Denpasar, baliilu.com – Gubernur Bali I Wayan Koster saat memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Pemulihan Pariwisata dan Perekonomian Bali Dampak Virus Corona (Covid-19), Jumat (6/3-2020) di ruang Tirta Gangga, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Denpasar, langsung menghadirkan program branding “We Love Bali Movement”.
Aksi yang membuktikan ketangguhan Bali dalam menyelenggarakan kepariwisataan, merupakan sebuah gerakan
dari seluruh elemen masyarakat secara sekala niskala sebagai wujud rasa cinta dan
terima kasih atas anugerah alam, manusia, dan budaya Bali yang telah memberi
manfaat bagi umat manusia.
Gubernur Koster menyatakan
Bali merupakan destinasi pariwisata terbaik dunia karena
memiliki kekayaan dan keunikan budaya serta kearifan lokal masyarakat yang
didukung oleh keindahan alam dan keramahtamahan masyarakatnya. Dengan
karakteristik alam dan budaya itu, masyarakat dari berbagai belahan dunia
sangat mencintai dan mengagumi Bali. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau
Dewata dengan auranya yang sangat kuat, sehingga masyarakat dunia semakin
tertarik untuk berkunjung ke Bali. Sebagai destinasi pariwisata terbaik dunia,
Bali memiliki fasilitas berstandar internasional dan memiliki sumber daya
manusia yang profesional serta berpengalaman dalam mengelola kepariwisataan.
Pariwisata Bali seringkali mengalami
guncangan-guncangan, seperti; kejadian Krisis Teluk Persia (Perang Teluk) tahun
1990-1991, Bom Bali tahun 2002, virus SARS tahun 2003, dan erupsi Gunung Agung tahun
2017. Saat ini kembali pariwisata Bali mengalami guncangan akibat merebaknya
wabah Covid-19
yang terjadi di beberapa negara sehingga mengakibatkan menurunnya kunjungan
wisatawan mancanegara ke Bali. Berbagai peristiwa tersebut semakin mematangkan
pengalaman Bali dalam mengelola pariwisata dan semakin meningkatkan daya
tahan kepariwisataan Bali.
‘’Hari ini kita semua kumpul di sini di Bank Indonesia, ini menjadi
momentum bagi kita semua untuk melakukan instrospeksi atas segala hal yang
telah kita lakukan selama ini di Bali, agar memperbaiki situasi di masa depan
agar Bali bisa survive untuk membangun di bidang pariwisata, dan juga
perekonomian. Di samping juga kita harus menggerakkan sektor lainnya agar di Bali pembangunan di
berbagai sektor bisa berimbang dan tidak semata-mata bergantung pada pariwisata,’’ ujarnya.
‘’Itulah sebabnya saya berinisiatif dengan berbagai pihak untuk
menyelenggarakan pertemuan hari ini. Kita harus melakukan sesuatu hal yang
konkrit, konkrit dan konkrit. Supaya kita bisa pulih. Virus corona berjalan, namun
kita tidak boleh berhenti, kita harus terus bergerak untuk menangani masalah
ini dengan baik, dengan cermat dan bersama-sama memulihkan pariwisata dan
perekonomian di Bali,’’ lanjutnya.
Terkait penanganan virus corona, kata Gubernur, sudah punya tim yang cukup solid, standarnya WHO. Jadi itu sudah ada
yang menangani secara khusus, juga nanti akan dijadikan satu kebijakan satu
pintu untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak berkaitan dengan pengelolaan
kesehatan akibat dari wabah virus corona.
GUBERNUR KOSTER: Badai pasti berlalu
Sejalan dengan implementasi visi pembangunan daerah Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, Bali terus melakukan pembenahan penyelenggaraan kepariwisataan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas lingkungan alam, manusia, dan budaya. Bali telah sukses menerapkan kebijakan pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai. Saat ini Bali sedang melaksanakan berbagai inovasi kebijakan, seperti: sistem pertanian organik, Bali energi bersih, kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan pengelolaan sampah berbasis sumber. Bali terus meningkatkan sumber daya manusia yang semakin profesional sesuai dengan tuntutan zaman. Pada saat yang bersamaan, Bali terus bergerak dalam memperkuat dan memajukan kearifan lokal dan budaya, yaitu program perlindungan Kawasan Suci Besakih di Kabupaten Karangasem dan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung. Tujuannya adalah untuk memperkokoh fundamental budaya dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin dinamis dan untuk mengembalikan Bali sebagai Padma Bhuwana, Pusat Peradaban Dunia.
Dalam rangka meningkatkan daya saing
pariwisata, Bali saat ini tengah gencar membangun infrastruktur darat, laut,
dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi. Beberapa infrastruktur yang
sedang dan akan dibangun, seperti: jalan pintas (short cut) Singaraja – Denpasar, rencana pembangunan jalan Tol
Gilimanuk – Denpasar, pengembangan Bali
Maritime Tourism Hub di Benoa, pembangunan Pelabuhan Segitiga Sanur – Nusa
Penida – Nusa Lembongan, dan pengembangan kapasitas Bandara Internasional I
Gusti Ngurah Rai. Pembangunan infrastruktur ini dilakukan untuk
meningkatkan daya dukung, keamanan, dan kenyamanan Bali sebagai destinasi
pariwisata berkelas dunia. Inilah bukti bahwa Bali tidak pernah diam, melainkan
terus bergerak maju.
Di tengah munculnya wabah Covid-19 di Tiongkok yang
berdampak di beberapa negara, Gubernur
Koster memastikan sampai saat ini penyebaran Covid-19 tidak terjadi di
Bali. ‘’Dengan
pengalaman dan daya dukung yang semakin baik, kami menjamin Bali tetap merupakan destinasi yang
aman, nyaman, dan paling menarik untuk dikunjungi,’’ tegas Gubernur Koster.
Untuk membuktikan ketangguhan Bali dalam menyelenggarakan
kepariwisataan, Gubernur Koster menghadirkan program branding “We Love Bali Movement’’ yang peluncurannya dipimpin langsung saat memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Pemulihan Pariwisata dan
Perekonomian Bali Dampak Virus Corona (Covid-19). Aksi tersebut meliputi program: paket pariwisata super deal, rally wisata we love Bali, festival
kuliner khas Bali, festival musik berskala internasional, festival DJ berskala internasional, international surfing competition, lari marathon Bali 10 K internasional, Bali culture world celebration, mengundang familiarization trip top
tour operator/wholesaler, mengundang travel writer, youtuber, blogger, influencer untuk kampanye “We Love Bali
Movement’’,
dan fasilitasi
berbagai event
berskala internasional
di Bali.
Untuk Bali yang kita cintai
bersama, Gubernur Koster mengajak
masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia agar datang dan berkunjung ke Bali
untuk melihat keindahan alam Bali, menyaksikan seni budaya Bali, dan menikmati kuliner khas Bali. ‘’Dengan penuh suka cita
dan rasa bangga, kami menunggu kedatangan yang terhormat
para pecinta Bali di Pulau Dewata, The Island
of Gods. Semoga dengan niat kita yang tulus semua, demi Bali yang kita cintai
bersama kita akan bisa melewati ini semua dengan baik. Badai pasti berlalu !!!’’ terang Koster optimis.
Hadir
pada acara ini, Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Arta Ardhana Sukawati, Sekretaris
Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Bali Trisno Nugroho, Pimpinan DPRD Provinsi Bali, Bupati/Walikota se-Bali, pelaku
pariwisata, pelaku kesehatan, pelaku ritel di Bali. (*/balu1)
MASUKAN: Bupati Nyoman Giri Prasta memberi masukan saat penayangan Master Plan Desa Mengwi di Ruang Rapat Giri Gosana Kantor Perbekel Mengwi, Kecamatan Mengwi, Badung, Minggu (17/9). (Foto: ist)
Badung, baliilu.com – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta memberi masukan pada Penayangan Master Plan Desa Mengwi sekaligus hadir pada acara ramah tamah dengan PKK se-Desa Mengwi bertempat di Ruang Rapat Giri Gosana Kantor Perbekel Mengwi, Kecamatan Mengwi, Badung, Minggu (17/9).
Hadir dalam kesempatan ini Camat Mengwi I Nyoman Suhartana beserta unsur Tripika Kecamatan Mengwi, Perbekel Desa Mengwi I Nyoman Swarjana, Bendesa Adat Mengwi Ida Bagus Oka, tokoh masyarakat dan PKK se-Desa Mengwi.
Dalam sambutannya Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, menyampaikan rasa syukur rasa bangga bisa hadir sekaligus melihat video master plan untuk pembangunan di Desa Mengwi. Dirinya ingin pembangunan Desa Mengwi betul-betul dikelola oleh masyarakat Mengwi.
“Bagi warga yang hidup, lahir, mati di Mengwi Utpeti, Stiti, Pralina miliki bersama-sama itu yang saya inginkan. Jangan perorangan, jangan kelompok, yang saya inginkan masyarakat Mengwi ini harus menjadi tuan di rumahnya sendiri, seperti ada kawasan pariwisata ke depan di Mengwi. Saya tidak ingin masyarakat Mengwi tidak terlibat dalam pembangunan desanya sendiri, yang saya inginkan semua masyarakat Mengwi harus terlibat karena pembangunan Mengwi ini supaya benar-benar menjadi pendapatan desa yang akan dikembalikan sepenuhnya lagi kepada desa,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan, dengan sketsa gambar Duk Print Master Plan itu akan menghabiskan anggaran kurang lebih Rp.125 miliar. “Saya setuju dengan Duk Print Master Plan tadi, siapa yang mau maju silahkan saya akan dukung sepenuhnya selama saya masih menjadi Bupati dan diharapkan pembangunan itu sudah rampung. Kepada Perbekel saya harapkan juga dalam pelaksanaannya semua Banjar dilibatkan dalam pembangunan wilayah Desa Mengwi, kita harus bersatu membuat jembatan emas buat generasi ke depan, dan harapan saya kepada Perbekel Mengwi di tahun 2023 ini tuntaskan Rumah Sehat Layak Huni untuk masyarakat di Mengwi setelah itu baru pikirkan ke depan untuk kemajuan Mengwi, tetapi untuk memajukan Mengwi ini masyarakat dan tokoh-tokoh harus bersatu jika tidak bersatu kita tidak akan berhasil untuk memajukan Desa Mengwi ini,” pesan Giri Prasta.
Ditambahkan, Perbekel dan masyarakat harus gotong-royong mewujudkan master plan yang ditayangkan tadi untuk mewujudkan Desa Wisata dimana desa wisata ini adalah home base-nya pariwisata.
“Desa Wisata itu didalamnya berisi Agro Wisata Pariwisata yaitu wisata berbasis dengan perkebunan, ada Ekowisata yakni wisata yang berbasis dengan lingkungan, ada Health Wisata yaitu wisata yang berbasis dengan kesehatan, dan Culture Wisata, wisata yang berbasis dengan seni dan budaya. Inilah home base-nya Desa Wisata, maka saya pastikan Mengwi ini kalau bicara masalah ikatan ibukota yang ada di Kecamatan Mengwi ini yang terdiri dari Desa dan Kelurahan harus bagus jangan sampai ibukota kecamatan ini tidak bagus,” tutupnya.
Sementara itu Perbekel Desa Mengwi I Nyoman Swarjana mengucapkan banyak terimakasih atas kehadiran Bapak Bupati Badung bersama undangan lainnya dimana Desa Mengwi memperlihatkan dan menayangkan Master Plan pembangunan di wilayah Desa Mengwi. Adapun kegiatan-kegiatan di tahun 2022 yang intinya berkaitan dengan pembangunan-pembangunan diantaranya Kantor Desa Mengwi, finishing Balai Banjar Munggu dan yang lainnya. Lanjut di tahun 2023 pertama di bulan Maret sudah masuk dana hibah pembangunan Balai Banjar Serbaguna Banjar Delod Bale Agung, Lebah Pangkung dan Balai Banjar Lebah Pangkung ini diawali dari hibah tanah dan pembangunannya sudah berjalan 80%. Selain ini hibah di induk juga sudah terealisasi untuk acara Atma Wedana dan bantuan lainnya juga sudah banyak yang terealisasi untuk pembangunan di wilayah Mengwi.
“Dapat kami sampaikan dan pertunjukan melalui video master plan yang Bapak Bupati tonton, itulah konsep kami ke depan untuk menata wilayah yang ada di Desa Mengwi apalagi yang sering bapak ucapkan membangun Badung dari desa, konsep itulah yang kami pakai pedoman. Oleh karena itu mudah-mudahan konsep yang kami tunjukan melalui master plan yang ini bisa bapak realisasikan dananya untuk pembangunan di wilayah Desa Mengwi,” pintanya. (gs/bi)
Air Terjun Bengbengan di Desa Lemukih Buleleng. (Foto: ist)
Buleleng, baliilu.com – Buleleng terkenal kaya akan keindahan alam, utamanya alam pedesaan. Air terjun Bengbengan adalah salah satu potensi keindahan alam yang dimiliki Desa Lemukih di Kecamatan Sawan.
Desa Lemukih merupakan salah satu desa yang saat ini masih terjaga keasriannya. Sepanjang jalan desa terdapat hamparan pohon cengkeh, kopi, manggis yang memanjakan mata kita untuk melihatnya.
Desa ini memiliki luas wilayah 39,70 km persegi dengan jumlah penduduk 4.335 orang yang sebagian besar bermata pencarian sebagai petani. Desa Lemukih kini sedang mengembangkan Daerah Tujuan Wisata (DTW) seperti, Air Terjun Fiji, Gerombong, Ikut Sampi, Yeh Mampeh, Lalang dan Bengbengan.
Media menemui salah satu anggota Bumdes Lemukih, Ketut Susila pada Sabtu (16/9). Ketut Susila menyampaikan bahwa Desa Lemukih kini sedang mengembangkan Air Terjun Bengbengan. Air Terjun Bengbengan awalnya bernama Brembengan (jurang).
Ketut Susila menambahkan, akses jalan menuju air terjun berjarak 1 km dari Kantor Desa Lemukih. Pengunjung dapat menuju lokasi dengan menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua dengan parkir di Banjar Nangka. Selanjutnya, pengunjung melewati jalan setapak dengan puluhan anak tangga yang berjarak 100 meter sampai ke air terjun.
“Sepanjang jalan setapak, pengunjung akan melihat pemandangan dengan panorama yang indah dan sejuk,” ucapnya. Dengan posisi lokasi air terjun, wisatawan yang hobi tracking wajib untuk mencobanya.
Adapun ketinggian Air Terjun Bengbengan kurang lebih 50 meter dengan memiliki air yang jernih bersumber dari mata air langsung. Harga tiket pengunjung sebesar 20 ribu rupiah untuk wisatawan mancanegara dan 10 ribu rupiah untuk wisatawan lokal/domestik. “Dalam menjaga kebersihannya, kami telah menyiapkan kantong sampah baik organik, maupun nonorganik,” tegasnya.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan, DTW tengah memanfaatan teknologi berupa fasilitas e-ticketing. Pemerintah Desa Lemukih sedang dalam proses pengajuan kerja sama dengan Pemerintah dalam proses digitalisasi tersebut.
“Mudah-mudahan tahun ini prosesnya berjalan dengan lancar dan sesuai harapan kami, sehingga pengelolaan Desa Wisata Lemukih menjadi lebih akuntabel,” harapnya.
Sementara itu, Perbekel Lemukih, I Nyoman Singgih mengungkapkan, Desa Lemukih tidak hanya mengandalkan DTW air terjun. Desa Lemukih memiliki beberapa perkebunan yang membuat Desa Lemukih menjadi salah satu desa mandiri.
Melihat potensi yang ada, Perbekel Singgih berharap kedepannya Desa Lemukih semakin maju. Pembukaan Turyapada Tower di Yeh Ketipat merupakan pintu awal dari pengembangan pariwisata Desa Lemukih.
“Pengembangan pariwisata ini sangat mengangkat perekonomian Desa Lemukih terutama kepada generasi muda maupun pengusaha,” tutupnya.
Pihaknya mengajak kepada wisatawan mancanegara dan lokal untuk melihat seni budaya, pemandangan alam, serta keindahan panorama yang ada di Desa Lemukih. (gs/bul)
SURYALOKA: Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra berfoto bersama usai membuka secara resmi acara Suryaloka yang dirangkaikan dengan Tourism Talk bertempat di Graha Tirta Gangga, Lantai 2, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Denpasar pada Senin (11/9). (Foto: ist)
Denpasar, baliilu.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra membuka secara resmi acara Suryaloka yang dirangkaikan dengan Tourism Talk bertajuk Fostering Sustainable Economic through Quality Tourism: Unlocking Indian Market Potential bertempat di Graha Tirta Gangga, Lantai 2, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Denpasar pada Senin (11/9).
Dalam kesempatan tersebut, Sekda Dewa Indra mengapresiasi BI terutama Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali yang terus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Bali. “Kita kembali saat pandemi Covid-19 melanda, dan juga saat recovery, BI selalu hadir membantu industri pariwisata dan UMKM di Bali,” jelasnya.
Mengenai tema untuk menarik wisatawan India, Sekda Dewa Indra mengaku itu merupakan langkah yang tepat. Mengingat wisatawan dari India, termasuk salah satu wisatawan terbesar di Bali. Sebelum pandemi Covid-19 tahun 2019, ia mengungkapkan jika wisatawan India datang ke Bali sekitar 374.000. “Pada tahun 2020 dan 2021 tentu mengalami penurunan karena pandemi melanda seluruh dunia. Namun angka tersebut mulai naik di tahun 2022 dan tahun 2023 per 31 Agustus sudah menyentuh angka 288.000 wisatawan. Saya optimis angka tahun 2019 akan terlampaui bahkan melebihi,” tuturnya.
Birokrat asal Pemaron, Buleleng tersebut juga mengaku bahwa India merupakan pasar wisatawan yang sangat potensial untuk Bali. Hal itu dipandang karena kedua pihak mempunyai kultur yang mirip. Jadi ia sangat yakin jika potensi tersebut bisa dikembangkan dan dinaikkan terus.
“Ini semua tergantung dari semua pihak, baik pemerintah yang dalam hal ini imigrasi sebagai pintu masuk dilanjutkan dengan industri sebagai pintu berikutnya yang memberikan pelayanan prima bagi wisatawan untuk tema besar pariwisata Bali yaitu Quality Tourism,” tandasnya.
Sementara Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali R. Erwin Soeriadimadja mengungkapkan jika pariwisata masih menjadi penggerak utama perekonomian Bali. Untuk itu pihaknya ingin mendorong Pariwisata Berkualitas atau Quality Tourism di Bali. Untuk itu ia mengajak semua pihak untuk berkoordinasi mencapai tujuan tersebut.
“Mari kita bersama-sama mewujudkan Quality Tourism di Bali agar semakin mendunia utamanya Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten/Kota, Asosiasi Perbankan dan seluruh Insan Pariwisata agar menaruh perhatian yang besar untuk membuat kerja sama tidak hanya untuk kebangkitan pariwisata di Bali tapi juga yang terpenting industri derivatifnya dari pariwisata yang mana bisa lebih mewujudkan ekonomi Bali yang lebih kuat, lebih sejahtera dan juga lebih inklusif,” ungkap Erwin Soeriadimadja.
Apresiasi juga datang dari Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti. Ia mengungkapkan jika agenda Suryaloka dan Tourism Talk merupakan salah satu perwujudan nyata bagi Bank Indonesia untuk berkontribusi di dalam pengembangan perekonomian sektor pariwisata. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong terbangunnya sinergi antara pemerintah, akademisi, praktisi, serta para pelaku usaha dalam meningkatkan kunjungan wisatawan.
“Kami punya program sosial Bank Indonesia dimana program itu sebenarnya adalah bagaimana Bank Indonesia itu bisa berkontribusi nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ucap Destry.
Hadir sebagai narasumber, GA Diah Utari, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyampaikan up-date perekonomian Provinsi Bali serta diseminasi hasil survei rutin dan ad-hoc yang telah dilakukan KPw BI Provinsi Bali, Konjen India di Bali, membahas Peluang Peningkatan Kunjungan Wisatawan India ke Bali dan potensi Kerja Sama Investasi, Forum Komunikasi Desa Wisata membahas Potensi Desa, Neeharika Singh yang membahas Wisata untuk Menarik Kunjungan Wisman India dan PT. Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali mengenai Tren dan Pola Perjalanan Wisman Melalui Pelabuhan Udara. (gs/bi)