Friday, 25 April 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Ketua MGPSSR Bali I Nyoman Giri Prasta: MGPSSR harus Jadi Organisasi Pemersatu Umat dengan Konsep Trilogi Kepasekan

BALIILU Tayang

:

de
SERAHKAN SK: Ketua MGPSSR Bali I Nyoman Giri Prasta, Minggu (26/7-2020) menyerahkan SK (surat keputusan) kepada pengurus baru bertempat di rumah jabatan bupati, Puspem Badung.

Badung, baliilu.com – Setelah ditetapkan sebagai ketua Mahagotra Pasek Sanak Sapta Resi (MGPSSR) Provinsi Bali masa bakti 2020-2025 melalui Lokasabha X yang dilaksanakan Minggu, 15 Maret 2020 lalu, I Nyoman Giri Prasta, Minggu (26/7-2020) menyerahkan SK (surat keputusan) kepada pengurus baru bertempat di rumah jabatan bupati, Puspem Badung.

Di depan pengurus yang hadir, Giri Prasta yang juga menjabat sebagai Bupati Badung, menyampaikan rasa terimakasihnya kepada pengurus dan warga Pasek di seluruh wilayah Provinsi Bali atas kepercayaan dan tanggung jawab dalam memimpin MGPSSR provinsi untuk menjalankan roda organinasi yang berbasis kekeluargaan terbesar yang ada di wilayah Provinsi Bali.

‘’MGPSSR adalah organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan srada bakti kepada Ida Bhatara Kawitan dan mewujudkan Bali yang unggul sesuai bhisama untuk pengabdian pada agama, bangsa dan negara. Kita harus tetap komitmen berkonsolidasi membangun masyarakat, daerah dan semoga MGPSSR tetap ajeg ke depannya,’’ terang Giri Prasta.

de
DIABADIKAN: Usai pertemuan, Ketua MGPSSR Bali I Nyoman Giri Prasta berfoto bersama dengan pengurus MGPSSR Bali 2020-2025.

Ia menyatakan MGPSSR adalah organisasi yang sesuai dengan 4 pilar kebangsaan yang didasarkan oleh ikatan kekeluargaan/klan sehingga diharapkan tidak hanya memberikan manfaat internal saja namun juga kepada masyarakat luas daerah dan bangsa. ‘’MGPSSR dan pemerintah akan selalu berjalan bersama menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama dengan konsep manusa pada (kesetaraan manusia, red) serta menghindari sikap radikalisme,’’ ucapnya.

Lebih lanjut Giri Prasta menjelaskan, MGPSSR saat ini telah memiliki struktur lengkap sehingga pengurus punya tanggung jawab besar mendorong dan mendistribusikan warga Pasek untuk ikut berperan aktif membangun daerah ke depannya. MGPSSR harus menjadi organisasi pemersatu umat dengan konsep trilogi kepasekan, bakti ring kawitan, tindih ring bhisama dan wirang ring semeton. ’’Dengan mengaplikasikan Tri Hita Karana tidak hanya kepada sesama warga Pasek tapi juga kepada umat sedharma dan umat lainnya,’’ tegasnya.

Baca Juga  Bantu 5.000 Rapid Test, Bamsoet: Kepercayaan Internasional Cepat Pulih, Penanganan Covid-19 harus Jadi Prioritas Utama

Ia mengingatkan setelah menerima SK seluruh pengurus harus bekerja sesuai dengan program yang bakal disusun dan ditetapkan oleh organisasi. ‘’Setelah menerima SK ini kita harus bekerja maksimal, keberadaannya harus dibangun melalui penyamaan pola pikir karena keberhasilan organisasi itu lahir dari solidaritas serta peran aktif pengurus dari bawah,’’ imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Saba Walaka MGPSSR Bali Wisnu Bawa Temaja menyampaikan rasa bangganya pada kepengurusan yang terbentuk dengan kesadaran tulus ngayah. Kapan pun dipanggil akan mampu dengan tugas suci kepasekan. Ia berharap organisasi yang sudah berdiri tahun 1952 sampai sekarang sebagai organisasi besar jangan sampai terjadi benturan, selisih paham dan jangan ada bibit-bibit perpecahan. ‘’Kita tetap berkolaborasi dan menyatu di setiap kegiatan. Ke depan ada dua momen penting yakni melanjutkan pembangunan Pura Punduk Dawa dan membangun pergeseran Pura Catur Lawa Pasek di Besakih agar lebih luas untuk para pemedek,’’ ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Satgas Covid-19 MGPSSR Bali Putu Bagus Suryadi melaporkan kegiatan kemanusiaan Satgas MGPSSR Bali selama pandemi Covid-19 yang dilakukan di 7 kabupaten dan kota di Bali berupa penyerahan sembako dan APD kepada semeton Pasek yang membutuhkan yang diperoleh dari donasi semeton Pasek. Selanjutnya sebagai penutup akan dilakukan bakti sosial di Kabupaten Badung.

Acara turut dihadiri oleh Ketua Saba Pandita MGPSSR Provinsi Bali Ida Pandita Mpu Dharmika Sandhi Kerta Satwika, Wakil Ketua I Ida Pandita Mpu Dharmaya Purusa Parama Daksa, Ketua Saba Walaka MGPSSR Bali Wisnu Bawa Temaja, Sekretaris MGPSSR Provinsi Bali Pandu Prapanca Lagosa serta jajaran pengurus MGPSSR Bali masa Bakti 2020-2025 serta Satgas Covid-19 MGPSSR Bali. (*/gs)

Baca Juga  Update Covid-19 Selasa (31/3) di Bali, PDP 155 Positif 19 dan Sembuh 4 Orang
Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BUDAYA

Bupati Sanjaya dan Bunda Rai Ikuti Persembahyangan Pujawali, Sekaligus Tinjau Ruang Ramah Anak di Pura Luhur Batukau

Published

on

By

pujawali Pura Batukau
KUNJUNGI RRA: Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya bersama istri, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya saat mengunjungi Ruang Ramah Anak di Pura Luhur Batukau, Kamis (24/4). (Foto: Hms Tbn)

Tabanan, baliilu.com – Suasana khidmat menyelimuti Pura Luhur Batukau, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan saat Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya memimpin persembahyangan Pujawali, Kamis (24/4), bertepatan dengan Wraspati Umanis Dunggulan atau Manis Galungan. Bersama istri, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, Bupati Sanjaya turut hadir didampingi Wakil Bupati, I Made Dirga dan istri, Ny. Budiasih Dirga, Ketua DPRD Tabanan dan beberapa anggota, Sekda dan jajaran perangkat daerah Pemkab Tabanan.

Persembahyangan berlangsung penuh kekhusyukan, dengan seluruh rombongan memanjatkan doa guna memohon kerahayuan dan kelestarian jagat Bali, khususnya Kabupaten Tabanan. Dalam perjalanan menuju Beji Batukau, Bupati Sanjaya juga melakukan kegiatan simbolis dengan memberi makan ikan dan melepas burung perkutut. Hal ini mencerminkan keselarasan manusia dengan alam dan lingkungan sekitarnya. Karya Pujawali tersebut, puncaknya berlangsung mulai hari ini hingga 27 April 2025 mendatang, nyejer selama tiga hari.

“Persembahyangan ini bukan sekadar rutinitas seremonial, tetapi merupakan perwujudan komitmen spiritual dan budaya kita. Ini bagian dari menjaga kearifan lokal, serta memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi masyarakat Tabanan,” ujar Bupati Sanjaya di sela kegiatan persembahyangan.

Di kesempatan yang sama Ny. Rai Wahyuni Sanjaya yang juga sebagai Bunda PAUD dan Bunda Literasi Kabupaten Tabanan, meninjau Ruang Ramah Anak di areal Pura Luhur Batukau. Ruang tersebut diinisiasi langsung oleh Bunda Rai sebagai bentuk perhatiannya terhadap kenyamanan anak-anak yang mengikuti orang tua melaksanakan persembahyangan di Pura Luhur Batukau.

“Jadi pada kesempatan hari ini bertepatan pujawali di Pura Luhur Batukau, yang jatuh pada Umanis Galungan, saya sekaligus mengunjungi Ruang Ramah Anak. Ini saya bentuk dengan pertimbangan, bahwa di sini ada suatu kearifan lokal, bahwa anak-anak yang belum ketus gigi belum boleh nangkil ikut ke luhur. Jadi berkenaan dengan hal tersebut, saya memiliki ide untuk membuatkan suatu ruang anak-anak,” jelas Bunda Rai.

Baca Juga  Demi Masa Depan Anak, Handoko dan Santi Memilih Jalan Damai

Ia juga menambahkan, sebagai bentuk dukungan, Bunda Rai juga memberikan alat permainan edukatif serta buku-buku bacaan. Sehingga anak-anak tidak bosan menunggu dan para orang tua pun nyaman meninggalkan anaknya sembahyang. “Tujuan saya membuat ruang ramah ini agar orang tua bisa melaksanakan persembahyangan dengan khusyuk, sementara anak-anak merasa nyaman, tidak bosan, tidak rewel. Saya berharap ini akan menjadi role model bagi pura lain untuk menyediakan ruang seperti ini,” harap Bunda Rai.

Lebih lanjut karena telah tersedianya ruang ramah anak di Pura Luhur Batukau, Bunda Rai mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir membawa anak-anak saat persembahyangan. “Bagi para orang tua yang belum mengetahui, sekarang sudah ada ruang ramah anak, jadi bisa dititipkan anak-anak untuk bermain. Saya juga mengajak masyarakat yang memiliki buku atau mainan lebih untuk membantu melengkapi fasilitas ini agar lebih variatif,” imbuhnya.

Di akhir kunjungan, Bunda Rai berharap ke depan ruang ini dapat diperluas menjadi taman bermain yang lebih lengkap, termasuk ruang baca yang lebih memadai. Begitupun dengan Bupati Sanjaya, Wabup Dirga dan jajaran sangat mengapresiasi adanya ruang ramah anak di Pura Luhur Batukau. “Berkenaan dengan suasana hari raya, saya mengucapkan selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan, dumogi sami rahajeng,” tutup Bunda Rai dengan penuh harapan.

Menyambut kedatangan rombongan, Bendesa Adat Wongaya Gede, I Ketut Sucipto menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam kepada Bunda PAUD sekaligus Bunda Literasi Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, atas inisiasinya menghadirkan Ruang Ramah Anak di kawasan suci Pura Batukau. “Kami mewakili seluruh masyarakat mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas perhatian Bunda Rai dalam menciptakan ruang ramah anak ini, lengkap dengan fasilitas permainan edukatif dan buku bacaan. Semoga keberadaannya memberi manfaat nyata bagi anak-anak yang tangkil bersama orang tua ke Pura Batukau,” ujarnya siang itu. (gs/bi)

Baca Juga  Sekda Dewa Indra: Cek Posko Covid-19 Sambil Bagi Sembako untuk Difabel di Klungkung

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Semeton Teruna-teruni Denpasar ‘‘Ngayah‘‘ di Pura Agung Besakih

Published

on

By

teruna-teruna denpasar
NGAYAH: Semeton Teruna-teruni Denpasar dalam kesempatan ngayah serangkaian Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, Karangasem, pada Kamis (17/4/2025). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Semeton Teruna Teruni Denpasar menunjukkan komitmennya dalam pelestarian budaya dan adat Bali dengan turut serta dalam serangkaian Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, Karangasem, pada Kamis (17/4/2025).

Rangkaian ngaturang ngayah ini menjadi bentuk nyata pengabdian generasi muda Denpasar terhadap nilai-nilai spiritual dan kebudayaan Bali yang diwariskan secara turun-temurun.

Dalam kegiatan tersebut, para Teruni-teruni Denpasar dari bermacam angkatan mempersembahkan Tari Rejang Dewa yang diiringi oleh Sekaa Gong dari Semeton Teruna-teruni Denpasar lainnya.

Partisipasi Semeton Teruna-teruni Denpasar ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat pemedek Karya Agung tersebut. Keterlibatan generasi muda dalam upacara besar seperti ini dinilai sangat penting dalam menjaga kesinambungan tradisi dan memberikan inspirasi bagi kalangan muda lainnya agar tidak melupakan akar budaya mereka.

Ketua Semeton Teruna-teruni Denpasar, Made Tarayana Amada, menyampaikan bahwa keikutsertaan Teruna-teruni Denpasar sebagai Duta Wisata dan Budaya Kota Denpasar dalam Karya Agung ini bukan hanya sebagai ajang pelestarian budaya, tetapi juga menjadi momen pembelajaran spiritual dan sosial bagi semeton Teruna-teruni Denpasar.

“Kami merasa bangga dapat menjadi bagian dari Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh. Ini adalah wujud bakti kami kepada leluhur, kepada Bali, dan kepada Sang Pencipta, selaras dengan filosofis Tri Hita Karana dalam masyarakat Bali,” ujarnya. Dalam kesempatan itu juga Tarayana mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh pihak Pura Besakih, serta ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar, Dinas Pariwisata Kota Denpasar dan Puri Agung Jro Kuta Denpasar atas dukungan dalam kegiatan tersebut.

Karya Ida Bhatara Turun Kabeh telah berlangsung sejak Sabtu, 12 April 2025 dan akan nyejer selama 21 hari. Sementara itu, untuk penyineban akan dilangsungkan pada Sabtu, 3 Mei 2025 bertepatan dengan Hari Suci Kuningan. (eka/bi)

Baca Juga  Sekda Dewa Indra: Cek Posko Covid-19 Sambil Bagi Sembako untuk Difabel di Klungkung

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Pemkot Denpasar ‘’Ngaturang Bhakti Penganyar’’ Serangkaian Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur

Published

on

By

bhakti penganyar denpasar
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah menyerahkan punia saat ngaturang Bhakti Penganyar serangkaian Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur, bertepatan dengan Soma Pon Wuku Dungulan/Penyajaan Galungan, Senin (21/4). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melaksanakan Bhakti Penganyar serangkaian Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur, bertepatan dengan Soma Pon Wuku Dungulan/Penyajaan Galungan, Senin (21/4). Pelaksanaan Bhakti Penganyar dipimpin Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, dan Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede beserta Anggota DPRD Kota Denpasar.

Turut hadir pula Anggota DPRD Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar.

Silih berganti pemedek datang di kawasan Penataran Pura Ulun Danu Batur untuk ngaturang bhakti sejak puncak Karya pada Purnama Kedasa, Sabtu (12/4) lalu. Pelaksanaan Bhakti Penganyar Pemkot Denpasar diawali dengan pengilen Tari Rejang oleh Kecamatan Denpasar Barat, Topeng Wali oleh Sekaa Topeng Semara Kanti Padangsambian yang diiringi Sekaa Gong Dharma Laksana, Banjar Balun, Padangsambian. Merdu suara tetabuhan, kekidungan serta denting genta menambah khidmat suasana. Rangkaian prosesi diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput oleh Ida Pedanda Griya Beraban yang dilanjutkan dengan penyerahan punia.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, pelaksanaan Bhakti Penganyar Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur tahun ini mulai dilaksanakan secara normal.

“Pelaksanaan persembahyangan Bhakti Penganyar tahun ini sudah kembali normal dengan selalu menjunjung tinggi makna dalam prosesi upacara,” ujarnya.

Dikatakan Jaya Negara, Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur ini merupakan momentum bagi seluruh umat Hindu untuk meningkatkan sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Selain itu, momen ini juga baik dimanfaatkan sebagai ajang mulat sarira. Sehingga keseimbangan alam semesta beserta isinya terutama sarwaprani, hasil pertanian dan perkebunan yang baik dapat tercipta.

Baca Juga  Ketua Satgas Covid-19 Bali Dewa Indra: Minta Masyarakat Tak Menolak Kedatangan ABK

“Tentu ini merupakan momentum bagi kita bersama untuk meningkatkan sradha dan bhakti umat, serta memohon asung kertha wara nugraha Ida Sang Hyang Widi Wasa,” jelasnya.

Jaya Negara menambahkan, pelaksanaan Bhakti Penganyar juga bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur Pemerintah Kota Denpasar atas kelancaran dalam menjalankan swadharma membangun daerah.

“Rasa persatuan (menyama braya) umat Hindu harus kita pupuk, sehingga yadnya sebagai wujud syukur dapat terus kita laksanakan guna meningkatkan sradha dan bakti umat sesuai dengan swadarma menuju keseimbangan alam semesta,” jelasnya.

“Serta dapat memancarkan energi Dharma yang dapat memberikan hal positif bagi jagat Bali untuk membersihkan dan menetralisir hal-hal negatif yang tidak diinginkan demi terciptanya keseimbangan jagat beserta isinya,” imbuhnya.

Pangemong Pura Ulun Danu Batur, Pelinggih Dane Jero Gede Batur Duwuran mengatakan bahwa seperti tahun-tahun sebelumnya, rangkaian akan dimulai selama sebulan penuh, dari Tilem Kasanga, 28 Maret 2025 dan berakhir pada Tilem Kadasa 27 April 2025. Rangkaian upacara dimulai dengan ritual Netegang pada Tilem Kasanga, 28 Maret 2025. Pada puncak Ngusaba Kadasa bertepatan dengan Purnama Sasih Kedasa pada 12 April 2025 lalu digelar tiga ritual penting yakni Pepada Agung, Puncak Upacara, dan Upacara Tengahing Dalu.

Pada tanggal 13 April 2025 diadakan Pepada Penek dan Pujawali Wayon Ageng, sedangkan pada 14 April 2025 dilaksanakan Bakti Panganyar, Wayon Alit, Bakti Nebengin, Bakti Ngabuangin, dan Bakti Maider Gita. Setelah Wayon Alit, Ngusaba Kadasa akan dilanjutkan dengan Bakti Panganyar hingga masineb (selesai) pada 24 April 2025. Bakti Panganyar berlangsung selama sembilan hari dari tanggal 15 April 2025 hingga 23 April 2025.

“Kemudian pada 24 April 2025 akan dilaksanakan Panyineban yang terdiri atas Bakti Pepranian, Nuek Bagia Pulakerti, Mralina Sampian, dan Mendem Bagia Pulakerti, serta Bakti Patingkeb. Panyineban tepat pada Umanis Galungan,” ujarnya. (eka/bi)

Baca Juga  Update Covid-19 (30/6) Kasus Positif Nambah 49 Orang, Dewa Indra Instruksikan Pembentukan Satgas di Pasar Tradisional

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca