Wednesday, 29 November 2023
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Wawali Arya Wibawa dan Sekda Alit Wiradana Hadiri Upacara ‘’Petirtan’’ di Pura Dalem Penataran Sumerta

BALIILU Tayang

:

wawali
Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana menyerahkan punia saat menghadiri Petirtan di Pura Dalem Penataran Desa Adat Sumerta, Denpasar Timur bertepatan pada Rahina Tilem Kalima, Rabu (23/11). (Foto: ist)

Denpasar, baliilu.com – Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa dan Sekretaris Daerah Kota Denpasar, IB Alit Wiradana menghadiri rangkaian upacara Petirtan di Pura Dalem Penataran Desa Adat Sumerta, Denpasar Timur bertepatan pada Rahina Tilem Kalima, Rabu (23/11). Hadir pula mendampingi Kabag Kesra, IB Alit Surya Antara serta undangan lainnya.

Rangkaian upacara diikuti secara khusyuk oleh seluruh masyarakat Penyatusan Abian Kapas- Ketapian. Rangkaian upacara juga diisi dengan mengupacarai Pratima Sungsungan Suci dari sejumlah pura yang memiliki keterkaitan dengan Pura Dalem Penataran Desa Adat Sumerta. Upacara dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Bajing Griya Tegal Jingga Denpasar.

Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Sekda IB Alit Wiradana mengatakan berjalannya aktivitas keagamaan dan adat di Kota Denpasar sebagai spirit kota berbudaya. “Upacara Petirtan di Pura Dalem Penataran Desa Adat Sumerta, Dentim ini dapat menjadi momentum bagi seluruh lapisan masyarakat untuk selalu menjaga keharmonisan antara Parahyangan, Palemahan, dan Pawongan sebagai implementasi ajaran Tri Hita Karana dalam kehidupan.

“Mari tingkatkan sradha bhakti untuk memperkuat diri dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai swadarma dalam mendukung pembangunan di Kota Denpasar,” ujar Arya Wibawa.

Sementara Prawartaka Karya, Made Tirana ditemui usai pelaksanan prosesi upacara mengatakan Petirtan di Pura Dalem Penataran Desa Adat Sumerta, Dentim jatuh setiap tiga tahun sekali pada Rahina Tilem Kalima. Telah dimulai sejak Rahina Anggara Paing Tolu, 22 November 2022 dengan kegiatan Melasti Nunas Tirta di segara (laut), dan puncak upacara pada Rahina Tilem Kalima, 23 November 2022.

“Dapat kami jelaskan juga Pratima Sungsungan Suci yang diupacarai ada yang berasal dari intern wilayah Desa Adat Sumerta dan ada pula yang berasal dari luar wilayah desa. Yang berasal dari wilayah Desa Adat Sumerta adalah Pratima Sungsungan Suci dari sejumlah Pura antara lain Pura Manca, Pura Sanak Dalem Penataran Sumerta, Pura Pengadangan, Pura Batur, Pura Gaduh, Pura Selat, Pura Lombok, Pura Panti Sari, Pura Lumbung dan Pura Buaji. Sementara dari luar wilayah Desa Adat Sumerta ada Pratima Suci berasal dari Pura Bale Agung Desa Adat Payangan, Pura Banjar Sindu Kelod, Sanur serta Pura Jelih Lambih Pekambingan. Sebagian Pratima terdiri dari Arca Suci dan ada berupa Barong Ket, Barong Landung, Rangda dan lain sebagainya. Rangkaian prosesi ini diawali dengan Ngaturang Pemendakan Ida Bhatara, dilanjutkan Ngider Panggung yang semuanya dilakukan di area Jaba Tengah Pura. Kami harap seluruh prosesi ini dapat memberikan vibrasi positif bagi masyarakat kami dalam mendukung pembangunan Kota Denpasar ke depannya,” ujar pria yang juga Camat Denpasar Timur ini. (eka/HmsDps)

Baca Juga  Sukses Wujudkan Desa Terbaik 2023, Pemkab OKU Timur Studi Tiru ke Pemkot Denpasar

hut mangupura
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BUDAYA

Parade Budaya “Gema Singasana” HUT Ke-530 Kota Tabanan

Published

on

By

parade hut tabanan
BUKA PARADE BUDAYA: Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E.,M.M, membunyikan alat musik khas Okokan menandai dibukanya Parade Budaya Nusantara, Senin (27/11). (Foto: Hms Tbn)

Tabanan, baliilu.com – Gemparkan Kota Tabanan, Parade Budaya Nusantara dengan tema Gema Singasana “Tabanan Masa Lalu, Kini dan Nanti” dalam rangkaian perayaan HUT Kota Tabanan ke-530 tahun, berlangsung dengan semangat yang semarak dan meriah. Pagelaran Seni Budaya yang digelar di sepanjang Jalan Gajah Mada Tabanan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya., S.E., M.M, dengan membunyikan alat musik khas Okokan, Senin (27/11), sekaligus diiringi Tabuh Gebyar Tridatu.

Mengedepankan seni budaya di Tabanan, pagelaran ini melibatkan ratusan seniman dan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat. Dengan mengangkat ragam seni budaya di seluruh Indonesia, termasuk di antaranya Parade Barong, Rodat Candi Kuning, Reog Ponorogo, Gandrung Banyuwangi, serta iringan Parade Budaya, Rentetan kegiatan ini menuai decak kagum dan antusias yang luar biasa dari ribuan masyarakat yang memadati lokasi acara.

Dengan semangat bangga jadi orang Tabanan, rasa takjub atas tingginya animo masyarakat yang terlibat dalam acara tersebut, diutarakan langsung oleh orang nomor satu di Tabanan yang saat itu didampingi oleh Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, melalui sambutan pembukanya yang penuh semangat. Mengangkat nilai kebhinekaan budaya Indonesia dengan cara yang unik merupakan kebahagiaan bagi pihaknya bersama jajaran.

Seluruh undangan yang hadir, termasuk di antaranya Bupati Sanjaya yang didampingi oleh Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, Tjokorda Anglurah Tabanan, Wakil Bupati Tabanan beserta Istri, Ketua DPRD Tabanan beserta beberapa anggota, jajaran Forkopimda, Sekda, para Asisten dan seluruh Kepala OPD, serta Kepala Instansi Vertikal dan BUMD di Tabanan serta Camat se-Kabupaten Tabanan nampak menggunakan balutan busana dari tokoh-tokoh kebesaran Tabanan maupun Raja-raja di masa lampau.

Baca Juga  Wawali Arya Wibawa Terima Entry Meeting Tim BPK RI Bali

Yang menarik, sebelum membuka acara, Bupati Sanjaya beserta para kepala OPD ikut menari dan bersuka cita bersama dengan iringan dari Genjek Sigaran Penebel Tabanan. Semangat suka cita nampak terpancar dari pimpinan daerah panutan Tabanan sore itu, manakala seluruh undangan dan masyarakat terlihat ikut berbahagia dalam acara tahunan yang diprakarsainya tersebut guna mengangkat seni budaya yang ada.

Tema Tabanan Masa Lalu, Kini dan Nanti yang diusung dalam memeriahkan parade budaya kali ini, mendapat apresiasi yang sangat baik dari Bupati Sanjaya. Baginya, tema ini menjadi sangat menarik, karena kesenian yang disuguhkan berkaitan dengan kondisi Tabanan di masa lampau yang sarat akan nilai-nilai sejarah, Tabanan masa kini yang terus berbenah dan harapan-harapan yang ingin dicapai pada Tabanan di masa depan. Selain itu, pagelaran ini juga didukung oleh seniman-seniman yang mumpuni di bidangnya.

“Atas dasar inilah, rasanya patut kita rayakan pagelaran budaya ini, dengan penuh sukacita dengan semangat meliang-liang. Terbukti saya beserta istri dan didampingi oleh anggota forkopimda beserta seluruh kepala OPD bersama pasangannya, ikut ambil bagian secara langsung dalam prosesi pelaksanaan parade budaya ini,” ujar Sanjaya sore itu. Pesan yang ingin disampaikannya, bahwa perayaan HUT Kota di masa Tabanan Era Baru ini adalah perayaan bersama, perayaan kita semua dan perayaan rakyat Tabanan.

“Semoga semangat ini dapat menjadi pemantik bagi kemajuan Kabupaten Tabanan kedepannya. Saya juga berharap kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga soliditas dan mengawal pembangunan di Kabupaten Tabanan yang saat ini sedang berbenah di sana sini. Di atas semua itu, saya selaku Kepala Daerah mengucapkan Selamat Merayakan Hari Kelahiran Kota Kita Semua, Selamat Berparade dan selamat Bersuka cita kepada kita semua,” sebutnya penuh semangat. (gs/bi)

Baca Juga  Sukses Wujudkan Desa Terbaik 2023, Pemkab OKU Timur Studi Tiru ke Pemkot Denpasar

hut mangupura
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

‘’Pemelaspasan’’ Bale Kulkul Pura Semila Sari

Published

on

By

pura semila sari
SEMBAHYANG: Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara melakukan persembahyangan bersama di upacara pemelaspasan Bale Kulkul Pura Semila Sari, bertepatan dengan Rahina Soma, Paing Wuku Klau Nemoning Purnama Sasih Keenem, Senin (27/11). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pembangunan Bale Kulkul Pura Semila Sari, telah dirampungkan. Serangkaian dengan hal itu, upacara pemelaspasan pura tersebut dilaksanakan bertepatan dengan Rahina Soma, Paing Wuku Klau Nemoning Purnama Sasih Keenem, Senin (27/11), yang dihadiri langsung Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara.

Turut hadir dalam pelaksanaan tersebut anggota DPRD Provinsi Bali, AA Ngurah Adhi Ardhana, anggota DPRD Kota Denpasar, Eko Supriyadi, Camat Denpasar Utara, I Wayan Yusswara, serta tokoh masyarakat setempat.

Rentetan upacara pemelaspasan itu, di-puput oleh Ida Pedanda Gede Made Putra Yoga, Griya Tegeh Tunjuk Tabanan. Dalam pelaksanaannya, pada kegiatan itu, dipersembahkan pula tarian Rejang Dewa, Baris Gede dan Tarian Banda Kasturi dari PKK Banjar Semilajati.

Usai persembahyangan, Walikota Jaya Negara mengharapkan setelah dilaksanakan upacara pemelaspasan ini, Bale Kulkul diharapkan akan bermanfaat bagi masyarakat.

“Diharapkan setelah upacara pemelaspasan Bale Kulkul Pura Semila Sari dapat bermanfaat bagi kegiatan upacara dan adat di lingkungan banjar setempat,” ujar Walikota Denpasar, Jaya Negara.

Sementara itu, manggala karya, I Wayan Landep mengatakan pelaksanaan karya kali ini dirangkaikan juga dengan karya Nglanturang Karya Nyenuk, Mangun Ayu, Ngebek Piodalan, dan Meajar-ajar.

“Kami turut mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Walikota Denpasar, Jaya Negara beserta jajaran. Dengan ini kami berharap kedepannya agar dapat mempererat tali persaudaraan antar umat serta meningkatkan Sradha Bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” ungkap Wayan Landep. (eka/bi)

hut mangupura
Advertisements
iklan
Baca Juga  Jepun Putih Ubah Sampah Plastik Jadi Karya Seni Bernilai Ekonomi
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Upacara Dewa Yadnya ‘’Ngenteg Linggih’’ di Pura Dalem Sidan Desa Belok/Sidan

Published

on

By

Ngenteg Linggih Pura Dalem Sidan petang
HADIRI UPACARA: Sekda Wayan Adi Arnawa saat menghadiri upacara Dewa Yadnya Karya Ngenteg Linggih, Tawur Balik Sumpah Utama di Pura Dalem Sidan Desa Belok/Sidan Kecamatan Petang, Sabtu (25/11). (Foto: Hms Badung)

Badung, baliilu.com – Mewakili Bupati Badung, Sekretaris Daerah I Wayan Adi Arnawa menghadiri upacara Dewa Yadnya Karya Ngenteg Linggih, Ngusaba Dalem, Pedudusan Agung Mepedanan, Bangun Ayu, Mekebat Daun Medasar Tawur Nanga Gempang, Tawur Balik Sumpah Utama di Pura Dalem Sidan Desa Belok/Sidan Kecamatan Petang. Karya yang dipuput oleh Ida Peranda Griya Gede Kemenuh, Ida Peranda Buda Griya Jadi Tabanan, Jero Kubayan, Jero Kebau serta Pemangku Pura, Sabtu (25/11).

Turut hadir dalam upacara tersebut anggota DPRD Kabupaten Badung lGAA lnda Trimafo Yuda, Kadis Kebudayaan Badung l Gede Eka Sudarwitha, Camat Petang AA Ngurah Raka Sukaeling, Perbekel Desa Belok/Sidan l Made Rumawan, Bendesa Desa Adat Belok/Sidan se-Desa Belok/Sidan beserta pemedek.

Sebagai bentuk perhatian dan komitmen pemerintah, Sekda Adi Arnawa menyerahkan bantuan dana hibah upakara secara simbolis sebesar Rp. 1,5 miliar serta bantuan dana dari Perbekel Desa Belok/Sidan sebesar Rp. 100 juta dan bantuan dana pribadi dari anggota DPRD Badung lGAA lnda Trimafo Yudha sebesar Rp 5 juta yang diterima Manggala Karya Wayan Mudiasa disaksikan langsung oleh seluruh pemedek.

Dalam sambrama wacananya, Sekda Adi Arnawa mengajak semua pengempon pura untuk ngerastiti bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa agar kegiatan upacara Dewa Yadnya yang dilaksanakan tersebut bisa berjalan lancar tanpa halangan. ”Saya berharap upacara Dewa Yadnya ini bisa berjalan lancar karena ini adalah satu wujud ungkapan terima kasih kita kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Melalui kegiatan karya ini juga semoga kita selalu dianugerahi kesehatan dan kerahayuan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa. Saya minta juga untuk selalu menjaga persatuan dan keamanan karena Desa Belok/Sidan sudah masuk daerah pariwisata, maka dari itu keamanan menjadi mutlak diperlukan untuk membuat tamu yang datang merasa nyaman dan betah datang ke Kabupaten Badung,” ujarnya.

Baca Juga  Sekda Alit Wiradana Hadiri dan Buka Pentas Seni XVI dan Bazar di SD Cipta Dharma

Lebih lanjut disampaikan, pihaknya selalu berkomitmen untuk membantu meringankan beban masyarakat dalam kegiatan adat, seni, budaya dan keagamaan sesuai prosedur yang ada. “Karena bagaimanapun juga PAD di Kabupaten Badung salah satunya bersumber dari sektor pariwisata melalui kegiatan Dewa Yadnya ini juga salah satunya untuk menarik para wisatawan baik lokal maupun internasional datang ke Bali khususnya ke Kabupaten Badung,” imbuhnya.

Sementara Ketua Panitia Karya Wayan Budiasa melaporkan, bahwa pada Tumpek Wayang merupakan Dewasa Ayu (hari baik) untuk melaksanakan kegiatan Upacara Dewa Yadnya serta menyampaikan ucapan terima kasih kepada Sekda Adi Arnawa yang telah hadir dan mendukung kegiatan tersebut.

”Pada hari yang baik ini saya sebagai Ketua Panitia mewakili krama menyampaikan bahwa Upacara Dewa Yadnya ini sudah kami laksanakan sejak bulan lalu, mulai dari upacara atur piuning di Pura Kahyangan Tiga, upakara ngeruak nyukat karang, nunas tirta dan puncaknya di rahina Tumpek Wayang,” lapornya. (gs/bi)

hut mangupura
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca