Tuesday, 18 February 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Wagub Cok Ace Harapkan Pengelolaan Pura Agung Besakih Semakin Baik

BALIILU Tayang

:

de
WAGUB COK ACE: Persembahyangan bersama hari suci Siwalatri di Pura Agung Besakih, Karangasem, Kamis (23/1) malam. (Foto:Ist)

Karangasem, baliilu.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengucapkan terima kasih atas kerja keras semua pihak, khususnya Badan Operasional Pura Agung Besakih yang telah menunjukkan hasil kerja yang baik. “Tiga tahun terbentuknya badan operasional, sudah membuktikan bagaimana berkembangnya dan tertatanya kawasan Pura Besakih,” tukas Wagub Cok Ace dalam sembrama wacana-nya di acara persembahyangan hari suci Siwalatri di  Pura Agung Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem pada Kamis (23/1) malam.

Persembahyangan tersebut dirangkaikan pula dengan penandatanganan dan penyerahan perjanjian kerjasama serta dana dari manajemen operasional Pura Agung Besakih kepada Pemkab Karangasem dan Desa Adat Besakih, bertempat di Bale Pesandekan Pura Agung Besakih.

Menurut Wagub Cok Ace, keberadaan Badan Operasional Pura Agung Besakih sejak 2017 lalu, sekarang bisa memberikan manfaat bagi pura, masyarakat desa hingga pemerintah kabupaten. “Pemanfaatan dana yang ada, juga berarti pemasukan APBD Karangasem, bisa ditujukan untuk memperbaiki infrastruktur. Juga untuk pendapatan Desa Adat Besakih. Mari kita kelola bersama dengan baik,” tandas mantan Bupati Gianyar ini. “Apa yang sudah berjalan, jalankan dengan baik. Dipetakan lagi kawasan suci dan kawasan yang bisa dikunjungi wisatawan, sehingga ke depan makin baik lagi,” ujarnya.

Terkait peringatan hari Siwalatri, Wagub Cok Ace menekankan hari paling gelap dalam satu tahun tersebut merupakan momen untuk memohon karunia kepada Ida Hyang Widhi Wasa. “Sekaligus introspeksi tujuh penyebab kemabukan manusia, yakni penampilan, harta, kepandaian, kebangsawanan/kasta/jabatan, kekuatan, minuman memabukkan, kemenangan,” urainya.

Sementara itu Ketua Manajer Operasional Objek Pura Agung Besakih Jro Mangku Ngawit melaporkan, secara umum pengelolaan Pura Agung Besakih sudah cukup baik. “Hal ini terutama terlihat dari pengelolaan kebersihan hingga keamanan, juga pelayanan kepada pemedek serta wisatawan terus meningkat,” tandas Mangku Ngawit.

Baca Juga  Bali Bikers Community Ngumpul di Alam Bali 14/12: Rayakan 7th Anniversary Piston Bali Motor Club

Sejak dijalankan mulai tahun 2017, tim operasional Pura Agung Besakih kini di tahun 2019 mencatatkan kunjungan wisatawan rata-rata 650 orang per hari dan terus meningkat. “Kalau sebelumnya rata-rata hanya 200 orang per hari,” katanya lagi. Sedangkan, wisatawan yang berkunjung didominasi wisman asal negara Eropa seperti Prancis, Spanyol, Jerman dan disusul Rusia.

Untuk tahun 2019, Jro Ngawit menuturkan bahwa Badan Operasional Besakih mendapatkan laba bersih sebesar 3 miliar 685 juta rupiah lebih  yang akan dibagikan sejumlah 50 persen ke Pura Agung Besakih, 25 persen ke desa adat Besakih dan 25 persen ke Pemkab Karangasem. “Ini perkembangan signifikan karena sebelum ada badan operasional, pendapatan nyaris tidak ada,” tutupnya.

Nampak pula dalam kesempatan tersebut, Ny Tjok Putri Haryani Ardhana Sukawati, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Wakil Bupati Karangasem Wayan Artadipha serta jajaran kepala OPD di lingkup Provinsi Bali. (*/balu1)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
ucapan Imlek DPRD Badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BUDAYA

Wabup Suiasa Hadiri “Karya Ngenteg Linggih” Pura Agung Banjar Sedahan Desa Gulingan

Published

on

By

KARYA: Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menghadiri Karya Ngenteg Linggih Pura Agung Banjar Sedahan, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Senin (17/2). (Foto: Hms Badung)

Badung, baliilu.com – Bertepatan dengan Rahina Kajeng Kliwon Wuku Landep, Senin (17/2) Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menghadiri Karya Ngenteg Linggih Pura Agung Banjar Sedahan, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi.

Pembangunan Pura Agung Banjar Sedahan dan Ngodak Tapakan dibantu dana BKK pada anggaran induk tahun 2024 sebesar Rp. 968 juta dan untuk dana karya swadaya dari krama setempat.

Turut hadir anggota DPRD Badung I Made Rai Wirata, Camat Mengwi dan unsur tripika, Perbekel Desa Gulingan, Bendesa Adat Gulingan, Kelian Adat/Dinas se-Desa Gulingan serta krama pengempon pura setempat.

Wabup Suiasa menyampaikan terima kasih kepada krama yang telah melaksanakan swadharma utama membangun yadnya kehadapan Ida Bhatara di Pura Agung ini.

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Badung, merasa bahagia dan berterima kasih, karena semeton krama telah berhasil melaksanakan yadnya utama. Kami sebagai pemerintah berkesempatan hadir ikut ngrastitiang, mendoakan agar yadnya ini dapat berjalan dengan baik labda karya sida sidaning don sesuai harapan krama. Kami merasa bangga karena krama disini telah mampu membayar hutang niskala yaitu dengan meyadnya,” jelasnya seraya berharap melalui yadnya ini, krama semua diberikan kerahayuan dan keselamatan.

Sementara ketua panitia Wayan Darmaja mewakili krama banjar sedahan menyampaikan terimakasih kepada Guru Wisesa Pemerintah Kabupaten Badung sudah memberikan bantuan dana BKK sehingga proses pembangunan pura dapat terlaksana. Dilaporkan dudonan karya sudah dimulai dari tanggal 23 Januari 2025 nuasen karya, tanggal 17 Februari 2025 mecaru, melaspas mendem pedagingan, dan puncak karya tanggal 22 Februari 2025 yang dipuput oleh Ida Pedanda Nabe Griya Sidemen dan Ida Pedanda Griya Pradnya Gulingan. (gs/bi)

Baca Juga  Bali Bikers Community Ngumpul di Alam Bali 14/12: Rayakan 7th Anniversary Piston Bali Motor Club

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
ucapan Imlek DPRD Badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Desa Adat Kota Tabanan Gelar Upacara Tawur Gempang, Harapkan Keseimbangan Jagat

Published

on

By

TAWUR: Pemkab Tabanan menggelar Upacara Tawur Nawa Gempang yang diadakan di Catus Pata Kota Tabanan oleh Desa Adat Kota Tabanan, Senin (17/2). (Foto: Hms Tbn)

Tabanan, baliilu.com – Upacara Tawur Nawa Gempang yang diadakan di Catus Pata Kota Tabanan oleh Desa Adat Kota Tabanan, Senin (17/2) mendapat perhatian besar dari masyarakat setempat.

Bupati Tabanan, yang diwakili oleh Plt. Asisten III Kabupaten Tabanan, I Nyoman Gede Gunawan, hadir dalam pelaksanaan acara sakral ini. Upacara tersebut memiliki makna mendalam, yaitu untuk memohon dan menjaga keseimbangan jagat/alam serta mengembalikannya agar tetap berkesinambungan.

Tawur Nawa Gempang sendiri merupakan bagian dari rangkaian upacara adat yang memiliki tujuan untuk menjaga keharmonisan antara alam, manusia, dan Tuhan. 

“Melalui upacara ini, kita memohon agar keseimbangan alam tetap terjaga, sehingga kehidupan dapat berjalan harmonis dan berkelanjutan,” ujar Gunawan saat itu meneruskan harapan Bupati Tabanan, Sanjaya. Menurutnya, upacara ini juga merupakan wujud rasa syukur atas segala anugerah yang diberikan oleh alam.

Dalam upacara tersebut, nampak pula kehadiran sejumlah Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, di mana kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap pelaksanaan ritual yang merupakan bagian dari tradisi adat Bali ini. Selain itu, para perbekel dan bendesa adat setempat juga hadir memberikan penghormatan.

“Keberadaan kita di sini adalah bentuk sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk menjaga tradisi yang sudah turun temurun,” imbuh Gunawan.

Upacara Tawur Nawa Gempang ini juga menarik perhatian masyarakat yang datang untuk menyaksikan dan turut serta dalam mendoakan agar Tabanan senantiasa diberikan kedamaian serta kesejahteraan. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ritual spiritual semata, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kearifan dan tradisi lokal.

Lebih lanjut, Pemkab Tabanan menghimbau agar seluruh elemen masyarakat terus menjaga hubungan baik, khususnya dengan alam. Pihaknya juga menekankan pentingnya menjaga alam dan warisan budaya agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang, sekaligus harapan ini mencerminkan komitmen bersama dalam menjaga kelestarian alam dan budaya Bali, serta memastikan tradisi Tawur Nawa Gempang terus dilaksanakan dengan penuh rasa hormat dan makna. (gs/bi)

Baca Juga  Bali Bikers Community Ngumpul di Alam Bali 14/12: Rayakan 7th Anniversary Piston Bali Motor Club

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
ucapan Imlek DPRD Badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Pelestarian Naskah Kuno, Disbud Badung Gelar Konservasi Lontar

Published

on

By

KONSERVASI: Dinas Kebudayaan Badung bersama Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Senin (17/2) bekerjasama dalam menggelar Festival Konservasi Lontar, di Griya Prabhu, Br. Denkayu Baleran, Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi. (Foto: Hms Diskominfo Badung)

Badung, baliilu.com – Dinas Kebudayaan Badung bersama Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Senin (17/2) bekerjasama dalam menggelar Festival Konservasi Lontar, di Griya Prabhu, Br. Denkayu Baleran, Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi. Kegiatan ini pun merupakan serangkaian Bulan Bahasa Bali ke-7. Selain itu diharapkan dapat melestarikan naskah kuno milik masyarakat.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Pamong Budaya Ahli Muda Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Ida Bagus Made Purwita, Kepala Bidang Sejarah Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, Ni Nyoman Indrawati, Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Badung, I Nyoman Sugita, dan perwakilan Dinas Kearsipan Kabupaten Badung.

Kabid Sejarah, Disbud Badung, Ni Nyoman Indrawati mengatakan, program ini sejalan dengan kegiatan Disbud Badung untuk pelestarian naskah kuno. Selain itu pelaksanaan Festival Konservasi Lontar juga termasuk dalam rangkaian Bulan Bahasa Bali VII tahun 2025.

“Kegiatan Disbud Badung dalam pelestarian naskah kuno dilaksanakn dari tahun ke tahun. Tujuannya untuk melestarikan bahasa, aksara, dan sastra Bali, khususnya manuskrip berupa lontar,” ujar Indrawati.

Pihaknya menyebutkan, dalam lontar umumnya mengandung berbagai ilmu pengetahuan, berupa tradisi, seni, budaya, bahasa, dan lainnya. Jika lontar ini tidak dilestarikan, ditakutkan ilmu pengetahuan akan hilang dan tidak dinikmati oleh generasi penerus. Sehingga pihaknya berharap masyarakat dapat memberikan ruang kepada pemerintah untuk melakukan konservasi. Apalagi banyak masyarakat yang hanya menyakralkan tanpa mengetahui isi dari lontar tersebut. 

“Takut mereka menurunkan, membaca, semoga dari kegiatan ini mereka menjadi semakin sadar dan mau membuka kepada pemerintah khsusunya untuk memberikan ruang bagi kami untuk mengkonversi lontar mereka,” paparnya.

Sementara Pamong Budaya Ahli Muda Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Ida Bagus Made Purwita menyatakan, konservasi lontar ini dilaksankan serangkaian dari Bulan Bahasa Bali VII melalui Disbud Bali. Tujuannya adalah pelestarian dan pengembangan dari naskah kuno yang tertuang dalam lontar. Selain itu pelestarian dari wariga yang tertulis dalam potongan kayu. 

Baca Juga  Bakti Sosial Bali Custom Bike Club di Cempaga Buleleng 15/12: Salurkan Hobi Sambil Berbagi

“Jadi tujuannya itu adalah pelestarian. Kami sekalian merawat dari naskah-naskah ini, membersihkan yang bertujuan agar naskah ini tidak rusak,” ucap Purwita.

Pihaknya menerangkan, seluruh masyarakat Bali yang memiliki naskah dapat menyampaikan kepada pemerintah. Sehingga nantinya melalui Penyuluh Bahasa Bali akan dilakukan konservasi sekaligus mendata lontar. 

“Kalau tidak dirawat, tidak diturunkan, atau tidak bisa dibaca, mana mungkin bisa diketahui isi dari naskahnya. Jadi diharapkan kesadarannya untuk bisa membuka diri atau memberikan naskahnya untuk dirawat,” imbuhnya. (gs/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
ucapan Imlek DPRD Badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca