Friday, 11 October 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

EKONOMI & BISNIS

Telat Bayar Langsung Diputus, Toya Devasya Berharap PLN Beri Kelonggaran

BALIILU Tayang

:

de
GM TOYA DEVASYA DR. KETUT MARDJANA

Denpasar, baliilu.com – Meski sudah beberapa kali mengajukan permohonan penundaan pembayaran, namun pihak PT PLN UID Bali tetap tidak menggubris. Bahkan aliran listrik usaha pariwisata di kawasan seputar Danau Batur Kintamani Bangli itu langsung diputus karena telat membayar.

“Kami bukan mengajukan pembebasan pembayaran, melainkan penundaan karena saat ini benar-benar tidak ada cash flow. Kami hanya minta diberi kelonggaran mencicil karena kondisi lagi sepi akibat pandemi Covid-19. Namun permohonan kami tak digubris, bahkan aliran listrik bulan ini langsung diputus,” ujar GM Toya Devasya Natural Hot Spring Dr. Ketut Mardjana saat ditanya awak media, Selasa (12/5-2020) sore di Denpasar.

de
KETUT MARDJANA: Minta penundaan pembayaran tagihan listrik saat pandemi Covid-19

Mardjana mengakui Toya Devasya belum membayar tagihan listrik dari PLN dengan nominal seratusan juta rupiah. Namun sambungan listrik pada ikon pariwisata Bangli ini sudah diputus. Hal yang juga sangat dialami rekan-rekan pelaku pariwisata lainnya.

Sejak Covid-19 ini, ungkap Mardjana, kunjungan wisatawan ke objek rekreasi wisata Toya Devasya nol sehingga tidak ada pemasukan sama sekali. Padahal pihaknya tetap harus melakukan kegiatan seperti perawatan, sementara biaya listrik tetap tinggi. “Kalau saat operasi kami bayar listrik per bulannya sekitar Rp 110- Rp 120 juta. Saat ini tetap harus bayar hampir Rp 80 juta. Jadi kami mengajukan penundaan bayar,” jelas mantan Dirut PT Pos Indonesia itu.

Sayangnya upaya yang dilakukan mentok, karena PLN tetap memutus aliran listrik sehingga ia tak bisa berbuat apa-apa. Mardjana berharap, ada kebijakan PLN untuk membantu dunia usaha dengan memberi kelonggaran waktu membayar, seperti halnya perbankan yang melakukan relaksasi bagi nasabahnya.

Mardjana yang juga Ketua PHRI Bangli ini menambahkan para pelaku usaha yang tergabung dalam perhimpunan hotel dan restoran ini sudah pula mengajukan permohonan ke tingkat pusat (DPP PHRI). Ia berharap apa yang menjadi kendala pengusaha di tengah beban berat saat ini bisa diapresiasi sehingga pengusaha tak semakin terpuruk.

Baca Juga  Namsore Band di Tengah Covid-19, Luncurkan Lagu ‘’Jangan Bandel’’

Ditambahkan Mardjana, PLN melakukan pemutusan listrik sampai tunggakan dilunasi, dengan batas waktu 3 bulan sampai 20 Juni. “Kalau belum dibayarkan, gardu akan dibongkar. Kami tak berniat untuk tidak membayar, hanya minta penundaan karena kesulitan cash flow,” tegas Mardjana yang juga Ketua BPPD Bangli ini.

Mardjana mengaku karena pandemi Covid-19 ini, usahanya sudah 2 bulan lebih tutup (23 Maret 2020), pegawai dirumahkan, sama sekali tidak ada cash flow. Dikatakan saat beroperasi, keberadaan Toya Devasya memberi kontribusi cukup banyak baik bagi PAD, 220 karyawannya, juga usaha lain yang berkaitan seperti pengadaan makanan (supplier), guide member yang mencapai 17 ribu orang hingga link-link perusahaan angkutan dan usaha lainnya.

Mardjana menyatakan jika ancaman pencabutan instalasi listrik, termasuk travo di destinasi di kawasan Danau Batur tentu saja untuk mengoperasikan wisata tirta yang dilengkapi akomodasi villa ini akan semakin super berat.

Hal senada disampaikan pelaku pariwisata di Tabanan Damara dan Sekjen Asita Bali Putu Winastra yang mengatakan kondisi saat ini sangat memprihatinkan. Mereka berharap ada semacam stimulus dari pemerintah untuk membantu pengusaha agar bisa bangkit kembali ketika wabah ini berakhir. (*/gs)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

EKONOMI & BISNIS

Inflasi Bali Meningkat, Kelompok Perawatan Pribadi Jadi Penyumbang Utama

Published

on

By

inflasi bali
Infografis inflasi Bali. (Foto: BI Bali)

Denpasar, baliilu.com – Berdasarkan rilis BPS Provinsi Bali, perkembangan harga Provinsi Bali pada September 2024 secara bulanan mengalami inflasi sebesar 0,13% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang juga mengalami inflasi sebesar 0,10% (mtm).

Secara tahunan, inflasi Provinsi Bali meningkat dari 2,32% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 2,67% (yoy), didorong peningkatan permintaan pada Hari Raya Galungan. Capaian inflasi Provinsi Bali tersebut berada di atas Nasional yang mengalami deflasi bulanan -0,12% (mtm) dan inflasi tahunan 1,84% (yoy). Oleh karenanya, langkah-langkah pengendalian inflasi perlu terus diperkuat melalui kolaborasi, inovasi, dan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), baik di tingkat Provinsi Bali maupun kota/kabupaten.

Secara spasial, peningkatan inflasi bulanan terjadi di Kota Singaraja dan Kab. Badung, sementara Kota Denpasar dan Kabupaten Tabanan mencatat penurunan inflasi bulanan. Kota Singaraja mengalami inflasi sebesar 0,25% (mtm) atau 1,78% (yoy). Sementara itu, Kabupaten Badung mengalami inflasi sebesar 0,09% (mtm) atau 2,53% (yoy). Lebih lanjut, Kota Denpasar mengalami inflasi sebesar 0,06% (mtm) atau 2,99% (yoy). Adapun Kabupaten Tabanan mengalami inflasi sebesar 0,26% (mtm) atau 2,98% (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 2 Oktober 2024 mengungkapkan bahwa kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi penyumbang utama inflasi bulanan September 2024. Berdasarkan komoditasnya, inflasi terutama bersumber dari kenaikan harga canang sari, daging babi, pisang, bawang merah, dan sigaret kretek mesin (SKM). Kenaikan harga canang sari, daging babi, dan pisang didorong meningkatnya permintaan untuk Hari Raya Galungan. Sementara, kenaikan bawang merah sejalan dengan menurunnya panen di Bali maupun NTB. Lebih lanjut, kenaikan harga SKM dilakukan oleh produsen secara bertahap setiap bulan pasca-kenaikan cukai rokok di awal tahun 2024.

Baca Juga  Ny. Putri Koster: Para Ibu Bertanggung Jawab Lahirkan Generasi yang Sehat dan Cerdas

Pada Oktober 2024, sebut Erwin Soeriadimadja, terdapat beberapa risiko yang perlu diwaspadai, seperti potensi kenaikan harga menjelang Hari Raya Kuningan, berlanjutnya kenaikan harga daging babi akibat masih tingginya permintaan dari luar Bali, berlanjutnya tren kenaikan harga emas dunia, dan potensi berlanjutnya kenaikan harga bawang merah seiring dengan berakhirnya masa panen raya.

‘‘Meski demikian, beberapa faktor diprakirakan dapat mendukung terkendalinya inflasi, yakni penurunan harga cabai seiring dengan berlanjutnya masa panen, penurunan kembali harga BBM non-subsidi, dimulainya panen gadu komoditas padi, dan beroperasinya (Rice Milling Unit) RMU Modern di Badung pasca-diresmikan pada Agustus 2024,‘‘ ujar Erwin Soeriadimadja.

Untuk merespons potensi risiko inflasi ke depan, KPw BI Provinsi Bali terus mengajak seluruh Kabupaten/Kota di Bali untuk memperkuat langkah pengendalian inflasi secara konsisten, serta memperkuat inovasi dan sinergitas. Konsistensi seluruh TPID di Bali dalam pengendalian inflasi diwujudkan melalui kebijakan 4K, antara lain operasi pasar murah dan Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen (Genta Paten) di lahan milik Pemerintah Provinsi.

Langkah lain yang dilakukan termasuk penguatan pemantauan ketersediaan stok, perluasan distribusi cadangan pangan pemerintah melalui mitra distributor, toko pangan kita, dan pengecer, optimalisasi bantuan transportasi untuk mendorong kelancaran distribusi pangan, peningkatan sarana dan prasarana produksi pangan, serta penyebarluasan informasi pelaksanaan operasi pasar murah kepada masyarakat diiringi imbauan belanja bijak. ‘‘Melalui langkah-langkah tersebut, Bank Indonesia meyakini inflasi Provinsi Bali pada tahun 2024 akan tetap terjaga dalam kisaran target inflasi nasional 2,5%±1%,‘‘ pungkas Erwin Soeriadimadja. (gs/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Triwulan III/2024, Total Penerimaan Pajak Daerah di Denpasar Capai Rp. 1,02 Triliun Lebih

Published

on

By

Pajak Denpasar
Suasana pelayanan pembayaran pajak di Kantor Bapenda Kota Denpasar. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan Pendapatan Daerah terus mengoptimaliasasi penerimaan pajak daerah. Hingga Triwulan III Tahun 2024 atau Bulan September, Penerimaan Pajak Daerah Kota Denpasar mencapai Rp. 1.021.016.818.431,22. Jumlah tersebut setara dengan 92,82 Persen dari target yang telah ditetapkan yakni Rp. 1,1 triliun. Capaian tersebut tak lepas dari beragam inovasi dan terbosan berkelanjutan yang digencarkan Bapenda Kota Denpasar.

Kepala Bapenda Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Eddy Mulya didampingi Sekretaris Bapenda, I Dewa Gede Rai saat dijumpai di Denpasar pada Senin (23/9) menjelaskan, saat ini realisasi penerimaan pajak daerah pada Triwulan III Tahun 2024 telah mencapai Rp. 1.021.016.818.431,22 atau 92,82 persen. Dimana, pada APBD Perubahan Tahun 2024, penerimaan pajak daerah telah ditingkatkan dengan target sebesar Rp. 1,1 triliun.

Dimana, jumlah penerimaan pada Triwulan III tersebut terdiri atas Pajak Hotel sebesar Rp. 182.195.504.186,30. Pajak Restoran sebesar Rp. 252.416.078.517,00. Pajak Jasa Kesenian dan Hiburan sebesar Rp. 33.303.637.851,42. Pajak Reklame sebesar Rp. 2.543.193.903,50. Pajak PBJT Tenaga Listrik sebesar Rp. 168.924.246.892,00. Pajak Air Tanah sebesar Rp. 6.927.063.782,00. Pajak PBB-P2 sebesar Rp. 108.578.434.297,00. Pajak BPHTB sebesar Rp. 260.871.130.908,00. dan Pajak Jasa Parkir sebesar Rp. 5.257528.094,00.

Lebih lanjut pihaknya mengaku optimis mampu mencapai target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Denpasar. Hal ini dilaksanakan dengan beragam inovasi dan terobosan. Beberapa terbosan yang dilaksanakan guna meningkatkan penerimaan pajak daerah yakni melalui Inovasi Pajak Digital (Pagi) Denpasar, Inovasi Unggulan Renon Digital Area (Reditia). Untuk wilayah Sanur juga telah diluncurkan inovasi Melodi (melayani obyek digital) Sanur.

Selanjutnya, pengembangan klasterisasi pelayanan pajak daerah ini akan menyasar kawasan ekonomi di jalan Teuku Umar Timur, Teuku Barat dan jalan Gatot Subroto. Selain ini kata Eddy Mulya untuk optimalisasi pajak daerah juga ditetapkan dengan pemberian insentif fiskal berupa pengurangan pokok pajak dan penghapusan sanksi denda administrasi, jemput bola pelayanan pembayaran pajak daerah ke desa/kelurahan untuk PBB-P2 serta Pendataan Potensi Objek Pajak Baru dengan melibatkan kepada desa lurah.

Baca Juga  Ny Putri Koster: Sejahterakan Perajin, Mari Gunakan Kain Tenun Asli

“Tentunya dengan beragam inovasi ini kami optimis penerimaan dari sektor pajak daerah di Kota Denpasar terus meningkat, dan kami mengajak serta mengimbau kepada wajib pajak agar membayar pajak tepat waktu guna mendukung pembangunan dalam mewujudkan kemajuan di Kota Denpasar, dengan tag line ‘Fiskal Kuat, Denpasar Maju’,” ujarnya. (eka/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

IKK Bali Agustus Naik 139,8, Keyakinan Konsumen Menguat

Published

on

By

IKK bali
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja. (Foto: gs)

Denpasar, baliilu.com – Survei Konsumen Bank Indonesia pada Agustus 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi Bali meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Provinsi Bali di bulan Agustus 2024 yang tercatat sebesar 139,8, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 138,6 dan tetap terjaga pada area optimis (indeks > 100).

Optimisme konsumen yang meningkat ini sejalan dengan tingkat inflasi yang terkendali dan peningkatan kunjungan wisatawan pada peak season pariwisata di Bali. Sementara itu, sejalan dengan IKK Bali, IKK nasional tercatat sebesar 124,4, meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 123,4.

Survei Konsumen merupakan survei bulanan Bank Indonesia untuk mengetahui tingkat keyakinan konsumen mengenai kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian ke depan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan bahwa meningkatnya Keyakinan Konsumen di Bali pada Agustus 2024 ditopang oleh capaian Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). Meningkatnya IKE dipengaruhi oleh seluruh komponen pembentuknya, terutama pada Indeks Penghasilan Saat Ini dibandingkan 6 bulan lalu yang tumbuh 4,1% dari 133,5 menjadi 139,0 dan Indeks Konsumsi Barang Kebutuhan Tahan Lama Saat Ini dibandingkan 6 bulan lalu tumbuh 3,02% dari 116,0 menjadi sebesar 119,5.

Di sisi lain, keyakinan konsumen tertahan IEK yang melambat dari 146,3 menjadi 145,5 atau turun -0,6% (mtm). Hal ini disebabkan oleh komponen pembentuk IEK yakni Indeks Ekspektasi Penghasilan 6 bulan mendatang yang tercatat menurun -3,1% (mtm) menjadi sebesar 142,5. Di sisi lain, penurunan IEK tertahan oleh kenaikan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja 6 bulan mendatang yang tumbuh 1,1% (mtm) menjadi sebesar 143,0 dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha 6 bulan mendatang yang tumbuh 0,3% (mtm) menjadi sebesar 151,0. Meskipun demikian, capaian tersebut secara umum masih berada pada zona optimis. Ekspektasi konsumen yang tetap terjaga di masa mendatang mempengaruhi perkembangan konsumsi rumah tangga ke depan, perkembangan investasi, meningkatnya produktivitas dan daya saing serta membuka peluang mendorong pertumbuhan ekonomi Bali yang tetap kuat. Hal ini tetap perlu diiringi dengan sejumlah langkah untuk menjaga daya beli masyarakat.

Baca Juga  Update Covid -19 di Denpasar, 1 Orang Pasien Meninggal

Untuk itu, Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Bali melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Bali senantiasa berkoordinasi erat guna mengawal stabilitas pasokan dan harga komoditas guna menjaga tingkat inflasi Provinsi Bali tetap pada rentang kisaran target 2,5%±1%. (gs/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca