Thursday, 27 March 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

NEWS

Update Covid-19 Senin (30/3) di Bali: Positif 10 dan Berhasil Sembuh 1 Orang

BALIILU Tayang

:

de
GUBERNUR BALI WAYAN KOSTER

Denpasar, baliilu.com – Dalam sebuah wawancara eksklusif Gubernur Bali Wayan Koster di salah satu TV local Bali Senin siang (30/3-2020) di Gedung Jaya Sabha Denpasar menjelaskan perkembangan update Covid-19 sampai Senin siang secara komulatif pasien dalam pengawasan (PDP) di Bali mencapai 141 orang. Dari 141, sebanyak 90 orang dinyatakan negatif dan 10 orang positif. Sisanya 41 orang masih dalam pengawasan.

Dikatakan dari 10 orang yang dinyatakan positif, 5 WNA dan 5 WNI. Dari 5 WNA 2 di antaranya sudah meninggal dan 3 masih dirawat di RS Sanglah dan di RSUD Tabanan. Sementara itu 5 WNI, terdiri dari 1 orang pekerja warga Bali di kapal pesiar di Italia. Saat pulang belum diberlakukan karantina sehingga lolos. Dua hari di rumah kemudian panas dan setelah dicheck dan diisolasi dinyatakan positif Covid-19. Jadi ini adalah imported case. 3 warga yang positif lainnya adalah warga Bali yang bolak balik ke Jakarta dan ke Surabaya serta 1 orang lagi adalah yang merawat. ‘’Yang 10 orang positif sudah dikonfirmasi satu orang dinyatakan sembuh. Ini satu kemajuan. Dari 10 ini yang murni muncul di Bali sebenarnya belum ada,’’ ujar Gubernur Koster.

Gubernur menegaskan sebagai destinasi wisata dunia, banyak yang mengkhawatirkan Bali. Karena Bali pintu masuk wisata dunia terbesar. Tahun 2019, sebanyak 6,3 juta wisatawan manca negara datang ke Bali. Namun banyak menteri memberikan apresiasi, bahwa baru ada 10 orang positif Covid-19 di Bali. Bandingkan dengan provinsi lain? dengan Jakarta 600 lebih, Jabar, Jateng, Jatim dan Banten bahkan provinsi lain. Transmisi lokalnya sangat tinggi. ‘’Jadi kalau dilihat sebenarnya Satgas dan kebijakan menurut saya sudah berjalan. Saya harap semua warga tertib dan disiplin pada arahan pemerintah, inilah satu-satunya cara. Diam di rumah, jaga kesehatan, konsumsi makanan sehat, jangan menganggap remeh. Bisa berdampak pada banyak orang. Jangan bengkung, egois dan merasa benar sendiri yang nantinya akan mengorbankan banyak pihak,’’ tegas Gubernur.

Baca Juga  Update Covid-19 (29/6) Transmisi Lokal Tembus 1.086 Orang, Dewa Indra: Masih Ada Masyarakat tak Indahkan Upaya Pencegahan Covid-19

Terkait kebijakan-kebijakan Pemerintah Provinsi Bali, berbagai upaya sudah dilakukan sejak munculnya wabah ini di Bali, dan bahkan sejak sebelumnya merebak di luar. ‘’Kami sudah mengambil langkah-langkah yang menurut hitungan saya cukup cepat. Yang pertama, Satuan Tugas (Satgas) dibentuk 10 Maret lalu yang dipimpin Sekda Pemprov Bali Dewa Made Indra guna melakukan upaya penanganan dan pencegahan. Dimana pada saat itu di Bali baru ada 1 kasus positif. Jadi saya rasa kita sudah bekerja dengan baik dan cepat, didukung suatu kebijakan Bali Siaga Darurat Covid-19 sehingga semua upaya kita bisa dilaksanakan secara cepat dan terarah. Apa-apa yang kita lakukan bisa lebih cepat dan baik serta lebih teorganisir,’’ katanya.

Sebelumnya Satgas Covid-19 telah menunjuk 11 RS rujukan. Ada RS Sanglah, RS Bali Mandara serta RS-RS di kabupaten yang memenuhi syarat. 88 kamar isolasi sudah disiapkan. Dengan adanya RS rujukan ini, pengelolaan pasien jadi lebih baik, tenaga medis siap dan astungkara hingga kini berjalan baik.

‘’Saya mendapat banyak masukan positif, yang memandang perlunya RS khusus untuk isolasi PDP dan penanganan Covid-19. Semua pasien akan diarahkan ke sana, maka ditugaskan RS PTN Udayana. Kita koordinasikan dengan pihak Unud. Ini penting agar virus ini tidak makin menyebar. Persiapannya sudah dilaksanakan dan diharapkan siap pada 7 April mendatang. Anggarannya sudah disiapkan melalui APBD untuk mendanai kebutuhan RS tersebut yang berjumlah Rp 45,9 milyar dengan alokasi dana dari  belanja daerah yang bisa dievaluasi, bahkan dihilangkan. Tidak ada keraguan, dan tim kerja siang malam untuk menyiapkan segala sesuatunya,’’ kata Koster.

Untuk pencegahan dan penanganan Covid-19 ini, Gubernur selalu mengajak Satgas, PHDI, MDA ditambah bupati, walikota, DPRD  dan tokoh masyarakat. Masukan konstruktif tersebut sebagai acuan merumuskan kebijakan. Karena kebijakan apa pun pasti berdampk pada masyarakat luas, jadi harus dikoordinasikan dengan bupati/walikota dan DPRD setempat.

Baca Juga  Putus Penyebaran Covid-19, Kelurahan Sesetan Intensifkan Pemantauan Wilayah tiap Hari

Kebijakan yang sangat dan paling penting adalah imbauan agar masyarakat lebih banyak ada di rumah. Mengurangi aktivitas di luar rumah kecuali  sangat penting. Astungkara berjalan lancar, hanya instansi pemerintah, eselon 1 -2, yang sifatnya pelayanan yang tetap masuk kantor. Aktivitas sudah sangat jarang. Juga imbauan untuk menutup objek wisata, hiburan malam , kerumunan masyarakat dan meniadakan sementara kegiatan adat dan agama. Semuanya di bawah pemantauan polisi dan desa adat. Ini untuk mengurangi resiko penyebaran virus. ‘’Masyarakat Bali saya lihat kalau diberikan arahan tegas, bisa dijalankan dengan tertib. Sangat baik dan luar biasa menurut saya,’’ ujar Koster.

Kebijakan lain,  RS Sanglah kini sudah diberikan kewenangan untuk melakukan uji lab dan sudah berjalan sejak 26 Maret lalu. Jadi tidak perlu lagi mengirim sampel ke Jakarta atau Surabaya, sudah bisa dijalankan  secara mandiri di RS Sanglah. Hasilnya pun bisa keluar lebih cepat, tidak lagi menunggu hingga berhari-hari bahkan  berminggu-minggu.

‘’Kami mengupayakan bantuan APD dari pemerintah pusat. 4 ribu buah sudah turun dan dibagi ke RS-RS rujukan, nanti akan ada lagi tahap kedua pengiriman. Juga sudah ada alat rapid test untuk menguji ODP, PDP dan petugas medis sejumlah 3.800 kit sehingga bisa lebih cepat lagi prosesnya,’’ ungkapnya.

Selain itu, kita juga memesan langsung dengan anggaran dari APBD untuk beli APD dari luar negeri dan perkiraannya minggu depan sampai. Alat untuk rapid test juga termasuk. Pembelian ini berhubungan langsung dengan duta besar dan konsul negara sahabat jadi perlu prosedur dari antar negara.

Sedangkan penetapan status siaga darurat sampai saat ini masih sampai 30 Maret pukul 24.00. ‘’Nanti saya akan rapat lagi dengan Satgas mengenai kebutuhan dan arahan pusat. Apakah perpanjang atau tingkatkan statusnya akan dibahas lagi,’’ imbuhnya.

Baca Juga  Perubahan APBD Badung TA 2020 Disepakati, Bupati Giri Prasta: Belanja Daerah Prioritaskan Pemenuhan Layanan Dasar Masyarakat Badung

Menyinggung rangkaian hari suci Nyepi tahun saka 1942, memang diakui dalam suasana yang berbeda. Kita menghadapi masalah penyebaran wabah Covid- 19. Jadi tidak  seperti (perayaan Nyepi, red)  biasanya. ‘’Saya bersama PHDI dan Majelis Desa Adat mengeluarkan imbauan untuk membatasi tugas pelaksana upacara terkait hari Nyepi, prosesi Tawur Kesanga, pengerupukan, dll. Jumlah pesertanya dibatasi maksimal 25 orang dan astungkara  bisa dilaksanakan dengan disiplin. Ini Sangat baik dan patut diapresiasi kesadaran masyarakat dalam menjalankan imbauan kami,’’ ujar Koster.

Begitu juga terkait pengarakan ogoh-ogoh yang biasanya meriah, tahun ini dimbau juga untuk tidak melakukan pengarakan dan astungkara di lapangan, hampir semua desa adat tidak melaksanakan pengarakan. Padahal ogoh-ogoh tersebut telah dibuat secara kreatif dan inovatif oleh para yowana. Ternyata semua disiplin dan tertib melaksakan imbauan. ‘’Untuk itu saya mengucapkan terima kasih pada masyarakat dan para yowana di seluruh Bali,’’ katanya. 

Pada 26 Maret lalu ada juga imbauan untuk tetap berada di rumah, kecuali untuk keperluan mendesak. Ternyata imbauan ini juga betul-betul dilaksanakan dengan disiplin, bahkan bupati/walikota merespons, dengan menjadikannya instruksi, sehingga (pelaksanaan, red) lebih kuat di lapangan. Nyaris seperti Nyepi. Responsnya sangat baik, meskipun imbauannya diberikan dalam hitungan jam.

‘’Sebagai Gubernur mewakili pemerintah dan pribadi mengucapkan Hari Suci Nyepi, semoga Nyepi tahun ini jadi momentum mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali di masa yang akan datang,’’ ujar Gubernur Koster. (*/gs)

Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

NEWS

Serahkan LKPD 2024, Wagub Giri Prasta Dorong Capaian WTP Berkualitas

Published

on

By

SAMBUTAN: Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta saat memberikan sambutan pada acara Penyerahan LKPD Unaudited Tahun Anggaran 2024 di Kantor BPK Perwakilan Provinsi Bali, Rabu (26/3/2025). (Foto: Hms Pemprov Bali)

Denpasar, baliilu.com – Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta mendorong pemerintah provinsi serta kabupaten/kota untuk mencapai Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang berkualitas. Hal tersebut disampaikannya dalam sambutan pada acara Penyerahan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Unaudited Tahun Anggaran 2024 di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Bali, Rabu (26/3/2025).

WTP berkualitas yang dimaksud Wagub Giri Prasta adalah capaian WTP yang selaras dengan manfaat bagi masyarakat.

“Bukan sekadar WTP, tetapi harus berkualitas. Dalam arti, masyarakat semakin sejahtera, kemiskinan dapat dientaskan, angka pengangguran menurun, dan IPM meningkat. Itu yang harus kita capai,” ujarnya.

Terkait LKPD Tahun Anggaran 2024, ia menegaskan bahwa jajaran pemerintah provinsi serta kabupaten/kota pada prinsipnya siap diaudit oleh BPK Perwakilan Provinsi Bali. Wagub Giri Prasta juga sangat berharap adanya arahan dan pembinaan lebih lanjut dari jajaran BPK untuk penyempurnaan laporan keuangan.

“Kami siap menuju kualitas yang lebih baik,” ucapnya.

Masih dalam sambutannya, mantan Bupati Badung dua periode ini memuji langkah maju Pemkot Denpasar yang menyerahkan LKPD Tahun Anggaran 2024 dalam bentuk digital. Untuk itu, ia mendorong Pemprov dan kabupaten lainnya mengikuti langkah Pemkot Denpasar sehingga mulai tahun depan, seluruh LKPD diserahkan kepada BPK dalam bentuk digital. Penyerahan LKPD Tahun Anggaran 2024 ditandai dengan penandatanganan berita acara. Penyerahan LKPD kepada Kepala BPK Perwakilan Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Satria Perwira, diawali oleh Wagub Giri Prasta dan dilanjutkan secara bergiliran oleh bupati/wali kota se-Bali.

Kepala BPK Perwakilan Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Satria Perwira, menyampaikan bahwa pemeriksaan terhadap LKPD merupakan amanat Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2024 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

Baca Juga  Besok 11.00 Wita (8/2), Pesawat China Jemput Warganya Balik ke Tiongkok

“LKPD wajib diserahkan kepada BPK paling lambat tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir. BPK kemudian melakukan audit dan hasilnya diserahkan kepada DPRD paling lambat dua bulan setelah LKPD diterima,” urainya.

Satria Perwira mengapresiasi capaian Pemprov serta kabupaten/kota se-Bali yang berhasil mempertahankan Opini WTP secara berturut-turut dan berkesinambungan. Pemprov Bali mencatat capaian WTP sebanyak 11 kali sejak tahun 2013 hingga 2023, sedangkan Kota Denpasar berhasil memperoleh WTP sebanyak 12 kali sejak tahun 2012 hingga 2023. Sementara itu, Kabupaten Badung, Buleleng, Gianyar, Jembrana, dan Tabanan mencatat 10 kali WTP sejak 2014 hingga 2023. Selanjutnya, Karangasem dan Klungkung mencapai 9 kali WTP, sementara Bangli mulai meraih WTP sejak tahun 2016,” sebutnya.

Senada dengan Wagub Giri Prasta, Satria Perwira menegaskan bahwa WTP bukanlah satu-satunya target yang harus dicapai pemerintah daerah. “Capaian WTP jangan sampai membuat kinerja pengelolaan keuangan daerah menjadi kendor. Selain itu, WTP harus berbanding lurus dengan hasil pembangunan, seperti peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat,” ungkapnya.

Menutup arahannya, Satria Perwira mengapresiasi progres penyelesaian tindak lanjut atas rekomendasi BPK. Pemprov Bali menempati peringkat pertama karena pada Semester II Tahun 2023 dan Semester II 2024, berhasil menyelesaikan tindak lanjut masing-masing 99,33 persen dan 99,86 persen. (gs/bi)

Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Antisipasi Wisatawan Libur Idul Fitri, Seluruh SPKLU PLN Siap Melayani Pengendaran Kendaraan Listrik di Bali

Published

on

By

PENGECEKAN: Managemen PT PLN (Persero) UID Bali melakukan pengecekan SPKLU PLN ULP Tabanan pada masa siaga Ramadan Idul Fitri 2025. (Foto: Hms PLN UID Bali)

Tabanan, baliilu.com – PT PLN (Persero) terus memperluas infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Pulau Dewata. Hingga Maret 2025, tercatat 135 unit SPKLU tersebar di 99 lokasi strategis di seluruh Bali. Informasi lengkap mengenai lokasi SPKLU dapat diakses melalui aplikasi PLN Mobile, memudahkan pengguna kendaraan listrik menemukan titik pengisian terdekat.

Salah satu kabupaten yang kini telah dilengkapi SPKLU adalah Tabanan. Bagi pengendara mobil listrik yang melintas di wilayah ini, tak perlu khawatir lagi karena PLN telah menyediakan SPKLU di Jalan Gajah Mada, Kantor PLN Rayon Tabanan. Selain itu, bagi wisatawan yang berlibur di kawasan Bedugul, juga telah tersedia SPKLU di Wisma PLN Bedugul, Kecamatan Baturiti, Tabanan.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Eric Rossi Priyo Nugoho, menegaskan komitmen PLN dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik di Bali.

“Keberadaan SPKLU di Tabanan dan seluruh Bali adalah bukti keseriusan PLN dalam mendukung transisi energi bersih. Kami tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga memastikan keandalan dan aksesibilitasnya bagi masyarakat,” ujarnya saat meninjau SPKLU Tabanan pada Selasa (25/3/2025).

Eric menambahkan, “Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha untuk memastikan SPKLU tersedia di lokasi-lokasi strategis, termasuk daerah wisata seperti Bedugul. Harapannya, semakin banyak masyarakat dan wisatawan yang beralih ke kendaraan listrik tanpa khawatir dengan ketersediaan stasiun pengisian.”

Ia juga mengajak masyarakat memanfaatkan aplikasi PLN Mobile untuk memantau lokasi SPKLU secara real-time.

“Dengan fitur ini, pengguna bisa merencanakan perjalanan dengan lebih baik, termasuk mengetahui status ketersediaan charger dan waktu pengisian,” jelas Eric.

Pemilihan Tabanan sebagai salah satu lokasi SPKLU adalah untuk mengantisipasi arus kendaraan listrik yang dapat meningkat khususnya saat menyambut Hari Raya Idul Fitri yang kian dekat, terutama wisatawan yang melintas menuju Bedugul dan kawasan Bali Barat.

Baca Juga  Kasus Positif Covid-19 (16/6) di Denpasar Nambah 10 Orang, Gugus Tugas Tekankan Pentingnya Protokol Kesehatan

“Kami melihat potensi besar di Tabanan, baik untuk kebutuhan lokal maupun wisatawan. Ke depan, kami akan terus menambah SPKLU di titik-titik lain yang dinilai strategis,” tegas Eric.

Menurut data PLN UID Bali, pertumbuhan pengguna kendaraan listrik di Bali meningkat 30% dalam setahun terakhir. Eric optimistis, dengan semakin banyaknya SPKLU, angka ini akan terus naik.

“Kami berharap Bali bisa menjadi contoh provinsi yang sukses menerapkan ekosistem kendaraan listrik. Dukungan semua pihak, termasuk masyarakat, sangat penting untuk mewujudkan hal ini,” pungkasnya.

Dengan terus bertambahnya SPKLU, Bali semakin siap menjadi destinasi wisata yang ramah kendaraan listrik. Pengguna dapat memantau ketersediaan unit pengisian secara real-time melalui aplikasi PLN Mobile untuk perjalanan yang lebih terencana dan efisien. (eka/bi)

Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Negara Harus Hadir Tanpa Tunggu Rakyat Memviralkan

Published

on

By

Puan Maharani
Ketua DPR RI Puan Maharani, saat menyampaikan pidato Penutupan Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025 DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025). (Foto: dpr.go.id)

Jakarta, baliilu.com – Ketua DPR RI Puan Maharani menutup masa sidang DPR untuk Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025. Ia pun menyoroti kesiapan pemerintah untuk momen Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.

Penutupan Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025 DPR berlangsung dalam Rapat Paripurna yang digelar di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025). Di awal pidato penutupan masa sidang DPR, Puan menyampaikan dukacita kepada korban bencana alam akibat cuaca ekstrem.

“Atas nama Pimpinan DPR RI dan segenap Anggota DPR RI, kami menyampaikan rasa duka dan simpati yang mendalam untuk saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah akibat cuaca ekstrem baik banjir maupun tanah longsor yang terjadi di beberapa wilayah di tanah air,” kata Puan dikutip dari dpr.go.id.

“Semoga masyarakat yang terdampak bencana diberikan keselamatan dan kekuatan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,” lanjutnya.

Puan kemudian menyampaikan bahwa pada masa persidangan ini, pemerintah dan DPR melakukan pembahasan dan persetujuan atas rencana efisiensi APBN Tahun Anggaran 2025. Ia mengapresiasi upaya pemerintah tersebut dan mengingatkan agar pemerintah dapat sungguh-sungguh menggunakan uang rakyat bagi sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat.

“Pemerintah sudah seharusnya melakukan upaya terbaik dalam membuka jalan bagi rakyat untuk hidup lebih sejahtera, mudah dan tenteram,” ungkap Puan.

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu menambahkan, upaya pemerintah melakukan efisiensi APBN merupakan kewajiban yang harus dijalankan. Hal ini, menurut Puan, sebagai pelaksanaan atas amanat Undang-Undang Keuangan Negara.

“Oleh karena itu, efisiensi APBN merupakan kesempatan bagi pemerintah untuk memperkuat pengelolaan keuangan negara sesuai dengan undang-undang,” jelasnya.

Baca Juga  Update (9/8), 7 Orang Sembuh Covid-19 di Denpasar , Kasus Positif Bertambah 10 Orang

Puan juga menyinggung soal kehidupan berdemokrasi di Indonesia pada saat ini yang telah menempatkan rakyat sebagai subjek dari kebijakan publik yang dibuat oleh negara. Untuk itu, negara disebut harus mawas diri, mendengarkan aspirasi rakyat, serta dapat mengartikulasikan aspirasi dan kepentingan rakyat dalam setiap kebijakan yang diambil.

“Negara harus hadir dalam melindungi rakyat, mencerdaskan hidup rakyat, dan mensejahterahkan rakyat. Bagi rakyat yang membutuhkan kehadiran negara dalam menyelesaikan urusan hidupnya, menunggu 1 hari saja akan terasa sangat lama,” ujar Puan.

“Tetapi bagi kita, DPR RI dan pemerintah, terkadang membahas masalah rakyat dan mencari solusinya seringkali bisa berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun,” imbuhnya.

Maka dari itu, Puan mengajak pemerintah untuk meneguhkan komitmen bersama agar dapat merespons secara cepat dan tepat setiap keluhan masalah rakyat. Mulai dari permasalahan lapangan pekerjaan, masalah sekolah, masalah layanan rumah sakit, masalah petani nelayan, dan lain sebagainya.

“Negara harus hadir tanpa harus menunggu rakyat memviralkan dan menuntut kehadiran negara,” tegas Puan.

Puan mengatakan, bertindak cepat tidak berarti mengabaikan tata kelola yang baik. “Kita harus bertindak cepat secara terukur dan taat pada prinsip-prinsip yang berintegritas. Niat baik saja tidak cukup dalam membuat kebijakan publik, diperlukan transparansi, akuntabilitas, dan sesuai dengan kewenangannya,” sebut mantan Menko PMK itu.

“Kita harus membangun budaya kerja membiasakan yang benar dan bukannya malah membenarkan yang biasa,” tambah Puan. (gs/bi)

Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca