Wednesday, 29 November 2023
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

EKONOMI & BISNIS

Survei Konsumen Agustus 2022: Optimisme Konsumen Bali Semakin Tinggi

BALIILU Tayang

:

trisno nugroho
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho. (Foto: Ist)

Denpasar, baliilu.com – Survei Konsumen Bank Indonesia pada Agustus 2022 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi di Provinsi Bali semakin tinggi. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Provinsi Bali di Agustus 2022 yang tercatat pada area optimis (indeks > 100) sebesar 149, meningkat dari 137,8 pada Juli 2022. Optimisme tersebut juga lebih tinggi dengan kondisi nasional yang mencatatkan IKK Nasional sebesar 125,1.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho dalam keterangan persnya menyampaikan bahwa semakin tingginya keyakinan konsumen Bali didorong oleh relatif stabilnya harga bahan pokok terutama komoditas holtikultura pada bulan Agustus serta sentimen positif terhadap pemulihan ekonomi Bali. Hal ini didukung oleh periode high season bagi kunjungan wisatawan di bulan Agustus dan persyaratan perjalanan yang semakin mudah. Selanjutnya, keyakinan konsumen ke depan akan dipengaruhi oleh pengendalian inflasi komoditas bahan pokok seiring dengan pengalihan subsidi bahan bakar agar lebih tepat sasaran dan berkeadilan serta berlanjutnya pemulihan sektor pariwisata di Bali.

Meningkatnya keyakinan konsumen Bali pada Agustus 2022 didorong oleh membaiknya persepsi ekonomi saat ini yang tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Provinsi Bali pada Agustus 2022 sebesar 138,5, meningkat dibandingkan 124,8 pada bulan sebelumnya. Peningkatan tersebut didorong oleh meningkatnya seluruh komponen pembentuk persepsi masyarakat terhadap kondisi ekonomi yaitu kondisi penghasilan saat ini, ketersediaan lapangan kerja dan pembelian barang tahan lama.

Sementara itu, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan, yang tercermin pada Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) di Provinsi Bali tetap terjaga pada level optimis dengan indeks sebesar 159,5, meningkat dibandingkan pada Juli 2022 sebesar 150,7. Ekspektasi konsumen yang lebih tinggi tersebut disebabkan oleh semakin baiknya perkiraan penghasilan, ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha enam bulan yang akan datang. (gs/bi)

Baca Juga  BI Bali: Kasus Covid-19 Meningkat, Penjualan Ritel Menurun pada Februari 2022

hut mangupura
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

EKONOMI & BISNIS

Pj. Gubernur Bali Dukung LPD Lebih Inovatif dan Solutif bagi Krama Bali

Published

on

By

lpd bali
AUDIENSI: Pj. Gubernur Bali S.M. Mahendra Jaya saat menerima audiensi Badan Kerja Sama Lembaga Perkreditan Desa (BKS LPD) bertempat di ruang tamu Gubernur Bali, Kantor Gubernur Bali, di Denpasar pada Senin (27/11). (Foto: Hms Pemprov)

Denpasar, baliilu.com – Pj. Gubernur Bali S.M. Mahendra Jaya sangat mengapresiasi keberadaan LPD di Bali, karena menurutnya hal ini sangat unik dan mungkin hanya satu-satunya ada di Indonesia. “Bali itu sangat unik, selain mempunyai desa dinas layaknya desa-desa di Indonesia, juga memiliki desa adat yang menjadi kekuatan utama menjaga adat dan kebudayaan Bali.”

Hal itu dijelaskannya dalam audiensi bersama dengan Badan Kerja Sama Lembaga Perkreditan Desa (BKS LPD) bertempat di ruang tamu Gubernur Bali, Kantor Gubernur Bali, di Denpasar pada Senin (27/11).

Pj. Gubernur Bali meyakini bahwa peranan LPD di Desa sangat penting, karena salah satu penggerak perekonomian warga. Menurutnya banyak warga yang sudah percaya dan tergantung dengan keberadaan LPD. “Untuk itu ke depan saya harap LPD bisa terus melakukan sesuatu hal yang inovatif agar makin dicintai masyarakat serta terus memberikan solusi-solusi bagi permasalahan perekonomian warga,” ujarnya. Apalagi Bali mempunyai dua desa, yaitu desa dinas dan desa adat dengan BUMDes dan BUPDA di dalamnya. Jika kedua badan usaha tersebut bersatu dan di bawah naungan LPD itu bisa menjadi kekuatan besar bagi perekonomian dan pembangunan desa di Bali. “Ibaratnya Bali itu mempunyai double gardan, jadi ekonominya bisa melaju kencang,” imbuhnya.

Ia pun tidak memungkiri, jika di berbagai LPD memang terdapat sedikit masalah namun hal itu diharapkannya tidak mengganggu kinerja LPD-LPD yang sehat dan bagus. Selain itu, LPD tidak hanya mementingkan keuntungan atau bisnis semata. “Lebih dari itu, LPD harus bisa menyelesaikan permasalahan keuangan warga, karena seperti kita ketahui sifat LPD juga pada dasarnya adalah ngayah kepada masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga  Masyarakat Antusias Menukar Uang Rupiah Tahun Emisi 2022

Lebih jauh, ke depan Pj. Mahendra Jaya juga meminta semua pemangku kepentingan untuk terus menjaga keberadaan LPD. “Ibaratnya seperti main layangan, kapan perlu ditarik kapan perlu diulur, begitu juga dengan mengurus LPD. Saya yakin bapak-bapak lebih jago dari saya dalam bidang keuangan, sehingga ke depan LPD bisa terus eksis di Bali,” tutupnya.

Sementara Kepala Dinas Pemajuan Desa Adat (PMA) Provinsi Bali I.G.A.K Kartika Jaya Seputra mengatakan bahwa Dinas PMA sebagai Pembina LPD telah bekerja sama dengan Badan Kerjasama (BKS) Lembaga Perkreditan Desa (LPD) sebagai mitra pemerintah dalam membina LPD. Ia mengakui memang LPD di Bali tidak sepenuhnya sehat, yaitu sekitar 65%, namun pihaknya terus berupaya memperbaiki. “Kami terus memperbaiki baik dari segi administrasi hingga SDM,” tuturnya.

Ia pun mengajak para pengurus LPD untuk memaknai LPD sebagai Khayangan Suci di masing-masing desa, dengan para pengurus LPD sebagai para pemangkunya. “Di sana ada Ida Bhatara Melanting, yang akan memberikan kesejahteraan bagi krama desa. Dengan subhakti krama bentuknya menabung, meminjam dan mengembalikan uang, sehingga LPD di Bali benar-benar terawat dan sehat,” tutupnya.

Sebelumnya Ketua BKS LPD Nyoman Cendikiawan melaporkan bahwa saat ini terdapat 1.493 LPD di Bali, namun tidak semua LPD tersebut beroperasi dengan baik. Saat ini usia LPD di Bali sudah mencapai 39 tahun, sehingga ia berharap Pemprov Bali bisa terus mendukung keberadaan LPD. Selain itu, dalam kesempatan sore itu ia juga melaporkan jika hingga saat ini BKS LPD belum mempunyai kantor tetap dan masih mengontrak, sehingga pihaknya meminta bantua Pemprov Bali untuk memfasilitasi.

Mendengar hal tersebut Pj. Gubernur Bali meminta Kadis PMA untuk segera menindaklanjuti kebutuhan BKS LPD tersebut. (gs/bi)

Baca Juga  BI Bali: Kasus Covid-19 Meningkat, Penjualan Ritel Menurun pada Februari 2022

hut mangupura
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Pemkot Gandeng Produsen Minyak Sari Beri Pembekalan untuk Reseller

Published

on

By

minyak sari
PEMBEKALAN: Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan saat menggelar Pembekalan Reseller pada Minggu (12/11), di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, menggandeng produsen Minyak Sari, menggelar Pembekalan Reseller pada Minggu (12/11), di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang. Kegiatan ini diinisiasi guna mendukung optimalisasi UMKM Kota Denpasar semakin maju dan kreatif.

Penyelenggaraan pembekalan ini, turut pula melibatkan kolaborasi dengan komunitas marketing Inbizku. Adapun peserta yang hadir berjumlah 63 orang yang semuanya tergabung dalam reseller Minyak Sari di Kota Denpasar.

Kadis Perindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari saat dikonfirmasi mengatakan kegiatan pembekalan ini adalah dukungan kepada para anggota UMKM yang ada di Kota Denpasar agar mampu memasarkan produk dengan baik dan laku di pasaran.

“Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan pemerintah kepada para anggota UMKM yang ada di Kota Denpasar melalui pembekalan ini diharapkan mereka mampu menjadi reseller yang dapat memasarkan produk dengan baik dan laku di pasaran,” ungkapnya.

Owner Minyak Sari, I Nyoman Raka Arwita mengatakan bahwa kreativitas dan strategi pemasaran yang dilakukan sangat dibutuhkan untuk menarik minat calon konsumen dalam membeli produk.

“Kreativitas dan strategi pemasaran sangat dibutuhkan untuk menarik minat calon konsumen dalam membeli produk,” tuturnya.

Nyoman Raka menambahkan, melalui pembekalan reseller ini, dia berharap para pelaku usaha dapat semakin memantapkan lagi strategi-strategi dalam hal pemasaran produknya.

“Kita berharap setelah pembekalan ini, reseller Minyak Sari dapat semakin  memantapkan  strategi-strategi pemasaran produk untuk dapat menaikkan daya jual di masyarakat,” tutupnya. (eka/bi)

hut mangupura
Advertisements
iklan
Baca Juga  Ogoh-ogoh CBP Rupiah Ikut Meriahkan Malam ‘’Pengerupukan’’ di Bali
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Kinerja Penjualan Eceran Bali Diprakirakan Terus Meningkat

Published

on

By

erwin
Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Erwin Soeriadimadja. (Foto: dok)

Denpasar, baliilu.com – Kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali pada Oktober 2023 diprakirakan meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali Oktober 2023 yang diprakirakan sebesar 105,4 atau secara bulanan meningkat 0,7% (mtm) dibandingkan dengan periode September 2023 yang tercatat sebesar 104,7. Peningkatan kinerja penjualan eceran Bali pada periode laporan juga sejalan dengan kondisi nasional yang mengalami kenaikan sebesar 2,6% (mtm).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Erwin Soeriadimadja menyampaikan tren peningkatan kinerja penjualan eceran di Bali terus terjadi dalam 8 (delapan) bulan terakhir. Kenaikan ini sejalan dengan membaiknya kondisi perekonomian Bali yang tercermin dari ekonomi pada triwulan III 2023 yang tumbuh sebesar 5,35% (yoy). Selain itu, peningkatan penjualan eceran juga seiring dengan mulai masuknya persiapan libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan akhir tahun.

Lebih lanjut, Erwin menambahkan meningkatnya kinerja penjualan eceran di Bali didorong oleh kenaikan pada sebagian besar kelompok barang terutama kelompok barang budaya dan rekreasi 4,3% (mtm), kelompok barang bahan bakar kendaraan bermotor 3,3% (mtm) dan kelompok barang lainnya sebesar 2,1% (mtm). Namun, terdapat kelompok barang yang terkontraksi yaitu kelompok peralatan informasi dan komunikasi sebesar 2,3% (mtm) serta kelompok suku cadang dan aksesori sebesar 1,6% (mtm). (gs/bi)

hut mangupura
Advertisements
iklan
Baca Juga  BI Bali: Desember, Tekanan Inflasi di Provinsi Bali Perlu Diwaspadai
Lanjutkan Membaca