Friday, 11 October 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Raja Klungkung XII Ida Dalem Smara Putra: Bangga, Pusat Kebudayaan Bali Dibangun di Klungkung

BALIILU Tayang

:

se
IDA DALEM SMARA PUTRA: Raja Klungkung XII.

Klungkung, baliilu.com –  Rencana Pemerintah Provinsi Bali membangun kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung,  dalam rangka mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali disambut positif Raja Klungkung XII Ida Dalem Smara Putra.

‘’Kami berterima kasih karena Pemprov Bali sudah memilih Klungkung sebagai lokasi dari Pusat Kebudayaan Bali tersebut,’’ terang Ida Dalem Smara Putra kepada media baliiilu.com (29/1-2020). Raja keturunan XXII dari dinasti Majapahit ini menuturkan kalau berbicara Bali era Majapahit, peradaban Bali pusatnya di Klungkung.

Ida Dalem melanjutkan memang waktu zamannya Dalem Waturenggong, Bali pernah berjaya dan kebudayaan mencapai puncak keemasan. Namun kebudayaan Bali tidak muncul saat itu, karena kebudayaan Bali sudah ada sejak zaman dulu. Hanya ketika zaman Ida Dalem Waturenggong pembinaan akan kebudayaan Bali demikian meluas. Jika dilihat dari zaman Majapahit, Ida Dalem Waturenggong adalah generasi ketiga setelah Sri Aji Dalem Kresna Kepakisan. ‘’Kita merasa senang dan bangga, karena Pemprov mengingat kebudayaan masa lalu,’’ ujar jebolan ITS Surabaya ini.

Ida Dalem berharap, pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung agar Pemprov Bali betul-betul mengkaji apa kebudayaan Bali masa lalu yang menyebabkan Bali sampai sekarang tetap menjadi tujuan wisata dunia atau destinasi wisata yang terfavorit di dunia. ‘’Supaya betul-betul teridentifikasi. Jangan sampai kebudayaan yang dikenal kemudian tercemari oleh hal-hal yang negatif. Supaya Pemprov hati-hati bagaimana di era masa kini kebudayaan masa lalu itu masih tetap lestari. Di era modernisasi, globalisasi, atau di era modern yang sekarang diistilahkan di era Bali baru, kebudayaan lama itu tetap lestari. Itu yang kami harapkan,’’ ujar Ida Dalem yang pernah mengabdi di Perhubungan.

Baca Juga  Di Hari Pramuka Ke-59, Kwarda Bali Gelar Aksi Donor Darah

Bukan bermaksud mengagungkan diri, ‘’Tetapi supaya dilihat bahwa kami meneruskan sebagai generasi penerus Ida Dalem Waturenggong. Apa yang kami warisi dari dulu bisa dipakai juga sebagai referensi dalam pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung,’’ harap Ida Dalem seraya menekankan jangan sampai kita merasa ada budaya yang tidak kita kenal.

Dalam penyusunan kebudayaan Bali era baru dengan tetap melestarikan kebudayaan yang sudah diwarisi dari para leluhur. ‘’Dan ini harus betul-betul teliti, mau mengajegkan budaya Bali. Mengajegkan budaya yang mana? Dari dulu ya begini apa yang sudah kita laksanakan,’’ pungkas Ida Dalem.

Terkait rencana pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, sebelumnya Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menggelar konsultasi publik terkait rencana pembangunan  kawasan Pusat Kebudayaan Bali, serta pembangunan prasarana pengendali banjir Tukad Unda dan Waduk Muara Unda di Kabupaten Klungkung di Wantilan Pura Watu Klotok, Klungkung, pada Senin 27 Januari 2020.

Dalam sambutannya, Gubernur Koster menyampaikan bahwa pembangunan dalam bidang kebudayaan merupakan salah satu prioritas yang terkandung dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Wujud nyata dari pembangunan kebudayaan tersebut salah satunya adalah Pusat Kebudayaan Bali.

Gubernur Koster menguraikan, pembangunan Pusat Kebudayan Bali memiliki nilai penting dan strategis dalam upaya pelestarian budaya di mana budaya  merupakan keunggulan yang dimiliki oleh Bali. (*/Balu1)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BUDAYA

Pjs. Walikota Dewa Mahendra “Ngaturang Bhakti Pujawali” di Pura Dalem Sakenan, Ida Bhatara Nyejer Hingga 8 Oktober

Published

on

By

pjs
PUJAWALI: Pjs. Walikota Denpasar, I Dewa Gede Mahendra Putra bersama Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana saat melaksanakan Bhakti Pujawali di Pura Dalem Sakenan, Desa Adat Serangan, Denpasar bertepatan dengan Hari Suci Kuningan, Sabtu (5/10). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Jajaran Pemkot Denpasar melaksanakan persembahyangan serangkaian Pujawali di Pura Dalem Sakenan, Desa Adat Serangan, Denpasar bertepatan dengan Hari Suci Kuningan, Sabtu (5/10).

Pelaksanaan bhakti pujawali dihadiri langsung Pjs. Walikota Denpasar, I Dewa Gede Mahendra Putra, bersama Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana dan Anggota DPRD Kota Denpasar, I Wayan Suadi Putra.

Tampak hadir pula Panglingsir Puri Kesiman, AA Ngurah Gede Kusuma Wardana, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Widnyani Wiradana bersama pimpinan OPD serta masyarakat dan pemedek yang datang silih berganti sejak pagi hari untuk melaksanakan persembahyangan.

Diiringi suara kidung dan gambelan, pelaksanaan upakara diawali dengan sesolahan Tari Topeng Wali, dilanjutkan dengan Tari Rejang Dewa, dan diakhiri dengan Topeng Sidhakarya. Puncak Pujawali dilaksanakan dengan persembahyangan bersama seluruh pemedek.

Panglingsir Puri Kesiman, AA Ngurah Gede Kusuma Wardana didampingi IB Gede Pidada selaku Prawartaka Karya menjelaskan, pelaksanaan Pujawali di Pura Sakenan Kota Denpasar dilaksanakan setiap enam bulan sekali pada Saniscara Kliwon Wuku Kuningan atau Hari Suci Kuningan. Dimana, pelaksanaan pujawali kali ini tetap berlangsung seperti biasa dengan tetap memegang teguh tatwa.

“Secara tatwa pelaksanaan upakara tetap sama, dimana nantinya Ida Bhatara Nyejer selama 3 hari,” ujarnya sembari mengimbau agar pemedek datang bergantian hingga upacara Penyineban pada Selasa (8/10) mendatang.

Pjs. Walikota Denpasar, I Dewa Gede Mahendra Putra usai persembahyangan mengatakan bahwa pelaksanaan Bhakti Piodalan ini dilaksanakan sebagai wujud sradha bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa untuk menciptakan kerahayuan jagat. Sehingga sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya krama untuk menjadikan ini sebagai sebuah momentum dalam menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

Baca Juga  Sukses Gelar Pra-Musda, HAMI Bersatu Bali Siap "Rebound"

“Dengan pelaksanaan upacara ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai implementasi Tri Hita Karana,” ujar Dewa Mahendra sembari mengucapkan Rahajeng Rahina Kuningan bagi umat se-Dharma dimanapun berada.

Lurah Serangan, Ni Wayan Sukanami menambahkan, rangkaian Pujawali di Pura Dalem Sakenan, Desa Adat Serangan telah dimulai pada Kamis, 3 Oktober 2024 lalu yang diawali dengan mareresik atau bersih-bersih, ngiyas dan mamenjor. Dilanjutkan pada Jumat, 4 Oktober 2024 dilaksanakan prosesi Ngelungan Ida Bhatara ke Pura Pesamuhan Agung sedangkan Puncak Pujawali dilaksanakan hari ini, Sabtu (5/10) bertepatan dengan Hari Suci Kuningan. Selanjutnya, bhakti Penganyar dilaksanakan secara berturut pada 6 dan 7 Oktober 2024 serta upacara Penyineban dilaksanakan pada Selasa, 8 Oktober 2024.

Lebih lanjut dijelaskan, untuk mengantisipasi membludaknya pemedek yang tangkil, pihaknya mengimbau agar masyarakat yang hendak tangkil dapat memanfatkan waktu bhakti penganyar. Dimana, selama tiga hari Ida Bhatara Nyejer masyarakat dapat melaksanakan persembahyangan pujawali. Tak hanya itu, pihaknya juga telah menyiapkan dua titik sebagai kantong parkir untuk mengantisipasi krodit lalu lintas, keduanya yakni Parkir di Kawasan Pura Dalem Sakenan dan Parkir di Kawasan Lapangan I Wayan Bulit Serangan.

“Jadi kami mengimbau masyarakat untuk tidak fokus ke satu hari saja untuk tangkil, bisa memanfaatkan saat bhakti penganyar, dan untuk parkir agar dapat menuju dua titik yang disediakan oleh panitia untuk menghindari kemacetan lalu lintas di sekitar pura,” ujarnya. (eka/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Sekda Alit Wiradana Hadiri “Karya Ngeratep” Sesuhunan Pura Kahyangan Desa Adat Sanur

Published

on

By

sekda
KARYA NGERATEP: Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana saat menghadiri Karya Ngeratep, Ngurip, Melaspas lan Pasupati Sesuhunan Ida Ratu Ayu Mas Rangda di Pura Kahyangan Desa Adat Sanur, bertepatan Rahina Kuningan, pada Sabtu (5/10). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana menghadiri Karya Ngeratep, Ngurip, Melaspas lan Pasupati Sesuhunan Ida Ratu Ayu Mas Rangda di Pura Kahyangan Desa Adat Sanur, bertepatan Rahina Kuningan, pada Sabtu (5/10).

Upacara ini dilaksanakan karena telah rampungnya prosesi ngodakin Ida Sesuhunan pura setempat. Hadir dalam kesempatan tersebut, Anggota DPD RI, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Ida Bagus Yoga Adi Putra, Bendesa Adat Sanur, serta tokoh masyarakat setempat.

Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana ditemui di sela-sela kegiatan mengatakan, pelaksanaan Karya Ngeratep, Ngurip, Melaspas lan Pasupati Sesuhunan di Pura Kahyangan Desa Adat Sanur merupakan momentum seluruh masyarakat selalu ingat dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.

“Sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, terutama krama menjadikan ini sebagai sebuah momentum dalam menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. Dan dari pelaksanaan upacara ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan,” ujar Alit Wiradana.

Sementara Kelihan Pemaksan Ratu Ayu Mas Rangda, Pura Kahyangan Desa Adat Sanur, Mangku Badjra saat ditemui mengatakan, rangkaian pelaksanaan upacara Karya Ngeratep, Ngurip, Melaspas lan Pasupati Sesuhunan Ida Ratu Ayu Mas Rangda di Pura Kahyangan Desa Adat Sanur ini telah dimulai dari tanggal 19 Agustus 2024 lalu, yang diisi dengan upacara munggel dan nyimpen. Pada 2 September 2024 diisi dengan upacara ngerakit, dan saat ini, pada Saniscara Kliwon, Sabtu, 5 Oktober 2024 dilaksanakan Ngeratep, Ngurip, Melaspas, Pasupati, Nodya, serta Ngerehan yang dilaksanakan di Petunon Desa Adat Sanur.

Baca Juga  Luncurkan GrabProtect di Bali, Hadirkan Standar Kebersihan Terbaik bagi Pelanggan

“Tentu kami berharap dengan dilaksanakan upacara ini seluruh masyarakat khususnya warga Desa Adat Sanur kedepannya dapat dianugrahi kerahayuan,” ungkap Mangku Badjra. (eka/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

‘’Karya Ngusabha Desa’’, Walikota Jaya Negara ‘’Ngeratep Palawatan’’ Pura Desa dan Puseh Denpasar

Published

on

By

Walikota Jaya Negara
HADIRI UPACARA NGERATEP: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dalam kesempatan menghadiri pelaksanaan upacara ‘’Ngeratep Pelawatan’’ Pura Desa dan Puseh, Desa Adat Denpasar, Jumat (20/9). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, turut hadir dan berpartisipasi dalam pelaksanaan upacara Ngeratep Pelawatan Ida Ratu Gede dan Ida Ratu Ayu di Pura Desa dan Pura Puseh, Desa Adat Denpasar, Jumat (20/9).

Upacara ini merupakan bagian dari rangkaian upacara Ngusabha Desa, Ngusabha Nini, Mupuk Pedagingan, Pedudusan Agung, dan Tawur Balik Sumpah di Pura Desa dan Pura Puseh Desa Adat Denpasar.

Upacara Ngeratep dipuput oleh Ida Pedanda Geriya Tegal Sari dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Denpasar I Ketut Suteja Kumara, Penglingsir Puri Agung Denpasar, dan tokoh masyarakat Desa Adat Denpasar.

Walikota Jaya Negara di sela-sela rangkaian upacara Ngeratep menyatakan rasa bahagianya karena dapat ikut serta dalam pelaksanaan upacara Ngeratep Pelawatan dan berharap seluruh rangkaian upacara berjalan dengan lancar hingga akhir.

“Kami turut berbahagia dapat turut serta dalam rangkaian upacara Ngusabha Desa di Desa Adat Denpasar, astungkara pelaksanaan upacara dapat berjalan lancar dan labda karya hingga akhir upacara nanti,” ujar Walikota Jaya Negara.

Di akhir acara, Walikota Jaya Negara juga menyerahkan punia sebagai bentuk dukungan dari Pemerintah Kota Denpasar untuk kelancaran pelaksanaan upacara tersebut. Hadir pula menyerahkan punia, dari Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar, serta dari PT Pelindo.

Sementara Bendesa Adat Denpasar, Anak Agung Ngurah Alit Wirakesuma, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan upacara Ngeratep Pelawatan. Ia secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar, melalui Walikota dan Wakil Walikota Denpasar, yang telah menghaturkan punia dalam rangkaian upacara Ngusabha Desa.

Pelaksanaan upacara Ngeratep Pelawatan yang dimulai sejak pagi dilanjutkan dengan upacara Pemelaspasan dan Pemasupatian pada sore harinya. Di malam hari, akan digelar upacara Masuci di Setra Badung Denpasar.

Baca Juga  GEBRAK Masker, Walikota Rai Mantra dan Ketua TP PKK Ny. Selly Mantra Serahkan Ribuan Masker di Desa dan Kelurahan

“kami mengajak seluruh masyarakat Desa Adat Denpasar untuk bersama-sama menghaturkan sembah bakti demi kelancaran rangkaian upacara Ngusabha Desa, Ngusabha Nini, Mupuk Pedagingan, Pedudusan Agung, dan Tawur Balik Sumpah di Pura Desa dan Pura Puseh hingga puncak acara yang akan berlangsung pada bulan November 2024,” ujar Bendesa Adat, Anak Agung Ngurah Alit Wirakesuma. (eka/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca