Friday, 20 September 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Ogoh-Ogoh Nyepi Difestivalkan pada Hari Jadi Ke-62 Provinsi Bali

BALIILU Tayang

:

de
GUBERNUR BALI WAYAN KOSTER

Denpasar, baliilu.com – Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi kreativitas dan inovasi karya seni para yowana di desa adat se-Bali dalam membuat ogoh-ogoh serangkaian hari suci Nyepi tahun Saka 1942. Kreasi ogoh-ogoh yang diciptakan secara umum telah menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan tanpa sterofoam, yang sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 97 Tahun 2018 tentang pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai.

Mengingat kondisi saat ini sebagai dampak wabah pandemik Covid-19, Pemerintah Pusat dan Gubernur Bali telah melarang kegiatan keramaian yang mengumpulkan banyak orang, sehingga pengarakan ogoh-ogoh dalam rangka hari suci Nyepi tahun Saka 1942 tidak dapat dilaksanakan.

Hal ini tentu saja menimbulkan rasa kecewa atau kurang puas bagi para yowana dan krama Bali. Gubernur Koster sangat memahami kondisi ini. ‘’Namun kita harus patuh dan disiplin dalam mengikuti kebijakan pemerintah demi penyelamatan umat manusia,’’ ujar Gubernur Koster melalui press release yang disampaikan Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Provinsi Bali, Senin (23/3-2020).

Sehubungan dengan itu, setelah mendengar masukan dan diskusi dengan bupati/walikota se-Bali serta Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali, dan Majelis Desa Adat Provinsi Bali, maka Gubernur Koster memutuskan akan menyelenggarakan festival / parade ogoh-ogoh se-Bali yang dilaksanakan dalam rangka hari jadi ke-62 Provinsi Bali.

Dari informasi Diskominfos Provinsi Bali, format penyelenggaraan festival/parade ogoh-ogoh se-Bali terdiri dari tiga tahapan. Tahap pertama penilaian ogoh-ogoh dilakukan oleh tim penilai kabupaten/kota ke masing-masing desa adat. Waktu penilaian awal Agustus 2020. Kriteria penilaian akan ditentukan kemudian. Tata cara pelaksanaan festival/parade ogoh-ogoh se-Bali lebih lanjut akan dibuatkan petunjuk teknis.

Baca Juga  Pasar Tumpah Berpeluang Besar Sebarkan Virus Corona, Kadis Jarta Minta Pengelola Pasar Terapkan Protokol Kesehatan

Tahap kedua pengarakan ogoh-ogoh. Pengarakan ogoh-ogoh dilaksanakan secara serentak di semua desa adat se-Bali pada Sabtu (Saniscara Umanis, Tolu), 8 Agustus 2020, pukul 16.00 Wita – selesai. Pengarakan diringi dengan gamelan Bali. Tidak boleh menggunakan sound (gamelan dalam bentuk rekaman). Pengarak ogoh-ogoh wajib menggunakan busana adat Bali. Pengarakan ogoh-ogoh dilaksanakan dengan tertib dan penuh tanggung jawab.

Tahap ketiga penetapan juara, pemberian penghargaan dan hadiah. Tim Penilai kabupaten/kota menetapkan tiga pemenang sebagai juara I, juara II, dan juara III. Juara I di masing-masing kabutapen/kota akan diundang pada saat peringatan hari jadi ke-62 Provinsi Bali pada 14 Agustus 2020 untuk menerima penghargaan dan hadiah yang diserahkan oleh Gubernur Bali.

Juara II dan juara III di masing-masing kabutapen/kota diberikan penghargaan dan hadiah oleh Gubernur Bali yang diserahkan oleh bupati/walikota.

Hadiah masing-masing juara, juara I mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp 50 juta, juara II mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp 35 juta, dan juara III mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp 25 juta. (*/balu1)

iklan hut ri dprd bali
Advertisements
hut ri dprd badung
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BUDAYA

‘’Karya Ngusabha Desa’’, Walikota Jaya Negara ‘’Ngeratep Palawatan’’ Pura Desa dan Puseh Denpasar

Published

on

By

Walikota Jaya Negara
HADIRI UPACARA NGERATEP: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dalam kesempatan menghadiri pelaksanaan upacara ‘’Ngeratep Pelawatan’’ Pura Desa dan Puseh, Desa Adat Denpasar, Jumat (20/9). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, turut hadir dan berpartisipasi dalam pelaksanaan upacara Ngeratep Pelawatan Ida Ratu Gede dan Ida Ratu Ayu di Pura Desa dan Pura Puseh, Desa Adat Denpasar, Jumat (20/9).

Upacara ini merupakan bagian dari rangkaian upacara Ngusabha Desa, Ngusabha Nini, Mupuk Pedagingan, Pedudusan Agung, dan Tawur Balik Sumpah di Pura Desa dan Pura Puseh Desa Adat Denpasar.

Upacara Ngeratep dipuput oleh Ida Pedanda Geriya Tegal Sari dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Denpasar I Ketut Suteja Kumara, Penglingsir Puri Agung Denpasar, dan tokoh masyarakat Desa Adat Denpasar.

Walikota Jaya Negara di sela-sela rangkaian upacara Ngeratep menyatakan rasa bahagianya karena dapat ikut serta dalam pelaksanaan upacara Ngeratep Pelawatan dan berharap seluruh rangkaian upacara berjalan dengan lancar hingga akhir.

“Kami turut berbahagia dapat turut serta dalam rangkaian upacara Ngusabha Desa di Desa Adat Denpasar, astungkara pelaksanaan upacara dapat berjalan lancar dan labda karya hingga akhir upacara nanti,” ujar Walikota Jaya Negara.

Di akhir acara, Walikota Jaya Negara juga menyerahkan punia sebagai bentuk dukungan dari Pemerintah Kota Denpasar untuk kelancaran pelaksanaan upacara tersebut. Hadir pula menyerahkan punia, dari Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar, serta dari PT Pelindo.

Sementara Bendesa Adat Denpasar, Anak Agung Ngurah Alit Wirakesuma, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan upacara Ngeratep Pelawatan. Ia secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar, melalui Walikota dan Wakil Walikota Denpasar, yang telah menghaturkan punia dalam rangkaian upacara Ngusabha Desa.

Pelaksanaan upacara Ngeratep Pelawatan yang dimulai sejak pagi dilanjutkan dengan upacara Pemelaspasan dan Pemasupatian pada sore harinya. Di malam hari, akan digelar upacara Masuci di Setra Badung Denpasar.

Baca Juga  Update Covid-19 (17/8) di Bali, 90,19% Kasus WNI Terkonfirmasi melalui Transmisi Lokal

“kami mengajak seluruh masyarakat Desa Adat Denpasar untuk bersama-sama menghaturkan sembah bakti demi kelancaran rangkaian upacara Ngusabha Desa, Ngusabha Nini, Mupuk Pedagingan, Pedudusan Agung, dan Tawur Balik Sumpah di Pura Desa dan Pura Puseh hingga puncak acara yang akan berlangsung pada bulan November 2024,” ujar Bendesa Adat, Anak Agung Ngurah Alit Wirakesuma. (eka/bi)

iklan hut ri dprd bali
Advertisements
hut ri dprd badung
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

‘’Nuek Bagia Phula Kerti’’ Akhiri Rangkaian ‘’Karya Ngenteg Linggih’’ Parahyangan Kantor Bapenda Denpasar

Published

on

By

karya Bapenda Denpasar
NUEK BAGIA PHULA KERTI: Suasana Nuek Bagia Phula Kerti saat upacara Penyineban Karya Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan dan Padudusan Alit di Parahyangan Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Denpasar pada Budha Pon Sungsang, Rabu (18/9). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Rangkaian Karya Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan dan Padudusan Alit di Parahyangan Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Denpasar telah berakhir yang ditandai dengan Penyineban Karya pada Budha Pon Sungsang, Rabu (18/9).

Prosesi Nuek Bagia Phula Kerti oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Eddy Mulya didampingi Sekretaris Badan Pendapatan Daerah Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai dan para Kabid menandai berakhirnya seluruh rangkaian karya tersebut. Dikatakan Banten Bagia Pula Kerthi itu sebagai lambang dari akumulasi perbuatan kebaikan selama karya berlangsung. Kemudian di-tuwek (ditusuk) dengan keris untuk di-pralina dan selanjutnya di-pendem.

“Tujuan agar kelak tumbuh memberikan berkah yang lebih baik dalam menjalan tugas, utamanya pelayanan pengelolaan pajak di Kota Denpasar,” katanya.

Diiringi suara gambelan dan kidung, rangkaian Penyineban Karya yang dipuput Ida Pedanda Gede Putra Pemaron Mandhara, Griya Kusumayati Yangbatu ini diakhiri dengan persembahyangan bersama oleh seluruh Pejabat dan staf di Kantor Bapenda Kota Denpasar.

Kepala Bapenda Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Eddy Mulya didampingi Sekretaris Bapenda Dewa Gede Rai saat di sela pelaksanaan Puncak Karya menjelaskan bahwa rangkaian karya telah dimulai sejak 11 Juni lalu yang diawali dengan Nuntun Ida Bhatara dan pada 6 September dilaksanakan upacara Mapakeling Karya. Upacara Negteg Beras, Ngingsah Beras dan Nanceb Sunari dilaksanakan pada Sukra Pon Wuku Julungwangi pada 12 September telah berjalan dengan lancar.

Selanjutnya pada Saniscara Wage Julungwangi, 14 September dilaksanakan Tawur Rsi Gana, Tawur Panca Kelud Pemelaspasan dan Ngadegang Betara Rambut Sedana.  Setelah puncak Karya, Ida Bhatara nyejer sehari dan telah dilaksanakan Penyineban pada Buda Pon Sungsang pada 18 September.

Baca Juga  Pasar Tumpah Berpeluang Besar Sebarkan Virus Corona, Kadis Jarta Minta Pengelola Pasar Terapkan Protokol Kesehatan

Eddy Mulya mengaku bersyukur seluruh rangkaian Karya Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan dan Padudusan Alit di Parahyangan Pura Kantor Bapenda Kota Denpasar ini telah berjalan lancar dan khidmat. Dimana, karya ini dilaksanakan sebagai wujud sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Hal ini utamanya untuk memohon waranugraha dan keselamatan dalam melaksanakan tugas dan diberikan kelancaran dalam melaksanakan tugas.

Dikatakannya, upacara ini juga sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan palemahan, pawongan dan parahyangan. Terlebih Ngadegang Ida Bhatara Rambut Sedana yang tak lepas kaitannya dengan tugas dan fungsi Bapenda dalam memberikan pelayanan di bidang penerimaan pajak daerah.

“Yang pertama kita bersyukur, astungkara seluruh rangkaian karya ini berjalan lancar dan labda karya dengan harapan dapat memberikan vibrasi positif serta manfaat dalam menjaga keseimbangan palemahan, pawongan dan parahyangan serta dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Bapenda sebagai instansi penerimaan pajak daerah dalam mencapai fiskal yang kuat untuk menuju Denpasar Maju,” ujarnya. (eka/bi)

iklan hut ri dprd bali
Advertisements
hut ri dprd badung
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Giri Prasta Hadiri ‘’Karya Pasupati’’ di Pura Pelawatan Barong Bang Kuta

Published

on

By

Giri Prasta
SERAHKAN HIBAH: Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menyerahkan dana hibah saat menghadiri Karya Pasupati dan Pesucian di Pura Pelawatan Barong Bang Banjar Pemamoran Kuta dan Banjar Temacun Kuta, Desa Adat Kuta, Selasa (17/9). (Foto: Hms Badung)

Badung, baliilu.com – Komitmen Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta membantu meringankan beban masyarakatnya yang ditujukan dalam upaya melestarikan adat, agama, seni dan budaya tidak hanya terfokus terhadap pembangunan infrastruktur sebagai utilitas penunjang adat dan keagamaan tetapi juga disalurkan terhadap penunjang pelaksanaan upacara-upacara keagamaan yang utama dijalankan dan dilaksanakan masyarakat.

Wujud keseriusan dan perhatian Bupati Nyoman Giri Prasta tersebut dibuktikan dengan hadir serta ikut ngastiti bakti kepada Sesuhunan dan Ida Betara, sekaligus menyerahkan secara simbolis bantuan dana hibah anggaran perubahan tahun 2023 sebesar Rp. 700 juta dan dana punia pribadi sebesar Rp. 30 juta untuk pelaksanaan Karya Pasupati dan Pesucian di Pura Pelawatan Barong Bang Banjar Pemamoran Kuta dan Banjar Temacun Kuta, Desa Adat Kuta, Selasa (17/9).

Turut Hadir pada acara tersebut anggota DPRD Kabupaten Badung I Gusti Anom Gumanti, I Nyoman Graha Wicaksana, Camat Kuta D. Ngurah Bhayudewa, Lurah Kuta I Ketut Suwana, serta tokoh dan krama Desa Adat Kuta.

Bupati Giri Prasta menyampaikan rasa bahagia karena masyarakat Banjar Pemamoran dan Banjar Temacun sudah melaksanakan karya Dewa Yadnya dengan semangat dan gotong-royong. Karya dilaksanakan sebagai wujud bhakti masyarakat kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

“Tentu dalam pelaksanaan karya yang besar ini dilaksanakan sesuai dengan suksemaning barong yaitu dengan bebarengan atau bersatu, saya harapkan masyarakat harus gotong-royong, bersatu agar semua berjalan dengan baik lancar. Melalui karya ini, semoga nantinya akan mendapatkan kerahayuan sekala dan niskala untuk masyarakat, sida sidaning don, sagilik saguluk salunglung sabayantaka, gemah ripah loh jinawi, tata tentrem kerta raharja,” ucap Bupati Giri Prasta.

Prawartaka Karya, I Gusti Anom Gumanti menjelaskan bahwa puncak Karya Pasupati akan dilaksanakan pada hari Jumat, 20 September 2024 dan ditutup dengan pecalonarangan di tanggal 5 Oktober 2024.

Baca Juga  Senam Nangun Sat Kerthi Loka Bali Karya Ny. Putri Koster, Spesial Dihadiri Mendagri Tito Karnavian

“Atas nama pribadi dan krama Desa Adat Kuta, saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, saya merasa bangga dengan hadirnya Bapak Bupati Badung ngaturang bakti di Pura Pelawatan Barong Bang, serta dukungan dan bantuan yang diberikan sehingga karya bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan,” jelasnya. (gs/bi)

iklan hut ri dprd bali
Advertisements
hut ri dprd badung
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca