Friday, 18 April 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

NEWS

Wujudkan Ekonomi Bali yang Kuat, Gubernur Koster Seimbangkan Pariwisata, Pertanian dan Industri Kerajinan Rakyat

BALIILU Tayang

:

de
GUBERNUR BALI WAYAN KOSTER

Denpasar, baliilu.com – Mewujudkan sistem perekonomian Bali yang kuat di masa depan,  Gubernur Wayan Koster berupaya menyeimbangkan struktur perekonomian Bali yang selama ini lebih condong terlalu bertumpu pada sektor pariwisata, yakni dengan mengembangkan potensi pertanian dan industri kerajinan rakyat berbasis kearifal lokal.

Supaya ketiga sektor ekonomi ini saling menunjang dan menguatkan serta berjalan beriringan antara satu dengan lainnya hingga mempunyai ketahanan sebagai pondasi perekonomian Bali, Gubernur Koster kemudian menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Provinsi Bali tentang Rencana Pembangunan Industri Provinsi (RPIP) Bali Tahun 2020-2040 yang akan menjadi blue print bagaimana menata pembangunan Bali secara fundamental yang komprehensif dengan mengimplementasikan visi Pembangunan Daerah Bali  Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Pada Senin (15/6-2020) siang, Raperda ini pun disetujui oleh DPRD Bali sebagai peraturan daerah (Perda) dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bali ke-5 DPRD Provinsi Bali Masa Persidangan II Tahun Sidang 2020, dengan agenda Laporan dan Sikap/Keputusan Dewan terhadap Pembahasan Raperda Provinsi Bali tentang Rencana Pembangunan Industri Provinsi Bali Tahun 2020-2040 yang digelar secara virtual di Gedung DPRD Provinsi Bali, Denpasar.

Dalam rapat yang dipimpin Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, Gubernur Koster mengatakan mewujudkan visi tersebut dengan keseluruhan tantangan pembangunan Bali  ke depan perlu diatur dengan Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur sebagai dasar hukum dalam menyelenggarakan pembangunan yang memberi kepastian dan keberlanjutan yang dirancang secara terpola menyeluruh terencana terarah dan terintegrasi dalam satu kesatuan wilayah, satu pulau, satu pola dan satu tata kelola pembangunan sektor industri di Provinsi Bali berbasis budaya branding Bali dijiwai oleh nilai-nilai filosofi Tri Hita Karana yang bersumber dari kearifan lokal Sad Kertih.

“Perda ini adalah arahan untuk menyeimbangkan struktur perekonomian Bali yang semula terlalu tinggi bergantung pada pariwisata agar menjadi lebih seimbang dengan tiga unsur utama yaitu pertanian, pariwisata dan industri,” jelas Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini.

Baca Juga  Sidang DPRD Kota Denpasar, Pemkot Usulkan Ranperda APBD-P TA 2020 dan Penyertaan Modal Daerah pada PT. Jamkrida Bali Mandara

Gubernur melanjutkan industri yang akan dibangun sesuai dengan potensi dan sumber daya Bali yaitu industri berbasis budaya branding Bali. “Didukung dengan hasil riset dan inovasi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi maupun pihak-pihak lainnya yang akan menjadi mitra dari Badan Riset dan Inovasi Pemerintah Provinsi Bali sehingga kita akan memiliki riset-riset yang betul-betul sesuai dengan potensi masing-masing wilayah di kabupaten/kota yang ada di Bali untuk dikembangkan sebagai satu industri,” ujarnya.

Gubernur Koster pula menilai selama ini, Bali justru lebih banyak berkutat di sektor hulu dari pertanian maupun industri kerajinan rakyat. Di pihak lain ia menilai belum ada yang secara serius memikirkan dan berkomitmen untuk melakukan hilirisasi dari pertanian sehingga memiliki nilai tambah dan bisa bersaing di pasar lokal, nasional maupun global yang pada unjungnya nanti akan menguntungkan petani.

Menurutnya permasalahan yang sama juga dihadapi oleh industri kerajinan rakyat yang harusnya betul-betul menjadi keunggulan Bali. “Karena orang Bali basic-nya adalah seni dan budaya, maka seni dan budaya menjadi modal dasar bagi pengembangan perekonomian kita di Bali,” kata Gubernur Koster.

Mantan anggota DPR RI tiga periode ini  menilai struktur perekonomian di Bali harus diubah agar lebih seimbang antara pariwisata, pertanian dengan industri kerajinan rakyat. “Sekarang ini sangat timpang, 50 persen lebih itu bergantung pada pariwisata dan hanya sekitar 17-an persen itu bersumber dari pertanian. Dan hanya sekitar 20 persen lebih dikit bisa ditopang oleh industri jasa dan juga jasa-jasa yang lainnya,” sebutnya.

Dengan melihat kenyataan itu dan potensi yang dimiliki, maka perlu dikembangkan secara seimbang ketiga sektor tadi agar struktur perekonomian Bali ke depannya lebih memiliki ketahanan kuat terhadap berbagai guncangan ketika misalnya sektor pariwisata sedang mengalami masalah. “Industri yang kita bangun adalah yang sesuai dengan potensi sumber daya Bali, yaitu industri yang berbasis budaya branding Bali,” jelasnya.

Baca Juga  Gubernur Bali Launching QRIS untuk Dana Punia dan UMKM

Pembangunan industri budaya branding Bali, akan didukung dengan hasil riset dan inovasi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Para perguruan tinggi ini akan menjadi mitra dari Pemprov Bali melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah.

Melalui upaya ini, Gubernur Koster berharap akan memiliki berbagai riset yang betul-betul sesuai dengan potensi masing-masing wilayah di Bali. Hasil riset-riset itu akan dikembangkan sebagai industri atau hilirisasi dari sektor pertanian. Sehingga kata dia, produk pertanian akan meningkatkan nilai tambah dan menguntungkan petani di pasar lokal, regional maupun internasional atau untuk tujuan ekspor.

“Jadi industri yang akan kita bangun ini adalah, nomor satu, industri yang berkaitan dengan upaya kita untuk melakukan hilirisasi dari pertanian itu sendiri agar nilai-nilai hasil pertanian kita itu menjadi memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Selain di bidang pertanian, juga akan dikembangkan industri berbasis budaya branding Bali berdasarkan kerajinan yang menjadi keunggulan masyarakat di Bali. Oleh karena itu, ada dua sumber dari pengembangan industri di Bali.

Pertama, adalah berbasis pertanian yang ada di masing-masing kabupaten/kota dan akan menjadi industri pangan. Kemudian yang kedua, yakni industri yang berbasis kerajinan rakyat. Industri ini dibangun agar berbagai hasil kerajinan rakyat dapat memiliki nilai tambah yang berdaya saing di dalam memasuki pasar global untuk tujuan ekspor.

“Itulah sebabnya kita sangat berkepentingan dengan peraturan daerah ini, untuk membangun industri di Bali agar kita memiliki arah bagaimana membangun industri di Bali ke depan. Agar betul-betul bisa dijalankan dengan baik, secara terarah dengan memperhatikan potensi yang kita punya di Provinsi Bali ini,” kata Gubernur Koster.

Baca Juga  Update Covid-19 di Denpasar (29/5) Kasus Positif Bertambah 2 Orang

Menyangkut sektor pariwisata Bali yang terlihat lebih dominan ketimbang pertanian, Gubernur Koster meminta agar tidak terus dijadikan dikotomi antara pariwisata dengan pertanian. Sebab menurut dia, Bali memerlukan kedua sektor tersebut. Justru kedua sektor tersebut baik pariwisata maupun pertanian harus dijalankan secara simultan dan berimbang.

Sektor pertanian lanjut dia, sudah menjadi kekuatan utama dan melekat di alam Bali sehingga harus dijadikan sebagai sumber utama dalam pengembangan industri.  Bali tuturnya memiliki berbagai macam buah-buahan dengan branding Bali, seperti salak Bali, jeruk Bali, manggis Bali dan durian Bali.

Selain itu juga ada beras Bali, sapi Bali, babi Bali sampai anjing Bali. “Sebenarnya kita sudah memiliki merek Bali yang sudah baik,” tutupnya. (*/gs)

Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd bali nyepi
Advertisements
stikom bali
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

NEWS

Polres Gianyar Gelar Upacara Hari Kesadaran Nasional

AKBP Umar Tekankan Pentingnya Pengabdian dan Keikhlasan

Published

on

By

umar
UPACARA: Kapolres Gianyar AKBP Umar, S.I.K., M.H. saat menjadi inspektur upacara dalam rangka memperingati Hari Kesadaran Nasional pada Kamis (17/4/2025) pagi di Lapangan Apel Tri Brata Polres Gianyar. (Foto: Hms Polres Gianyar)

Gianyar, baliilu.com – Polres Gianyar menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kesadaran Nasional pada Kamis (17/4/2025) pagi bertempat di Lapangan Apel Tri Brata Polres Gianyar. Kegiatan yang berlangsung pukul 08.00 Wita ini diikuti oleh seluruh jajaran personel Polres Gianyar dengan penuh khidmat.

Dalam amanatnya selaku Inspektur Upacara, Kapolres Gianyar AKBP Umar, S.I.K., M.H. menyampaikan rasa syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa karena seluruh personel masih diberi kesehatan dan kekuatan untuk melaksanakan upacara tersebut.

“Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas anugerah-Nya kita masih diberikan kesehatan dan kekuatan sehingga bisa melaksanakan upacara Hari Kesadaran Nasional ini,” ujar AKBP Umar.

Lebih lanjut, Kapolres Gianyar menekankan bahwa tantangan tugas Polri ke depan akan semakin kompleks dan menuntut profesionalisme tinggi dari setiap anggota. Ia mengingatkan pentingnya menjaga kepercayaan masyarakat dengan memberikan pelayanan, pengayoman, dan perlindungan hukum yang maksimal.

“Masyarakat menaruh harapan besar dan memberikan kepercayaan yang tinggi kepada Polri. Untuk itu, kita harus menjawabnya dengan kerja keras, kesungguhan, dan pengabdian yang dilandasi oleh ketulusan serta keikhlasan,” tegasnya.

AKBP Umar juga mengajak seluruh personel untuk berperan aktif dalam menangkal penyebaran berita hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa.

“Kita dituntut mampu meredam beredarnya berita hoaks dari kelompok tertentu. Untuk itu, mari kita ajak masyarakat menjaga nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong dengan berlandaskan empat pilar kebangsaan,” pungkasnya.

Upacara Hari Kesadaran Nasional ini menjadi momentum refleksi bagi seluruh anggota Polri untuk terus meningkatkan integritas, dedikasi, dan komitmen dalam menjalankan tugas sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. (gs/bi)

Baca Juga  Tingkatkan Nasionalisme, Sekda Dewa Indra Minta Masyarakat Hentikan Aktivitas Sejenak Mengikuti Peringatan Detik-Detik Proklamasi

Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd bali nyepi
Advertisements
stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

75 Tahun Hubungan Indonesia-China: Dorong Kemitraan Baru untuk Akselerasi Transisi Energi dan Pertumbuhan Ekonomi Hijau

Published

on

By

febi
Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa. (Foto: Hms IESR)

Jakarta, baliilu.com – Indonesia dan China baru saja merayakan 75 tahun hubungan diplomatik. Hubungan diplomatik resmi antara Indonesia dan China telah terjalin sejak 13 April 1950 dan terus berlanjut hingga kini dalam hal perdagangan, pembangunan infrastruktur, energi, dan sosial-budaya.

Hingga 2022, China telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama 10 tahun berturut-turut. Volume perdagangan antara kedua negara meningkat dari USD 50 miliar pada tahun 2013 menjadi USD 150 miliar pada tahun 2022.

Pada 2024, merujuk laporan China Belt and Road (BRI) Investment Report 2024, Indonesia menjadi penerima utama investasi untuk proyek BRI, sekitar USD 9,3 miliar atau setara dengan lebih dari Rp150 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai peranan sebagai mitra strategis dalam agenda politik dan ekonomi China di Asia Tenggara.

Presiden China Xi Jinping, dalam pesan terbarunya (13/4), menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Indonesia Prabowo Subianto atas peringatan 75 tahun hubungan diplomatik dan menekankan pentingnya saling mendukung visi pembangunan masing-masing kedua negara. Pada kunjungan kenegaraan pertamanya ke China akhir tahun lalu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mencapai kemandirian energi nasional melalui peningkatan kerja sama bilateral dengan Tiongkok dalam pengembangan energi berkelanjutan.

IESR menilai perayaan lebih dari tujuh dekade hubungan China dan Indonesia sebagai momentum tepat untuk memperkuat kemitraan pembangunan hijau. Kolaborasi ini penting untuk mendukung transisi energi dan transformasi ekonomi Indonesia menuju Nol Emisi Bersih (net zero emissions) selaras dengan target Persetujuan Paris.

Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa, menekankan bahwa berdasarkan kajian terbaru IESR terdapat 333 GW proyek energi terbarukan skala utilitas yang bisa dikembangkan dan layak secara finansial. Pemanfaatan potensi ini akan mendukung Indonesia menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia pada 2045 dan ekonomi rendah karbon.

Baca Juga  Update Covid-19 di Denpasar (29/5) Kasus Positif Bertambah 2 Orang

Fabby menyatakan, dengan China sebagai pemimpin global dalam pembangunan infrastruktur dan manufaktur energi terbarukan, kerja sama antara kedua negara akan saling menguntungkan dan mendukung ambisi pembangunan jangka panjang masing-masing pihak.

“Kerja sama di sektor energi bersih dapat membantu pengembangan proyek BRI hijau yang berdampak pada penurunan emisi, mengingat posisi Indonesia sebagai penerima utama. Proyek yang didanai oleh BRI dapat diprioritaskan pada investasi energi terbarukan, substitusi  pembangkit listrik energi fosil, serta pengembangan rantai pasok dan manufaktur teknologi energi bersih,” tegas Fabby.

Menurut Fabby, BRI berperan multifungsi bagi China dan Indonesia. Lebih dari sekedar instrumen pembangunan infrastruktur, proyek BRI hijau berpotensi mendorong pemberdayaan masyarakat, meningkatkan perdagangan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Arief Rosadi, Manajer Program Diplomasi Iklim dan Energi, IESR, menambahkan bahwa selain kerja sama antara pemerintah, terdapat potensi untuk memperluas kolaborasi melalui dialog antar masyarakat.

“Dialog yang efektif di tingkat masyarakat antara China dan Indonesia dapat membuka ruang pembelajaran dari pengalaman China dalam mentransformasi ekonominya menuju pembangunan hijau, serta berbagi praktik terbaik yang dapat menginspirasi pemangku kepentingan Indonesia untuk mengadopsi praktik berkelanjutan dan teknologi baru,” ujar Arief.

Arief menegaskan, perayaan 75 tahun hubungan diplomatik ini bukan hanya peringatan sejarah, tetapi juga peluang bagi kedua negara untuk mempererat kerja sama dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan, serta dapat menjadi contoh model kerjasama Selatan-Selatan dalam menanggulangi perubahan iklim.

IESR turut mendukung kolaborasi internasional untuk percepatan transisi energi, termasuk mendorong kerjasama Indonesia dengan China. Salah satunya, IESR bergabung melalui kerangka BRI International Green Development Cooperation (BRIGC), sebuah kerja sama internasional yang bertujuan mendorong konsensus, kesepahaman, dan aksi bersama untuk mewujudkan pembangunan hijau lewat Belt and Road Initiative (BRI).

Baca Juga  Wagub Cok Ace Harapkan "CEO Goes to Bali" Gairahkan Pariwisata di Tengah Pandemi Covid-19

Sejak Desember 2024, Direktur Eksekutif IESR juga terpilih menjadi salah satu dari tiga puluh ahli terkemuka dari China dan internasional sebagai anggota Green and Low Carbon Expert Network (GLEN) yang dibentuk oleh Kementerian Ekologi dan Lingkungan Republik Rakyat Tiongkok, untuk memberikan saran-saran strategi dan kerja sama mewujudkan BRI hijau. (gs/bi)

Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd bali nyepi
Advertisements
stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Arya Wibawa Apresiasi “Ten Rounds Musik in The Ring”

Published

on

By

wawali
AUDIENSI: Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa saat menerima audiensi pemilik Firth Right, Putu Marmar Herayukti, pada Kamis (17/4) di Kantor Walikota Denpasar. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, memberikan apresiasi terhadap gelaran kreatif Ten Rounds Musik in The Ring yang akan diselenggarakan dalam rangka merayakan anniversary Firth Right.

Apresiasi tersebut disampaikan saat menerima audiensi dari pemilik Firth Right, Putu Marmar Herayukti, pada Kamis (17/4) di Kantor Walikota Denpasar.

“Kami mengapresiasi ide kreatif ini. Acara seperti ini tidak hanya unik, tapi juga memiliki potensi besar dalam meningkatkan minat masyarakat terhadap olahraga muay thai di Kota Denpasar,” ujar Arya Wibawa.

Lebih lanjut, Arya Wibawa berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah lahirnya atlet-atlet berprestasi di bidang olahraga bela diri. “Dengan begitu, akan lahir atlet-atlet yang mampu mengharumkan nama Kota Denpasar di tingkat nasional maupun internasional,” imbuhnya.

Sementara itu, pemilik Firth Right, Putu Marmar Herayukti, menjelaskan bahwa event ini akan digelar pada 19 April mendatang di Firth Right, Sanur.

“Untuk memeriahkan acara, kami juga mengundang Bapak Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Bapak Wakil Walikota Denpasar untuk hadir,” ujarnya.

Marmar menuturkan, ide acara ini lahir dari banyaknya rekan-rekan musisi yang juga merupakan penggemar muay thai. “Konsepnya unik, karena pertandingan muay thai akan diiringi langsung oleh penampilan band,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa durasi setiap ronde akan mengikuti panjang lagu yang dimainkan. “Kalau biasanya satu ronde berlangsung 3 menit, di acara ini bisa menjadi 6 atau 7 menit, tergantung lamanya lagu,” tambahnya.

Event ini akan menghadirkan lima band, namun hanya dua band yang akan mengiringi jalannya pertandingan di atas ring. “Melalui event ini, kami berharap bisa menemukan bibit-bibit atlet baru untuk dibina lebih lanjut, mengingat kami juga telah aktif di ajang-ajang seperti Porjar, Walikota Cup, Prapon, dan Porprov,” pungkasnya. (eka/bi)

Baca Juga  Jelang PD U-20, Gubernur Koster Optimis Rehabilitasi Markas Bali United Bertaraf Internasional

Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd bali nyepi
Advertisements
stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca