Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

NEWS

Percepatan Pembangunan Rendah Karbon Perlu Sinergitas Target dan Strategi

BALIILU Tayang

:

tumiwa
Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif IESR. (Foto: ist)

Jakarta, baliilu.com – Pembangunan berkelanjutan yang minim emisi dipercaya akan membawa Indonesia keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap) yang sudah berlangsung selama 30 tahun (1993-2022) sehingga mampu bergerak menuju negara maju.

Institute for Essential Services Reform (IESR) mendorong pemerintah Indonesia untuk secara serius menetapkan target dan melakukan aksi penurunan emisi yang jelas dan terukur serta mencantumkan target tersebut pada Kontribusi Nasional yang Ditetapkan atau Nationally Determined Contribution (NDC).

Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif IESR dalam sambutannya pada Seminar Bridging the Cross-Sectoral Gap in Pursuing More Ambitious Climate Targets in Indonesia yang diselenggarakan oleh IESR pada Kamis, 10 Agustus 2023, mengatakan berdasarkan data Climate Action Tracker (CAT) aksi global berdasarkan kebijakan saat ini, akan menuju ke kenaikan suhu global sebanyak 2.7°C. Meski demikian, target pengurangan emisi terbaru Indonesia dikategorikan sebagai critically insufficient, yang artinya amat jauh dari cukup untuk meredam pemanasan global. Terdapat kesenjangan antara kebijakan saat ini dengan tingkat emisi yang kompatibel dengan Persetujuan Paris. Berdasarkan kebijakan dan aksi iklim Indonesia emisi diperkirakan akan mencapai 111.4-132.0 GtCO2e/tahun pada 2030 (tidak termasuk LULUCF), 351-415% di atas tingkat emisi 1990. Untuk kompatibel dengan Persetujuan Paris, maka emisi harus turun menjadi 0.56-0.86 GtCO2e/tahun pada 2030 (tidak termasuk LULUCF).

“Selain itu, kita perlu melihat NDC Indonesia, dimana terdapat dua sektor yakni sektor transportasi dan industri yang masih belum menunjukkan aksi menuju pemenuhan target net zero, sementara sektor energi sudah ada strategi yang jelas untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Ini menunjukkan adanya kesenjangan aksi (gap of action) atau tidak ada strategi dan rencana yang transparan dan terukur. Hal ini dikhawatirkan akan membuat Indonesia gagal mencapai target Persetujuan Paris,” ungkapnya.

Baca Juga  Penghargaan Khusus Pembangunan Daerah di Bidang Ekonomi Hijau dan Rendah Karbon Wujud Apresiasi Pemerintah RI terhadap Kebijakan Gubernur Koster

Lebih jauh, ia juga menyinggung mengenai penyampaian sinyal yang berbeda dari pembuat kebijakan yang menyesuaikan prioritas masing-masing sektor terkait mitigasi krisis iklim. Hal ini membuat lambatnya pergerakan untuk mencapai target penurunan emisi selaras Persetujuan Paris.

“Tidak adanya strategi yang terukur menyebabkan perbedaan sinyal secara sektoral. Misalnya, alokasi anggaran untuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim tidak sesuai, pembuatan kebijakan sering tidak sejalan secara lintas sektoral, bahkan sektor transportasi belum ditargetkan tenggat waktu untuk mencapai puncak emisi. Aksi iklim perlu diintegrasikan ke dalam penyusunan RPJPN diikuti RPJMN,” lanjutnya.

Dia juga menekankan bahwa Keketuaan Indonesia di ASEAN juga perlu dilihat sebagai peluang mengajak negara-negara ASEAN lainnya memiliki kebijakan dan aksi iklim yang lebih ambisius. Hal ini berdasarkan hasil analisis CAT bahwa kebijakan dan aksi iklim Indonesia dinilai sebagai salah satu negara yang lebih ambisius dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN lainnya.

Medrilzam, Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas pada kesempatan yang sama menjelaskan bahwa pihaknya telah menyelesaikan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang mengedepankan prinsip Pembangunan berkelanjutan. Salah satu sasaran utamanya adalah penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 95% pada 2045. Menurutnya, penurunan emisi berkaitan erat dengan pengembangan ekonomi yang lebih hijau. Terutama, Indonesia pada RPJPN 2025-2045 membidik pendapatanper kapita Indonesia dapat setara seperti negara maju sekitar US$30,300 dan masuk ke dalam ekonomi 5 (lima) terbesar di dunia.

“Penurunan emisi jangan dilihat sekadar menurunkan emisi saja, dan harus mempertimbangkan perkembangan ekonomi. Intervensi ekonomi hijau dengan pembangunan rendah karbon akan meningkatkan daya dukung lingkungan dan menurunkan emisi GRK seiring mendorong pertumbuhan PDB rata-rata Indonesia tahun 2022-2045 harus mencapai 6-7%,” tandas Medrilzam.

Baca Juga  Koalisi Bali Emisi Nol Bersih Menekankan Pentingnya Pendekatan Akar Rumput dalam Adaptasi dan Mitigasi Iklim di Bali

Namun, Medrilzam menyoroti jumlah investasi yang dibutuhkan rata-rata sebesar Rp 2,377 triliun rupiah per tahun dari 2025-2045 untuk melaksanakan kebijakan ekonomi hijau. “Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan kebijakan yang mengarah pada penguatan pembiayaan inovatif hijau, seperti blended finance, impact investment, carbon tax, dan lainnya. Investasi hijau juga akan memberikan manfaat penciptaan lapangan kerja hingga 1,66 juta lapangan kerja/tahun pada tahun 2045,” tuturnya.

Sependapat, Ferike Indah Arika, Analisis Kebijakan Ahli Muda Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan menekankan kebutuhan akan pembiayaan inovatif selain APBN untuk upaya mitigasi dan adaptasi iklim. Ia membandingkan akumulasi pendanaan untuk mitigasi perubahan iklim yang diperlukan dalam rentang tahun 2018-2030 mencapai Rp 4,002 triliun masih jauh lebih kecil dari pada kebutuhan investasi untuk kebijakan ekonomi hijau.

“APBN yang dipantau alokasinya untuk kegiatan mitigasi dan adaptasi masih jauh antara dari yang kita punya dan yang dibutuhkan. Ketimpangan kebutuhan pendanaan yang besar ini, tentu saja tidak bisa hanya dipenuhi oleh APBN yang terbatas,” ujar Ferike.

Nurcahyanto, Analis Kebijakan Ahli Madya, Direktorat Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, memaparkan dari sektor energi, untuk mendorong percepatan pengurangan emisi GRK, pengakhiran operasional PLTU menjadi salah satu kontribusi utama dalam mengurangi emisi pada sektor pembangkit listrik. Nurcahyanto menegaskan, rancangan peta jalan pengakhiran dini operasional PLTU batubara dengan target pemensiunan total kapasitas 4,8 GW PLTU batubara pada 2030 telah dirampungkan dan disampaikan pada Kemenkomarves, Kemenkeu, Kementerian BUMN, dan PT.PLN (Persero) untuk mendapatkan tanggapan. (*/gs)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan stikom
Advertisements
iklan

NEWS

Pendaki Swiss yang Terjatuh di Rinjani, Dievakuasi Menggunakan Heli

Published

on

By

pendaki swiss
EVAKUASI: Tim SAR saat mengevakuasi korban seorang pendaki berkebangsaan Swiss, Benedikt Emmenegger, yang mengalami kecelakaan saat mendaki Gunung Rinjani pada Rabu, 16 Juli 2025. (Foto: Hms SAR)

Benoa, Denpasar, baliilu.com – Seorang pendaki berkebangsaan Swiss, Benedikt Emmenegger, dilaporkan mengalami kecelakaan saat mendaki Gunung Rinjani pada Rabu, 16 Juli 2025. Emmenegger memulai pendakian melalui jalur Sembalun pada Selasa (15/7), dan terjatuh di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak. Laporan awal diterima dari Yarman, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR).

Menindaklanjuti adanya kejadian tersebut, Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar berkoordinasi dengan Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram agar bisa bertindak cepat mengevakuasi dengan mengerahkan helikopter. Sementara Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram juga telah menggerakkan SRU darat dari Pos Pencarian dan Pertolongan Kayangan menuju lokasi kejadian. Di lokasi kejadian korban mendapatkan penanganan medis awal dari salah seorang pendaki yang kebetulan berprofesi sebagai dokter.

“Korban dievakuasi menuju Danau Segara Anak oleh SRU darat dalam keadaan selamat dengan kondisi tangan patah dan juga kaki,” terang I Nyoman Sidakarya.

Operasi penyelamatan ini melibatkan koordinasi lintas instansi dan berbagai unsur, seperti Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD, Unit SAR Lombok Timur, EMHC, Rinjani Squad, Damkar, Relawan Rinjani, porter, guide, dan unsur terkait lainnya. Seluruh tim gabungan saat ini bersinergi untuk menjangkau lokasi korban dan memberikan pertolongan secepatnya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya segera mendatangi kantor SGi Air Bali untuk berkoordinasi agar segera menggerakkan heli menuju lokasi kejadian. Pada pukul 15.45 Wita diterbangkan SGi Air Bali, meskipun sempat terkendala kabut, akhirnya mereka tiba kurang lebih pukul 16.22 Wita.

Setelah terevakuasi dari Gunung Rinjani, heli SGi Air Bali kembali terbang menuju Bali, dan landing sekitar pukul 17.30 Wita. Selanjutnya Emmenegger dibawa menujun Rumah Sakit BIMC untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, karena diduga alami patah tulang pada alat gerak atas dan bawah. (gs/bi)

Baca Juga  Mengakselerasi Pemanfaatan Hidrogen Hijau Melalui Penyusunan Peta Jalan Hidrogen Nasional yang Komprehensif

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Tingkatkan Percepatan Digitalisasi di Buleleng, Bupati Sutjidra Launching Desa dan Kawasan Wisata Digital

Published

on

By

desa digital buleleng
LAUNCHING: Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra secara resmi melaunching 14 desa digital dan kawasan wisata Binaria-Lovina, di Lovina Haven Boutique Resort, Rabu, (16/7). (Foto: Hms Buleleng)  

Buleleng, baliilu.com – Dalam upaya meningkatkan percepatan dan perluasan digitalisasi daerah, Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra secara resmi melaunching 14 desa digital dan kawasan wisata Binaria-Lovina pada kegiatan High Level Meeting Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah, di Lovina Haven Boutique Resort, Rabu (16/7).

Empat belas desa digital ini menjadi project awal dalam meningkatkan literasi digital di masyarakat. Kedepannya semua potensi pendapatan dan pengeluaran desa akan dilakukan secara digital. Adapun desa digital yang dilaunching meliputi Bumdes Swandesi Sawan, Nugraha Tata Samaya Pejarakan, Rahayu Mesari Umeanyar, Giri Amerta Gesing, Giri Mekar Lemukih, Sila Sakti Sejahtera Kayuputih, Bhuana Utama Desa Panji, Mandala Giri Amertha Desa Tajun, Giri Segara Desa Les, Padang Kerta Desa Kekeran, Kencana Sari Amerta Sejahtera Pengelatan, Sari Bhuana Graha Desa Tukad Mungga, Mandala Lestari Banjarasem, dan Sari Nadi Desa Pemuteran. Untuk kawasan wisata dipilih Kawasan Wisata Binaria – Lovina.

Bupati Sutjidra menyampaikan, desa digital melalui Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) sangat strategis dalam percepatan dan perluasan digitalisasi daerah untuk transparansi dan mencegah terjadinya korupsi serta kepastian masyarakat untuk membayar pajak yang masuk ke pendapatan daerah. “Semakin luas keamanan digital di Kabupaten Buleleng, maka masyarakat semakin percaya bahwa pajak yang mereka bayarkan memang betul-betul masuk ke kas/pendapatan daerah untuk pembangunan daerah,” ucap Sutjidra.

Lebih lanjut, pihaknya meminta supaya melakukan sosialisasi secara berkelanjutan kepada masyarakat agar masyarakat memahami salah satu bentuk digitalisasi yaitu aplikasi qris yang sering digunakan untuk pembayaran. Kedepannya, bagaimana pendapatan asli daerah khususnya di Kabupaten Buleleng dapat meningkat dengan pemanfaatan digitalisasi. “Jika seluruh masyarakat melakukan transaksi menggunakan Qris, kami yakin bisa mengurangi kebocoran penerimaan di Kabupaten Buleleng,” ujarnya.

Baca Juga  Mengakselerasi Pemanfaatan Hidrogen Hijau Melalui Penyusunan Peta Jalan Hidrogen Nasional yang Komprehensif

Sementara itu, Advisor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bali, Indra Gunawan Sutarto mengatakan, Pemerintah terus melakukan digitalisasi dan terus mendukung upaya pemerintah melalui kebijakan sistem pembayaran di Indonesia. “Penguatan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) sangat penting, agar program di masing-masing daerah dapat selaras dengan visi dan misi pemerintah untuk mencapai Indonesia Emas di tahun 2045,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pada tahun 2024, Kabupaten Buleleng meraih kategori digital bedasarkan hasil indeks IPTD dengan skor sangat baik yaitu 90,07 persen. Bahkan di championship tahun 2024, Kabupaten Buleleng meraih juara satu dengan skor sempurna yakni 100 persen. Ini merupakan pencapaian luar biasa dan komitmen dari Pemkab Buleleng dalam pemanfaatan kanal-kanal transaksi melalui digitalisasi, termasuk penerimaan pajak dan restribusi yang menunjukkan kinerja yang solid, konsisten dan terintegrasi. (gs/bi)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Buka Rakor Posyandu 2025, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya Dorong Optimalisasi Kesehatan Program 6 SPM

Published

on

By

rai wahyuni sanjaya
RAKOR: Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, secara resmi membuka Rapat Koordinasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan yang berlangsung di Pondok Indi, Kecamatan Penebel, Tabanan, Rabu (16/7). (Foto: Hms Tbn)

Tabanan, baliilu.com – Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, secara resmi membuka Rapat Koordinasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan yang berlangsung di Pondok Indi, Kecamatan Penebel, Tabanan, Rabu (16/7). Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Tim Pembina Posyandu Kabupaten Tabanan, narasumber, dan Camat se-Kabupaten Tabanan.

Dalam sambutannya, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya menegaskan pentingnya rapat koordinasi ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan posyandu sebagai wadah partisipasi masyarakat. “Pada kesempatan ini, saya ingin menekankan kembali betapa pentingnya rapat koordinasi pos pelayanan terpadu, karena posyandu merupakan salah satu lembaga kemasyarakatan desa yang merupakan wadah partisipasi masyarakat,” ujarnya.

Pihaknya menjelaskan, posyandu memiliki fungsi strategis sebagai penyalur aspirasi masyarakat, serta berperan dalam pelaksanaan pemerintahan desa, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat. Untuk itu, menurut Bunda Rai diperlukan komitmen dan konsistensi dari seluruh pihak, termasuk pembentukan institusi Tim Pembina Posyandu.

Rapat koordinasi kali ini difokuskan pada peningkatan kinerja posyandu dalam enam bidang SPM Kesehatan, yakni pengukuran status gizi, skrining kesehatan, pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan), serta penyuluhan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). “Tujuan dari rakor ini adalah untuk meningkatkan pembinaan, evaluasi, dan pelaksanaan kegiatan enam bidang SPM pembina posyandu,” ungkap Ny. Rai Wahyuni.

Srikandi Tabanan itu juga berharap rapat koordinasi ini mampu memunculkan berbagai inovasi baru, khususnya dalam bidang kesehatan. Melalui rakornas ini diharapkan ada sesuatu yang baru, misalnya inovasi yang baru khususnya di bidang kesehatan agar nanti pelayanan di masyarakat lebih mudah dan optimal. Selain itu, Ny. Rai Wahyuni juga menyampaikan rasa bangganya atas perkembangan Posyandu 6 SPM di Kabupaten Tabanan.

Baca Juga  Tradisi Temu Teknologi: Pameran Inovasi Teknologi Tradisional di Serangan

Saat ini, tercatat sebanyak 832 posyandu telah mendapatkan SK SPM. Bunda Rai juga menjelaskan, bahwa keberadaan posyandu 6 SPM menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan permasalahannya. “Tujuan kita, posyandu dengan 6 SPM ini betul-betul memberikan ruang aspirasi untuk masyarakat lebih luas lagi. Ini semacam program jemput bola, sama seperti berkantor di desa,” jelasnya.

Ia pun mengapresiasi keterlibatan OPD terkait yang terlibat langsung dalam proses ini. Menurutnya, keberhasilan pelaksanaan Posyandu 6 SPM sangat bergantung pada konsistensi dan sinergi lintas sektor. Ny. Rai Wahyuni menutup sambutannya dengan harapan agar seluruh pihak terus memperkuat koordinasi dan meningkatkan pemahaman terhadap tugas masing-masing. “Saya apresiasi rakornas posyandu bidang kesehatan ini, agar nantinya bisa saling berkoordinasi untuk saling menguatkan, harus paham dulu tugasnya apa, dan yang paling penting terus sosialisasi terutama kepada masyarakat,” tutup Bunda Rai. (gs/bi)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca