Denpasar, baliilu.com
– Beragam upaya penanganan dan pencegahan sudah dilaksanakan Gugus Tugas
Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar untuk mendukung percepatan
penanganan dan memutus rantai penyebaran Covid-19. Tak hanya itu, seluruh
elemen masyarakat pun ikut bahu-membahu untuk bergotong-royong.
Namun, belakangan angka kasus Covid-19 mengalami
peningkatan. Hal ini lantaran komitmen GTPP Covid-19 Kota Denpasar meningkatkan
kuantitas tes secara massal dan masif, baik rapid tes dan swab tes berbasis
PCR. Sehingga pola sebaran dan potensi transmisi lokal dapat ditemukan secara
cepat dan akurat. Tentunya hal ini juga dibarengi dengan tracking dan screening.
“Di Kota Denpasar dengan jumlah dan kepadatan penduduk bisa
dibilang tinggi, kuantitas tes masif menjadi kunci, karena potensi transmisi
lokal yang besar terjadi pada daerah dengan kepadatan penduduk tinggi dan
mobilitas masyarakat yang tinggi pula,” ujar Juru Bicara GTPP Covid-19 Kota
Denpasar, I Dewa Gede Rai, Jumat (12/6-2020).
“Jika ada pertanyaan mengapa kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar
cenderung mengalami peningkatan, hal ini lantaran screening, testing dan tracking
yang dilanjutkan dengan swab tes massal yang digelar secara masif, sehingga
klaster penyebaran dapat terindentifikasi, dan penanganan serta pencegahan
dapat dilaksanakan secara tepat sasaran,” tambah Dewa Rai.
Dewa Rai menjelaskan pola pengecekan sebagai deteksi awal
akan terus dilaksanakan. Sehingga penanganan kasus Covid-19 di Kota Denpasar
tepat sasaran.
“Klaster pasien positif saat ini kan banyak yang tidak
sakit, bahkan banyak yang sehat tanpa gejala,
jika ini bergerak terus, bermigrasi dan menular kepada mereka yang usia
rentan, serta jika tidak diambil tindakan maka bisa berpotensi terjadi lonjakan
kasus yang dahsyat dan bisa menimbulkan korban,” ujar Dewa Rai.
Lebih lanjut dikatakan, hingga saat ini Pemkot Denpasar
telah melakukan tes baik rapid maupun swab kepada sekitar 3.850 warga di
Denpasar. Mereka yang dites ini merupakan warga asli Denpasar maupun warga luar
Denpasar yang masuk ke Kota Denpasar.
Dewa Rai menambahkan, tes sejumlah 3.850 warga ini hanya
dilakukan oleh Pemkot Denpasar. Selain itu, adapula pihak swasta yang melakukan
tes secara mandiri. Pelaksanaan testing secara masif dilakukan karena kasus
transmisi lokal semakin meningkat, jadi kegiatan testing massal ini adalah juga
merupakan strategi untuk menyetop transmisi lokal, serta penyebaran dengan
klaster baru, sehingga jika seluruh kasus sudah teridentifikasi, GTPP Kota
Denpasar bisa mengambil langkah lanjutan untuk menekan penularan Covid-19. Ke depan
jika penularan Covid-19 bisa dikendalikan masyarakat dapat lebih cepat
berproduktifitas dengan pola adaptasi kebiasaan baru yang berpedoman pada protokol
kesehatan masyarakat,” katanya. (*/eka)