrian, tatanan perlindungan sosial, tatanan pencegahan dan penanganan bencana yang ada di Kota Denpasar.

Berkenaan dengan STBM Award lanjut Ayu Candrawati, penghargaan ini merupakan ajang pengakuan terhadap keberhasilan pemerintah daerah atas upaya percepatan perubahan perilaku masyarakat hidup sehat dengan tidak ada lagi praktik buang air besar (BAB) sembarangan. Dimana penghargaan ini diinisiasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait.

Menurut Ayu Candrawati, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Pemicuan 5 Pilar STBM ini bertujuan untuk memicu masyarakat agar mengubah perilaku yang merusak lingkungan dan  memfasilitasi masyarakat melakukan analisa terkait perilaku mereka dalam melakukan buang air besar untuk stop buang air besar sembarangan.

Pihaknya menambahkan, bahwa kunci keberhasilan pencapaian Kabupaten/Kota Sehat dan (STBM) Award terletak pada kolaborasi serta komitmen penuh lintas sektor, dari pemerintah daerah, swasta, LSM dan masyarakat, untuk memenuhi setiap indikator pada setiap tatanan di sektor masing-masing. Peran dan komiten mengupayakan sehingga mampu memacu percepatan pembangunan kesehatan lingkungan masyarakat hidup sehat dan produktif. (eka/bi)

Baca Juga  Banjar Ujung Kesiman Jadi Percontohan PKM Preventif Skala Lingkungan di Denpasar

hut mangupura
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Angkat Tema “Korprikan Indonesia”, Walikota Jaya Negara Pimpin Apel HUT Ke-52 Korpri

Published

on

By

korpri denpasar
INSPEKTUR: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menjadi inspektur upacara dalam Peringatan HUT ke-52 Korpri berlangsung di Lapangan Lumintnag Denpasar, Rabu (29/11). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Peringatan HUT Ke-52 Korp Pegawai Republik Indonesia (Korpri) berlangsung di Kota Denpasar melalui apel peringatan pengibaran Bendera Merah Putih. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara di Lapangan Lumintang Denpasar, Rabu (29/11).

Hadir dalam kesempatan ini, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Forkopimda Kota Denpasar, Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Antari Jaya Negara, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana, serta OPD Pemkot Denpasar. Tema Hut Korpri tahun ini “Korprikan Indonesia”, yang dalam kesempatan ini juga dilaksanakan pelantikan Dewan Pengurus Korpri Kota Denpasar Masa Bakti Tahun 2023-2028.

Dalam sambutannya, Walikota Jaya Negara menyampaikan, pada dasarnya Korpri memberikan pelayanan publik yang lebih menarik, atraktif, kreatif untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat. Organisasi Korpri merupakan wadah untuk menghimpun seluruh pegawai Republik Indonesia, dalam rangka meningkatkan perjuangan, pengabdian, serta kesetiaan kepada Pancasila.

Organisasi Korpri ini harus terus bertransformasi menjadi memperkokoh sikap melayani menjadi abdi masyarakat, menjadi abdi negara, terus berinovasi dan mengembangkan cara kerja baru yang lebih efisien, terus beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, memberi solusi dengan cepat dan jitu sehingga dirasakan kehadirannya oleh masyarakat.

“Untuk itu maka saya minta agar Korpri tetap solid sebagai organisasi di dalam kedinasan sehingga aspirasi ASN dapat ditampung, diformulasikan, dan disalurkan secara proporsional dan profesional,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan Korpri harus melayani masyarakat dengan sepenuh hati, dengan merubah mindset bahwa ASN bukanlah orang yang harus dilayani tetapi yang melayani seluruh lapisan masyarakat

Baca Juga  Pesta Miras, Delapan Warga Diamankan Satgas Covid-19 Desa Peguyangan Kangin

“Hendaknya bekerja dengan Ikhlas dan Tuntas, Berintegritas dan Profesionalitas, mampu melahirkan inovasi-inovasi baru bagai solusi atas permasalahan yang terjadi di masyarakat khususnya sehingga masyarakat merasa terlindungi, terayomi, dan merasa hidup dalam kebersamaan, merasa tidak terasingkan atau terpinggirkan, sehingga keberadaan Korpri dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.

Sementara Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana yang juga selaku Ketua Korpri Kota Denpasar mengatakan, HUT ke-52 Korpri ini hendaknya dimaknai seluruh jajaran Korpri di Kota Denpasar sebagai ajang untuk meningkatkan kinerja. Dimana, pihaknya berharap kedepannya seluruh jajaran Korpri Kota Denpasar bisa semakin solid profesional dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tema utama “Korprikan Indonesia”.

“Artinya kita selaku anggota Korpri kita harus semakin solid dan kompak dalam rangka menuju ASN yang profesional sehingga nanti semua program visi dan misi kota kreatif berbasis budaya menuju Denpasar Maju bisa terlaksana dengan baik dan juga menjadi barometer kita untuk meningkatkan kecakapan dan kemahiran dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai ASN dan memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat,” ujar Alit Wiradana. (eka/bi)

hut mangupura
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Walikota Jaya Negara Launching Inovasi Jaya Gupta

Jadi Wadah Kolaboratif Padukan Pendidikan dan Teknologi Tingkatkan Pelayanan

Published

on

By

Jaya Gupta
LUNCURKAN JAYA GUPTA: Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat meluncurkan secara resmi Inovasi Jaringan Pelayanan Guru dan Tenaga Pendidikan (Jaya Gupta) bertepatan dengan Peringatan HUT Korpri ke-52 dan Peringatan Hari Guru Nasional tahun 2023 di Dharma Negara Alaya Kota Denpasar, Rabu (29/11). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara pada Rabu, 29 November 2023 meluncurkan secara resmi Inovasi Jaringan Pelayanan Guru dan Tenaga Pendidikan (Jaya Gupta) bertepatan dengan Peringatan HUT ke-52 Korpri dan Peringatan Hari Guru Nasional tahun 2023 di Dharma Negara Alaya Kota Denpasar.

Hadirnya inovasi berbasis aplikasi ini diharapkan mampu menjadi wadah kolaboratif dalam memadukan pendidikan dengan teknologi guna meningkatkan pelayanan.

Serangkaian Peluncuran Inovasi Jaya Gupta, turut digelar pameran pendidikan yang melibatkan sebanyak 10 perwakilan TK/PAUD, sebanyak 30 Perwakilan SD, sebanyak 30 perwakilan SMP serta sebanyak 8 perwakilan komunitas belajar di Kota Denpasar.

Hadir dalam kesempatan tersebut Sekda Kota Denpasar sekaligus Ketua Dewan Pengurus Korpri Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Direktur TI dan Kerja Sama Universitas Negeri Surabaya, Prof. Selamet Setiawan, Ph.D, Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny, Widnyani Wiradana, Pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar serta undangan lainnya.

Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana dalam laporannya menjelaskan, sejalan dengan semangat reformasi dan adaptasi terhadap perkembangan zaman, pengembangan inovasi dalam menyelenggarakan pelayanan pendidikan sangatlah diperlukan. Salah satu cara yang sangat relevan dengan pemanfaatan teknologi informasi, terutama aplikasi yang dapat mendukung peran guru dan tenaga kependidikan dalam memberikan layanan pendidikan yang lebih baik.

Pihaknya berharap, adanya inovasi di bidang  pembinaan ketenagaan Dinas Pendidikan Kota Denpasar dapat memberikan informasi yang akurat dan akuntabel bagi masyarakat terkait layanan dan inovasi dalam bidang pendidikan. Hal ini utamanya bagi guru, pengawas, kepala sekolah, serta tenaga kependidikan lantaran aplikasi ini memuat fitur layanan berbagi praktik baik, aksi nyata, layanan tendik, dan hallo guru.

Baca Juga  CAI Permata, Wagub Cok Ace: Berharap Peserta Mantapkan Tekad jadi Patriot Pembangunan Bangsa

“Marilah kita bersama-sama mendukung dan aktif berpartisipasi dalam pengembangan inovasi aplikasi pelayanan pendidikan. Dukungan ini tidak hanya mencakup pemahaman dan penerimaan terhadap teknologi baru, tetapi juga kolaborasi antara anggota Korpri, pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan lainnya,” ujarnya.

“Inovasi Jaya Gupta dapat sebagai wadah karya inovatif dan praktik baik guru dan tenaga kependidikan, harapannya dapat memberikan inspirasi  kepada insan pendidik lainnya mengembangkan ide gagasannya demi kemajuan pendidikan di Kota Denpasar,” ujarnya.

Direktur TI dan Kerja Sama Universitas Negeri Surabaya, Prof. Selamet Setiawan, Ph.D dalam mengucapkan terimakasih atas kerja sama antara Pemkot Denpasar dan Universitas Negeri Surabaya dalam mendukung pengembangan inovasi Jaya Gupta. Dimana, hadirnya inovasi ini diharapkan mampu mendukung kolaborasi antara pendidikan dan teknologi yang tentunya tetap memegang teguh kearifan lokal dan nilai-nilai pendidikan.

“Komitmen Universitas Negeri Surabaya, kami tetap mengembangkan kerja sama demi mengemban Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ini merupakan salah satu pengabdian kami, dan kami berharap inovasi Jaya Gupta ini mampu meningkatkan profesional dalam dunia pendidikan dengan memegang teguh kearifan lokal,” ujarnya.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, Pemerintah Kota Denpasar memberikan apresiasi dan sangat mendukung pengembangan inovasi untuk memudahkan palayanan di setiap perangkat daerah. Hal ini  sejalan dengan visi Kota Denpasar yaitu “Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju”.

“Kita mendorong semua pihak untuk terus berkontribusi dalam pembangunan Kota Denpasar ini, dengan semangat Sewaka Dharma dan Vasudaiva Khutumbakam kita perkuat gotong-royong termasuk dalam peningkatan kualitas pelayanan di sektor pendidikan,” ujarnya.

Dikatakannya, pendidikan merupakan fondasi utama pembangunan sebuah masyarakat yang maju dan berkualitas. Karenannya, langkah inovatif dalam penyelenggaraan pendidikan menjadi suatu keharusan. Dengan adanya inovasi ini Jaya Negara berharap, guru dapat lebih fokus pada pembelajaran, sedangkan tenaga kependidikan dapat lebih efisien dalam mendukung kelancaran proses pendidikan. Pihaknya  mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam pengembangan aplikasi ini.

Baca Juga  Wagub Cok Ace Minta Matangkan Program-program Pariwisata di Tatanan Kehidupan Era Baru

“Kami percaya bahwa pengembangan Aplikasi Jaya Gupta dalam pelayanan pendidikan untuk guru dan tenaga kependidikan merupakan langkah positif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui teknologi, kita dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih responsif, efisien, dan mendukung perkembangan pesat dalam dunia pendidikan,” jelasnya.

“Langkah ini tidak hanya mencerminkan semangat kerja sama kita untuk memajukan dunia pendidikan, tetapi juga sebagai bentuk nyata komitmen kita untuk menciptakan generasi yang unggul dan berdaya saing,” imbuhnya. (eka/bi)

hut mangupura
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca