Sunday, 20 April 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

NEWS

Sulit Terapkan Protokol Kesehatan, Pasar Tumpah Rawan Jadi Klaster Baru

BALIILU Tayang

:

de
PASAR TUMPAH: Suasana pasar tumpah dan pedagang bermobil di wilayah Kota Denpasar.

Denpasar, baliilu.com – Berbagai elemen di seluruh dunia saat ini sedang berjibaku untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19. Berbagai upaya telah dilaksanakan guna memaksimalkan pencegahan. Pun demikian, diperlukan dukungan semua pihak, utamanya masyarakat sehingga pencegahan dapat dimaksimalkan. Langkah sederhananya dengan menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan.

Ahli Epidemiologi Universitas Udayana Prof. Dr. dr. DN Wirawan MPH saat diwawancarai Kamis (16/7-2020) menjelaskan pengalaman di banyak negara di dunia menunjukkan bahwa protokol kesehatan yang paling susah diatur oleh pemerintah dan diikuti oleh masyarakat adalah kerumunan manusia, hal ini baik kerumuman kegiatan ekonomi, sosial, agama, dan lain sebagainya.

“Kerumunan ekonomi yang agak menonjol di Denpasar, Bali maupun Indonesia adalah kerumunan di pasar tradisional baik kerumunan antar pedagang maupun pembeli, termasuk pasar tumpah dan pedagang bermobil, kondisi ini wajib mendapatkan perhatian serius, karena adaptasi kebiasaan normal era baru bukan berarti normal seperti dahulu sebelum ada Covid-19, ada protokol kesehatan yang harus tetap diterapkan dengan disiplin dan harus menjadi perhatian bersama, tidak bisa seperti dulu lagi,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan, untuk pasar tradisional, pasar tumpah dan pedagang bermobil hambatan utamanya adalah karena ruang atau tempat yang sangat terbatas sedangkan jumlah pedagang sangat banyak. Ini adalah kendala atau hambatan yang paling pelik dicarikan jalan keluarnya. Dengan demikian protokol kesehatan yang paling sulit adalah mengatur jarak antarpedagang dan juga pembeli.

“Terlebih dengan dinyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 bisa menular melalui udara, maka jarak antar pedagang dan juga pembeli harus lebih jauh dari yang ditetapkan selama ini,” ulasnya.

Baca Juga  Sekda Rai Iswara Tinjau 117 Orang Diswab Test di Puskesmas Pembantu Pemecutan

Pihaknya mengakui tidak mudah membuat keseimbangan antara aspek ekonomi dan aspek kesehatan. Bila ruang yang tersedia cukup memadai maka pengaturan jarak antar pedagang akan lebih mudah. Bila tambahan ruang tidak memungkinkan maka satu-satunya jalan keluar adalah dilakukan pengaturan oleh pemerintah, termasuk jika pemerintah menyediakan lokasi yang tidak melanggar aturan yang berlaku, semisal perda atau aturan hukum lainnya.

Di beberapa tempat di Indonesia, jarak antar-pedagang diisi pembatas atau partisi. Protokol kesehatan lainnya yang lebih mudah diimplementasikan adalah mengawasi secara terus menerus pemakaian masker dan face shiled (pelindung muka) bagi pedagang maupun pembeli.

“Berbagai kebijakan pasti menimbukan pro dan kontra, tetapi bila tidak diatur maka kerumunan akan tetap terjadi dan wabah Covid-19 tidak akan ada akhirnya dan masalah yang dihadapi seluruh masyarakat Bali akan semakin lama karena matinya sektor pariwisata sebagai tumpuan utama perekonomian Bali hingga saat ini,” jelasnya.

Wirawan menyarankan pengaturan yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah dengan mencarikan tempat bagi pedagang tumpah dan pedagang bermobil dan mengatur mereka secara bergiliran untuk berjualan sehingga jumlah pedagang menjadi lebih sedikit sehingga jarak mereka bisa diatur menjadi lebih renggang.

“Cara kedua adalah dengan melakukan surveilens di pasar-pasar tradisional yaitu melakukan test Covid-19 secara berkala sehingga segera bisa diketahui bila ada pedagang yang terinfeksi virus SARS-CoV-2, selain cara-cara di atas, saya belum melihat solusi lainnya,” pungkasnya. (*/eka)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
fisioterafi
Advertisements
dprd bali nyepi
Advertisements
iklan

NEWS

Polres Gianyar Gelar Program Minggu Kasih dan Baksos di Subak Puseh Desa Temesi

Published

on

By

polres gianyar
BAKSOS: Kapolres Gianyar saat menghadiri kegiatan Minggu Kasih yang dirangkai dengan Bakti Sosial (Baksos) di Subak Puseh, Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, pada Minggu (20/4/2025) pagi. (Foto: Hms Polres Gianyar)

Gianyar, baliilu.com – Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat, Polres Gianyar menggelar kegiatan Minggu Kasih yang dirangkai dengan Bakti Sosial (Baksos) di Subak Puseh, Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, pada Minggu (20/4/2025) pagi.

Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 Wita ini dihadiri langsung oleh Kapolres Gianyar AKBP Umar, S.I.K., M.H., didampingi oleh Wakapolres Gianyar Kompol Putu Diah Kurniawandari, S.H., S.I.K., M.H., Ketua Bhayangkari Cabang Gianyar Ny. Elisa Umar beserta pengurus, para Pejabat Utama Polres Gianyar, serta unsur Forkopimcam setempat dan masyarakat.

Program Minggu Kasih merupakan salah satu program prioritas Kapolri yang bertujuan untuk menjalin komunikasi dua arah antara Polri dan masyarakat, menyerap aspirasi serta memberikan solusi terhadap permasalahan yang berkembang di lingkungan warga.

Dalam sambutannya, Perbekel Desa Temesi I Ketut Branayoga mengucapkan terima kasih atas kehadiran jajaran Polres Gianyar di wilayahnya. Ia berharap program ini terus berlanjut karena dinilai sangat bermanfaat. “Dengan adanya program Minggu Kasih ini, masyarakat kami dapat menyampaikan langsung permasalahan yang ada di lingkungan kami, dan bantuan yang diberikan sangat membantu meringankan beban warga kami,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Gianyar AKBP Umar, S.I.K., M.H. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat. Ia menegaskan bahwa Polri tidak hanya hadir dalam penegakan hukum, tetapi juga dalam upaya sosial dan kemanusiaan.

“Program Minggu Kasih ini merupakan wujud dari komitmen Polri untuk terus mendekatkan diri dengan masyarakat, mendengar keluhan mereka, dan memberikan solusi yang nyata. Hari ini kami juga menyalurkan bantuan sosial berupa sembako sebagai bentuk kepedulian kami kepada warga yang membutuhkan. Harapan kami, ini bisa meringankan beban dan menjadi jembatan untuk terus mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat,” ujar AKBP Umar.

Baca Juga  Sekda Dewa Indra: Antisipasi Rombel Minta Kepsek Inventaris segala Kebutuhan Sekolah

Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan kehadiran Polri semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat serta mampu menciptakan suasana yang kondusif di wilayah hukum Polres Gianyar. (gs/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
fisioterafi
Advertisements
dprd bali nyepi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Gelar Pasar Murah Jelang Galungan, Bupati Sutjidra Pantau Kenaikan Harga Tidak Signifikan

Published

on

By

pasar murah buleleng
TINJAU PASAR MURAH: Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra bersama Kapolres Buleleng, dan Dandim 1609 Buleleng saat meninjau Pasar Murah di sepanjang Jalan Ngurah Rai, tepatnya di depan Taman Kota Singaraja yang berbarengan dengan Car Free Day (CFD), Minggu (20/4). (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Guna menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Galungan, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Buleleng menggelar Pasar Murah di sepanjang Jalan Ngurah Rai, tepatnya di depan Taman Kota Singaraja yang berbarengan dengan Car Free Day (CFD), Minggu (20/4).

Tampak di tengah-tengah kerumunan masyarakat yang menyerbu pasar murah, Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra bersama Kapolres Buleleng, Dandim 1609 Buleleng dan beberapa Pimpinan OPD Lingkup Pemkab Buleleng melakukan pemantauan perkembangan kenaikan harga sembako jelang Hari Raya Galungan. Berdasarkan pantauannya, Bupati Sutjidra menilai kenaikan harga kebutuhan pokok jelang Galungan tidak terjadi kenaikan harga yang signifikan.

“Luar biasa, penuh sekali hari ini. Harga juga masih dalam batas wajar, berarti tidak ada kenaikan harga yang terlalu signifikan di Buleleng,” ujarnya.

Pihaknya menambahkan, Pemkab Buleleng selalu melakukan upaya-upaya untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat. Sehingga terbukti pada setiap menjelang hari raya besar di Buleleng khususnya tidak terjadi kenaikan harga yang melonjak tinggi. Dalam hal ketersedian stok pangan, Bupati Sutjidra memastikan stok pangan di Buleleng cukup bagus, hal itu dikatakan berdasarkan langkah kolaborasi Pemkab Buleleng selama ini bersama berbagai instansi lintas sektoral.

“Stok pangan cukup bagus, namun kami akan terus mendorong untuk pemasokannya. Kami juga berkolaborasi dengan berbagai instansi seperti Polres Buleleng dan Kodim 1609 Buleleng untuk mewujudkan kemandirian pangan di Buleleng,” pungkasnya.

Bersama Kapolres Buleleng dan Dandim 1609 Buleleng serta beberapa Pimpinan OPD terkait, Bupati Sutjidra melanjutkan peninjauan sembari bercengkrama dengan pelaku UMKM dan masyarakat yang datang di gelaran pasar murah. (gs/bi)

Baca Juga  Jadi Pilot Project, Wagub Cok Ace Optimis Kesiapan Bali Sambut Wisatawan

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
fisioterafi
Advertisements
dprd bali nyepi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Walikota Jaya Negara dan Wawali Arya Wibawa Ucapkan Selamat Hari Suci Galungan dan Kuningan

Published

on

By

walikota jaya negara
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa. (Foto: dok)

Denpasar, baliilu.com – Hari Suci Galungan yang dimaknai sebagai kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan), jatuh setiap Budha Kliwon Wuku Dunggulan. Di awal tahun 2025 ini, hari Suci Galungan jatuh pada Rabu, 23 April 2025. Sementara Hari Suci Kuningan jatuh pada Saniscara Kliwon Wuku Kuningan yang jatuh pada Sabtu, 3 Mei 2025.

Serangkaian menyambut Hari Suci Galungan dan Kuningan, Pemerintah Kota Denpasar juga menggelar beberapa kegiatan. Diantaranya pasar murah, bazar pangan dan pemantauan harga bahan pokok. Tampak pula umat Hindu di Kota Denpasar melaksanakan beragam persiapan. Utamanya berkaitan dengan sarana dan prasarana upakara yang berkaitan dengan Hari Suci Galungan dan Kuningan.

Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa di sela-sela kegiatan kemasyarakatan dan kepemerintahan, Minggu (20/4) mengatakan bahwa momentum Hari Suci Galungan dan Kuningan ini hendaknya dimanfaatkan masyarakat khususnya umat Hindu untuk senantiasa selalu meningkatkan srada bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa.

Lebih lanjut dikatakan, kemenangan dharma melawan adharma pada masa kini haruslah diterjemahkan sebagai upaya dan tekad untuk terus berkarya meningkatkan kualitas kehidupan yang seimbang antara material dan spiritual. Sehingga sebagai umat beragama mampu mencapai kebahagiaan dengan selalu berpijak kepada ajaran Agama Hindu, yakni dharma, artha, kama, dan moksa.

“Semoga di hari suci Galungan dan Kuningan ini, Dharma senantiasa menuntun umat manusia terbebas dari kegelapan dan tantangan hidupnya,” ujar Jaya Negara.

Jaya Negara juga mengajak masyarakat untuk selalu mulat sarira, mempererat tali persaudaraan dan silaturahmi. Mulat sarira menjadi pesan dalam catatan perjalanan untuk mengevaluasi langkah dalam mengamalkan ajaran dharma. Hal ini utamanya dharmaning agama dan dharmaning negara. Sehingga kehidupan mampu memberikan manfaat di masa depan yang lebih baik, sejahtera, makmur dan damai.

Baca Juga  Adaptasi New Normal, Dishub Denpasar Gelar Simulasi Car Free Day

Pihaknya juga mengajak masyarakat Denpasar dalam perayaan hari suci Galungan dan Kuningan selalu berpikir, berkata dan berbuat yang baik sebagai cerminan dharma. Selain itu, perayaan upakara juga diharapkan sederhana dengan mengedepankan makna dalam pelaksanaannya.

“Jadikanlah spirit Hari Suci Galungan dan Kuningan ini menjadi ajang mulat sarira dalam menyikapi tantangan saat ini, dan jadi momentum untuk meningkatkam sradha dan bhakti, serta dapat menjadi momentum kebangkitan dan kemenangan, serta bersatu dalam perbedaan,” kata Jaya Negara

Senada dengan hal tersebut, Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa menambahkan, momentum perayaan Hari Suci Galungan dan Kuningan ini hendaknya dijadikan satu titik tolak untuk menjadikan masa depan yang lebih baik, lebih berkualitas dan mampu mewujudkan kesejahteraan. Pelaksanaan upakara juga diharapkan dapat dikemas sederhana dengan tetap berpedoman pada makna, nilai dan filsafat agama Hindu.

Dalam kesempatan tesebut Walikota Jaya Negara dan Wakil Walikota Arya Wibawa menyampaikan ucapan Selamat Hari Suci Galungan dan Kuningan kepada seluruh Umat se-Dharma dimanapun berada, terkhusus untuk masyarakat Kota Denpasar.

“Kepada seluruh umat se-dharma, atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Denpasar, selamat hari suci Galungan dan Kuningan, dumogi kenak rahayu sareng sami, serta semoga di Hari Suci Galungan dan Kuningan, Dharma senantiasa menuntun umat manusia terbebas dari kegelapan menuju keutamaan hidup, serta mari bersinergi bersama mendukung pembangunan dengan spirit Vasudhaiva Kutumbakam untuk mewujudkan Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Makmur, Aman, Jujur dan Unggul (MAJU),” ujar Jaya Negara dan Arya Wibawa. (eka/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
fisioterafi
Advertisements
dprd bali nyepi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca