Denpasar, baliilu.com
– Sekda Provinsi Bali yang juga selaku Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan
Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan update kasus terkonformasi positif
Covid-19 bertambah 34 orang pada Rabu (1/7-2020). Dengan demikian, secara akumulatif
pasien positif Covid-19 Provinsi Bali berjumlah 1.527 orang (WNI 1.510 dan WNA
17).
Pada hari yang sama astungkara ada tambahan lonjakan jumlah
pasien yang sembuh sebanyak 62 orang sehingga total pasien sembuh hingga saat
ini tercatat 860 orang (846 WNI dan 14 WNA). Terdapat satu pasien Covid-19 meninggal dunia sehingga total pasien yang
meninggal menjadi 15 orang. Dewa Indra menyebut, saat ini pasien positif yang
masih dalam perawatan (kasus aktif) tersisa sebanyak 652 orang.
Lebih jauh Dewa Indra mengurai, penambahan 34 kasus masih
didominasi oleh penularan karena transmisi lokal yaitu sebanyak 31 kasus dan 3
orang Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN). Penambahan kasus transmisi lokal
terbanyak di Kota Denpasar mencapai 16 kasus. Sementara 1 orang yang meninggal
merupakan kasus transmisi lokal Denpasar. Dewa Indra menyampaikan penambahan
kasus positif yang disebabkan transmisi lokal masih didominasi oleh hasil tracing kontak klaster pasar.
Dewa Indra menyebut, upaya pengendalian penyebaran Covid-19
di pasar tradisional menjadi fokus dan perhatian gugus tugas baik provinsi
maupun kabupaten/kota. Hal ini mengingat, penambahan kasus positif Covid-19
belakangan ini didominasi oleh klaster pasar. Ia lantas merinci sejumlah pasar
yang menjadi klaster penyebaran Covid-19 yaitu Pasar Kidul Bangli, Pasar Bon
Dalem Buleleng, Pasar Kumbasari Denpasar dan Pasar Galiran Klungkung.
Penanganan dan langkah pencegahan penyebaran Covid-19 di pasar
tradisional memang sudah dilakukan GTPP Provinsi dan kabupaten/kota. GTPP Covid-19
Provinsi Bali berkoordinasi dengan jajaran TNI/Polri dan turun bersama untuk
melakukan pengawasan dan pendisiplinan penerapan protokol kesehatan di
pasar-pasar tradisional. Akan tetapi, GTPP Provinsi tak mungkin bisa menjangkau
seluruh pasar tradisional yang jumlahnya ribuan dan tersebar di seluruh Bali.
Ia berharap, langkah yang ditempuh oleh provinsi dapat dijadikan role model
oleh GTPP kabupaten/kota.
Agar pengawasan dapat dilakukan dari hari ke hari, Dewa
Indra mendorong dibentuknya satgas/posko di setiap pasar tradisional baik yang
dikelola oleh pemerintah maupun desa adat. Dalam pembentukan satgas/posko ini,
pengelola pasar bisa berkoordinasi dan berkolaborasi dengan unsur TNI/Polri,
disperindag dan desa adat. Satgas inilah yang nantinya setiap hari bertugas
mengawasi dan mendisiplinkan para pedagang dan pengunjung pasar dalam penerapan
protokol kesehatan.
“Ingatkan soal penggunaan masker yang baik dan benar, arahkan pengunjung pasar agar mencuci tangan ketika masuk ke luar pasar. Khusus untuk cuci tangan, satgas juga punya tugas memastikan ketersediaan air dan sabun cuci tangan. Jangan sampai mengarahkan namun airnya tak mengalir, sabun juga habis,” imbuhnya.
Dengan ditangani oleh suatu organisasi, birokrat asal
Buleleng ini berharap pengawasan dan penegakan disiplin di pasar bisa dilakukan
secara berkesinambungan. “Kalau hanya pemasangan pamflet atau poster itu
sifatnya hanya insidentil,” tambahnya. Lebih dari itu, satgas juga diharapkan
bisa memberikan edukasi secara terus-menerus.
Dengan langkah ini, ia berharap tak ada lagi pasar
tradisional yang menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Ia menambahkan,
pasar tradisional merupakan tempat yang rentan sebagai penularan Covid-19.
Sebagaimana diketahui, sangat sulit menerapkan protokol kesehatan physical distancing pada jam buka pasar.
Yang mengkhawatirkan, pedagang dan pengunjung pasar didominasi oleh kelompok
ibu-ibu usia rentan.
“Biasanya yang berjualan dan pengunjung kebanyakan ibu-ibu
yang usianya masuk kelompok rentan dalam penularan Covid-19. Itulah yang
menyebabkan waktu perawatan pada pasien menjadi lebih lama karena imun tubuh
sudah menurun seiring usia. Berbeda dengan proses penyembuhan pada pasien
sebelumnya yang sebagian besar masih muda-muda,” jelasnya.
Selain dibentuknya satgas/posko di klaster baru di pasar
rakyat, Dewa Indra juga meminta pasar modern membentuk satgas khusus. Meskipun
belum menjadi klaster penyebaran Covid-19, namun pasar modern yang terdiri dari
mall, mini market, ataupun pasar oleh-oleh untuk terus secara aktif bekerja
keras mencegah penyebaran virus Corona. Beberapa langkah yang perlu
diperhatikan juga untuk mencegah penyebaran virus ini selain penerapan protokol
kesehatan adalah mengurangi kontak fisik, jaga jarak serta penggunaan cashless
sebagai alat pembayaran. “Jika semua bisa diterapkan secara disiplin,
astungkara dalam waktu dekat aktivitas perekonomian kita bisa dibuka untuk
umum,” tegasnya. (*/gs)
PERBAIKI JARINGAN: Petugas PLN di lapangan saat berjibaku memperbaiki jaringan listrik akibat tertimpa pohon tumbang agar distribusi listrik berjalan lancar. (Foto: Hms PLN)
Denpasar, baliilu.com – PT PLN (Persero) terus berupaya memulihkan kembali pasokan listrik di beberapa wilayah di Bali, khususnya di lokasi yang terdampak cuaca ekstrem yakni hujan disertai angin kencang. Hingga Senin (10/02) pukul 13.00 Wita, proses penormalan pasokan listrik masih terus berlangsung.
Tercatat sebanyak 137.115 pelanggan di Bali terganggu pasokan listrik akibat cuaca ekstrem melanda, Minggu (9/2) lalu. PLN juga mencatat hingga hari ini setidaknya total 22 lokasi mengalami gangguan akibat jaringan jatuh tertimpa pohon tumbang.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan akibat padam listrik yang dialami.
“Kepada seluruh pelanggan yang mengalami ketidaknyamanan karena putusnya aliran listrik, kamu mohon maaf. Saat ini, petugas masih berjuang untuk melakukan penormalan secepat dan seaman mungkin,” ungkapnya.
Eric menyebutkan hingga hari ini lokasi terdampak yang tengah ditangani oleh petugas di lapangan yakni di daerah Kuta dan Tabanan serta di Jl. By Pass Ngurah Rai Losan di Klungkung.
Pihaknya menjelaskan bahwa upaya penormalan yang dilakukan petugas di lapangan turut didukung dengan koordinasi dan komunikasi baik dengan BPBD, dan Pemda sertempat maupun aparat yang berwenang di daerah tersebut.
“Kami juga cukup terbantu dengan adanya laporan dari masyarakat dan rekan-rekan media yang terus melaporkan kondisi jaringan jatuh dan lokasinya,” imbuh Eric.
Terakhir, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tak bosan melaporkan apabila menemukan kejadian berbahaya seperti potensi banjir, pohon atau baliho yang jatuh menimpa jaringan listrik PLN melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123. (eka/bi)
Petugas dari PLN saat berjibaku memperbaiki jaringan yang rusak akibat tertimpa pohon agar distribusi listrik kembali lancar. (Foto: Hms PLN)
Denpasar, baliilu.com – PT PLN (Persero) sigap turunkan pasukan untuk memulihkan gangguan listrik akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah di beberapa lokasi di Bali pada Minggu (9/2).
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho menyampaikan, PLN bergerak untuk mengatasi jaringan yang roboh akibat tertimpa pohon.
“Kondisi cuaca yang ekstrem dan tidak menentu dimana hujan disertai angin kencang membuat beberapa pohon di beberapa tempat ada yang roboh dan menimpa tiang listrik sehingga berdampak terhentinya pasokan listrik di lokasi tersebut sehingga menyebabkan padamnya listrik pelanggan,” ucap Eric.
Ia menjelaskan bahwa cuaca ekstrem yang terjadi sejak kemarin mengakibatkan sejumlah jaringan seperti di wilayah Jembrana, Tabanan, Klungkung, Karangasem, Badung dan sekitarnya mengalami gangguan sehingga suplai listrik dari gardu induk di wilayah setempat menjadi terhambat.
Eric menambahkan berkat upaya dan teamwork yang apik dari petugas di lapangan dan control center, gangguan demi gangguan dapat segera teratasi dengan baik sehingga pelanggan dapat menikmati listrik kembali.
“Kami mengapresiasi seluruh pihak yang telah memberikan kontribusinya dan dukungan sehingga listrik dapat normal kembali,”ujar Eric.
Dalam proses penormalan jaringan tersebut, ia mengatakan tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan masyarakat maupun petugas PLN.
“Seluruh proses pemulihan listrik yang diakibatkan adanya angin kencang dan hujan hari ini tetap mengedepankan aspek K3. Apalagi pada proses pemulihan jaringan ini, kondisi cuaca juga masih disertai hujan dan angin kencang,” terangnya.
Lebih lanjut, Eric menambahkan bahwa di hari-hari mendatang, tidak menutup kemungkinan kondisi cuaca ekstrem serupa dapat kembali terjadi. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada.
“Pada kesempatan ini, kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Mohon dipastikan instalasi listrik dalam kondisi aman, dan apabila menemukan adanya potensi bahaya kelistrikan, pelanggan dapat melaporkan melalui aplikasi PLN Mobile ataupun contact center 123 yang selalu siap dan siaga 24 jam,” pungkasnya. (eka/bi)
SEMATKAN PITA: Kapolres Gianyar AKBP Umar, S.I.K., menyematkan pita menandai dimulainya Operasi Keselamatan Agung 2025 dalam rangka cipta kondisi Kamseltibcarlantas menjelang Idul Fitri 1446 H tahun 2025 bertempat di Lapangan Tribrata Polres Gianyar, Senin (10/2/2025). (Foto: Hms Polres Gianyar)
Gianyar, baliilu.com – Kapolres Gianyar AKBP Umar, S.I.K., memimpin Apel Gelar Pasukan Ops Keselamatan Agung 2025 dalam rangka cipta kondisi Kamseltibcarlantas menjelang Idul Fitri 1446 H tahun 2025 bertempat di Lapangan Tribrata Polres Gianyar, Senin (10/2/2025).
AKBP Umar saat membacakan sambutan Kapolda Bali menyampaikan Indikator kemajuan suatu daerah adalah lalu lintas dan sarana keberadaan memadai, sehingga transportasi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat guna mendukung kelancaran ekonomi serta pertumbuhan kegiatan masyarakat pada daerah tersebut.
Terlebih lagi dalam waktu dekat kita akan menyambut bulan suci Ramadhan dan kegiatan mudik lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah yang akan menimbulkan lonjakan mobilitas masyarakat di jalan raya.
“Untuk mewujudkan hal tersebut, Polri secara rutin dan berkesinambungan melaksanakan Operasi Kepolisian di bidang lalu lintas, salah satunya yaitu Operasi Keselamatan Agung Tahun 2025,” ujarnya.
Operasi Keselamatan Agung-2025 ini akan dilaksanakan selama 14 (empat belas hari) mulai dari tanggal 10 – 23 Pebruari 2025, dengan kegiatan preemtif dan mengedepankan preventif secara humanis, serta di dukung dengan kegiatan penegakan hukum menggunakan teknologi ETLE baik statis maupun mobile.
Dalam pelaksanaan Operasi Keselamatan Agung 2025 kali ini, Polres Gianyar akan melibatkan 117 personel yang akan didukung oleh personel dari instansi terkait lainnya, “Kegiatan operasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan juga para wisatawan asing untuk menaati peraturan didalam berlalu lintas,” tambahnya. (gs/bi)