Thursday, 20 March 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Wagub Cok Ace Buka Lomba Layangan Virtual Libatkan 380 Rareangon

BALIILU Tayang

:

de
LOMBA LAYANGAN: Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) membuka lomba layangan virtual season 2.0 celepuk vs kupu-kupu di Beach Club Restaurant Puri Santrian Sanur, Minggu (12/7-2020).

Denpasar, baliilu.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) membuka lomba layangan virtual season 2.0 celepuk vs kupu-kupu di Beach Club Restaurant Puri Santrian Sanur, Minggu (12/7-2020). Lomba layangan diikuti 380 peserta yang tak hanya berasal dari daerah Bali, tapi juga melibatkan peserta dari Lombok dan Sulawesi.

Dalam sambutan singkatnya, Wagub Cok Ace mengapresiasi ide kreatif penggagas lomba layang-layang virtual yang digelar di tengah pandemi Covid-19 ini. Selain mengakomodir aspirasi dan penyaluran hobi para rareangon (sebutan bagi pemain layang-layang), menurutnya kegiatan ini menjadi momentum yang baik bagi dunia pariwisata untuk mulai bangkit dari keterpurukan.

Guru besar ISI Denpasar ini berharap, event semacam ini dijadikan momentum untuk menunjukkan pada dunia bahwa Bali telah siap memasuki tatanan kehidupan era baru dengan menerapkan protokol kesehatan pada berbagai sektor, termasuk pariwisata. Ia berharap, ketatnya protokol kesehatan yang diterapkan di objek wisata dan sarana akomodasi terus diunggah di media sosial sehingga dunia luar tahu bahwa Bali sangat konsen terhadap penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Mari kita tunjukkan pada dunia luar bahwa Bali dengan pesona keindahan alamnya siap menerima wisatawan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat,” ujar penglingsir Puri Ubud ini. Lebih dari itu, kegiatan yang melibatkan peserta dari luar daerah ini diharapkan menjadi media untuk membangun jejaring antar-destinasi.

Masih dalam sambutannya, penggemar mobil antik ini menginformasikan bahwa Pemprov Bali secara resmi telah mencanangkan mulai diberlakukannya tatanan kehidupan era baru yang produktif dan aman Covid-19. Skema tatanan kehidupan era baru ini dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama dimulai pada tanggal 9 Juli 2020 untuk aktivitas lokal, lanjut pada 31 Juli 2020 untuk wisatawan domestik dan pada 11 September 2020, Bali akan dibuka bagi wisatawan manca negara. “Khusus untuk aktivitas lokal, seringkali asumsi kita hanya pada kegiatan ekonomi seperti pasar dan UMKM, padahal aktivitas lokal yang dimaksud dalam skema ini juga termasuk sektor pariwisata dengan sasaran masyarakat lokal Bali,” terangnya.

Baca Juga  Bupati Giri Prasta Resmikan Logo Baru Sabha Yowana Eka Prapta Desa Adat Pangsan

Menurut Cok Ace, potensi wisatawan lokal sejatinya tak kalah dengan wisatatawan nusantara yang datang dari luar daerah Bali dan manca negara. “Baru-baru ini, kawasan wisata Kintamani dipadati masyarakat lokal yang sudah sangat ingin berwisata,” sebutnya. Selama ini, tambah Cok Ace, potensi wisatawan lokal cenderung terabaikan dan pelaku pariwisata cenderung lebih fokus pada wisatawan nusantara dan manca negara. “Sambil menunggu kedatangan wisatawan nusantara dan manca negara, potensi wisatawan lokal harus menjadi perhatian untuk kita garap di tengah situasi pandemi yang belum sepenuhnya berakhir. Istilahnya deglobalisasi, dari kita dan untuk kita,” urainya.

Apresiasi terhadap kegiatan ini juga diutarakan oleh Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang menyampaikan sambutan secara daring. Ia salut dengan kreativitas yang ditunjukkan penggagas lomba layangan virtual ini. Menurutnya, penyelenggaraan lomba layang-layang ini menjadi media bagi para rareangon untuk mengembangkan kreasi. “Meskipun kita masih harus berjuang melawan pandemi, kreativitas tak boleh mati,” pungkasnya.

Kadek Suprapta Meranggi selaku penggagas acara menyampaikan, lomba layang-layang virtual ini mendapat sambutan yang luar biasa dari para rareangon. Pria yang lebih dikenal dengan nama Deck Sotto ini menginformasikan ini merupakan kali kedua pelaksanaan lomba layang-layang virtual tahun ini. Lomba season 1.0 yang mengusung tema Rareangon vs Covid-19 dilaksanakan 31 Mei 2020 dengan jumlah peserta sebanyak 155.

Sukses digelar pada sesi pertama, pihaknya menerima banyak permintaan agar kegiatan serupa digelar kembali. Memenuhi permintaan tersebut, ia memutuskan untuk menggelar lomba season 2 dengan tema Celepuk vs Kupu-Kupu yang diikuti 380 peserta. Sebagai penggemar layang-layang, Deck Sotto mengaku harus memutar otak agar tradisi ini tidak punah dan tetap bisa dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 yang mensyaratkan pemberlakuan protokol kesehatan.

Baca Juga  Lindungi Pura, Pratima dan Simbol Keagamaan, Gubernur Koster Terbitkan Pergub Nomor 25 Tahun 2020

“Pada situasi normal, seyogyanya lomba dilaksanakan di lapangan dengan banyak orang. Di tengah situasi pandemi, hal itu tak memungkinkan untuk dilaksanakan. Akhirnya saya menggagas lomba secara virtual,” urainya. Menurutnya, lomba ini bukan semata media penyaluran hobi bagi para rareangon. Lebih dari itu, ajang ini membawa dampak positif bagi sektor perekonomian yang saat ini berada pada titik nadir. “Teman-teman pekerja yang dirumahkan banyak mendapat job sebagai pembuat layang-layang, ini tentunya sangat menggembirakan,” ucapnya sembari menyebut lomba layang-layang virtual yang digelar di Bali ini adalah yang pertama dan satu-satunya di dunia.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pembangunan Sanur Ida Bagus Sidartha menyampaikan apresiasi dan mengaku bangga menjadi bagian dari kegiatan ini.

Pembukaan lomba layang-layang virtual ditandai dengan penaikan layang-layang secara simbolis oleh Wagub Cok Ace yang diikuti sejumlah tamu undangan. Acara pembukaan juga dimeriahkan fashion show bertema layang-layang yang digelar di tepi pantai. (*/gs)

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan

BUDAYA

Desa adat Manistutu Gelar Ngaben Massal, Diikuti 55 Sawa

Published

on

By

ngaben desa manistutu
HADIRI UPACARA: Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, saat menghadiri Upacara Pitra Yadnya Pengabenan lan Memukur Kolektif Kusa Pernawa yang berlangsung di Desa Adat Manistutu, Kecamatan Melaya, pada Rabu (19/3/2025). (Foto: Hms Jembrana)

Jembrana, baliilu.com – Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, turut serta menghadiri Upacara Pitra Yadnya Pengabenan lan Memukur Kolektif Kusa Pernawa yang berlangsung di Desa Adat Manistutu, Kecamatan Melaya, pada Rabu (19/3/2025). Upacara yang penuh makna ini juga meliputi kegiatan Atma Wedana Nyekah Massal, diikuti oleh 55 sawa yang melaksanakan mukur dan mungkah, sedangkan untuk ngelungah diikuti 59 peserta.

Dalam kesempatan tersebut, Bendesa Desa Adat Manistutu I Wayan Reden menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah, khususnya kepada Bupati Jembrana, atas dukungan yang telah diberikan. “Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan, sehingga upacara ini bisa berjalan dengan lancar. Semua ini juga berkat dukungan dari Bapak Bupati Jembrana,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Kembang Hartawan memberikan apresiasi tinggi kepada krama Desa Adat Manistutu atas semangat persatuan yang mereka tunjukkan dalam melaksanakan upacara tersebut. “Saya menghargai semangat kebersamaan yang ditunjukkan oleh krama desa dalam melaksanakan Upacara Pitra Yadnya ini. Semoga prosesi ini terlaksana dengan ikhlas yang tulus,” katanya.

Lebih lanjut, Bupati Kembang berharap agar semua keluarga yang terlibat dalam upacara ini dapat melaksanakan rangkaian acara dengan penuh rasa tanggung jawab sebagai wujud bhakti kepada leluhur. “Saya berharap rangkaian upacara ini dapat berjalan dengan lancar, serta memberikan manfaat bagi kita semua, sesuai dengan harapan bersama,” tambah. (gs/bi)

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Baca Juga  Ny. Putri Koster Semangati ASN Berbelanja Serap Hasil Pertanian Lokal di Arena Pasar Pangan Murah
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Walikota Jaya Negara ‘’Ngupasaksi’’ Upakara ‘’Munggel Pelawatan’’ di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu

Published

on

By

Walikota Jaya Negara
NGUPESAKSI: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menghadiri sekaligus ngupasaksi Upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu, Desa Padangsambian Kelod yang dilaksanakan bertepatan dengan Rahina Budha Kliwon Wuku Gumbreg, Rabu (19/3). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri sekaligus ngupasaksi upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu, Desa Padangsambian Kelod yang dilaksanakan bertepatan dengan Rahina Budha Kliwon Wuku Gumbreg, Rabu (19/3). Upakara tersebut dilaksanakan serangkaian tahapan ngodakin (perbaikan) Pelawatan di pura tersebut.

Turut hadir Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Badung, I Nyoman Graha Wicaksana, Camat Denpasar Barat, Ida Bagus Made Purwanasara, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara, Bendesa Adat Kerobokan, Gusti Agung Putu Sutarsa, Perbekel Desa Padangsambian Kelod, I Gede Wijaya Saputra, serta krama adat di lingkungan Padangsumbu.

Diiringi gambelan dan kidung, rangkaian upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu, Desa Padangsambian Kelod berlangsung khidmat. Diawali dengan persembahyangan bersama, serta dilanjutkan dengan nuntun Ida Bhatara untuk selanjutnya dilaksanakan proses ngodakin.

Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas kekompakan krama Padangsumbu, Desa Padangsambian Kelod dalam melaksanakan upakara ini. Hal ini menunjukkan bahwa spirit vasudhaiva kutumbakam dan menyama braya terlaksana erat oleh krama. Hal ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu ini mari kita tingkatkan sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana, dan semoga seluruh rangkaian proses ngodakin (perbaikan) Pelawatan dapat berjalan lancar sesuai harapan krama,” ujar Jaya Negara.

Baca Juga  Ny. Putri Koster Semangati ASN Berbelanja Serap Hasil Pertanian Lokal di Arena Pasar Pangan Murah

Sementara, Manggala Pura, I Wayan Nik Selamat mengatakan bahwa upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu ini dilaksanakan sebagai langkah awal dalam proses ngodakin Pelawatan. Hal ini lantaran Pelawatan yang di-sungsung di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu ini sudah mengalami kerusakan.

“Awalnya krama berkeinginan untuk ngayum, namun demikian setelah dilaksanakan pengecekan, sebagian besar piranti Pelawatan sudah tidak bisa digunakan kembali, sehingga atas kesepakatan krama diputuskan untuk ngodakin,” ujarnya.

Adapun Pelawatan yang turut diperbaiki yakni Pelawatan Barong, Rangda, Telek, dan Jauk. Pihaknya juga turut menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan semua pihak. Baik Pemerintah Kota Denpasar, Pemerintah Kabupaten Badung serta krama yang telah bergotong-royong dalam mendukung kegiatan ini.

“Harapan kami semoga kegiatan ini berjalan lancar sebagai bentuk sradha bhakti kepada ida sesuhunan,” ujarnya. (eka/bi)

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Walikota Jaya Negara Hadiri ‘’Ngeratep lan Pasupati’’ Sesuhunan Pura Ratu Made Agung

Published

on

By

Walikota Jaya Negara
NYUMPANGAN SEKAR: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat nyumpangan sekar Ida Sesuhunan serangkaian Karya Ngeratep, Melaspas lan Pasupati Sesuhunan di Pura Ratu Made Agung, Desa Adat Penatih, Kecamatan Denpasar Timur pada Rabu (19/3). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Karya Ngeratep, Melaspas lan Pasupati Sesuhunan di Pura Ratu Made Agung, Desa Adat Penatih, Kecamatan Denpasar Timur pada Rabu (19/3).

Upacara ini bertepatan dengan Rahina Kajeng Kliwon, yang dilaksanakan lantaran telah rampungnya prosesi Nangiang dan Ngodakin Ida Sesuhunan. Dalam kesempatan tersebut, Walikota Jaya Negara turut Nyumpangin Sekar serta prosesi Pasupati Ida Sesuhunan di Pura Ratu Made Gung.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, IB Alit Antara, Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati, Bendesa Adat Penatih, I Wayan Eka Yana serta undangan lainnya.

Manggala Prawartaka Karya, Made Oka Wibawa mengatakan, Karya Ngeratep, Melaspas lan Pasupati ini merupakan rangkaian Nangiang serta Ngodakin Ida Sesuhunan yang berada di Pura Ratu Made Agung. Adapun Sesuhunan yang di-pasupati yakni Sesuhunan Ratu Made Agung, Ratu Batur dan Ratu Hyang Api.

“Setelah rampung dikerjakan, dilaksanakan upacara Ngeratep, Melaspas dan Pasupati,” ujarnya

Lebih lanjut dijelaskan, setelah upacara ngeratep, melaspas lan pasupati, rangkaian upacara dilanjutkan dengan upacara Melasti. “Tentunya kami selaku prawartaka mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak, sehingga rangkaian upacara ini dapat terlaksana, semoga Ida Bhatara Sesuhunan senantiasa memberikan kerahyuan kepada kita semua,” ujarnya.

Sementara itu, Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, bahwa pelaksanaan Karya Ngeratep, Melaspas lan Pasupati Sesuhunan di Pura Ratu Made Agung Denpasar ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Karenanya sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya krama untuk menjadikan ini sebagai sebuah momentum dalam menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan upacara ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai implementasi Tri Hita Karana,” ujar Jaya Negara. (eka/bi)

Baca Juga  Bertahan di Tengah Pandemi, Petani Sayur Ngurah Gedet Bersyukur Ada Pasar Pangan Murah

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca