Thursday, 25 April 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

KESEHATAN

Ny. Putri Koster Minta Kader PKK Akselerasi Vaksinasi Covid-19 bagi Difabel

BALIILU Tayang

:

de
Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster

Denpasar, baliilu.com – Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster meminta seluruh kader PKK mulai tingkat kabupaten/kota, kecamatan hingga desa bersinergi dan bergotong-royong mengakselerasi pelaksanaan vaksinasi Covid 19 bagi kaum disabilitas.

Hal itu terungkap saat Ny. Putri Koster memimpin Rapat Koordinasi Vaksinasi Disabilitas diselenggarakan secara virtual dari Ruang Kerja Ketua TP PKK Provinsi Bali, Jayasabha, Denpasar, Senin (23/8).

Ny. Putri koster yang akrab disapa Bunda Putri ini menyebutkan, Pemprov Bali mendapatkan bantuan vaksin Covid-19  jenis  Sinopharm dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) khusus diperuntukan bagi penyandang disabilitas serta Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)  yang telah berusia 18 tahun ke atas dan belum mendapatkan vaksinasi. 

Untuk menyukseskan pelaksanaan  vaksinasi yang dicanangkan pada awal September mendatang diperlukan sinergitas semua OPD terkait serta seluruh kader PKK secara terstruktur dari tingkat provinsi hingga desa. Baik itu dalam pengumpulan data maupun teknis atau skema  pelaksanaannya.

Kader PKK di tingkat desa diharapkan memastikan para penyandang disabilitas yang belum divaksin di wilayahnya masing-masing untuk mendapatkan vaksin serta memfasilitasi  (penjemputan dan pengantaran) ke lokasi vaksin serta mengantar kembali ke rumah masing-masing.

Tidak hanya itu, kader PKK juga diminta bergotong-royong memberikan konsumsi kepada para peserta vaksin. Demikian pula halnya dengan TP PKK di tingkat kabupaten /kota untuk memonitor persiapan dan pelaksanaan vaksinasi serta secara gotong-royong menyiapkan konsumsi bagi petugas vaksin selama pelaksanaan vaksinasi berlangsung di kabupaten/kota masing-masing.

“Vaksinasi ini akan dilakukan dua kali, suntikan pertama di tanggal 2-4 September dan suntikan kedua setelah 21 hari dari penyuntikan pertama. PKK harus bergerak cepat membantu pemerintah. Kerjasama, sinergitas dan gotong-royong yang baik antar-komponen akan menyukseskan pelaksanaan vaksinasi ini. Mari kita lakukan hal yang kecil, dengan cinta yang besar sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat,“ jelasnya.

Baca Juga  Angkat Branding Usada Bali, Ny. Putri Koster Ingatkan Faktor Kemasan dan Kebersihan Produk

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Bali Putu Anom Agustina,  dimana berdasarkan data yang diperoleh  di Provinsi Bali terdapat sekitar 12.086 penduduk penyandang disabilitas dan sekitar 10.703 atau (88,56%) berusia 18 tahun ke atas. Jumlah ini yang akan menjadi sasaran pelaksanaan vaksinasi Sinopharm.

Untuk itu, pihaknya meminta agar kepala desa beserta dengan TP PKK untuk melakukan kembali penyisiran terhadap warganya yang menyandang disabilitas dan memenuhi syarat untuk divaksin. Data yang masuk sangatlah penting untuk skema pelaksanaan vaksinasi. Di samping itu data juga penting untuk mengecek status kependudukan dari penyandang disabilitas apakah sudah memilki Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau belum. NIK berperan sangat penting tidak hanya untuk pendataan diri saat vaksinasi dan sertifikat vaksin, lebih dari itu NIK sangat penting untuk penyaluran bantuan sosial baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah bagi penyandang disabilitas.

“Difabel baik yang sudah memiliki NIK maupun belum tetap kita data untuk mendapatkan vaksin, termasuk satu pendamping difabel kalau belum divaksin juga mendapatkan vaksin Sinopharm. Saat pelaksanaan vaksinasi juga akan disalurkan  bantuan sembako dari pemerintah kepada para penyandang disabilitas. Untuk itu data sangat penting,  pastikan tidak ada yang tercecer dan vaksin yang kita terima dapat tersalurkan sepenuhnya tepat waktu dan sasaran,“ jelasnya.

Rapat koordinasi melalui virtual ini diikuti sekitar 500 peserta dari TP PKK Provinsi serta kabupaten/kota seluruh Bali. Rapat juga  dihadiri oleh Staf Khusus Presiden Susilo serta OPD terkait baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota se-Bali. (gs)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KESEHATAN

Menjawab Kebutuhan Masyarakat, UNHI Denpasar Siap Cetak Lulusan Kompeten Bidang Pengobatan Tradisional

Published

on

By

Pengobatan Tradisional Bali
Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, M.S., Rektor Universitas Hindu Indonesia. (Foto: gs)

Denpasar, baliilu.com – Bali, pulau yang dikenal akan keindahan alamnya, kini semakin menonjolkan warisan budaya leluhur melalui implementasi Peraturan Gubernur Bali Nomor 55 Tahun 2019 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali yang bertujuan untuk memajukan dan menduniakan Pengobatan Tradisional, atau yang dikenal dengan sebutan Usada Bali. Regulasi ini menandai langkah besar dalam melestarikan dan mengembangkan kearifan lokal dalam bidang kesehatan tradisional serta implementasinya untuk memajukan kesehatan masyarakat.

Sebelumnya, praktik Pengobatan Tradisional Bali masih seringkali dianggap sebagai alternatif yang kurang diperhatikan dan kurang menjanjikan dalam sistem kesehatan modern. Hal ini dikarenakan pengobatan tradisional cenderung bersifat “Kurang Pasti” dalam hal tatalaksana pengobatan, sumber obat yang digunakan, dan pelaksana pengobatan yang belum tersertifikasi sehingga keamanannya diragukan oleh masyarakat maupun tenaga kesehatan modern. Secara turun-temurun, pengobatan Usada seringkali dilakukan secara informal, dengan mengandalkan keahlian Balian. Meskipun dihargai oleh masyarakat Bali, praktik-praktik ini sebagian besar dilakukan di luar sistem layanan kesehatan formal, dan seringkali terabaikan serta tidak diatur dengan baik oleh pemerintah. Hal ini menyebabkan minimnya perlindungan hukum bagi para praktisi pengobat tradisional, serta kurangnya pengakuan resmi terhadap keahlian dan pengetahuan yang dimiliki oleh mereka.

Berlandaskan kondisi ini, sejak kepemimpinan Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M. (Gubernur Bali Periode 2018–2023) mematahkan stigma pengobatan tradisional di masyarakat dengan memberikan ruang khusus untuk menduniakan pengobatan tradisional Bali dengan membentuk dan menerbitkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 55 Tahun 2019. Regulasi tersebut berupaya untuk menduniakan praktik pengobatan tradisional Bali. Dengan mengatur standar kualifikasi dan prosedur praktik, regulasi ini tidak hanya memberikan perlindungan hukum bagi praktisi pengobat tradisional, tetapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan tradisional. Dengan diterapkannya regulasi tersebut, pengobatan tradisional diakui sebagai bentuk layanan kesehatan yang sah, Usada telah mendapatkan rasa hormat dan perhatian baru baik secara lokal maupun internasional sehingga membuka panorama dan citra pengobatan tradisional Bali yang lebih baik.

Dalam regulasi tersebut, disebutkan bahwa “Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali perlu dikembangkan dengan memanfaatkan nilai-nilai adat, tradisi, seni, budaya, serta kearifan lokal Krama Bali” hal ini bertujuan untuk memantapkan warisan pengobatan leluhur Bali yang telah berhasil mengantarkan masyarakat Bali menjadi manusia yang sehat secara fisik, mental, spiritual, dan sosial yang harmonis antara diri (bhuana alit) dan lingkungannya (bhuana agung). Dengan adanya regulasi ini, pengakuan resmi terhadap praktik pengobatan tradisional telah meningkat secara signifikan. Hal ini menciptakan kesempatan baru bagi praktisi kesehatan tradisional untuk terlibat secara aktif dalam menjaga serta mengembangkan kekayaan warisan leluhur (tetamian leluhur) nusantara ini.

Baca Juga  Ny. Putri Koster Jadi Narasumber Dialog Interaraktif ‘‘Bali Mandiri Energi dengan Energi Bersih‘‘

Pengobatan tradisional telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Bali selama berabad-abad. Kini, dengan semakin berkembangnya kebutuhan akan solusi kesehatan yang holistik dan berkelanjutan, permintaan terhadap tenaga pengobatan tradisional juga semakin meningkat. Kebangkitan minat terhadap pengobatan tradisional dipicu oleh meningkatnya pengakuan akan kemanjuran dan pendekatan holistik terhadap kesehatan yang diperoleh melalui Pengobatan Tradisional di berbagai bidang, mulai dari penyakit fisik hingga kesehatan mental dan kesejahteraan spiritual. Hingga kini, pengobatan tradisional bukan hanya sebagai alternatif, tetapi juga sebagai pilihan utama bagi banyak individu yang mencari penyembuhan yang holistik. Fasilitas layanan kesehatan, termasuk puskesmas, rumah sakit, dan klinik swasta, semakin mengintegrasikan modalitas pengobatan tradisional ke dalam layanan mereka untuk memenuhi beragam kebutuhan pasien/klien. Selain itu, banyak industri pariwisata yang menyediakan pengalaman penyembuhan khas Bali yang mendorong dan menjadi landasan perekonomian Bali.

Meskipun minat terhadap pengobatan tradisional semakin meningkat, masih terdapat kesenjangan yang signifikan dalam ketersediaan praktisi yang berkualifikasi, terutama di daerah-daerah yang kurang terlayani. Banyak fasilitas kesehatan yang kekurangan personel terlatih untuk menawarkan perawatan Usada, sehingga masyarakat tidak memiliki akses terhadap layanan yang sangat berharga ini. Dikutip dari Laporan Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2023, hanya terdapat 166 tenaga kesehatan terlatih pengobatan tradisional yang tersebar di fasilitas pelayanan kesehatan baik rumah sakit, puskesmas, klinik pratama dan lainnya berasal dari dokter umum, tenaga farmasi, bidan, perawat dan lainnya. Merujuk pada data ini di Bali saja terdapat 75 rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, 120 puskesmas, dan 208 klinik pratama namun tidak semuanya memiliki tenaga kesehatan tradisional. Menanggapi tingginya kebutuhan masyarakat tentang pentingnya praktik pengobatan tradisional yang aman, terpercaya dan tervalidasi secara akademik. Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar membuka penerimaan mahasiswa baru jenjang Sarjana Terapan (D4) Pengobatan Tradisional Indonesia pada tahun ajaran 2024/2025.

Keputusan ini merupakan langkah berani UNHI Denpasar dalam mendukung visi Bali sebagai pusat kesehatan tradisional yang berkualitas dan profesional di masa depan. Program Studi pengobatan Tradisional UNHI bertujuan untuk melatih generasi baru tenaga kesehatan tradisional (Naskes Trad) yang mampu mengintegrasikan kearifan lokal Bali dengan ilmu kedokteran modern yang dibekali berbagai pengetahuan, keterampilan dan integrasi keilmuan untuk siap menjadi tenaga kesehatan tradisional yang profesional.

“Dengan adanya program studi D4 pengobatan Tradisional Indonesia di UNHI, kami berharap dapat melahirkan tenaga ahli pengobatan tradisional yang kompeten dan siap bersaing serta mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan tetap menjaga warisan pengobatan tradisional Bali,” ujar Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, M.S., Rektor Universitas Hindu Indonesia.

Baca Juga  Ny. Putri Koster Sapa TP PKK, Dekranasda dan Pakis Se-Bali, Bersama Sinergikan Kekuatan Mencapai Satu Tujuan

Lulusan D4 pengobatan Tradisional Indonesia UNHI dicetak “Siap Kerja” dengan menerapkan kurikulum yang berpacu pada keterampilan profesional. Lulusan D4 pengobatan Tradisional Indonesia UNHI setelah lulus akan langsung dapat bekerja sebagai tenaga kesehatan tradisional (Naskes trad) dan memperoleh Surat Tanda Register Tenaga Kesehatan Tradisional (STRTKT) yang diberikan sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional, lulusan UNHI Denpasar memiliki legitimasi yang diperlukan untuk menyelenggarakan layanan kesehatan tradisional secara mandiri. Universitas Hindu Indonesia melalui Program Studi D4 Pengobatan Tradisional Indonesia siap mencetak lulusan sebagai berikut.

Tenaga Kesehatan Tradisional, yang memiliki ketrampilan, managemen layanan dan edukator bidang Usada Bali. Tenaga Kesehatan Tradisional mampu memberikan pelayanan pengobatan tradisional Indonesia dengan keunggulan kearifan lokal Bali (Usada Bali). Cummunity Leader bidang wisata kebugaran dan herbal terapi berbasis kearifan Usada Bali. Lulusan yang mampu menjadi community leader pada bidang wisata kebugaran Bali (Balinese wellness) di dunia industri pariwisata berbasis kearipan Usada Bali. Manajemen Pelayanan Usada yaitu Manajemen Pelayanan Usada mampu membuat perencanaan dan langkah-langkah strategis dalam pelaksanaan dan pengembangan pelayanan Pengobatan Tradisional Indonesia. Edukator yaitu Lulusan yang mampu memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pengobatan tradisional Indonesia, khususnya pengobatan Usada Bali.

Kebutuhan akan lulusan D4 Pengobatan Tradisional Indonesia juga semakin terasa di berbagai fasilitas kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, klinik, wellness center, dan spa, hotel, dan lainnya. Pasalnya, masyarakat semakin menyadari pentingnya pendekatan holistik dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh, serta mencari alternatif pengobatan yang lebih alami dan berkelanjutan.

Prof. Apt. Dr.Rer.nat. Drs. I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si. seorang profesor dan Tim Kelompok Ahli masa Gubernur Bali periode 2018- 2023, Wayan Koster menyambut baik adanya lulusan dari Program Studi D4 Pengobatan Tradisional Indonesia. Menurutnya, integrasi antara pengobatan konvensional dan tradisional dapat memberikan manfaat yang besar bagi pasien/klien.

“Kami melihat bahwa pengobatan tradisional (Usada Bali) memiliki potensi besar untuk menjadi bagian integral dari sistem kesehatan yang komprehensif. Kehadiran D4 Pengobatan Tradisional Indonesia di UNHI Denpasar menjadi bukti bahwa Sistem pengobatan Tradisional di Bali telah dipercaya secara sekala dan niskala sebagai wawasan dan pengetahuan yang berharga secara turun- temurun untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” ungkap Prof. Apt. Dr.Rer.nat. Drs. I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si.

Baca Juga  Angkat Branding Usada Bali, Ny. Putri Koster Ingatkan Faktor Kemasan dan Kebersihan Produk

Tenaga pengobatan tradisional UNHI Denpasar sangat dibutuhkan diberbagai sektor seperti a) Lembaga Riset (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, Laboratorium milik swasta); b) Lembaga Pemerintah (Tenaga pembantu medis, bekerja di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) atau Kemenpora,  melaksanakan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor dalam mendukung kegiatan program pelayanan kesehatan tradisional (Yankestrad), memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap pelaksanaan kegiatan Yankestrad di Kab/Kota, merumuskan dan menyusun rencana anggaran kegiatan pelayanan kesehatan tradisional (Yankestrad), melaksanakan pelatihan dan workshop program pelayanan kesehatan tradisional (Yankestrad), melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan); dan c) Lembaga Pariwisata (Terapis di pelayanan kesehatan, Marketing produk kesehatan tradisional, serta Hipnoterapis).

Namun, meskipun potensi ini begitu besar, masih ada banyak tempat pelayanan kesehatan yang belum memiliki tenaga kesehatan tradisional yang memadai karena belum ada perguruan tinggi akademik yang meluluskan tenaga pengobatan tradisional yang tersertifikasi. Sehingga, UNHI Denpasar menjadi satu- satunya perguruan tinggi akademik di Bali yang akan mencetak lulusan D4 Pengobatan Tradisonal Indonesia.

Keberadaan D4 pengobatan Tradisional UNHI mendukung regulasi Gubernur Bali dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan krama Bali, sebagai bagian dari kearifan lokal jana kertih (upaya untuk menjaga kualitas individu. Mengakui hal ini, UNHI Denpasar telah mengumumkan pemberian 10 beasiswa bebas SPP bagi pendaftar pertama di program ini tanpa adanya syarat apapun. Langkah ini diharapkan dapat mendorong minat dan partisipasi yang lebih besar dari calon mahasiswa yang berbakat dan berpotensi untuk mengajegkan kebudayaan pengobatan tradisional bali.

Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru sedang dibuka pada gelombang 2 dari bulan Maret – Mei 2024 melalui https://smrti.unhi.ac.id/login, Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Hindu Indonesia dapat diakses melalui https://site.unhi.ac.id/id/registration-information

Dengan implementasi Peraturan Gubernur Bali Nomor 55 Tahun 2019 telah membuka pintu bagi pengembangan pengobatan tradisional Indonesia (Usada Bali) secara luas.

“Ini bukan hanya tentang melestarikan warisan budaya, tetapi juga tentang menciptakan peluang baru dalam bidang kesehatan yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Dengan dukungan penuh dari lembaga akademik dan berbagai pemangku kepentingan, masa depan Pengobatan Tradisional Bali terlihat semakin cerah dan menjadi pahlawan kesehatan tradisional yang melayani masyarakat dengan penuh dedikasi dan keahlian”.

Penulis: I Made Dwi Mertha Adnyana, S.Si., M.Ked.Trop., CMIE., FRSPH.

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Minyak Cukli, Ampuh Obati Penyakit Medis maupun Nonmedis

Published

on

By

minyak cukli
Jro Mangku Gde Sukita, penekun usada Bali. (Foto: bulelengkab.go.id)

Buleleng, baliilu.com – Tren penggunaan obat-obatan herbal semakin banyak digunakan dari masyarakat dewasa ini. Pasalnya, obat herbal tersebut dikenal minimal efek samping dibanding yang sering ditemukan pada obat-obatan kimia, serta keamanan penggunaan yang terbukti bagi semua kalangan usia.

Dalam ranah pengobatan alami, salah satu produk yang tengah menjadi perbincangan adalah minyak Cukli, sebuah ramuan herbal yang dipercaya memiliki sejumlah manfaat menakjubkan bagi kesehatan.

Adalah Jro Mangku Gde Sukita yang menjadi penekun usada Bali dari produk minyak sejak tahun 2015 yang digadang-gadang juga dipercaya untuk menyembuhkan penyakit yang berasal dari cetik (racun buatan manusia).

Sukita kepada awak media di kediamannya di Banjar Dinas Dawan, Desa Kalianget, Kecamatan Seririt, Buleleng mengatakan minyak Cukli tak sekedar sebuah produk, tetapi sebuah warisan turun-temurun dengan melibatkan bahan utama yang sangat spesial, yaitu Cukli Brumbun, sejenis biota laut yang hidup di kedalaman laut mencapai 703 meter di bawah permukaan.

Keunikan Cukli Brumbun tidak hanya terletak pada keberadaannya yang sulit ditemukan dan usianya yang telah mencapai ratusan juta tahun, tetapi juga pada kemampuannya dalam pengobatan tradisional. Dari sakit dalam tubuh hingga masalah kulit, Cukli Brumbun diyakini memiliki khasiat yang luar biasa dalam menyembuhkan berbagai penyakit.

“Minyak Cukli ini telah terbukti efektif dalam mengatasi berbagai macam penyakit, mulai dari yang umum seperti sakit kuning, kencing manis, hingga penyakit yang lebih serius seperti kanker atau stroke. Sudah banyak testimoninya dari berbagai daerah di Bali,” papar Sukita dikutip dari laman bulelengkab.go.id.

Selain digunakan untuk penyakit dalam tubuh, minyak Cukli juga menjadi pilihan untuk masalah kesehatan luar tubuh, seperti koreng, gatal-gatal, atau bahkan sakit tulang. Proses pembuatannya pun tidak sembarangan. Melibatkan campuran dengan minyak klentik yang berasal dari sebelas jenis buah kelapa yang dipetik secara khusus dengan mempertimbangkan dewase (hari baik dalam Hindu) yaitu Patra Limutan.

“Dengan proses pengolahan yang melibatkan ritual khusus, seperti menentukan hari baik dan tahap nguripin atau pasupati, minyak Cukli tidak hanya dipandang sebagai obat semata, tetapi juga sebagai sarana spiritual dalam penyembuhan,” jelasnya.

Baca Juga  Ketua TP PKK Bali Ny. Putri Koster Serahkan Bantuan Paket Sembako kepada Pepabri

Melalui segala keunikan dan keampuhannya, minyak Cukli dari Buleleng bukan sekedar sebuah produk kesehatan, tetapi juga sebuah warisan budaya yang patut dilestarikan.

Dengan terus mempertahankan tradisi pembuatannya secara turun-temurun, minyak Cukli tidak hanya menjadi pilihan bagi mereka yang mengutamakan pengobatan alami, tetapi juga menjadi bagian dari identitas budaya yang kaya akan kearifan lokal. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Ny. Antari Jaya Negara Buka Pelatihan dan Sosialisasi PMT bagi Kader Posyandu di Sumerta Kauh

Published

on

By

stunting
BUKA PELATIHAN PMT: Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, saat membuka Pelatihan dan Sosialisasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk seluruh kader Posyandu yang ada di Desa Sumerta Kauh, bertempat di SMKN 5 Denpasar, pada Jumat (29/3) sore. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara,  membuka Pelatihan dan Sosialisasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk seluruh kader Posyandu yang ada di Desa Sumerta Kauh, bertempat di SMKN 5 Denpasar, pada Jumat (29/3) sore.

Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, serta mengevaluasi perkembangan kegiatan kader Posyandu di Desa Sumerta Kauh.

Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Antari Jaya Negara yang didampingi  Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, memberikan apresiasi kepada Desa Sumerta Kauh, karena telah melaksanakan kegiatan pelatihan dan sosialiasi PMT kepada para kader PKK. Menurutnya dengan pelatihan dan sosialiasi ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi para kader Posyandu.

“Melalui pelatihan ini kita harapkan kader Posyandu akan mendapatkan ilmu, terkait cara membuat dan memberikan PMT tepat kepada balita dan ibu hamil saat kegiatan posyandu nantinya,” ungkapnya.

Selain itu lanjut Ny. Antari Jaya Negara, para kader posyandu juga diharapkan akan mampu mengaplikasikan isi materi pelatihan dan sosialisasi ini. Juga, selalu memberikan dorongan kepada masyarakat terutama  ibu-ibu hamil untuk rutin memeriksa kehamilannya, agar anak terlahir sehat dan tercegah dari stunting.

Tak hanya bagi ibu hamil, kader posyandu juga dapat membagikan ilmu  kepada ibu yang memiliki balita, tentang bagiamana memberikan PMT yang sehat dan lengkap gizi kepada anak-anaknya.

“Pemenuhan gizi bagi anak-anak yang berada di fase emas adalah hal penting. Untuk itu, pengetahuan yang baik mengenai gizi juga harus dimiliki kader posyandu yang nantinya dapat dibagikan kepada orang tua balita,” tegas Ny. Antari Jaya Negara.

Baca Juga  Ultah Ke-47 IWAPI, Ny. Putri Koster Ajak Anggota IWAPI Saling Dukung Bantu Pemerintah Gerakkan Perekonomian

Pada kesempatan yang sama, Perbekel Sumerta Kauh Wayan Sentana menyampaikan terima kasih atas kehadiran pucuk pimpinan TP PKK dan GOW Kota Denpasar.

Kehadiran keduanya, dinilainya akan memberikan dorongan semangat bagi seluruh peserta untuk mengoptimalkan peran mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat Desa Sumerta Kauh.

“Kegiatan  ini merupakan program Desa Sumerta Kauh,  yang juga merupakan salah satu bagian dari kegiatan anggaran APBDes tahun 2024. Adapun narasumber yang dihadirkan adalah jajaran Puskesmas Denpasar Timur I. Selain itu, kegiatan ini adalah komitmen bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan kesehatan yang terpadu,” jelas Sentana.

Ia juga menambahkan, kegiatan yang diikuti 200 orang kader dari 6 banjar itu, juga ditujukan untuk semakin memantapkan pemahaman kader Posyandu soal pentingnya PMT bagi kesehatan anak-anak dan ibu hamil, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik di tingkat desa.

“Kedepannya, usai mengikuti sosialisasi ini, para kader Posyandu akan memiliki tambahan ilmu, sehingga bisa memberikan asupan gizi yang baik dan seimbang pada saat kegiatan posyandu,” tutupnya. (eka/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca