Friday, 20 September 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

EKONOMI & BISNIS

BPJamsostek Fokus Berikan Perlindungan kepada Peserta Pekerja bukan Penerima Upah

BALIILU Tayang

:

de
SOSIALISASI, Kepala BPJamsostek Cab Bali Mohamad Irfan di sela-sela Sosialisasi Program Bukan Penerima Upah (BPU) serahkan kartu BPJamsostek BPU kepada komunitas wartawan di Denpasar, Jumat (10/7-2020).

Denpasar, baliilu.com – Pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak signifikan terhadap dunia perekonomian, dimana beberapa perusahaan terpaksa me-PHK karyawannya dan ada pula karyawan yang berhenti bekerja secara mandiri. Otomatis para pekerja tersebut yang menjadi peserta BPJamsostek kehilangan penghasilan dan satu-satunya penghasilan mereka ada di tabungan BPJamsostek. Karena itu, di tengah pandemi Covid, BPJS Ketenagakerjaan atau disebut BPJamsostek saat ini fokus memberikan pelayanan kepada peserta.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kacab Bali Denpasar, Mohamad Irfan mengungkapkan dalam kondisi ini BPJamsostek memberikan layanan khusus yang dinamakan “Lapak Asik” (Pelayanan Tanpa Kontak Fisik). Pada layanan ini terdapat 3 kanal/jalur pilihan bagi peserta yang mau mengambil tabungan JHT. Yang pertama adalah jalur antrian online, dimana peserta bisa memilih pengambilan JHT di kantor manapun dengan memenuhi berkas-berkas persyaratan.

 “Tanpa kontak fisik melalui teknologi online, jika persyaratan berkas sudah terpenuhi kemudian kami transfer uangnya ke peserta,” ujar Irfan di sela-sela Sosialisasi Program Bukan Penerima Upah (BPU) kepada komunitas wartawan di Denpasar, Jumat (10/7-2020).

Jalur kedua adalah offline, yaitu peserta datang langsung ke kantor BPJamsostek dengan menyerahkan berkas-berkas, dan tentunya dengan penerapan protokol kesehatan. Yang ketiga adalah secara kolektif melalui perusahaan bersangkutan.

Terkait prospek kepesertaan BPJamsostek ke depan, Irfan mengatakan akan fokus memberikan perlindungan kepada peserta informal atau bagi pekerja bukan penerima upah (BPU) yang cakupan kepesertaannya antara yang sudah menjadi peserta dan belum menjadi peserta terjadi gap masih tinggi.

 “Untuk itu kami lakukan upaya secara terus menerus, di antaranya sosialisasi. Karena pandemi maka kami lakukan secara vidcon melalui agen perisai, kepala komunitas, sifatnya terbatas saja. Ke depan mudah-mudahan sudah new normal sehingga kami bisa lakukan secara fisik lagi kepada komunitas-komunitas tertentu dengan menjaga physical distancing,” jelasnya.

Baca Juga  Wagub Cok Ace Minta Pelaku UMKM segera Lakukan Transformasi Digital

Adapun program BPJamsostek bagi pekerja buka penerima upah, di antaranya ada program jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian (JKM), dan jaminan hari tua (JHT).

Sampai saat ini kepesertaan BPJamsostek di wilayah Kacab Bali Denpasar untuk kategori Penerima Upah sudah di atas 98 persen, sedangkan kategori informal tercatat 50 persen lebih belum menjadi peserta. “Bukan angka, tapi target kami ke depan adalah optimalisasi perlindungan jaminan sosial pada semua sektor,” paparnya.

Irfan menambahkan hingga Juni 2020 pengajuan klaim tabungan JHT yang sudah dibayarkan sekitar Rp 218 miliar dengan 19 ribu peserta. (*)

iklan hut ri dprd bali
Advertisements
hut ri dprd badung
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan

EKONOMI & BISNIS

IKK Bali Agustus Naik 139,8, Keyakinan Konsumen Menguat

Published

on

By

IKK bali
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja. (Foto: gs)

Denpasar, baliilu.com – Survei Konsumen Bank Indonesia pada Agustus 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi Bali meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Provinsi Bali di bulan Agustus 2024 yang tercatat sebesar 139,8, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 138,6 dan tetap terjaga pada area optimis (indeks > 100).

Optimisme konsumen yang meningkat ini sejalan dengan tingkat inflasi yang terkendali dan peningkatan kunjungan wisatawan pada peak season pariwisata di Bali. Sementara itu, sejalan dengan IKK Bali, IKK nasional tercatat sebesar 124,4, meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 123,4.

Survei Konsumen merupakan survei bulanan Bank Indonesia untuk mengetahui tingkat keyakinan konsumen mengenai kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian ke depan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan bahwa meningkatnya Keyakinan Konsumen di Bali pada Agustus 2024 ditopang oleh capaian Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). Meningkatnya IKE dipengaruhi oleh seluruh komponen pembentuknya, terutama pada Indeks Penghasilan Saat Ini dibandingkan 6 bulan lalu yang tumbuh 4,1% dari 133,5 menjadi 139,0 dan Indeks Konsumsi Barang Kebutuhan Tahan Lama Saat Ini dibandingkan 6 bulan lalu tumbuh 3,02% dari 116,0 menjadi sebesar 119,5.

Di sisi lain, keyakinan konsumen tertahan IEK yang melambat dari 146,3 menjadi 145,5 atau turun -0,6% (mtm). Hal ini disebabkan oleh komponen pembentuk IEK yakni Indeks Ekspektasi Penghasilan 6 bulan mendatang yang tercatat menurun -3,1% (mtm) menjadi sebesar 142,5. Di sisi lain, penurunan IEK tertahan oleh kenaikan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja 6 bulan mendatang yang tumbuh 1,1% (mtm) menjadi sebesar 143,0 dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha 6 bulan mendatang yang tumbuh 0,3% (mtm) menjadi sebesar 151,0. Meskipun demikian, capaian tersebut secara umum masih berada pada zona optimis. Ekspektasi konsumen yang tetap terjaga di masa mendatang mempengaruhi perkembangan konsumsi rumah tangga ke depan, perkembangan investasi, meningkatnya produktivitas dan daya saing serta membuka peluang mendorong pertumbuhan ekonomi Bali yang tetap kuat. Hal ini tetap perlu diiringi dengan sejumlah langkah untuk menjaga daya beli masyarakat.

Baca Juga  Kuasa Hukum Laporkan Kapolres Buleleng atas Dugaan Mal Praktik Kasus Ngaben Sudaji ke Komnas HAM, Kompolnas, dan Kapolri

Untuk itu, Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Bali melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Bali senantiasa berkoordinasi erat guna mengawal stabilitas pasokan dan harga komoditas guna menjaga tingkat inflasi Provinsi Bali tetap pada rentang kisaran target 2,5%±1%. (gs/bi)

iklan hut ri dprd bali
Advertisements
hut ri dprd badung
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Hasil Survei Agustus 2024, Penjualan Eceran Tetap Terjaga

Published

on

By

penjualan eceran bali
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja. (Foto: Dok baliilu)

Denpasar, baliilu.com – Kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali pada Agustus 2024 diprakirakan melanjutkan peningkatan dari bulan sebelumnya, tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali pada Agustus 2024 yang diprakirakan sebesar 116,7 atau secara tahunan tumbuh 12,3% (yoy).

Hal ini menunjukkan kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali masih tetap terjaga atau berada di level optimis (>100). IPR Bali tetap dalam tren peningkatan selama 31 (tiga puluh satu) bulan terakhir. Survei Penjualan Eceran (SPE) Bali merupakan survei bulanan terhadap 100 penjual eceran/pengecer di Kota Denpasar dan sekitarnya yang bertujuan untuk memperoleh informasi dini mengenai arah pergerakan pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan bahwa perkiraan meningkatnya penjualan eceran tersebut didorong oleh pertumbuhan Sub-Kelompok Suku Cadang dan Aksesori meningkat sebesar 4,5% (mtm), Barang Budaya dan Rekreasi sebesar 4,2% (mtm), Peralatan Informasi dan Komunikasi sebesar 3,5% (mtm) dan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebesar 3,2% (mtm). Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah wisatawan pada peak season sehingga mendorong meningkatnya kegiatan pariwisata di Bali.

Sementara itu pada Juli 2024, IPR tercatat sebesar 114,8 atau secara tahunan tumbuh 11,9% (yoy). Peningkatan kinerja penjualan didorong oleh kenaikan permintaan dalam rangka persiapan tahun ajaran baru 2024/2025.

Sejalan dengan Bali, penjualan eceran secara nasional pada Juli 2024 juga mengalami pertumbuhan sebesar 4,5% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Penjualan eceran di Bali diprakirakan terus mengalami peningkatan pada Oktober 2024 dan Januari 2025. Responden memprakirakan penjualan pada 3 dan 6 bulan ke depan akan mengalami kenaikan yang ditunjukkan oleh Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Oktober 2024 dan Januari 2025 tercatat masing-masing sebesar 184,0 dan 194,0 atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat 178,0 dan 190,0.

Baca Juga  Kwarda Bali dan YKP Sepakat Bersinergi Bentuk Karakter Generasi Muda Berakhlak Mulia

Dalam menjaga kinerja penjualan eceran dan tingkat konsumsi masyarakat, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali senantiasa berkoordinasi erat dalam menjaga stabilitas harga komoditas agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan ekonomi Bali tetap tumbuh kuat. (gs/bi)

iklan hut ri dprd bali
Advertisements
hut ri dprd badung
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Kpw BI Bali Erwin Soeriadimadja: Ciptakan Pertumbuhan Ekonomi Bali Berkelanjutan dengan Perkuat ‘‘Quality Tourism‘‘, Pertanian dan Digitalisasi

Ngeraos Sareng Media dan Capacity Building di Lembongan Nusa Penida

Published

on

By

pertumbuhan ekonomi bali
CAPACITY BUILDING: Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja (nomor 2 dari kiri) didampingi Deputi Kepala Perwakilan BI Bali Diah Utari (nomor 2 dari kanan), dan Advisor Perwakilan BI Bali Butet Linda H Panjaitan (paling kanan) saat acara ’’Ngeraos Sareng Media dan Capacity Building’’ di Hotel Mahagiri Nusa Lembongan, Nusa Penida, Klungkung, Kamis, 12 September 2024. (Foto: gs)

Nusa Lembongan, Klungkung, baliilu.com – Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II 2024 tumbuh melambat menjadi 5,36% (yoy), lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang sebesar 5,98% (yoy). Namun pertumbuhan ekonomi Bali lebih tinggi dibandingkan nasional yang tumbuh sebesar 5,05% (yoy) dan menempati peringkat 7 (tujuh) dari 34 Provinsi di Indonesia.

‘’Saya rasa ini (pertumbuhan ekonomi Bali) luar biasa dan merupakan hasil kerja keras dari berbagai pihak,’’ ucap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja saat acara ’’Ngeraos Sareng Media dan Capacity Building’’ di Hotel Mahagiri Nusa Lembongan, Nusa Penida, Klungkung, Kamis, 12 September 2024.

Dengan pertumbuhan ekonomi Bali yang sangat luar biasa di atas nasional ini, sehingga untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, menurut Erwin sangat perlu memperkuat quality tourism.

’’Sektor pariwisata sekitar 45% memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bali, jadi ke depan, kami melihat bahwa sektor pariwisata ini harus terus diperkuat,’’ ujarnya.

Erwin melihat ada 4 hal penting terkait quality tourism yakni pertama adalah bagaimana kita terus menerapkan sustainable practice, dimana pembangunan wisata harus menjaga keseimbangan lingkungan, pembangunan infrastrukturnya harus go green dan harus tetap melindungi kultur budaya lokal dengan mengedepankan keseimbangan antara alam dan budayanya. Kedua harus melakukan empower komunitas lokal dengan membuka lapangan pekerjaan dan menciptakan benefit bagi masyarakat lokal. Selanjutnya quality of service, dimana atraksinya harus menarik, amenitiesnya harus bagus dan juga akses kepada spot pariwisata juga harus semakin bagus dan yang terakhir ini sangat penting policy dan juga regulasi dari pemerintah yang memang mendukung terciptanya quality tourism.

Dan dari sisi pariwisata kita juga melihat bahwa sertifikasi CHSE dan juga peran dari asosiasi harus terus diperkuat supaya homestay, atraksi ataupun travel bisa bersama-sama bergabung di dalam asosiasi untuk mitigasi resiko dan juga bisa bersama-sama menciptakan pariwisata yang berkualitas di pulau Bali.

Baca Juga  Ni Putu Putri Suastini Koster Mengucapkan Selamat Hari Koperasi Ke-73

Kemudian untuk memperkuat base pertumbuhan ekonomi Bali, sebut Erwin dengan mendorong sektor pertaniannya harus maju. Kenapa? Karena Bali itu dulunya sebagai lumbung pangan dan harusnya kembali lagi sebagai lumbung pangan dan Bali ini sangat menjaga keseimbangan antara alam budaya dan juga manusianya.

’’Saya pikir keseimbangan pertumbuhan ekonomi Bali ini perlu dijaga yaitu dengan mendiversifikasikan pertumbuhan ekonomi Bali kepada sektor-sektor pertanian yang berpotensi besar menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi,’’ ucapnya.

Erwin menegaskan untuk menggerakkan ataupun meningkatkan sektor pertanian di Provinsi Bali ada 3 kunci penting buat Provinsi Bali ke depan. Pertama adalah terus meningkatkan produktivitas dari sektor pertanian, seperti penggunaan bibit unggul dan pupuk organik yang harus menjadi perhatian dari langkah TPID. Kedua, mendorong pertanian yang lebih sustain dan berkelanjutan. Tentunya penciptaan ekosistem pertanian ini menjadi sangat penting sekali. ’’Ke depan kami harapkan dukungan dari peraturan daerah atau regulasi yang bisa mengamankan alih fungsi lahan sehingga lahan pertanian itu tetap terjaga,’’ ujarnya.

Jika berbicara sektor pertanian, tentunya tidak hanya pertanian dalam arti padi saja, kita juga terus mendorong sektor pertanian dari sisi perikanan dan hortikultura yang juga menjadi kekuatan dari Provinsi Bali. Dan yang ketiga, hilirisasi di sektor pertanian, menjadi penting sekali.

Kunci ketiga memperkuat ekonomi di Bali adalah digitalisasi yang harus terus dikembangkan. Dari sisi pemerintah kita melihat bahwa elektronifikasi transaksi pemerintah daerah yang tujuannya membuat transparansi, lebih acountable yang ujung-ujungnya adalah untuk meningkatkan pendapatan daerah.

Selain mendorong digitalisasi dari sektor pemerintah daerah, juga digitalisasi di sisi retail, salah satunya adalah melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang memberikan pelayanan yang CEMUMUAH, yakni cepat, mudah, murah, aman dan handal.

Baca Juga  Wagub Cok Ace Minta Pelaku UMKM segera Lakukan Transformasi Digital

Data terakhir menunjukkan bahwa sudah ada 1 juta lebih pengguna QRIS, transaksinya tumbuh sebesar 7,59 juta transaksi dengan nominal tumbuh sebesar 1,1 triliun. Jumlah merchantnya adalah 850 ribu QRIS, dimana akselerasi dari QRIS ini harus terus ditingkatkan mengingat konsentrasi dari QRIS ini masih di kota-kota besar. Dan untuk digitalisasi kita juga terus mendorong penggunaan kartu kredit Indonesia di dalam perbelanjaan transaksi pemerintah.

Hadir pada acara media Gathering Bank Indonesia tersebut sebagai narasumber wartawan senior Dahlan Iskan, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Diah Utari, dan Advisor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Butet Linda H Panjaitan dan puluhan awak media sobat BI Bali. (gs/bi)

iklan hut ri dprd bali
Advertisements
hut ri dprd badung
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca