Denpasar, baliilu.com
– Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali
Dewa Made Indra menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya
kepada seluruh masyarakat Bali. Karena, beberapa hari terakhir sudah tidak ada
lagi laporan tentang penolakan masyarakat terhadap tempat karantina, begitu
juga penolakan atau pengucilan yang dilakukan terhadap para pekerja migran
Indonesia (PMI) yang baru saja pulang dari tempat kerjanya di luar negeri.
‘’Ini satu indikasi masyarakat kita sudah semakin paham
terhadap resiko dari Covid-19. Mereka sudah menunjukkan pemahaman yang semakin
baik, mudah-mudahan kondisi ini terus berjalan ke depan sehingga tidak ada
penolakan terhadap tempat karantina maupun PMI,’’ ujar Dewa Indra saat video
conference, Senin (27/4-2020) di Kantor Dinas Kominfos Provinsi Bali Renon
Denpasar.
Sebagai kompensasi daripada sikap masyarakat yang semakin
kondusif, Dewa Indra selaku Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Bali meminta
perhatian kepada para PMI dimana pun berada, karena masyarakat Bali sudah
menunjukkan sikap yang positif, maka seluruh PMI baik yang dikarantina oleh
pengelola kabupaten/kota maupun karantina mandiri di rumah masing-masing harus
menunjukkan sikap dan perilaku yang disiplin mengikuti karantina itu dengan
sebaik-baiknya.
Dewa Indra meminta di tempat karantina PMI harus disiplin
mencuci tangan, disiplin menggunakan masker, menjaga jarak dan juga disiplin
menjaga kesehatan dan kebugaran. Itu adalah kompensasi PMI yang harus diberikan
kepada masyarakat atas sikap masyarakat yang semakin kondusif ini.
‘’Menjelang berakhir mengikuti karantina, sebelum 14 hari, saya
meminta terutama sekali yang melakukan karantina mandiri agar melakukan rapid test dengan jalan melapor ke
puskesmas yang terdekat. Kalau puskesmas tidak menyediakan atau kekurangan rapid test, silakan menghubungi Dinas Kesehatan
kabupaten/kota setempat. Saya pastikan rapid
test tersedia dalam jumlah yang cukup di kabupaten/kota. Jadi tidak ada
alasan untuk tidak melakukan rapid test,’’
ujar Dewa Indra.
Kalau puskesmas kekurangan rapid test, lanjut Dewa Indra silakan puskesmasnya meminta ke Dinas
Kesehatan kabupaten/kota. Bisa juga PMI-nya berkomunikasi ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota
untuk dilakukan rapid test. Jangan sampai
tidak melakukan rapid test sebelum berakhir masa karantina. Karena ini penting
untuk memastikan ketika para PMI ini berada di tengah-tengah masyarakat, maka PMI
itu tidak menjadi sumber resiko yang menginfeksi orang lain.
Dewa Indra menyatakan, kedisiplinan para PMI akan menambah
kepercayaan masyarakat terhadap PMI itu sendiri. Karena itu sekali lagi
berpesan pastikan mengikuti rapid test
sebelum masa karantina berakhir.
Jika hasilnya reaktif atau positif Covid-19, pasti Dinas
Kesehatan setempat akan melanjutkan melakukan tes berikutnya menggunakan metode
PCR dengan mengambil sampel swabnya. Sehingga upaya pencegahan penyebaran Covid-19
di tengah masyarakat bisa menjadikan pada titik yang terendah, tidak perlu lagi
ada transmisi lokal.
Dewa Indra juga meminta kepada seluruh masyarakat Bali untuk
tidak mudik, baik ke daerah lain demikian juga masyarakat Bali yang bertempat
tinggal di luar Bali dimohon untuk menunda kepulangannya. ‘’Silakan bertahan di
tempat bekerja, di kediaman, nanti setelah Covid-19 berhenti silakan kembali. Demikian
juga kepada warga masyarakat Bali yang berada di Bali mohon untuk tidak mudik
dulu, karena ini adalah upaya untuk terus menguatkan pencegahan penyebaran Covid-19.
Jika memaksakan diri untuk mudik, saya pastikan akan mengalami kesulitan di
jalan karena banyak sekali ada titik-titik pemeriksaan yang akan mengecek, maka
pasti akan diminta putar balik oleh petugas yang ada di jalan. Daripada balik
di tengah jalan sebaiknya tidak mudik,’’ ujar Dewa Indra. (*/gs)