Saturday, 15 March 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

PHDI Bali Panggil ISKCON dan Hare Krishna Terkait Polemik di Medsos

BALIILU Tayang

:

de
PIMPIN RAPAT, Ketua PHDI Provinsi Bali, Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si, pimpin rapat terkait polemik sampradaya di medsos.

Denpasar, baliilu.com – PHDI Provinsi Bali segera memanggil ISKCON dan Hare Krishna untuk menindaklanjuti polemik yang viral di media sosial belakangan ini. Hal itu, terungkap setelah PHDI Provinsi Bali melakukan rapat bersama Perwakilan Paruman Sulinggih, Ida Agung Bhagawan Hyang Anulup Pemecutan Manuaba hingga pengurus PHDI Provinsi Bali dan kabupaten/kota se-Bali, serta organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan Hindu seperti PSN Korwil Bali, Prajaniti Bali, PPI Bali, PD KMHDI Bali, Peradah Bali, Selasa (30/6-2020) di ruang rapat lantai I Kantor PHDI Provinsi Bali, Jalan Ratna, Denpasar.

Rapat yang dipimpin langsung Ketua PHDI Provinsi Bali, Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si, menghasilkan beberapa keputusan. Selain mengagendakan pemanggilan terhadap ISKCON dan Hare Krishna untuk mengklarifikasi polemik yang viral di medsos.

“PHDI Provinsi Bali sepakat membentuk Tim Mediasi, Pengkaji Polemik Masalah Sampradaya, kemudian melakukan koordinasi dengan kejaksaan masalah status Hare Krishna dan kami di PHDI Provinsi Bali juga secara intensif melakukan koordinasi dengan Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali untuk mengkomunikasikan hubungan antara Sampradaya Hare Krishna, ISKCON dengan bendesa adat,” jelas Prof. Dr. Drs. Ngurah Sudiana, M.Si seraya mengatakan setelah pemanggilan Hare Krishna, dan ISKCON, kami juga akan mengundang beberapa pihak yang mempermasalahkan keberadaan Hare Krishna. Selanjutnya, PHDI Provinsi Bali juga meminta penjelasan PHDI Pusat mengenai sampradaya dan ormas Hindu.

Lebih lanjut, Prof. Sudiana juga mengimbau semua pihak yang menyampaikan masukan agar menghindarkan hujatan dan kata-kata yang mendiskreditkan dan tetap shanti, walaupun ada perbedaan pandangan soal-soal tertentu tentang agama Hindu.

“Sebagai penutup, kami mengharapkan agar umat Hindu tidak mudah terpancing untuk melakukan ujaran kebencian kepada sesama,” tutup Sudiana. (*/gs)

Baca Juga  Update Covid-19 (14/9) di Bali, Pasien Meninggal Menurun, Sembuh Bertambah 91 Orang

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BUDAYA

Upacara ‘’Nangluk Merana’’ dan ‘’Caru Pekelem’’ di Pura Mas Ceti Ulun Tanjung Petitenget

Published

on

By

Pura Mas Ceti Ulun Tanjung
NANGLUK MERANA: Sekda Surya Suamba saat mengikuti prosesi upacara “Nangluk Merana” dan “Caru Pekelem” di Pura Mas Ceti Ulun Tanjung Petitenget Kelurahan Kerobokan Kelod, Jumat (14/3). (Foto: Hms Badung)

Badung, baliilu.com – Mewakili Bupati, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung Ida Bagus Surya Suamba melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Mas Ceti Ulun Tanjung Petitenget Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara Badung, Jumat (14/3). Persembahyangan bersama ini merupakan serangkaian upacara Nangluk Merana dan Caru Pekelem di Pantai Petitenget yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Telaga saking Griya Sanur.

Sembahyang bersama ini juga diikuti Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Badung Anak Agung Ngurah Ketut Nadi Putra, Ketua DWP Badung Nyonya Oliviana Surya Suamba, PHDI Badung, Perwakilan MDA Badung, pejabat di lingkup Pemkab Badung, Camat se-Kabupaten Badung, Bendesa Adat Kerobokan, Pekaseh se-Badung beserta warga setempat.

Upacara Nangluk Merana dan Caru Pekelem diselenggarakan oleh Pemkab Badung dengan tujuan untuk menangkal atau menghilangkan bencana alam, wabah, atau hal-hal buruk yang dapat mengganggu kehidupan manusia dan lingkungan. Upacara Nangluk Merana memiliki makna yang mendalam, sebagai upaya umat Hindu untuk memohon kepada Ide Sang Hyang Widhi Wasa agar senantiasa memberikan keselamatan bagi alam Bali beserta isinya.

Dalam sambrama wacananya Sekda Surya Suamba mengajak warga selalu ngrastiti bhakti kepada lda Sang Hyang Widhi Wasa. “Saya hadir mewakili Bupati Badung dalam acara Nangluk Merana, upacara ini merupakan salah satu di antaranya dapat dipilih untuk dilaksanakan sebagai penolak hama dan bencana. Mari bersama-sama selalu memohon kepada Beliau agar kita semua diberikan kesehatan dan kebahagiaan serta keseimbangan alam semesta,” ujarnya.

Bendesa Adat Kerobokan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Sekda Badung yang sudah hadir dalam acara tersebut. “Terima kasih kepada Bapak Sekda dan semua warga yang sudah berkesempatan hadir di acara Nangluk Merana serta Pekelem ini dan ikut mendoakan semoga berjalan lancar. Kami sampaikan juga adapun sarana mapakelem berupa sapi, bebek hitam dan ayam. Sarana upakara yang dihaturkan adalah padudusan agung, dan tawur balik sumpah yang melibatkan Bendesa Adat se-Kabupaten Badung, Pekaseh, dan Kelian Subak Abian. Semoga dengan telah dilaksanakan upacara Nangluk Merana dan Caru Pekelem ini mendapatkan kasukertan jagat Bali,” harapnya. (gs/bi)

Baca Juga  Dua Mahasiswa FH Unud Lolos IISMA Sarjana 2023

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Walikota Jaya Negara ‘’Ngupasaksi Karya Melaspas’’ Pratima dan Archa di Pura Penataran Agung dan Pura Dalem Kahyangan Penatih

Published

on

By

Walikota Jaya Negara
KARYA MELASPAS: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menghadiri ‘’Karya Melaspas’’ Pratima dan Archa di Pura Penataran Agung dan Pura Dalem Kahyangan Penatih bertepatan dengan Purnama Sasih Kesanga, Jumat (14/3). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Karya Melaspas Pratima dan Archa di Pura Penataran Agung dan Pura Dalem Kahyangan Penatih bertepatan dengan Purnama Sasih Kesanga, Jumat (14/3). Karya ini dilaksanakan setelah proses perbaikan (ngodakin) Pratima dan Archa di pura tersebut tuntas dikerjakan.

Tampak hadir pula Anggota DPRD Provinsi Bali AA Ngurah Gede Marhaendra Jaya, Camat Denpasar Timur Ketut Sri Karyawati, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Surya Antara, serta undangan lainnya.

Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas kekompakan krama Desa Adat Penatih dalam melaksanakan karya ini. Hal ini menunjukkan bahwa spirit Vasudhaiva Kutumbhakam dan menyama braya terlaksana erat oleh krama. Hal ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan Karya Melaspas Pratima dan Archa di Pura Penataran Agung dan Pura Dalem Kahyangan Penatih ini mari kita tingkatkan sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ujar Jaya Negara.

Bendesa Adat Penatih I Wayan Ekayana mengatakan bahwa Karya Melaspas Pratima dan Archa di Pura Penataran Agung dan Pura Dalem Kahyangan Penatih ini dilaksanakan setelah proses perbaikan (ngodakin) Pratima dan Archa di pura tersebut tuntas dikerjakan. Hal ini sebagai momentum untuk bersyukur serta menguatkan sradha bhakti atas anugrah Ida Sang Hyang Widi Wasa.

Dikatakannya, seluruh rangkaian karya kali ini dipuput Ida Pandita Dukuh Nabe Acarya Dhaksa. Selanjutnya, setelah pelaksanaan Karya Melaspas Pratima dan Archa di Pura Penataran Agung dan Pura Dalem Kahyangan Penatih ini nantinya akan dilanjutkan dengan Karya Ngusaba Desa dan Pujawali.

Baca Juga  Karyawan Freshindo Tiara Dewata Mengeluh di Depan Polisi Saat Jumat Curhat

“Semoga melalui Karya ini dapat memberikan kesejahteraan serta kesehatan bagi seluruh krama Desa Adat Penatih,” ujarnya. (eka/bi)

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Walikota Jaya Negara Hadiri ‘’Karya Melaspas lan Pecaruan’’ Wantilan Segara Padanggalak Desa Adat Kesiman

Published

on

By

Walikota Jaya Negara
TANDA TANGAN PRASASTI: Gubernur Bali Wayan Koster menandatangani prasasti saat menghadiri pelaksanaan Karya Melaspas lan Pecaruan Wantilan Desa Adat Kesiman, di Pantai Padanggalak, Jumat (14/3). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Bertepatan dengan Rahina Purnama Sasih Kesanga, Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri pelaksanaan Karya Melaspas lan Pecaruan Wantilan Desa Adat Kesiman, di Pantai Padanggalak, Jumat (14/3).

Tampak hadir pula dalam kesempatan ini, Gubernur Bali Wayan Koster yang juga sekaligus meresmikan Wantilan Segara ditandai dengan Pemukulan Kempur dan tanda tangan prasasti disaksikan oleh Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Anggota DPRD Provinsi Bali I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya, Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana, Bendesa se-Kota Denpasar dan para tokoh setempat.

Adapun upacara ini dilaksanakan karena telah rampungnya pembuatan Bale Wantilan Segara Desa Adat Kesiman di Pantai Padanggalak. Selain itu, momentum ini juga digunakan sebagai kesempatan tatap muka antara Walikota Jaya Negara dengan masyarakat desa setempat, dan juga untuk menyerahkan punia.

“Pelaksanaan upacara keagamaan ini juga salah satu bentuk untuk meningkatkan sradha bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang ada di setiap umat,” ujar Walikota Jaya Negara di sela-sela pelaksanan upacara Pemelaspasan.

Lebih lanjut Walikota Jaya Negara menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan upacara Pemelaspasan yang dilaksanakan dari komunitas masyarakat seperti banjar dan desa adat, dalam melaksanakan secara Menyama Braya yang tidak terlepas dari semangat gotong-royong melalui semangat Vasudhaiva Kutumbakam dalam penyelenggaraan upacara tersebut.

“Dalam menjalankan fungsi pemberdayaannya, Pemkot Denpasar tidak terlepas dari sektor keagamaan. Hal lain yang mesti kita apresiasi adalah kemandirian masyarakat untuk penyelenggaraannya, sehingga manfaat upacara keagamaan yang dikenal dengan istilah Tri Guna Karya serta Satwika Karya dapat kita peroleh dengan baik,” kata Jaya Negara.

Walikota Jaya Negara juga mengharapkan, setelah dilaksanakannya upacara Pemelaspasan dan Pecaruan Wantilan Segara Desa Adat Kesiman di Pantai Padanggalak ini seluruh masyarakat dapat memanfaatkannya terutama untuk prosesi ibadah memohon kerahayuan. Kedepannya wantilan ini bisa diharapkan digunakan juga untuk masyarakat yang melaksanakan melasti di Pantai Padanggalak.

Baca Juga  Lagi 2 Pasien Covid-19 Meninggal di Denpasar (9/9), Kasus Positif Bertambah 46 Orang dan Kasus Sembuh Bertambah 10 Orang

“Tentu pelaksanaan yadnya ini sebagai sarana peningkatan nilai spiritual sebagai umat beragama. Kami berharap ke depan, upacara yadnya ini dapat memberikan energi positif yang juga dapat mendorong hal-hal baik bagi umat, serta menetralisir hal-hal negatif di lingkungan desa setempat,” katanya.

Sementara Bendesa Adat Kesiman I Ketut Wisna mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Bali dan Kota Denpasar, terutama Bapak Gubernur Bali dan Walikota Denpasar yang telah berkenan hadir dan memberikan stimulannya.

“Saya mengucapkan terimakasih karena Bapak Gubernur Bali dan Bapak Walikota Denpasar sudah berkenan hadir dan meresmikan serta menyaksikan langsung prosesi pemelaspasan lan pecaruan Wantilan Segara Desa Adat Kesiman,” paparnya.

Sebagai informasi, upacara ini sendiri dipuput oleh Ida Pedanda Gede Oka Bajing saking Griya Bajing Kesiman dan Ida Pedanda Istri Jelantik Gianyar saking Griya Gede Batuan Sukawati Gianyar.

“Semoga dengan adanya wantilan segara ini bisa menjadi tempat serba guna untuk masyarakat kami di Kesiman dan untuk masyarakat yang melaksanakan pemelastian nantinya,” ungkap Wisna. (eka/bi)

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca